II.
Judul
pratikum :
Uji Biuret
III.
Tujuan
Pratikum :
Untuk
mempelajari
beberapa reaksi uji terhadap asam amino dan protein.
IV.
Dasar
Teori :
Protein berasal dari bahasa yunani proteios
‘tempat pertama’, protein menyusun lebih dari 50% massa kering sebagian besar
sel, dan teramat penting adalah hampir semua hal yang dilakukan oleh organisme.
Beberapa protein mempercepat laju reaksi, penyongkong struktural, penyimpan,
transpor dll (Campbell, 2008: 84).
Reagen Biuret
mengandung CuSO4. Biuret
dibentuk dengan pemanasan urea dan
mempunyai struktur mirip dengan struktur
pepetida dari protein. Prinsip reaksi
Biuret adalah reaksi antara tembaga sulfat
dalam alkali dengan senyawayang berisi
dua atau lebih ikatan pepetida seperti protein yang memberikan warna ungu biru yang khas. Fungsi
reagen biuret adalah untuk
membentuk kompleks sehingga yang dikandung
dapat diidentifikasi. Reaksi biuret ini
bersifat spesifik, artinya hanya senyawa yang mengandung ikatan pepetida saja yang akan bereaksi
dengan pereaksi Biuret
(Machin, 2012: 75).
Analisa
kandungan protein dilakukan dengan metode Biuret, metode ini memanfaatkan
reaksi antara logam Cu2+ dengan
ikatan peptida pada protein. Kadar protein dihitung dalam satuan μg/mL enzim. Kadar protein diukur
berdasarkan indikator spektrum warna menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 520
nm (Argo, 2013: 21).
V.
Alat
dan Bahan
:
a. Alat
:
-
Tabung reaksi
-
Gelas
piala
-
Pipet
tetes
-
Penangas
air
b. Bahan
:
-
Larutan
Albumin 2%
-
Pereaksi
biuret: NaOH 10%, CuSO4 0,1%, kristal urea.
VI.
Cara
Kerja
1.
2
mL larutan protein (albumin) dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2.
Selanjutnya
2 mL. Larutan NaOH dan 5-10 tetes laritan CuSO4 campur baik-baik dan amati
warna larutan
3.
Selanjutnya
dipanaskan sedikit urea di dalam tabung reaksi di atas api kecil hingga cair
dan mendidih. Hati-hati jangan sampai mengarang.
4.
Larutkan
isi tabung dengan 1 mL air lakukan uji biuret seperti diatas.
VII.
Hasil
Pengamatan
no
|
bahan
|
direaksikan
|
kesimpulan
|
|
warna awal
|
warna sesudah
|
|||
1
|
albumin
|
keruh
|
ungu
|
ungu positif (+) dan sedikit ungu (-)
|
2
|
urea
|
bening
|
sedikit ungu
|
|
Disetujui
Asisten Meja
Mulyati
VIII. Pembahasan
Protein berasal dari bahasa yunani proteios ‘tempat pertama’, protein menyusun lebih dari 50% massa
kering sebagian besar sel, dan teramat penting adalah hampir semua hal yang
dilakukan oleh organisme, Protein terbagi dua ada protein nabati yang contohnya
kedelai, tempe dll, dan hewani yang contohnya ikan, ayam daging sapi, telur
dll.
Reagen
Biuret mengandung CuSO4. Biuret
dibentuk dengan pemanasan urea dan
mempunyai struktur mirip dengan struktur
pepetida dari protein. Prinsip reaksi
Biuret adalah reaksi antara tembaga sulfat
dalam alkali dengan senyawa yang berisi dua atau lebih
ikatan pepetida seperti protein
yang memberikan warna ungu biru yang
khas. Fungsi reagen biuret adalah untuk
membentuk kompleks sehingga yang dikandung
dapat diidentifikasi. Reaksi biuret ini
bersifat spesifik, artinya hanya senyawa yang mengandung ikatan pepetida saja yang akan bereaksi
dengan pereaksi Biuret.
Protein mempunyai ciri khas sendiri dari karbohidrat dan
lemak, yaitu pada rumus struktur dasarnya karbohidrat (CHOH) lemak (CHO) dan
protein (CHO(N)). Warna dari CuSO4 itu
biru muda. Albumin menunjukkan warna ungu (+) karena dia mengandung ikatan
rangkap atau dengan kata lain polipeptida yang lebih banyak dan ikatan biuret
dengan ikatan peptida itu sama yang terkandung dalam protein sedangkan urea
menunjukkan (-) karena dia ikatan rangkapnya lebih sederhana, penambahan
tembaga sulfat 10 tetes karena apabila terlalu banyak ditambahkan tembaga
sulfat maka warna ungu pada uji biuret
berubah menjadi kebiruan.
IX.
Kesimpulan
1.
Protein teramat penting adalah hampir semua hal
yang dilakukan oleh organisme.
2.
Reaksi biuret ini bersifat spesifik,
artinya hanya senyawa yang
mengandung ikatan pepetida saja yang
akan bereaksi dengan pereaksi Biuret
3.
Protein
terbagi dua ada protein nabati yang contohnya kedelai, tempe dll, dan hewani
yang contohnya ikan, ayam daging sapi, telur dll.
4.
Protein
mempunyai rumus struktur (CHO(N)).
5.
Warna
dari CuSO4 itu biru muda.
6.
Albumin
menunjukkan warna ungu (+).
7.
urea
menunjukkan (-).
8.
Warna
ungu pada biuret dapat menjadi kebiruan bila ditambahkan terlalu banyak tembaga
sulfat encer.
X.
Daftar Pustaka
Campbell, N, A.
2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Machin, A. 2012. Potensi
Hidrolisat Tempe Sebagai Penyedap Rasa Melalui Pemanfaatan Ekstrak Buah Nanas. Jurnal Biosainfisika, Vol. 4(02): 70-75.
Argo, D, B. 2013. Studi
Pembuatan Enzim Selulase Dari Mikrofungi Trichoderma reesei Dengan Substrat Jerami Padi Sebagai Katalis
Hidrolisis Enzimatik Pada Produksi Bioetanol. Jurnal Bioproses Komoditas Proses, Vol. 1(01): 20-25.
0 Response to "Laporan Uji Bioret"
Post a Comment