CHLOROPHYTA MULTISELULER
Chlorophyta multiseluler |
Baik kali ini saya akan menshare Chlorophyta multiseluler
karena postingan sebelumnya saya sudah menjelaskan yang uniseluler Cholorophyta multiseluler ini
ada yang bersifat uniseluler dan biasa disebut dengan fitoplankton sebelumnya
sempat dibahas dan ada yang bersifat multiseluler dan biasa disebut alga. Alga
biasanya hidup menempel pada substrat tertentu dan dapat tumbuh hingga mencapai
puluhan meter.
Chlorohyta atau alga hijau adalah
kelompok alga dibedakan berdasarkan zat warna atau
pigmentasinya. Alga hijau ini terbagi atas dua filum yaitu: chlorophyta dan
charophyta.
Baik kita belarih ke Ciri Umum nya
Ganggang
hijau salah satu dari beberapa ganggang jenis lain bedanya ganggang ini punya
pigmen klorofil. Ganggang hijau ada yang bersel tunggal dan ada pula yang
bersel banyak berupa benang, lembaran atau membentuk koloni. Ganggang hijau ini
ada yang berpindah pindah ke tempat lain, ada juga yang menetap di suatu
tempat.
Seperti
postingan sebelumnya ganggang ini merupakan ganggang terbanyak dibandingkan
alga jenis lain. Ciri khas dari warna hijaunya didapat dari klorofil a dan b
sehingga lebih dominan dari xantofil dll.
Habitat
Habitatnya
sama dengan chlorophyta uniseluler dia hidup di air laut, payau, air tawar.
Jenis yang hidup diair tawar, bersifat kosmopolit, terutama hidup di tempat
yang cahayanya cukup seperti kolam, danau, genangan air, Alga hijau ditemukan
pula pada lingkungan semi akuatik yaitu pada batu-batuan, tanah lembab dan
kulit batang pohon yang lembab. Beberapa anggotanya hidup di air mengapung atau
melayang, sebagian hidup sebagai plankton. Ini yang membedakan sedikit dengan
chlorophyta uniseluler dia jenis ini ada yang hidup melekat pada tumbuhan atau
hewan.
Dinding sel
tersusun atas dua lapisan, lapisan dalam ada selulosa dan luar oleh zat pektin.
Tetapi beberapa alga bangsa volvocales dindingnya tidak
mengandung selulose, melainkan tersusun oleh glikoprotein. Dinding sel
caulerpales mengandung xylan atau mannan.
Inti pada
clorophyta ada yang berinti prokariota dan ada yang sebagian besar berinti
eukariota. Intinya diselubungi membran inti terdapat nukleus dan kromatin. Inti
umumnya tunggal tetapi ada yang memiliki inti lebih dari satu.
Perkembangbiakan
perkembangbiakan chlorophyta multiseluler |
Perkembangbiakan
pada Chlorophyta terjadi dengan 3 cara yaitu:
1. Secara vegetatif
Pada ini
dengan fragmentasi dan pembelahan sel.
2. Secara seksual
-
Konjugasi yaitu perkembangbiakan
secara kawin contohnya Spirogyra sp
-
Isogami yaitu peleburan dua gamet
yang bentuk dan ukurannya sama.
-
Anisogami yaitu peleburan dua gamet
yang ukurannya tidak sama.
-
Oogami yaitu peleburan dua gamet
yang satu kecil dan bergerak (sebagai sperma) yang lain besar tidak bergerak
(sebagai sel telur)
Beberapa
contoh dari reproduksi sexual:
-
Isogami : Chlorococcum,
Chlamydomonos, Hydrodictyon
-
Anisogami : Chlamydomonas, Ulva
-
Oogami : Chlamydomonas, Valva,
Spirogya, Aedogonium
3. Secara aseksual
Perkembanganbiakan
secara aseksual dapat terjadi dengan pembentukan:
– Zoospora yaitu sel berflagel 2
contohnya Chlamydomonos
– Aplanospora yaitu spora yang tidak
bergerak contohnya Chlorococcum
– Autospora yaitu aplanospora yang
mirip dengan sel induk contohnya Chlorella
Klasifikasi
a. Chlorophyta berbentuk koloni
tidak bergerak
Contoh : Hydrodictyon
Hydrodictyon
banyak ditemukan didalam air tawar dan koloninya berbentuk seperti jala. Dia
besar dengan mata telanjang kita dapat melihatnya. Reproduksi vegetatif dengan
zoospora dan fragmentasi. Fragmentasi dilakukan dengan cara melepas sebagian koloninya
dan membentuk koloni baru. sedangkan reproduksi generatif dengan konjugasi.
b. Chlorophyta berbentuk koloni
dapat bergerak
Contoh :
Volvox
Volvox
ditemukan di air tawar, koloni berbentuk bola jumlah antara 500 -5000 buah.
Tiap sel memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata. Reproduksi aseksual dengan
fragmentasi dan seksual dengan konjugasi sel-sel gamet.
c. Chlorophyta berbentuk benang
Contoh :
1. Spyrogyra
Bentuk tubuh
seperti benang, dalam tiap sel terdapat kloroplas berbentuk spiral dan sebuah inti.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual dengan
konjugasi. adapun langkah-langkah konjugasi antara lain
Dua benang
saling berdekatan, sel yang berdekatan saling membenuk tonjolan. Ujung kedua
tonjolan yang bersentuhan saling melebur membentuk saluran konjugasi. Lewat
saluran itu terjadilah aliran protoplasma dari satu sel ke sel yang lain. kedua
plasma melebur, disebut peristiwa plasmogami dan segera diikuti oleh pelburan
inti yang disebut kariogami. Hasil peleburan membentuk zigospora diploid.
zigospora mengalami meiosis dan ditempat yang sesuai berkembang menjadi benang
spirogyra baru yang haploid.
2. Oedogonium
Ganggang ini
berbentuk benang, ditemukan di air atawar dan melekat di dasar perairan.
reproduksi vegetatif dilakukan oleh setiap sel menghasilkan sebuah zoospora
yang flagela banyak.
Reproduksi
generatif adalah salah satu benang membentuk alat kelamin jantan (antiridium)
dan menghasilkan gamet jantan (spermatozoid). Pada benang yang lain membentuk
alat kelamin betina yang disebut oogonium. Oogonium akan menghasilkan gamet
betina (ovum). Sperma tozoid membuahi ovum dan terbentuk zigot. Zigot akan
tumbuh membentuk individu.
d.
Chlorophyta berbentuk lembaran
Contoh :
1. Ulva
Ganggang ini
ditemukan di dasar perairan laut dan menempel di dasar, bentuk seperti lembaran
daun. berkembang bial secara vegetatif dengan menghasilkan spora dan spora
tumbuh menjadi Ulva yang haploid (n), Ulva haploid disebut gametofit haploid.
Kemudian secara generatif menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. pertemuan
gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan zigot (Z2n). Zigot
berkembang menjadi Ulva yang diploid disebut sporofit. Selanjutnya sporofit
membentuk spora yang haploid setelah mengalami meiosis. Selanjutnya mengalami
mitosis dan menghasilkan gametofit haploid.
2. Chara
Chara hidup
di air tawar terutama melekat pada batu-batuan. Bentuk talus seperti tumbuhan
tinggi, menyerupai batang, yang beruas-ruas dan bercabang-cabang, berukuran
kecil. Pada ruasnya terdapat nukula dan globula. Di dalam nukula terdapat
arkegonium dan menghasilkan ovum. Di dalam globula terdapat anterodium yang
memproduksi spermatozoid. Spermatozoid akan membuahi ovum dan menghasilkan
zigospora yang berdinding sel. Pada reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan
cara fragmentasi.
Klasifikasi lain
a.
Berdasarkan susunan tubuhnya
Alga hijau
mempunyai susunan tubuh yang bervariasi baik dalam ukuran maupun dalam bentuk
dan susunanya. Ada Chlorophyta yang terdiri dari sel-sel kecil yang
merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang atau tidak, ada pula
yang membentuk koloni yang menyerupai kormus tumbuhan tingkat tinggi. Dari
banyaknya variasi tersebut alga hijau dikelompokan sebagai berikut:
1. Koloni
senobium yaitu koloni yang mempunyai jumlah sel tertentu sehingga mempunyai
bentuk yang relatif tetap, contoh:Volvox, Pandorina.
2. Koloni tidak
bertauran, contoh: Tetraspora
3. Berbentuk –
filamen tidak bercabang, contoh: Ulothrix, Oedogonium
b.
Berdasarkan Filamen bercabang
contoh: Chladhopora, Pithopora
1. Hetemtrikus,
yaitu filamen bercabang yang bentuknya terbagi menjadi bagian yang rebah
(prostrate) dan bagian yang tegak, contoh: Stigeoclonium
2. Foliaceus
atau parenkimatis, yaitu filamen yang pembelahan sel vegetatisnya terjadi lebih
dari satu bidang, contoh: Ulva
3. Tubular,
yaitu talus yang memilik banyak inti tanpa sekat melintang, contoh: Caulerpa
c.
Berdasarkan alat geraknya
1. Pergerakan dengan flagela
Flagela pada
kelas Chlorochyceae selalu bertipe whiplash (akronematik) dan sama panjang
(isokon), kecuali pada bangsa oedogoniales, memiliki tipe stefanokon.
Flagela dihubungkan dengan struktur yang sangat halus yang disebut aparatus
neuromotor. Tiap flagela terdiri dari axonema yang tersusun oleh 9 duplet
mikrotubula mengelilingi bagian tengah terdapat 2 singlet mikrotubula. Struktur
semacam ini dikenal sebagai susunan 9 + 2. Flagela tersebut dikelilingi oleh
selubung plasma.
2. Pergerakan dengan sekresi lendir
Pada
chlorophyta terjadi pergerakan yang disebabkan adanya stimulus cahaya yang di
duga oleh adanya sekresi lendir melalui porus dinding sel pada bagian apikal
dari sel. Selama pergerakan ke depan bagian kutub berayun dari satu sisi ke
sisi yang lain sehingga lendir bagaian belakang seperti berkelok-kelok.
Peran
Chlorophyta dalam kehidupan
1. Sebagai sumber protein sel
tunggal contoh Chlorela sp
2. Sebagai bahan makan contoh Volvox sp sebagai sayuran
3. Sebagai plankton, merupakan salah
satu komponen yang penting dalam rantai makanan di perairan tawar
4. Menghasilkan O2 (oksigen)
dan hasil fotositensis yang diperlukan oleh hewan lain untuk bernafas
DAFTAR
PUSTAKA
Hasanuddin dan Mulyadi. 2014. Botani Tumbuhan Rendah. Banda Aceh: University Syiah Kuala Pers.
http://www.edubio,info/2014/10/protista-mirip-tumbuhan.html
Terimakasih kepada penulis: Wirda
Yuliani
0 Response to "CHLOROPHYTA MULTISELULER. ciri-ciri, habitat, struktur sel, reproduksi, klasifikasi dan peran dalam kehidupan"
Post a Comment