DASAR TEORI LAPORAN GEOTROPISME FISIOLOGI TUMBUHAN LENGKAP
Geotropisme adalah gerak
tropisme yang disebabkan oleh adanya pengaruh rangsangan gravitasi bumi ,organ
pada tumbuhan pada umumnya menunjukkan pertumbuhan geotropisme, baik itu
positif maupun negatif. (Budiati, 2010 : 23).
Geotropisme gerakan
pertumbuhan bagian tanaman (terutama akar) yang menuju ke pusat bumi, akibat
pengaruh kekuatan gravitasi bumi. (Haryanto,
2013 : 187).
Pada akar, rangsangan
gravitasi hannya terjadi di ujungnya, tetapi garis bengkok berada sedikit
dibelakang ujung akar,pada daerah pemanjangan sel. Dampak dari rangsangan
unilateral pada gravitasi akibat distribusi yang berbeda dari hormon
pertumbuhan akusin pada ujung akar. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan lebih
banyak dibagian atas dan lebih sedikitdisisi bawah,dan akhirnya geotropisme
positif dapat diamati . (Mulyana , 2011:
25).
Gerak
tropisme merupakan gerak tumbuhan atau bagian tumbuhan yang arah geraknya
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Berdasarkan jenis rangsangannya
gerak tropisme dibedakan menjadi fototropisme, geotropism, tignotropisme,
hidrotropisme, dan kemotropisme. Pada gerak geotropisme rangsangannya berupa
gaya gravitasi bumi, coontohnya gerak tumbuh akar menuju pusat bumi (Purwendri,
2013: 16).
Pergerakan
tumbuh tanaman menuju atau menjauhi gravitasi bumi merupakan contoh dari
geotropism. Akar merupakan geotropism positif, akar primer lebih umum daripada
akar sekunder. Akar tersier dan buluakar sangat geotropic dan oleh karena itu
tumbuh hampir horizontal. Ini berbeda antara variasi jenis akar yang tumbuh
tegak ke bawah didalam tanah (Nurmuani, 2008: 3).
Pengaruh
gaya berat terhadap arah pertumbuhan akar dan batang dapat diperlihatkan dengan
meletakkan kecambah suatu tanaman secara horizontal, tunas batangnya akan
melengkung kebawah. Gerakan geotropic ini juga disebabkan karena pengaruh
auksin terhadap pertumbuhan (Nowicki, 2008: 456).
Geotropi
adalah gerak yang menuju pusat bumi, gerak ini dilakukan oleh akar. Gerak ujung
akar kepala itu sutau geotropi yang positif. Sedang jurusan yang ditempuh oleh
cabang-cabang akar yang agak mendatar itu disebut diogeotropik atau
transversal-geotropik. Sebaliknya, jurusan yang ditempuh oleh ujung batang itu
disebut geotropi yang negatife. Gravitropisme dibagi menjadi dua, yaitu
gravitropisme positif (gerakan pertumbuhan akar menuju arah gravitasi bumi dan
gravitropisme negatif (gerakan pertumbuhan akar menjauhi gravitasi bumi.
Namun pada umumnya akar bersifat gravitropisme positif. (Dwidjoseputro,
2005: 89).
Pembengkokan
batang utama dan akar. Pada awalnya bahwa sisi penerimaan gravitasi adalah
tudung akar. Seperti halnya pada fototropisme, disebabkan oleh pertumbuhan
diferensiasi pada daerah perpanjangan dibelakang ujung. Pada batang atau
koleoptil yang diletakkan horizontal pemanjangan terjadi lebih besar pada
posisi bawah dari pada sisi atas, sedangkan pada akar terjadi sebaliknya, jadi
berturut-turut mengakibatkan bengkokan keatas dan bengkokan kebawah. (Heddy,
2006: 56).
Gerak geotropisme adalah gerak yang dipengaruhi oleh
gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ tanaman. Akar selalu tumbuh ke arah
bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Gerak tumbuhan akar
ini merupakan contoh lain dari gerak tropisme. Gerak yang disebabkan rangsangan
gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh
rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya
ranngsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya
gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif.
(Salisbury, 2005: 84).
Tanaman memiliki organ
pokok berupa akar, batang dan daun. Fungsi akar yang utama yaitu sebagai organ
penegak tanaman agar tanaman dapat berdiri serta penyediakan air dan unsur
hara. Akar anthorium tumbuhan ke arah geotropism (menuju ke pusat bumi atau
gravitasi) seperti tanaman-tanaman lainnya (Lingga, 2007:11).
Akar
tanaman mengalami gerak tropisme bersama rambut-rambut akarnya. Arah
pertumbuhan akar lebih banyak dipengaruhi oleh distribusi amiloplas kadar dan
distribusi auksin bebas maupun terkonjungsi dan interferensi cahaya pada media
(Santoso dan Miftachul, 2012:3).
Fungsi utama auksin adalah
mempengaruhi pertambahan panjang batang, pertumbuhan, diferensiasi, percabangan
akar, perkembangan buah dan dormansi apical. Selain itu, geotropism yang
terjadi pada akar tanaman juga dipengaruhi oleh hormon auksin (Kusumah,
2012:562).
Tahapan yang terjadi pada proses perkecambahan secara
garis besar meliputi penyerapan air oleh biji yang menyebabkan melunaknya kulit
biji. Calon akar mulai keluar dan tumbuh ke arah bumi (geotropisme) (Mudiana,
2007: 41).
Auksin
secara fisiologis, berpengaruh terhadap pengembangan sel, phototropisme,
geotropisme, dominansi apikal, inisiasi akar, partenokarpi, absisi,
pembentukkan kalus dan respirasi. Hormon auksin di dalam tubuh tanaman
disintesis di meristem apikal pada ujung batang/ tunas-tunas muda yang
ditransport ke seluruh tubuh tanaman yang memerlukan melalui jaringan parenkim
yang bersinggungan dengan berkas pembuluh (Siregar, 2006: 72).
Giberelin
diketahui mempengaruhi dormansi puncak, pertumbuhan kambium, geotropisme,
absisi dan partenokarpi, efektif meningkatkan sel buah, perangsangan
pertumbuhan antar buku sehingga tumbuhan tidak kerdil ( Sedayu, 2013: 3).
Pergerakan tumbuh
tanaman menuju atau menjauhi gravitasi bumi merupakan contoh dari geotropisme.
Akar merupakan geotropisme positif, akar primer lebih umum dari pada akar
sekunder. Akar tersier dan bulu akar sangat geotropik dan oleh karena itu
tumbuh hampir horizontal. Ini berbeda antara variasi jenis akar yang tumbuh
tegak ke bawah di dalam tanah (Suharjo, 2011: 122).
Pengaruh
gaya berat terhadap arah pertumbuhan akar dan batang dapat diperlihatkan dengan
meletakkan kecambah suatu tanaman secara horizontal, tunas batangnya akan
melengkung ke bawah. Gerakan geotropik ini juga disebabkan karena pengaruh auksin
terhadap pertumbuhan (Campbell, 2004: 689).
Geotropisme
adalah gerak yang melaju pusat bumi, gerak ini dilakukan oleh akar tumbuhan
yang menancap ke dalam tanah, maka akar tersebut akan terus menerus menancap
kedalam tanah (Agus, 2004: 87).
Gerak
pertumbuhan kearah atau menjauhi graviyasi bumi merupakan contoh geotropisme
positif dan negative. Akar biasanya bersifat geotropism positif. Batang dan
tangkai bunga merupakan geotropism negative (Ella, 2013: 4)
Dasar Teori
Suharjo. K. J. 2011. Dasar-dasar Fisiologi Tanaman. Bengkulu:
Universitas Bengkulu.
Campbell. 2004. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kusumah,
Y. S. A. dkk. 2012. Perbanyakan Vegetatif
Cara Stek Dosmodium cinerum dan Hibiscus rosa-sinensis dengan Pemberian
Zat Pengatur Tumbuhan Alami dan auksin Sintesis. Jurnal Animal Agrikultur. Vol I(1):557-565.
Lingga,
L. 2007. Anthurium. Jakarta: gramedia
Pustaka Utama.
Sentoso,
A. M dan Miftachul R. 2012. Pengaruh Cekaman Terhadap Morfologi Akar Terung
Kopak Lokal. Jurnal Seminar Biologi.
Vol IX(1):1-5.
Dwidjoseputro,
D. 2005. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Gramedia
Heddy, S. 2006. Hormon Tumbuhan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Salisbury dan Ross. 2005. Fisiologi Tumbuhan.
Bandung: ITB.
Nowicki,
Stephen. 2008. Biology. Arizona:
McDougal Littell.
Nurmuani.
2008. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Pembelajaran Kooperatif Number
Head Together Di SMP Negeri 21 Surabaya. E-jurnal
dinas Pendidikan Kota Surabaya. Vol 4(2): 1-8
Purwendri,
Rina. 2013. Penggunaan Media Pembelajaran dengan Program Berbasis Lectora untuk
Meningkatkan Minat dan hasil Belajar IPA Konsep Gerak Tropisme pada Siswa SMP
kelas VII. Jurnal Ilmiah Guru. Vol
2(2): 12-18
Mudiana, D. 2007. Perkecambahan Syzygium cumini (L.) Skeels. Jurnal Biodiversitas, Vol 8 (1): 39-42.
Sedayu, B, dkk. 2013. Identifikasi
Hormon Pemacu Tumbuh Ekstrak Cairan (SAP) Eucheuma
cottonii. Jurnal JPB Kelautan dan
Perikanan, Vol 8 (1): 1-8.
Siregar, C. 2006. Penggunaan 2,4 D Untuk
Inisiasi Kalus Jaringan Nucellus Mangifera
Odorata Griff. Melalui Budidaya Jaringan. Jurnal Floratek,Vol 2 (1): 69-77.
Ella,
R. 2013. Pengaruh Glomus fasciculatum
Pada Pertumbuhan Vegetatif Kedelai
yang Terinfeksi Sclerotium rolfsii. Jurnal
Sains dan Seni Pomits. 2 (2): 1-5.
Agus,
S. 2004. Auksin Zat Pengatur Tumbuhan Penting Meningkatkan Mutu Stek Tanaman. Jurnal Ilmiah Sains. 21 (1): 81-90.
jurnal buku ebook
0 Response to "DASAR TEORI LAPORAN GEOTROPISME FISIOLOGI TUMBUHAN LENGKAP"
Post a Comment