Tipe pembelajaraan kooperatif model jigsaw
apa itu model pembelajaran jigsaw, tahap-tahap dan keunggulan beserta kekurangan |
Ini juga salah satu pembelajaran kooperatif,
dimana diidentik dengan kelompok kecil dimana siswa bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas, mendapatkan pengalaman dan memaksimalkan tujuan
pembelajaraan. Di jigsaw ini ada namanya kelompok asal dan kelompok ahli dimana
kelompok asal berisi 3-5 siswa dan kelompok ahli yang terdiri dari siswa yang
dipilih dari kelompok asal. Di tipe pembelajaran ini
menyebabkan siswa menimbulkan ketergantungan positif dan tanggung jawab pada
kelompok sehingga menyelasaikan tugas-tugasnya secara sungguh-sungguh.
Terdapat beberapa ciri karakteristik yaitu: kelompok
kecil, pengalaman belajar adan belajar bersama.
Hal ini sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Johnson (1991 : 27) yang menyatakan bahwa “Pembelajaran
Kooperatif tipe Jigsaw ialah kegiatan belajar secara kelompok kecil,
siswa belajar dan bekerja sama sampai kepada pengalaman belajar yang maksimal,
baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok”.
Tahap pembentukan kelompok
Seperti
dijelaskan tadi, para siswa dibagi menjadi 2 kelompok dimana ada kelompok asal
dan kelompok ahli, untuk lebih jelasnya akan diuraikan berikut:
a. Kelompok asal
Kelompok
asal adalah kelompok dimana tempat siswa berada untuk pertama kali sebelum dibentuk
kelompok ahli, dimana kelompok asal terdiri dari 3-5 orang yang bersifat tidak
sama (heterogen) dalam berbagai hal, baik itu ras, suku, akademik dll.
b. Kelompok ahli
Kelompok
yang terdiri dari orang-orang perwakilan dari kelompok asal.
C. Langkah-langkah pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw
Adapun
langkah-langkah nya antara lain:
a.
tahap pertama siswa dibagi menjadi kelompok
kecil(kelompok asal) yang diberi nama misalnya kelompok 1,2,3,4,5 dll
b.
kemudian guru menyiapkan
materi dimana materinya berbeda antara satu dengan yang lain dan membagikan
materi yang diajarkan kepada kelompok asal. Materi antara satu kelompok dengan
yang itu berbeda beda.
c.
Tahap selanjutnya siswa
yang mendapatkan materi yang sama dalam satu kelompok sehingga jumlah kelompok
ahli sama dengan wacana yang dibagikan kepada kelompok asal.
d.
Dalam kelompok ahli ini siswa belajar bersama
tentng materi yang diberikan.
e.
Guru menugaskan siswa
yang berada dalam kelompok ahli untuk memahami dan bisa menjelaskan apa yang
dipelajari kepada kelompok asal atau kelompok inti. Point A dan B dilakukan
dalam kurun waktu 30 menit.
f.
Apabila kelompok ahli
sudah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, maka masing-masing
anggotanya dipersilahkan kembali ke kelompok asal.
g.
Beri
kesempatan secara bergiliran masing-masing siswa untuk
menyampaikan hasil dari tugas di kelompok asli. Poin c dan d dilakukan dalam
waktu 20 menit.
h.
Tahap akhir, apabila kelompok asal sudah
menyelesaikan proses diskusinya maka guru memberi kesempatan sekitar 10 menit
untuk para kelompok ini mengklarifikasi apa yang telah dipelajari.
Kelebihan
dan kekurangan model pembelajran kooperatif jigsaw.
Tiap
model pembelajran pasti disertai dengan kelebihan dan kekurangannya dimana guru
harus mengoptimalkan kelebihan untuk dapat memaksimalkan proses pembelajran dan
meminimal kan kekurangan untuk melancarkan proses pembelajaran.
Kelebihan:
a.
Mendorong siswa agar
lebih aktif dan menimbulkan tanggung jawab terhadapt proses belajarnya.
b.
Siswa dapat berfikir
kritis dalam menyelesaikan tugasnya.
c.
Dalam menjelaskan materi
yang dipelajari kepada kelompok asal, siswa dari kelompok ahli bisa menerapkan
ide yang dimilikinya agar materi tersampaikan kepada kelompok asal.
d.
Tidak ada yang namanya
bergantung atau dominasi seseorang dalam suatu kelompok. Semua siswa dalam
kelompok harus dituntut aktif dalam diskusi.
Adapun kelemahan dari pembelajran
kooperatif model jigsaw ini antara lain:
a.
Waktu yang digunakan
lebih banyak dari pembelajran yang lain, karena pembentukan kelompok dan
diskusi kelompok itu 2 kali.
b.
Dibutuhkan pengalaman
dan kemampuan lebih dari seorang guru agar pembelajran dapat jalan dengan
normal.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Depdiknas,
2005, Pendidikan Kewarganegaraan, Kurikulum dan Silabus Pendidikan
Kewarganegaraan, Jakarta : Depdiknas
Depdiknas, 2005, Pendidikan Kewarganegaraan,
Strategi dan Metode Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta :
Depdiknas
Johnson DW & Johnson, R, T (1991) Learning
Together and Alone. Allin and Bacon : Massa Chussetts
Sardiman, A.M, 2003, Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Wina Senjaya, 2006, Strategi Pembelajaran
Berorientasi Proses Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana Prima
0 Response to "apa itu model pembelajaran jigsaw, tahap-tahap dan keunggulan beserta kekurangan"
Post a Comment