Sel
Darah Merah Pada Berbagai Jenis Konsentrasi Garam
Red Blood Cells at Various Concentration
Rizal Sunanda
Rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id
Telah
dilakukan praktikum yang berjudul “Sel Darah Merah pada Berbagai Konsentrasi ”
pada tanggal 15 Maret 2017. Tujuan dari praktikum ini adalah diharapkan
praktikan mampu mengetahui berbagai bentuk sel darah merah pada perbedaan
konsentrasi larutan. Alat yang digunakan pada praktikum kali ini berupa tabung reaksi,
pipet tetes, mikroskop, gelas beker, kaca benda, kaca penutup. Sedangkan bahan yang
digunakan adalah Anti koagulan, NaCl 0,3 %, 0,4%, 0,7%, 0,8%, 0,9%, 1,3% dan 2%
dan darah ternak (manusia, sapi, kambing dan ayam). Sel darah merah atau eritrosit merupakan bagian utama
dari sel darah dan yang paling banyak dibandingkan sel darah putih dan keping
darah. Warna darah berwarna darah disebabkan karena adanya hemoglobin. Kemudian
didapati bahwa sel darah merah mengalami krenasi (pengkerutan) jika diletakkan
pada larutan garam yang lebih tinggi dari sel itu sendiri (hipertonik) dan jika
ditempatkan dalam media air yang konsentrasi yang sama maka sel darah tidak
akan pecah atau mengkerut.
Kata Kunci : krenasi, sel darah merah
Abstract
Has done lab work entitled "Red Blood Cells at Various Concentration" on March 15, 2017. The purpose
of this lab is expected praktikan able to know various forms of red blood cells at different concentrations
of the solution. The tools used in the lab this time in the form of a test tube, a pipette, a microscope, glass
beaker, glass objects, glass cover. While the materials used are anti coagulant, NaCl 0.3%, 0.4%, 0.7%,
0.8%, 0.9%, 1.3% and 2%, and the blood of animals (humans, cows, goats and chicken). Red blood cells
or erythrocytes are a major part of the blood cells and the most widely compared to white blood cells
and platelets. Blood stained the color of blood due to the hemoglobin. Later it was found that red blood
cells undergo Crenation (shrinkage) when placed in salt solution which is higher than the cell itself
(hypertonic) and if placed in an aqueous medium which is the same concentration of the blood cells will
not break or shrink.
Keywords: Crenation, red blood cells
Pendahuluan
Penurunan
kadar hematrokit diduga karena menurunya jumlah eritrosit dalam darah dan akan
diikuti oleh penurunan kadar hematrokit. Hematrokit merupakan perbandingan
antara volume sel darah dan plasma darah (Lusi, 2013, p. 67).
Darah
adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat
tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh
jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan
dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa
Yunani haima yang berarti darah (Irianto, 2008, p. 58).
Sel
darah merah memiliki struktur yang jauh lebih sederhana dibandingkan kebanyakan
sel pada manusia. Pada hakikatnya, sel darah merah merupakan suatu membran yang
membungkus larutan hemoglobin (protein ini membentuk sekitar 95% protein
intrasel sel darah merah), dan tidak memiliki organel sel, misalnya
mitokondria, lisosom atau aparatus Golgi. Sel darah manusia, seperti sebagian
sel darah merah pada hewan, tidak berinti. Namun, sel darah merah tidak inert
secara metabolis (Anderson, 2008,p. 216).
Eritrosit atau sel darah merah
merupakan salah satu penyusun darah selain dari plasma darah. Sitoplasma pada
sel darah mengandung hemoglobin yang tidak berinti kemudian plasma darah
mengandung protein plasma, sari makanan, berbagai ion seperti natrium, kalium,
klor, kalsium, sulfat dan senyawa bikarbonat (Wiastuti, 2008, p. 35).
Sel darah merah atau eritrosit
merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Bentuknya bikonkaf dan warnanya
kekuningan. Warna merah yang dimilikinya berasal dari hemoglobin (Ferita, 2008,
p. 50).
Metode
Waktu
dan Tempat
Praktikum
dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala
(Unsyiah) Darusasalam Banda Aceh pada tanggal 15 Maret 2017.
Alat dan Bahan
. Alat yang digunakan pada
praktikum kali ini berupa tabung reaksi, pipet tetes, mikroskop, gelas beker,
kaca benda, kaca penutup. Sedangkan bahan yang digunakan adalah Anti koagulan,
NaCl 0,3 %, 0,4%, 0,7%, 0,8%, 0,9%, 1,3% dan 2% dan darah ternak (manusia,
sapi, kambing dan ayam).
Prosedur
Dimasukkan
kedalam enam buah tabung reaksi masing-masing berisi NaCl 0,3 %, 0,4%, 0,7%,
0,8%, 0,9%, 1,3% dan 2%. Diteteskan darah dalam tiap tabung reaksi sebanyak 1,5
cc. Setelah 30 menit, diambil setetes darah dari tiap-tiap tabung reaksi
kemusian diteteskan pada kaca benda. Diamati
dibawah mikroskop dengan pembesaran lemah sampai pembesaran kuat. Digambar
bentuk sel darah merah serta di bandingkan bentuk sel darah merah pada berbagai
konsentrasi..
Teknik Pengumpulan Data
Data ini diambil dengan teknik
observasi. Bahan yang telah tersedia dilakukan sesuai dengan prosedur yang
telah ada lalu diamati dan dibuat laporan.
Hasil
dan Pembahasan
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi
utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh
tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat
sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang
bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari
sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
sel darah ayam |
Komponen penyusun darah ada 2 yaitu plasma darah mempunyai fungsi pengangkut gas
dan sari makanan disamping itu plasma darah juga mengandung fibrinogen yang
berfungsi dalam pembekuan darah kemudian ada sel darah adalah merupakan 45 % volume darah. Sel darah
terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan
keping darah (trombosit). Plasma darah merupakan bagian
yang cair dari darah yang mempunyai atau terdiri dari air ( 91-92%), protein
8-9%, substansi lain selain protein seperti garam amonium urea, asam urat
kreatinin, kreatin, asam amino, santin, dan hiposantin. Darah beredar dalam
pembuluh darah arteri,vena,dan kapiler.
Sel darah merah merupakan sel yang paling banyak dibandingkan dengan 2
sel lainnya, dalam keadaan normal mencapai hampir separuh dari volume darah.
Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh jaringan tubuh.
Oksigen dipakai untuk membentuk energi bagi sel-sel, dengan bahan limbah berupa karbon dioksida, yang akan diangkut oleh sel darah merah dari jaringan dan kembali ke paru-paru.
Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh jaringan tubuh.
Oksigen dipakai untuk membentuk energi bagi sel-sel, dengan bahan limbah berupa karbon dioksida, yang akan diangkut oleh sel darah merah dari jaringan dan kembali ke paru-paru.
Pada hasil praktikum kali ini dinyatakan bahwa pada konsentrasi 0,3%
lisotonik, konsentrasi 0,4 % sedikit mengkerut, konsentrasi 0,7% sedikit banyak
mengkerut, konsentrasi 0,8% sangat banyak mengkerut, konsentrasi 0,9 % krenasi , konsentrasi 1,3% hampir semua
krenasi dan konsentrasi 2 % krenasi semua.
Simpulan
Darah manusia adalah cairan jaringan
tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel
di seluruh tubuh.
Darah juga menyuplai
jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan
mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan
tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan
melalui darah. Komponen penyusun darah ada 2 yaitu plasma darah dan sel darah. plasma darah mempunyai fungsi pengangkut gas
dan sari makanan disamping itu plasma darah juga mengandung fibrinogen yang
berfungsi dalam pembekuan darah. Sel darah adalah merupakan 45 % volume
darah. Sel darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan keping darah (trombosit).
Sel darah merah mengandung
hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru
dan mengantarkannya ke seluruh jaringan tubuh. Pada hasil praktikum kali ini dinyatakan bahwa pada
konsentrasi 0,3% lisotonik, konsentrasi 0,4 % sedikit mengkerut, konsentrasi
0,7% sedikit banyak mengkerut, konsentrasi 0,8% sangat banyak mengkerut,
konsentrasi 0,9 % krenasi , konsentrasi
1,3% hampir semua krenasi dan konsentrasi 2 % krenasi semua.
Daftar pustaka
Anderson,
Paul D. (2008). Anatomi & Fisiologi
Tubuh Manusia. Jakarta : EGC.
Irianto,
Kus . (2008). Struktur dan Fungsi Tubuh
Manusia untuk Paramedis . Jakarta : Yrama Widya.
Lusi,
D. (2013). Ketahanan Nonspesifik Ikan Mas (Cyprinus
carpio) yang direndam Ekstrak Dan Jejujuru (Acanthus Ilicifolius) terhadap Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. Journal Of Aquaculture Management and Technology. 2(4): 63-71).
Ferita
. I. (2008). Pengaruh Pemberian Kadar Garam Terhadap Bentuk Sel Darah Merah
Mencit. Jurnal Pengetahuan Alam,
2(2): 50-54.
Widiastusi. L.
(2008). Pengaruh Intensitas Air Pada Keadaan Hemoglobin. Jurnal Sains, Vol 11(2): 35-42.
dasar teori. daftar pustaka. buku. jurnal. journal
0 Response to "laporan Sel Darah Merah Pada Berbagai Jenis Konsentrasi Garam praktikum"
Post a Comment