II.
Judul
pratikum :
Uji Ketidak Jenuhan
III.
Tujuan
Pratikum :
Untuk
mengetahui sifat-sifat
lipida terhadap beberapa pereaksi tertentu.
IV.
Dasar
Teori :
Lipid adalah adalah salah satu kelas molekul biologis
yang berukuran besar dan tidak mencakup polimer sejati, dan biasanya tidak
cukup besar dan dianggap sebagai makromolekul (Campbell, 2008: 81).
Lebih lanjut Darmayasa (2008: 122) menjelaskan Lipid
(lemak) adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan baik secara actual
maupun potensial dengan asam lemak. Sifat dari lemak secara umum tidak larut
dalam air, sehingga limbah yang mengandung lemak yang terdapat dalam badan air
mempunyai dampak yang cukup besar dalam mengganggu ekosistem perairan.
Panagan (2011:
38)”,Lemak yang terkandung dalam ikan umumnya adalah asam
lemak poli tak
jenuh yang diantaranya dikenal dengan Omega-3. Asam-asam lemak alami yang
termasuk asam lemak
Omega-3 adalah asam linolenat (C18:3 w-3) , asam eikosapentaenoat atau EPA (C20:5 w-3), asam dokosaheksaetanoat atau
DHA (C22:6 w-3)[1], adapun yang
lebih dominant dalam minyak ikan adalah DHA dan EPA”.
V.
Alat
dan Bahan
:
a. Alat
:
-
Tabung reaksi
b. Bahan
:
-
Minyak
kelapa
-
Minyak
malinda
-
Kloroform
-
Larutan
iodin
VI.
Cara
Kerja
1.
kedalam
masing-masing tabung reaksi dimasukkan reaksi 1 mL minyak kelapa dan malinda.
2.
Kemudian
ditambahkan kedalam masing-masing tabung itu 1 mL kloroform untuk melarutkan
lemak.
3.
Pada
tabung lain masukkan 1 mL kloroform sebagai blanko.
4.
Dalam
semua tabung teteskan larutan iodin sehingga terlihat warna secara permanen.
5.
Catat
jumlah tetes yang diperlukan pada setiap tabung.
Pertanyaan:
1.
Tabung
manakah yang paling memerlukan larutan iodin untuk menimbulkan warna permanen?
Mengapa begitu?
2.
Mengapa
diperlukan blanko dalam proses diatas
3.
Bagaimana
warna yang ditimbulkan setelah diberikan larutan iodin?
4.
Bagaimana
reaksi masuknya iodin dalam rantai asam lemak tidak jenuh tubuh?
5.
Sebutkan
salah satu asam lemak tidak jenuh yang sodara ketahui?
VII.
Hasil
pengamatan
no
|
bahan makanan
|
Jumlah tetesan
|
warna
|
kesimpulan
|
1
|
Minyak kelapa
|
7 tetes
|
Beninng kecoklatan
|
Minyak malinda dengan kelapa menunjukkan
negatif (-) karena lemak tidak jenuh.
|
2
|
Minyak malinda
|
5 tetes
|
Bening kecoklatan
|
|
3
|
Kloroform
|
5 tetes
|
Keruh kuning kecoklatan
|
|
4
|
Disetujui
Asisten Meja
Mulyati
VIII. Pembahasaan
Lipid adalah adalah salah satu kelas molekul biologis
yang berukuran besar dan tidak mencakup polimer sejati, dan biasanya tidak
cukup besar dan dianggap sebagai makromolekul. Lipid (lemak) adalah
kelompok senyawa heterogen yang berkaitan baik secara actual maupun potensial
dengan asam lemak. Sifat dari lemak secara umum tidak larut dalam air, sehingga
limbah yang mengandung lemak yang terdapat dalam badan air mempunyai dampak
yang cukup besar dalam mengganggu ekosistem perairan.
Asam lemak tidak jenuh mempunyai ikatan rangkap yang dapat diadisioleh
golongan halogen, dengan kata lain dapat mengikat satu molekul halogen. Lemak
jenuh tidak memiliki ikatan rangkap dan bentuknya cenderung padat pada suhu
kamar contoh margarin dan daging, lemak tidak jenuh memiliki ciri-ciri memiliki
ikatan rangkap dan berbentuk cair contoh pada minyak kelapa minyak malinda dll.
Gliserol dapat larut dalam air karena bukan lemak, iodin bukan merupakan
pelarut non polar jadi tidak dapat menghantarkan listrik, dan larutan iodin
berwarna orange. Tabung yang banyak membutuhkan larutan iodin adalah tabung
dengan preparat minyak malinda karena dia memiliki ikatan kelapanya rumit,
blangko diperlukan karena untuk membandingkan warna antar tabung reaksi, warna
yang timbul setelah dicampurkan iodin berubah dari warna pertama minyak kelapa
dan kloroform yang bening dan malinda yang keruh berubah menjadi bening
kecoklatan untuk kloroform dengan malinda dan kelapa keruh kecoklatan, minyak
ikan, minyak kelapa, minyak zaitun merupakan minyak tak jenuh karena ikatan
esensial, ikatan esensial adalah ikatan yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh
sedangkan esensial bisa diproduksi oleh tubuh, Iodin berfungsi memutuskan
ikatan rangkap dari ganda menjadi tunggal.
C=C
Ikatan ganda minyak
I I Iodin
C C minyak
IX.
Kesimpulan
Dari hasil
praktikum yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1.
Lipid
adalah adalah salah satu kelas molekul biologis yang berukuran besar dan tidak
mencakup polimer sejati, dan biasanya tidak cukup besar dan dianggap sebagai
makromolekul.
2.
Lipid (lemak) adalah
kelompok senyawa heterogen yang berkaitan baik secara actual maupun potensial
dengan asam lemak.
3.
Sifat dari lemak secara
umum tidak larut dalam air.
4.
Asam
lemak tidak jenuh mempunyai ikatan rangkap yang dapat diadisioleh golongan
halogen, dengan kata lain dapat mengikat satu molekul halogen.
5.
Gliserol
dapat larut dalam air karena bukan lemak, iodin bukan merupakan pelarut non
polar jadi tidak dapat menghantarkan listrik, dan larutan iodin berwarna
orange.
6.
Lemak
jenuh tidak memiliki ikatan rangkap dan bentuknya cenderung padat pada suhu
kamar contoh margarin dan daging.
7.
lemak
tidak jenuh memiliki ciri-ciri memiliki ikatan rangkap dan berbentuk cair
contoh pada minyak kelapa minyak malinda dll.
8.
Tabung
yang banyak membutuhkan larutan iodin adalah tabung dengan preparat minyak
malinda karena dia memiliki ikatan kelapanya rumit.
9.
blangko
diperlukan karena untuk membandingkan warna antar tabung reaksi.
10. warna yang timbul setelah dicampurkan iodin berubah dari
warna pertama minyak kelapa dan kloroform yang bening dan malinda yang keruh
berubah menjadi bening kecoklatan untuk kloroform dengan malinda dan kelapa
keruh kecoklatan.
11. Iodin berfungsi memutuskan ikatan rangkap dari ganda
menjadi tunggal.
X.
Daftar Pustaka
Campbell, N, A.
2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Darmayasa, G, B. 2008. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Pendegradasi Lipid
(Lemak) Pada Beberapa Tempat Pembuangan Limbah dan Estuari Dam Denpasar. Jurnal Bumi Lestari, Vol 8(02): 122-127.
Panagan, T, A. 2011. Analisis
Kualitatif dan Kuantitatif Asam Lemak Tak Jenuh Omega-3
dari Minyak Ikan Patin (Pangasius pangasius) dengan Metoda Kromatogra_ Gas. Jurnal penelitian
ilmiah, Vol. 14(4C): 38-42.
0 Response to "apa itu uji ketidak jenuhan dan jurnal ketidak jenuhan"
Post a Comment