I.
Tanggal Praktikum : 17 Maret 2016
II.
Judul Praktikum : Pengenalan Divisio
Pinophyta (Gymnospermae)
III.
Tujuan Praktikum :
Setelah melakukan
praktikum diharapkan mampu mengidentifikasi jenis tumbuhan Divisio Pinophyta
(Gymnospermae).
IV.
Dasar Teori :
Pinophyta atau
Gymnospermae meruapak suatu kelompok tumbuhan yang sudah ada sejak jaman
palazikum. Kelompok yang lebih kecil dari pinophyta berkembang pada akhir
mesozoikum seiring punahnya dinasaurus. Pada knezoikum hanya tinggal 4 kelas
denga adanya penambahan jumlah kelompok gnetopsida. Didaerah tropis hanya
ditemukan 3 kelas yaitu cydopsida, coniferopida dan gnetopsida (Marck, 2006:
456).
Keprimitifan dan
kemajuan suatu takson dalam pinophyta ditentukan oleh kemajuan ciri yang
dimilikinya, secara morfologi dan anatomi ciri-ciri tersebut dapat diamati.
Berdasarkan studi kepustakaan secara tidak langsung, diketahui bahwa
keterbukaan ovulum menunjukkan ciri primitive sedangkan ciri pola kecambahan
yang monopodial lebih primitive (Litvak, 2008: 1147).
Tumbuhan runjung atau
pinophyta lebih dikenal dengan nama konifer (conifer), merupakan sekelompok
tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dengan ciri yang paling jelas yaitu
memiliki runjung sebagai pembawa biji (Anonim, 2009: 17).
V.
Alat dan Bahan :
a.
Alat
-
Alat tulis menulis
-
Mikroskop
stereo
b. Bahan
-
Pinus merkusi Jungh. & De Vriese
-
Pinus insularis Endl
-
Pinus montezymae Lamb. (tusam meksik).
-
Gnetum gnemon
VI.
Cara Kerja :
A.
Familia
Pinnaceae (tetusaman)
1.
Dilakukan
determinasi.
2.
Dibuat
deskripsi
3.
Digambarkan:
-
Cabang
lengkap, diperhatikan ikatan daunnya
-
1
strobilus jantan
-
1
strobilus betina
-
1
mikrosfil, lihat dengan mikroskop dengan mikroskop bedah
-
1
sisik runjing dengan biji yang bersayap
B.
Familia
Gnetaceae (Bebelinjoan)
1.
Dilakukan
determinasi
2.
Dibuat
deskripsi
3.
Digambar
:
-
Cabang
lengkap
-
Perbungaan
jantan
-
1
bunga jantan dilihat di bawah mikroskop stereo
-
Perbungaan
betina
-
Penampang
melintang ovule atau biji yang muda, dilihat dengan mikroskop stereo
-
Diperhatikan
bagian-bagian dari luar ke dalam: perigonium intergument luar, intergument
dalam dan nuselus. Intergument dalam membatasi mikrofil disebelah atas.
VII.
Hasil Percobaan
VIII.
Pembahasan
Berdasarkan letak bakal
bijinya, divisio Spermatophyta dibagi dalam 2 subdivisio yaitu Gymnospermae dan
Angiospermae. Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak terbungkus
oleh daging atau daun buah, tetapi menempel pada daun buah dan terlihat jelas
dari luar, sehingga dinamakan tumbuhan berbiji terbuka atau biji telanjang.
Ciri morfologi tumbuhan
biji terbuka yaitu umumnya berakar tunggang, daun sempit, tebal dan kaku. Bunga
yang sesungguhnya belum terdapat, jadi hanya berupa daun buah dan badan
penghasil serbuk sari disebut strobilus. Ada dua macam strobilus yaitu
strobilus jantan dan strobilus betina. Strobilus jantan tersusun dari badan
penghasil serbuk sari dan betina tersusun dari daun buah.
Pada praktikum preparat
yang digunakan yaitu Pinus merkusii dan
Gnetum gnemon tumbuhan pinus
tergolong tanaman gymnospermae yang habitusnya pohon berkayu, daun bentuk
jarum, ujung daun meruncing, permukaan daun licin, tidak memiliki pelepah dan
termaksud daun tunggal.
Pinnus bersifat berumah
satu yaitu dalam satu tumbuhan terdapat strobilus jantan dan betina namun
letaknya terpisah. Strobilus jantan terdapat di ujung cabang, membawa banyak
mokrospfil yang tersusun spiral. Sedangkan betina letaknya agak jauh dari
cabang, terdiri dari sisik ovula yang tersusun secara spiral.
Tumbuhan melonjo
merupakan tumbuhan yang habitusnya pohon berkayu dan beranting pada ruas
membesar dan berkuku. Daunnya letak barhadapan, bentuknya membulat tulang
daunnya menyirip, tepi daun rata, ujung daun meruncing, daging daun perkamen
dan termaksud daun tunggal. Pada biji melinjo terdapat beberapa lapisan yaitu
intergumen luar, dalam, nuselus dan gametofit.
Melinjo yaitu pohon yang
berumah dua, bijinya tidak terbungkus daging tetapi terbungkus kulit luar.
Strobilusnya berkuku, pada bagian setiap bukunya terdapat kapula yang berbentuk
sisik braktea yang ersatu. Untuk srobilus jantan pada setiap buku terdapat satu
lingkaran bunga-bunga steril disebelah atas dibawahnya terdapat 1 lingkaran
bunga-bunga jantan.s edangkan pada betina hanya terdapat 2 lingkaran
bunga-bunga betina.
IX.
Kesimpulan
1.
Berdasarkan
letak bakal bijinya, divisio Spermatophyta dibagi dalam 2 subdivisio yaitu
Gymnospermae dan Angiospermae
2.
Gymnospermae
adalah tumbuhan biji telanjang atau terbuka.
3.
Ciri
morfologi tumbuhan biji terbuka yaitu umumnya berakar tunggang, daun sempit,
tebal dan kaku.
4.
Ada
dua macam strobilus yaitu strobilus jantan dan strobilus betina.
5.
Strobilus
jantan tersusun dari badan penghasil serbuk sari.
6.
Pinus merkusii dan Gnetum gnemon tumbuhan pinus tergolong tanaman gymnospermae yang
habitusnya pohon berkayu.
7.
Pinnus
bersifat berumah satu yaitu dalam satu tumbuhan terdapat strobilus jantan dan
betina namun letaknya terpisah.
8.
Strobilus
jantan terdapat di ujung cabang.
9.
Melinjo
yaitu pohon yang berumah dua.
10.
Tumbuhan
melonjo merupakan tumbuhan yang habitusnya pohon berkayu dan beranting pada ruas
membesar dan berkuku.
X.
Daftar Pustaka
Anonym.
2009. Petunjuk Botani Phanerogamae, Bandung:
UPI Press.
Marck,
RN. 2006. The Fate Of Alien Conifers In Long Term Plantings Pinophyta. Journal of Diversity, Vol. 1(12):
456-466.
Litvak,
Mercy. 2008. Identifikasi Pinophyta. Journal
of Anatomy. Vol. 1(9): 1147-1149.
Klasifikasi
1.
Pinus
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Kelas : Pinopsida
Ordo : Pinales
Famili : Pinaceae
Genus : Pinaceae
Spesies : Pinaceae merkusi
2.
Melinjo
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Kelas : Gnetopsida
Ordo : Gnetales
Famili : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon
0 Response to "laporan praktikum beserta jurnal Pengenalan Divisio Pinophyta (Gymnospermae)"
Post a Comment