I.
Tanggal
pratikum : 28 Maret 2016
II.
Judul
pratikum :
Kelas Amphibia
III.
Tujuan
pratikum :
1. Untuk mengenal ciri-ciri Amphibia yang penting untuk
identifikasi
IV.
Dasar
Teori :
Amfibi
adalah organisme yang hidup antara dua tempat yaitu daratan dan perairan habitat.
Amphibian termaksud ekologi terbaik. Biasanya larva didalam air dan pada tahap
dewas sebagian besar terestial dan dalam evolusi konteks. Kebanyakan larva
amphibian bergantung dengan air untuk berkembang larvanya (Vences, 2008: 595).
Kaki
katak tersebut dapat membentang sejajar dengan sumbu longitudinal tubuh.
Perbatasan luar sama panjang lutut. Kepalanya sgitiga, moncong, celah mulut
lebar seperti bulan sabit. Kulitnya kasar berbintil dan kering, dapat juga
licin dan lembab. Mempunyai gelang bahu dan gelang pinggul (Sunil, 2013: 560).
Amphibia
memiliki kelopak mata dan kelenjar air mata yang berkembang baik. Pada mata
terdapat membran nictitans yang berfungsi sebagai pelindung mata dari debu,
kekeringan dan kondisi lain (Jasin, 2009: 73).
V.
Alat
dan Bahan :
A. Alat
1. Alat tulis dan Kertas
2. Nampan
3. Alat bedah
4. Petridish
B. Bahan
1. Ranna sp
2. Bufo sp.
VI.
Cara
Kerja
1. Digambar morfologi dan diberi keterangan bagian-bagian
tubuh preparat
2. Digambar dan dibandingkan struktur gelang bahu dan gelang
panggul dari kedua preparat itu
VII.
Hasil
pengamatan
VIII. Pembahasan
Amphibia umumya didefinisikan sebagai hewan bertulang
belakan yang menyelesaikan hidupnya di dua tempat yaitu di air dan daratan.
Amphibia bertelur di air atau menyimpan telurnya ditempat yang lembab dan
basah. Ketika menetas, larvanya berupa berupa yang hidup di air atau tempat
basah dan bernafas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian
berubah bentuknya menjadi heewan dewasa, umumnya hidup didaratan atau tempat-tempat
yang lebih kering dan bernafas dengan paru-paru. Amphibia mempunyai ciri-ciri
yaitu tubuhnya diselimuti kulit berlendir, termaksud hewan berdarah dingin,
mempunyai jantung yang terdiri dari 3 ruang dan dua serambi beserta 1 bilik,
mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang
terdapat diantara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan
berenang, matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut sebagai membran
niktitans berfungsi untuk menyelam. Pernafasan saat masih kecebong berupa
insang, setelah dewasa alat pernafasannya berupa paru-paru dan kulit. Hidungnya
mempunyai katup yang mencegah air masuk kedalam rongga mulut sewaktu menyelam,
berkembang biak dengan cara melepaskan telur dan dibuahi oleh jantan diluar
tubuh induknya (pembuahan eksternal).
Amphibi terbagi 3 ordo yaitu ordo apoda, urodela dan
anura. Ordo apoda memiliki ciri-ciri yaitu tubuhnya berbntuk gilik, tidak ada
tungkai dan ekor, kulitnya beralur dan melintang seakan berkerut, sisik
menempel pada alurnya, meta tanpa kelopak. Urodela pada bentuk dewasa mempunyai
ekor, tidak memiliki sisik, gigi ada pada rahang, bentuknya larva mirip dewasa.
Anura tubuhnya pendek, lebar ada juga ramping, bersifat kaku, tungkai depan
lebih pendek dari tungkai belakang, metamorfosisinya nyata.
Perbedaan kodok dengan katak, katak telurnya menggumpal,
badannya ramping, kulitnya halus/licin, kelenjar tidak ada, spikula
berdampingan, tungkai memanjang. Kodok telurnya menjuntai memanjang, badannya
membulat, kulitnya berbentol, kelenjar paratoid dan tungkai pendek.
Preparat yang digunakan untuk praktikum kali ini berupa Ranna sp dan Bufo sp. Katak memiliki bagian tubuh yaitu ares, membaran timpani,
membran nictitns, eksterminitas anterior dan eksterminitas posterior, selaput
renang dan pigmen. Pada kodok memiliki nares, orbita, membaran timpani, membran
nictitns =, eksterminitas anterior dan eksterminitas posterior.
IX.
Kesimpulan
1.
Amphibia
umumya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakan yang menyelesaikan hidupnya
di dua tempat yaitu di air dan daratan.
2.
Amphibia
bertelur di air atau menyimpan telurnya ditempat yang lembab dan basah.
3.
Ketika
menetas, larvanya berupa berupa yang hidup di air atau tempat basah dan
bernafas dengan insang.
4.
Amphibia
mempunyai ciri-ciri yaitu tubuhnya diselimuti kulit berlendir, termaksud hewan
berdarah dingin.
5.
Pernafasan
saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernafasannya berupa
paru-paru dan kulit.
6.
Amphibi
terbagi 3 ordo yaitu ordo apoda, urodela dan anura.
7.
Ordo
apoda memiliki ciri-ciri yaitu tubuhnya berbntuk gilik, tidak ada tungkai dan
ekor.
8.
Urodela
pada bentuk dewasa mempunyai ekor, tidak memiliki sisik.
9.
Anura
tubuhnya pendek, lebar ada juga ramping, bersifat kaku, tungkai depan lebih
pendek dari tungkai belakang.
10. Katak telurnya menggumpal, badannya ramping. Kodok
telurnya menjuntai memanjang, badannya membulat
X.
Daftar Pustaka
Jasin, Maskoeri. 2009. Zoologi Vertebrata. Surabaya: Sinar
Wijaya.
Sunil, N. 2013. Comparative
Anatomy: The Class Amphibia. Jornal of
Medical, Vol. 1(15): 560-567.
Vences, M. 2008. Global
Diversity of Amphibian. Journal
Hydrobiologia, Vol. 1(7): 580-595.
0 Response to "laporan praktikum beserta jurnal Kelas Amphibia"
Post a Comment