II.
Judul
Praktikum :
Arthropoda
III.
Tujuan
Praktikum :
Setelah
melakukan praktikum mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui
berbagai anggota dari Arthropoda
menurut kelas, ordo atau famili masing-masing.
2. Mengenal
ciri-ciri yang dimiliki dari anggota masing-masing kelas, ordo dan famili.
IV.
Dasar
Teori
Pada zona peralihan (merupakan lorong gua yang dialiri oleh sungai bawah
tanah), arthropoda yang diharapkan cukup banyak dan beragam. Arthopora yang
jumlahnya paling banyak dan didominasi yakni Rhaphidopora sp (Kamal, 2008: 35).
Cahaya matahari bisa dijadika
penanda untuk akivitas tertentu seperti dalam pencarian makanan, molting
ataupun reproduksi. Selain itu dapat mempengaruhi distribusi lokal arthropoda
sehingga hewan itu dapat beraktivitas sesuai dengan respon sinyal yang berasal
dari sinyal matahari. Suhu udara dan intensitas cahaya merupakan salah satu
faktor penting untuk aktivitas dan
perkembangan arthropoda (Wardani, 2013: 138).
Coccinelidae dan staphylinidae
merupakan arthropoda predator yang sering ditemui di sela-sela tanaman padi. Formicidae
merupakan serangga predator atau scavenger yang sering ditemukan berjalan di
permukaan tanah (Darlia, 2014: 29).
V.
Alat
dan Bahan
a. Alat
- Alat tulis menulis
- Mikroskop sterio
- Lup
- Alat bedah
- Nampan bedah
- Petridich
- Kertas milimeter
- Kapas
- Jarum pentul
- Killing jar
- Ether
- papilot
b. Bahan
- Aquades
- Formalin
- Dan hewan yang berasal dari kelas
Arthropoda
VI.
Cara
kerja :
1.
Disediakan
spesies dari filum Arthropoda yang ada dilingkungan sekitar, diletakkan dalam
petridish atau nampan bedah.
2.
Diamati
bentuk dari filum molusca dengan kelasnya:
a.
Kelas
Crustasea
b.
Kelas
insekta
c.
Kelas
Diplopoda
d.
Kelas
Chilopoda
3. Digambar dan diberi keterangan
bagian-bagiannya.
VII.
Hasil Pengamatan
VIII. Pembahasan
Arthopoda berasal dari bahasa yunani,
yaitu arthro ruas dan podos adalah kaki, jadi arthropoda adalah hewan yang
kakinya beruas ruas, tubuhnya ada caput, toraks dan abdomen yang
bersegmen-segmen. Arthropoda mengalami metamorfosis sempurna, ada yang tidak
bermetamorposis sempurna dan ada yang tidak bermetamorfosis, sistem
reproduksinya secara seksual namun ada juga yang secara aseksual dengan
partogenesis.
Organ reproduksi pada jantan dan betina
berpisah masing masing mempunyai gamet yang berbeda dan juga bersifat dioseus
(berumah dua). Ciri-ciri umumnya yaitu mempunyai anggota yang beruas, tubuhnya
simetri bilateral terdiri dari ruas-ruas, tubuhnya dilindungi oleh zat kitin
dibagian kerangka luar, sistem sarah merupakan sistem saraf tangga tali.
Filum arthropoda terbagi 5 kelas yaitu
crustacea pada udang, insecta contohnya capung, arachinida contohnya laba-laba,
cilopoda contohnya kelabang dan diplopoda contonya kaki seribu pada praktikum
minggu lalu, preparat yang ditemukan antara lain udang, belalang, semut, kaki
seribu, pada udang tubuhnya bersegmen terdiri dari sepalotoraks serta abdomen,
bagian anterior lebih besar dari posterior pada bagian kepala ada mulut dan
pasang 2 antena dan satu pasang mandibula untuk menggigit mangsa. Satu pasang
maksila dan satu pasang maksiliped yang berfungsi menyaring makanan dan
menghantarkan makanan ke mulut. Alat geraknya berupa kaki (satu pasang kaki
pada tiap ruas abdomen) yang berfungsi untuk merangkak, berenang diperairan
dll.
Pada belalang tubuhnya terdiri dari
kepala, dada, perut. Dibagian kepala terdapat sepasang antena yang berfungsi
sebagai pembau. Selain antena, dibagian kepala juga terdapat mata majemuk dan
mulut. Mulut belalang terdiri dari mandibula, maksila dan labium. Dada terdiri
dari 3 ruas dibagian dada yang ada 3 pasang kakinya yang terdiri atas 1 pasang
kaki yang besar dan 2 pasang yang kecil, setiap ujung kaki terdapat duri
dibagian perut ada 11 segmen, segmen terakhir berubah menjadi alat reproduksi.
Belalang memiliki sayap yang menutupi bagian perut.
Kaki seribu tubuhnya bulat panjang,
mulutnya terdiri dari maksila dan bibir bawah. Pada tiap segmen tubuhnya
terdapat dua pasang kaki dan dua pasang spirakel. Gerakannya lambat dia akan
menggulungkan badannya dan pura-pura mati bila merasa terancam.
Pada semut tubuhnya terdiri dari 3
bagian yaitu kepala, mesodoma(dada), metasoma (perut). Memiliki antena,
kelenjar metapleural dan bagian perut kedua yang berhubungan dengan tangkai dan
membentuk pinggang sempit di antara mesosoma dan metasoma. Petiole yang dapat
dibentuk oleh satu atau 2 node.
Laba-laba adalah hewan berbuku dengan
dua segmen tubuh, 4 pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, tetapi semua dapat
menghasilkan benang sutra dari kelenjar yang disebut spineret yang terletak di
bagian belakang tubuhnya, serat ini amat berguna untuk membantu pergerakan
laba-laba, berayun, menangkap mangsa dll.
IX.
Kesimpulan
1.
Arthopoda
berasal dari bahasa yunani yaitu hewan yang kakinya beruas
2.
Sistem
reproduksinya secara seksual namun ada juga yang secara aseksual dengan
partogenesis.
3.
Bersifat
dioseus (berumah dua).
4.
Ciri-ciri
umumnya yaitu mempunyai anggota yang beruas
5.
Filum
arthropoda terbagi 5 kelas crustacea, insekta, cilopoda, diplopoda dan
arachinida.
6.
Praktikum
minggu lalu, preparat yang ditemukan antara lain udang, belalang, semut, kaki
seribu.
7.
Pada
udang tubuhnya bersegmen terdiri dari sepalotoraks serta abdomen.
8.
Pada
belalang tubuhnya terdiri dari kepala, dada, perut
9.
Pada
semut tubuhnya terdiri dari 3 bagian yaitu kepala, mesodoma(dada), metasoma
(perut).
10.
Pada
semut tubuhnya terdiri dari 3 bagian yaitu kepala, mesodoma(dada), metasoma
(perut).
X.
Daftar Pustaka :
Darlia. 2014. Interaksi Antara Capung
Dengan Arthropoda dan Vertebrata Predator yang di Kepanjen, Kab Malang. Jurnal Biotropika, Vol. 2(1): 26-30.
Kamal, Mustafa. 2008. Keanekaragaman Jenis
Arthropoda yang ada di Gua Putri dan Gua Selabe Kawasan Kasrt Padang Bindu, Oku
Sumatra Selatan. Jurnal Penelitian Sains,
Vol. 14(1): 33-37.
Wardani, Felvia. 2013. Efek Blok
Refugia (Agratum Conyzoides, Ageratum Houstonianum, Commelina Diffusa) Terhadap
Pola Kunjungan Arthropoda di Perkebunan Apel Desa Poncokusumo. Jurnal Biotropika, Vol. 1(4): 134-138.
Taksonomi
berbagai jenis preparat yang digunakan dalam praktikum :
1. Belalang
Kingdom : Animalia
Filum : Antropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Orthoptera
Famili : Acrididae
Genus : Dissosteira
Spesies : Dissosteira Carolina
Filum : Antropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Orthoptera
Famili : Acrididae
Genus : Dissosteira
Spesies : Dissosteira Carolina
2.
Udang
Kingdom : Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas :
Crustacea
Ordo :
Decapoda
Family :
Penaeidae
Genus :
Litopenaeus
Species : Litopenaeus vannamei
3. Semut
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Hymenoptera
Family : Formicidae
Genus : Oechophylla
Species : Oechophylla smaragdina
Family : Formicidae
Genus : Oechophylla
Species : Oechophylla smaragdina
4.
Kaki seribu
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Myriapoda
Ordo : Chilopoda
Famili : Julidae
Genus :
Julus
0 Response to "laporan arthropoda praktikum zoologi invertebrata"
Post a Comment