I.
Tanggal Praktikum : 08 April 2016
II.
Judul Praktikum : Herbarium
III.
Tujuan Praktikum :
1.
Untuk
mngetahui bagaimana melakukan herbarium
2.
Untuk
mengetahui bagaimana mengelola sumber daya hayati
IV.
Dasar Teori :
Herbarium berasal dari
kata horu dan botanicus artinya kebun botani yang dikeringkan, bisanya disusun
berdasarkan sistem klasifikasi. Istilah herbarium adalah material tumbuhan yang
telah diawetkan (disebut juga specimen herbarium). Herbarium juga bisa berarti
tempat dimana-mana material-material tumbuhan yang telah diawetkan dan disimpan
(Triharso, 2006:56).
Herbarium merupakan
suatu specimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan melalui
metode tertentu. Herbarium biasanya dilengkapi dengan data-data mengenai
tumbuhan yang diawetka, baik data taksonomi, morfologi, ekologi maupun geografi
(Primarck, 2006:1260).
Herbarium merupakan
salah satu sumber pembelajaan yang penting dalam ilmu biollgi tumbuhan.
Herbarium merupakan koleksi kering yang dibuat berdasarkan prosedur-prosedur
tertentu dan memiliki kriteria-kriteria tersendiri (Hyam, 2012:221).
V.
Alat dan Bahan :
a.
Alat
-
Alat tulis menulis
-
Gunting
b. Bahan
-
Kertas
koran
-
Tali
-
Selotip
-
Semjua
jenis tumbuhan yang bisa di herbariumkan
VI.
Cara Kerja :
A.
Cara
melakukan pengepresan
1.
Diatas
papan pengepresan (ukuran 28x40), diletakkan aluminium bergelombang dan karton
kardus metrial diletakkan dan diatur dengan rapi diatas kertas koran dan
diusahakan terwakili semua bagian specimen seperti permukaan atas dan permukaan
bawah daun, bunga, pelepah, batang. Untuk material yang panjang dapat dilipat
berbentuk v atau agar bagiannya tidak keluar dari papan pengepresan dan kertas
plak
2.
Material
yang sudah diatur diletakkan diatas koran dengan kardus dan dilapisi lagi
dengan kertas koran antara satu material dengan material yang lain dibatasi
dengan koran hingga rata permukaanya.
3.
Untuk
material tipis, terdiri dari 5 specimen, kemudian dilapisi dengan karton kardus
dan aluminium bergelombang
4.
Material
selanjutnya diatas aluminium bergelombang diletakkan lagi kardus seperti semula
dan dilakukan hingga lebih kurang 20-30 specimen.
5.
Material
yang sudah ditutup dengan papan press ditekan dan diikat dengan tali di kedua
sisi panas
6.
Selanjutnya
dikeringkan dengan oven atau pengeringan buatan pada suhu 50-60° sampai kering.
B.
Cara
melakukan pengeplakan
1.
Disiapkan
kertas plak yang telah diberi nomor sheet pada bagian kanan atas dan material
herbarium yang akan diplak
2.
Semua
bahan specimen diusahakan satu halaman kertas plak. Disusun dengan posisi
seimbang, merik dan tidak melebihi tapi kertas serta tidak menutupi nomor
label.
3.
Material
disusun tidak tumpang tindih dan harus menampakkan kuncup, kedua permukaan
daun, dan bagian yang penting pada tumbuhan tersebut.
4.
Material
yang sangat tipis dapat dimasukkan dalam amplop dan dilem dibagian tengah plak
5.
Ujung
yang runcing (duri atau cabang yang menonjol) dirapikan agar tidak merusak
material herbarium lalin.
6.
Selotip
ditempelkan pada bagian batang, daun tangkai secukupnya, jangan terlalu
panjang. Selotip jangan ditempelkan pada bunga dan buah
7.
Material
besar ditempelkan pada kertas plak dengan cara menjahit. Untuk buah yang
berdiameter lebih 4cm, dijahit bersilang berbentuk huruf x.
VII.
Hasil Percobaan
VIII.
Pembahasan
Kata herbarium (jamak:
herbaria) aslinya terdapat pada sebuah buku tumbuhan obat. Tournefort
menggunakan istilah ini untuk tumbuhan yang telah dikeringkan. Lucca Ghinni
(1490-1556), profesor botani dari universitas Bologna italia, merupakan orang
pertama yang mengeringkan tanaman dengan dipress dan selanjutnya ditempelkan
pada kertas.
Herbarium memiliki
fungsi sebagai pusat referensi, pusat pendidikan, pusat penyimpanan data, pusat
dokumentasi dan sebagai labolatorium serta menunjang kegiatan pengelolaan dan
memamfaatkan sumber daya hayati, selain itu juga sebagai sumber penyebaran
suatu takson yang akan diteliti
Herbarium ada dua macam,
yaitu herbarium kering dan herbarium basah, secara umum teknik pembuatan
herbarium kering yaitu pertama pengambilan tumbuhan di lapangan, kedua
pengeringan/pengepresan yang bertujuan untuk menghindari bagian-bagian spesimen
yang bergulung dan berlipat, ketiga pemberian sublimat seperti disemprot
alkohol pada tumbuhan tujuannya yaitu agar spesimen tahan terhadap serangan
hama serangga
Keempat pelekatan pada
kertas herbarium, kelima pengenalan jenis/ identifikasi tumbuhan seperti
membuat kunci determinasi, keenam pemberian label, pemberian nomor, pemasukan
nama dan selanjutnya penyimpanan dalam kotak herbarium.
Pada label herbarium berisikan
informasi yaitu mencantumkan nama institusi, nama kota atau provinsi,
selanjutnya nama famili, spesies, nama kolektor, lokasi pengambilannya dan
tanggal pengambilannya. Pada praktikum yang lalu kami meggunakan herbarium
kering dengan menggunakan preparat bayam.
Sebelum spesimen
disimpan, spesimen terlebih dahulu diberi label luar dan diregistrasi datanya
yaitu nama famili, spesies, kolektor, nomor kolektor, lokasi dan tanggal
koleksi. Keempat botol disusun secara alfabetis familia, genus, spesies dan
lokasi. Nama pengontrolan terhadap terhadap spesmen dilakukan setiap 3 bulan
sekali, jika larutan pengawet berkurang dapat ditambahkan
IX.
Kesimpulan
1.
Kata herbarium (jamak: herbaria) aslinya terdapat pada
sebuah buku tumbuhan obat.
2.
Herbarium memiliki fungsi sebagai pusat referensi, pusat
pendidikan, pusat penyimpanan data.
3.
Herbarium ada dua macam, yaitu herbarium kering dan
herbarium basah.
4.
Herbarium cara penggunaannya sangat mudah dan tidak ribet
5.
Herbarium basah lebih banyak menggunakan zat-zat kimia
6.
Pada label herbarium berisikan informasi dari pengambil
preparat
7.
Sebelum spesimen disimpan, spesimen terlebih dahulu diberi
label luar dan diregistrasi datanya.
8.
Untuk cara herbarium kering Pertama pengambilan tumbuhan di
lapangan, kedua pengeringan/pengepresan. Diberi alkohol
9.
Pada praktikum yang lalu kami meggunakan herbarium kering
dengan menggunakan preparat bayam.
10. Nama pengontrolan
terhadap terhadap spesmen dilakukan setiap 3 bulan sekali, jika larutan
pengawet berkurang dapat ditambahkan
X.
Daftar Pustaka
Hyam,
Roger. 2012. Stable Citicions for Herbarium Specimens On The Internet. Journal of Royang Garden, Vol.
1(2):221-225.
Primarck,
Daniel. 2006. Herbarium Specimen Demonstrate Earlier Flowering Times In
Resposes TO Warmingin. Journal of
American Botany. Vol. 1(26): 1260-1264.
Triharso.
2006. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman.
Yogyakarta:UGM Press.
0 Response to "laporan praktikum dan jurnal Herbarium"
Post a Comment