I.
Tanggal Praktikum :
19 November 2014
II.
Judul Praktikum :
Sifat-sifat Fisika
III.
Tujuan Praktikum :
1. Mengamati sifat
koloid protoplasma.
2. Mengamati peristiwa
difusi sel.
3. Mengamati peristiwa
osmosis pada sel
hewan dan sel
tumbuhan.
4. Mengamati adanya
turgor.
5. Melihat tekanan
turgor terhadap mengulungnya
daun alang-alang (Imperata cylindrica).
6. Mengamati peristiwa
plasmolisis pada sel.
7. Mengamati peristiwa
imbibisi pada sel.
8. Untuk membuktikan
adanya tekanan, daya
isap daun, daya
kapilaritas dan transpirasi
IV.
Dasar Teori
Rusmin (2011: 89),
“imbibisi merupakan penyusupan atau penyerapan air dengan ruang antar dinding
selnya akan mengambang, masuknya air pada biji saat berkecambah yang direndam
pada beberapa jam”.
Protoplasma adalah zat
yang mengandung zat-zat hidup yang membangun protoplas.Sifat dari bahan
tersebut cair dan kental.Sekitar 80% unsur protoplas adalah air, sebagian besar
protoplasma ternyata berukuran antara seperseribu dan sepuluh mickro.Jadi
tergolong suatu koloid (Sutrian, 2004: 33).
Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul
pelarut dari konsentrasi pelarut tinggi ke rendah melalui membrane diferensial
permiabel. Contoh peristiwanya adalah kentang yang dimasukkan dalam air
garam.Osmosis merupakan peristiwa peristiwa alami tetapi dapat dihambat secara
buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konentrasi pekat yang
lebih cair (Hardianti, 2003: 12).
Menjelaskan, laju
difusi zat adalah fungsi-fungsi dari konsentrasi zat dan suhu.Difusi dengan
kategori khusus dikategori khusus dikenal juga sebagai osmosis (Arlita 2013: 85).
V.
Alat dan
Bahan
A. Alat
a. Tabung
reaksi
b. Gelas beker
c. Batang pengaduk
d. Cawan petri
e. Mistar/rol penggaris
f. Alat palobang
g. Eosin
h. Pipa kapiler
i.
Benang
j.
Gelas
piala
k. Mikroskop
l.
Kaca
benda dan kaca
penutup
B. Bahan
a. Air
b. Serbuk agar
c. Kristal kalium
permanganat
d. Aquades
e. Garam
f. Telur ayam
g. Larutan sukrosa 10%,
15%, 20%, dan
25%
h. Asam asetat
pekat
i.
Kentang (Salanum tuberosum)
j.
Wortel ( Daucus corata)
k. Daun alang-alang (Imperata cylindrica)
l.
Daun
Adam Hawa (Rhoe spathaceae)
m. Biji kacang merah/kacang hijau kering dan air
hangat
n. Larutan
Methylin Blue
o. Larutan garam
15%
VI.
Cara kerja
A. Sifat-sifat Protoplasma
1. Disediakan air
hangat
2. Diisi tabung
reaksi dengan air
hangat sampai setengah
volumenya
3. Dimasukkan serbuk
agar kedalam tabung
reaksi dan diaduk
sampai rata.
4. Diamati dan
dicatat hasilnya.
5. Kemudian didinginkan
dan dicatat hasilnya.
6. Dipanaskan lagi,
diamati dan dicatat
hasilnya
7. Dibuat laporan.
B. Difusi
1. Disediakan
2 cawan petri diisi aquades
2. Satu diisi
aquades dan satu lagi diisi dengan air
hangat masing-masing sebanyak
15 ml
3. Diletakkan pada
tempat datar
4. Diletakkan mistar
di bawah masing-masing
cawan petri
5. Masukkan kristal (K2MnO4) di
bagian tengah cawan
dan diamati gerakannya
6. Diukur diameternya 3, 6, 9 menit
7. Apakah kadar
perambatan untuk masing-masing
cawan petri
8. Dibandingkan kecepatan
dan diameter perambatan
kedua cawan petri
tersebut
9. Dibuat laporan
C. Osmosis
I. Osmosis dengan
Menggunakan Kentang (Solanum
tuberosum)
1. Kentang dilubangi
bagian tengah dan
jangan sampai bocor
2. Dimasukkan garam
kedalam lubang tersebut
3. Cawan petri
dengan larutan dingin
4. Diletakkan kentang
yang telah diisi
garam kedalam cawan
petri berisi larutan
eosin
5. Diamati perubahan
setelah 30 menit, dan
catat hasilnya
6. Dibuat laporan
II. Osmosis
dengan menggunakan Membran
Telur Ayam
1. Sebelum percobaan,
telur ayam direndam dengan
asam aseta pekat
selama 48 jam,
diambil selaput dalam
telur dengan hati-hati
lalu dicuci
2. Diikat selaput telur
tersebut pada pipa
brskala/pipa osmometer,
kemudian diisi larutan
sukrosa/garam masing-masing dengan
konsentrasi 10%, 15%, 20%, dan 25%
kedalam selaput telur
sampai skala nol.
3. Diletakkan rangkai
alat tersebut di dalam
gelas Beker yang
telah diisi dengan
aquades
4. Diamati perubahan
yang terjadi.
D. Turgor
1. Dibuat sayatan
kentang setipis mungkin
beberapa potong dan
diraba bagian permukaannya
2. Sebagian sayatan
tadi ditaruh dalam
cawan petri yang
berisi laruta garam 15%
dan sebagian yang
lain dalam cawan
petri yang berisi
aquades
3. Dibiarkan selama
15 menit
4. Diraba kembali
permukaannya, kemudian dicatat
perbedaannya
5. Dibuat laporan.
E. Turgor II
1. Dimasukkan panggkal
daun alng-alang (Imperata cylindrica) kedalam
gelas piala yang
telah berisi air,
dan pangkal-pangkal daun
tersebut lebih kurang
20 cm dan dibiarkan
dalam air
2. Ditunggu beberapa
menit, dan diamati
perubahan yang terjadi
3. Mengapa demikian
dan dibuat laporan.
F. Plasmolisis
1. Disayat permukaan
bawah daun adam hawa
2. Diletakkan sayatan
tersebut diatas kaca
benda yang telah
ditetesi aquades dan
ditutup dengan cover
glass, serta digambar
3. Diganti aquades
dengan larutan garam 15%
dan digambar
4. Dibuat laporan
G. Imbibisi
1. Diisi satu
cawan petri dengan
aquades dan satu
lagi dengan air
hangat
2. Dimasukkan beberapa
biji kacang merah
kedalam masing-masing cawan
petri tersebut
3. Dibiarkan selama
30 menit
4. Diamati dan
dicatat hasilnya
5. Dibuat laporan
H. Transportasi pada
tumbuhan
1. Diambil pucuk
tanaman yang tersedia ( yang pangkalnya
telah direndam dalam
air), dan masukkan
ke dalam gelas piala
yang telah diisi
larutan Methylin blue
yang encer.
2. Diletakkan gelas
piala yang berisi
pucuk batang pada
tempat yang terang
3. Didiamkan selama
kurang lebih 15-30 menit
4. Dipotong ujung
batang tanaman dan
dibelah menjadi dua,
kemudian diamati dengan
loupe atau mikroskop
binokuler
5. Diamati seberapa larutan methylin
blue meresap ke
atas dan di
bagian mana batang
larutan methylin blue terdapat.
VII.
Hasil pengamatan
VIII. Pembahasan
Dari proses pengamatan dapat diketahui
bahwa sifat-sifat fisika antara lain yaitu koloid protoplasma, difusi, osmosis,
turgor, plasmolysis, imbibisi, dan transportasi. Protoplasma adalah zat yang
mengandung zat-zat hidup yang membangun protoplas.Sifat dari bahan tersebut
cair dan kental.Sekitar 80% unsur protoplas adalah air, sebagian besar
protoplasma ternyata berukuran antara seperseribu dan sepuluh mickro.Jadi tergolong
suatu koloid. Osmosis proses larutnya zat pelarut dari konsentrasi tinggi ke
rendah. Difusi proses larutnya zat terlarut dari konsentrasi rendah ke tinggi.
Turgor merupakan proses tegangan pada sel tumbuhan akibat vakuola penuh dengan
zat cair. Plasmolysis proses penarikan dari dinding sel akibat gerakan air
keluar sel karena osmosis. Imbibisi adalah proses penyerapan zat cair melalui
rongga jaringan melalui pori-pori secara pasif. Transpires merupakan proses
perpindahan zat cair.
Difusi preparat yang digunakan KMnO4
dan air hangat dan air biasa, jika dalam air biasa gerak rambatannya lambat sedangkan
air hangat cepat.Waktu 3 menit sampai 9 menit perambatannya lambat.sedangkan
dalam air hangat rambatannya cepat mulai dari 3 sampai 9 menit perambatannya kalium
permanganatnya sudah menyebar keeluruh cawan.
Osmosis preparat yang digunakan sulanum tuberosum, garam yang sebelumnya
tidak mencair akibat dimasukan eosin melalui selaput semi permiabel yang ada
pada kentang hingga warnanya berubah.
Turgor 1 preparat yang digunakan yatu
kentang sama wortel. Setelah dilakukan pengamatan yang air hangat menjadi halus
dan licin sedangkan yang air biasa tetap keras dan kasar.Turgor 2 preparatnya
daun alang-alang, setelah dilakukan pengamatan bahwa daun alang-alang
menggulung karena dimasukkan air setelah di diamkan beberapa menit.
Imbibisi preparat yang digunakan adalah
kacang hijau dan kacang merah yang direndam dalam air hangat lebih cepat
membengkak sedangkan air biasa agak lama.
IX.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasaan
diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Protoplasma
adalah zat yang mengandung zat-zat hidup yang membangun protoplas. Sifat dari
bahan tersebut cair dan kental. Sekitar 80% unsur protoplas adalah air,
sebagian besar protoplasma ternyata berukuran antara seperseribu dan sepuluh
mickro. Jadi tergolong suatu koloid.
2. Difusi
adalah proses perpindahan zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke rendah.
3. Pada
difusi kalium permanganat arah perambatan dalam air hangat lebih cepat dari air
biasa.
4. Osmosis
merupakan proses perpindahan zat pelarut dari konsentrasi rendah ke tinggi
5. Pada
osmosis kentang yang berkonsentrasi rendah berpindah ke yang konsentrasi tinggi
sehingga garam yang semula kering menjadi basah dan cair.
6. Turgor
adalah suatu pembengkakan yang terjadi pada dinding sel.
7. Turgor
wortel dan kentang dalam air hangat menjadi licin dan lembut, sedangkan air biasa
menjadi kasar dan tegang.
8. Turgor
daun alang-alang daunnya menggulung seelah beberapa menit waktu dimasukkan air
kedalam gelas piala.
9. Plasmolysis
daun adam hawa yang mula stomatanya terbuka setelah ditetesi larutan garam
stomatanya menjadi sedikit tertutup
10. Imbibisi
pada kacang yang diisi air hangat sangat membengkak sedangkan air biasa sedikit
membengkak.
X.
Daftar pustaka
Arlita, waluyo dan warji. 2003. Pengaruh
suhu dan konsentrasi terhadap penyerapan larutan gula pada bengkoang (pachyrrihizus erocus). Jurnal teknik
pertanian lampung.Vol 2. No 1 hal: 85-94.
Hardianti,
2013.Difusi osmosis.Jurnal difusi osmosis.Vol
1. No 1 hal: 12-21.
Rusmin, suwarno
dan darwati. 2011. Pengaruh pemberian GA3 pada berbagai konsentrasi
dan lama imbibisi terhadap peningkatan viabilitas benih purworejong (Pimpinela pruatjan molk). Jurnal litri.Vol
17. No 3 hal: 89-94.
Sutrian, Y. 2004. Anatomi tumbuhan.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
0 Response to "laporan sifat-sifat fisika"
Post a Comment