I.
Tanggal
pratikum : 24 Maret 2016
II.
Judul
pratikum :
Stomata
III.
Tujuan
pratikum :
1. Untuk mengamati stomata Anomositik
2. Untuk mengamati stomata Anisositik
3. Untuk mengamati stomata Parasitik
4. Untuk mengamati stomata Fanorophor
5. Untuk mengamati stomata Kroptophor
6. Untuk mengamati stomata pada tumbuhan Monocotyledon.
IV.
Dasar
Teori :
Stomata
berasal dari bahasa yunani yaitu stoma (lubang atau poros), jadi stomata adalah
lobang-lobang kecil yang berbentuk lonjong yang kecil terbentuk oleh dua sel
epidermis khusus yang disebut sel penjaga (Guard cell). Sel penjaga tersebut
adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami perubahan bentuk dan fungsinya
dapat mengatur besarnya (Darmawan, 2010: 65).
Bentuk
dan posisi stomata pada daun beragam, tergantung spesies tumbuhan. Secara
teknis, yang dimaksud dengan stomata adalah celah yang diantara dua sell
penjaga sedangkan apparatus stomata adalah kedua sel penjaga. Tersebut.
Berdampingan dengan sel penjaga tersebut. Berdampingan dengan sel penjaga
tersebut. Berdampingan dengan sel (Dai, 2006: 349).
V.
Alat
dan Bahan :
A. Alat
1. Mikroskop
2. Kaca objek
3. Silet
4. Pipet tetes
5. Air
6. Kaca penutup
7. Kain lap atau tisu
B. Bahan
1. Rhoe discolor
2. Allamanda chatartica
3. Zea mays
4. Ficus elastica
5. Capsicum annum
6. Alpukat
VI.
Cara
Kerja
a. Stomata Anosmasitik
Dibuat sayatan paradermal permukaan bawah daun alpokat.
Diletakkan pada kaca benda objek yang telah diberi tetesan air. Ditutup dengan
kaca peneutup. Lalu diamati dengan mikroskop.
b. Stomata Anisositik
Dibuat sayatan paradermal permukaan bawah daun cabe.
Diletakkan pada kaca benda objek yang telah diberi tetesan air. Ditutup dengan
kaca peneutup. Lalu diamati dengan mikroskop.
c. Stomata parasitik
Dibuat sayatan paradermal permukaan bawah daun allamanda.
Diletakkan pada kaca benda objek yang telah diberi tetesan air. Ditutup dengan
kaca peneutup. Lalu diamati dengan mikroskop.
d. Stomata fanophor
Dibuat sayatan melintang daun adam hawa. Diletakkan pada
kaca benda objek yang telah diberi tetesan air. Ditutup dengan kaca peneutup.
Lalu diamati dengan mikroskop.
e. Stomata Kriptophor.
Dibuat sayatan melintang Ficus. Diletakkan pada kaca
benda objek yang telah diberi tetesan air. Ditutup dengan kaca peneutup. Lalu
diamati dengan mikroskop.
f. Stomata Monocotyledon
Dibuat sayatan paradermal permukaan bawah daun jagung.
Diletakkan pada kaca benda objek yang telah diberi tetesan air. Ditutup dengan
kaca peneutup. Lalu diamati dengan mikroskop.
VII.
Hasil
pengamatan
|
VIII. Pembahasan
Stomata berasal dari bahasa yunani stomata yang berarti
lubang atau poros, jadi stomata adalah lobang-lobang kecil berbentuk lonjong
yang dikelelingi oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutu (Guard
cell). Stomata erupakan derivate dengan struktur khusus yang berfungsi sebagai
tempat sirkulasi udara antara jaringan dengan udara luar.
Stomata memiliki struktur khusus yang sesuai dengan
fungsinya, yaitu memiliki celah stomata yang diapit oleh 2 sel penutup, dan
satu sel penutup dikelilingi sel tetangga. Sel tetangga berperan dalam
perubuhan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup. Bila ditinjau dari
letaknya sel tetangga terhadap sel penutup makan stomata pada tumbuhan
dicotyledon dapat dibedakan atas 4 tipe stomata yaitu diasiti, parasitikel,
annmostik dan aninosotik. Berdasarkan letak sel penutup terhadap epidermis,
stomata dibedakan 2 tipe yaitu stomata kriptophor dan fenophore.
Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan
kloroplas yang secara berkala menghasilkan pati. Dindings el penutup dan sel
penjaga sebagian barlapis lignin. Masing-masing stomata diapt oleh sepasang sel
penjaga yan berbentuk seperti ginjal pada tumbuhan dikotil dan berbentuk halter
pada tumbuhan monokotil. Sel-sel penjaga dikelilingi oleh sel tetangga
epidermal disekitar ruang udara sampai kejaring udara pada daun. Sel penjaga
mengontrol diameter stomata dengan cara mengubah bentuk yang akan melebar atau
menyempit celah diantara kedua sel.
Pada praktikum kali ini kamimenggunakan beberapa preparat
diantaranya yang ddigunakan yaitu Persea
americana, Capsicum annum, Allamanda chatartica, Rhoe discolr, Ficus elastica,
Zea mays. Pada daun alpokat setelah diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x100 dapat
dilihat stomatanya bertipe Anomostik yaitu sel tetangganya tidak beraturan.
Oada daun cabe dengan pembesaran 10x100 stomatanya bertipe Anisositik yaitu
memiliki lebih dari 2 sel tetangga dengan pola yang tidak beraturan.
Pada daun allamanda setelah diamati dengan pembesaran
10x100 dapat dilihat stomata bertipe parasitic, pada daun adam hawa tipe
stomatanya Fanorophor yaitu stomatanya dengan sel penutup saama tinggi dengan
sel epidermis. Pada daun karet tipe stomatanya Kriptophor yang mana sel
penutupnya lebih rendah dan letaknya sejajar dengan sel penutup.
IX.
Kesimpulan
1.
Berasal
dari bahasa yunani stomata yang berarti lubang atau poros.
2.
Stomata
derivat epidermis
3.
Struktur
khusus pada stomata yaitu memiliki celah stomata yang diapit oleh 2 sel
penutup, dan satu sel penutup dikelilingi sel tetangga.
4.
Sel
tetangga berperan dalam perubahan osmotik.
5.
Ada
4 tipe stomata yaitu diasiti, parasitikel, annmostik dan aninosotik.
6.
Berdasarkan
letak sel penutup terhadap epidermis, stomata dibedakan 2 tipe yaitu stomata
kriptophor dan fenophore.
7.
Setiap
sel penutup mengandung inti yang jeals dengan kloroplas
8.
Daun
alpokat satomatanya tipe Anomositik, cabe Anisositik.
9.
Pada
daun allamanda dan daun am hawa stomatanya tipe Fanorophor.
10. Pada daun karet tipe stomatanya Kriptophor
X.
Daftar Pustaka
Darmawan, J. 2010. Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman. Jakarta: SITC.
Dai, Wang. 2006. Development Mechanism
And Distribution Stomata Clusters. Journal
Of Plant Physiology, Vol.1(53): 348-349.
Grand, W. 2004. Environmental Correlates
Of Leaf Stomata. Journal Of Experiments
Ecology, Vol. 1(1): 456-466.
0 Response to "praktikum biologi tentang stomata beserta jurnal dan dasar teori stomata"
Post a Comment