ads

laporan Pengaruh Turgor Terhadap Membuka dan Menutupnya Stomata praktikum fisiologi tumbuhan

Pengaruh Turgor Terhadap Membuka dan Menutupnya Stomata

Effect Against Turgor Stomata Open and Shut

Rizal Sunanda
Rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id

                                                                     Abstrak                                 

Telah dilakukan praktikum yang berjudul “Pengaruh Turgor Terhadap Membuka dan Menutupnya Stomata” pada tanggal 22 Maret 2017. Tujuan dari praktikum Setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat membuktikan bahwa apabila turgor sel penutup tinggi, stoma akan membuka. Apabila turgor sel rendah, stoma akan menutup. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, pipet tetes, pisau silet, dan kertas hisap. Sedangkan bahan yang digunakan adalah larutan sukrosa 10%, daun Rhoe discolor, dan aquadest. Kesimpulannya adalah Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata.   Antara lain kelembaban udara, temperatur, kecepatan angin, cahaya, dan ketersediaan air.  Faktor ketersediaan air berhubungan dengan turgiditas pada sel.  Bila tumbuhan kekurangan air, transpirasi akan berkurang karena stomata menutup akibat turunnya tekanan turgor sel penutup
Kata Kunci : Turgor. Stomata, Rhoe discolor.

Abstract
 
Has done lab work entitled "Effect Against Turgor Stomata Open and Shut" on March 22, 2017. The purpose of the lab After doing practicum students can prove that if the cell turgor high cover, the stoma will open. If the cell turgor is low, the stoma will close. The tools used in this lab is a microscope, a pipette, a razor blade, and blotting paper. While the materials used are 10% sucrose solution, Rhoe leaves discolor, and distilled water. The conclusion is There are several factors that affect the opening and closing of stomata. Among others, the humidity, temperature, wind speed, light, and water availability. Factors associated with turgiditas water availability to the cells. If plants lack of water, transpiration is reduced because the stomata to close due to declining cell turgor pressure cover
Keywords: Turgor. Stomata, Rhoe discolor.


Pendahuluan
Stomata adalah lubang-lubang kecil yang dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup dan terdapat pada permukaan daun, biasanya stomata disebut juga dengan mulut daun. Stomata ini berfungsi sebagai alat pernafasan bagi tumbuhan, sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis serta sebagai jalan untuk penguapan (Transpirasi). Tanpa stomata tumbuhan tidak akan bisa hidup, karena itu stomata sangat berpengaruh penting terhadap kehidupan suatu tumbuh-tumbuhan (Lildahshiro, 2009).
Tekanan turgor merupakan tekanan air pada dinding sel akibat perubahan kadar air dalam sel tumbuhan. Tekanan turgor sel tanaman akan mempengaruhi aktivitas fisiologis antara lain pengembangan daun, bukaan stomata, fotosintesis, dan pertumbuhan akar. Pada pembukaan stomata, stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel penjaga tersebut.  Tekanan turgor akan meningkat seiring dengan peningkatan kadar air. Pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya akan selalu dari sel yang mempunyai potensial air lebih tinggi ke potensial air yang lebih rendah (Lena, 2009).
Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel penjaga tersebut.  Pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya akan selalu dari sel yang mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel ke potensi air lebih rendah.  Tinggi rendahnya potensi air sel akan tergantung pada jumlah bahan yang terlarut (solute) di dalam cairan sel tersebut. Semakin banyak bahan yang terlarut maka potensi osmotic sel akan semakin rendah. Dengan demikian, jika tekanan turgor sel tersebut tetap, maka secara keseluruhan potensi air sel akan menurun. Untuk memacu agar air masuk ke sel penjaga, maka jumlah bahan yang terlarut di dalam sel tersebut harus ditingkatkan (Antono, 2008)
Imbibisi merupakan penyerapan air oleh imbiban. Imbibisi merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengembang. Misal masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam. Potensial imbibisi adalah kemampuan atau besar energi tanaman untuk menyerap air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding sel akan mengembang (Arenlovesu, 2009).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata.   Antara lain kelembaban udara, temperatur, kecepatan angin, cahaya, dan ketersediaan air.  Faktor ketersediaan air berhubungan dengan turgiditas pada sel.  Bila tumbuhan kekurangan air, transpirasi akan berkurang karena stomata menutup akibat turunnya tekanan turgor sel penutup. Membuka dan menutupnya stomata penting bagi proses asimilasi CO2 dan juga keseimbangan air dalam tanaman.  Membuka menutupnya stomata tergantung pada perubahan turgor sel penjaga (sel stomata). Turgor yang tinggi menyebabkan stomata membuka sebaliknya turgor yang rendah akan menyebabkan stomata menutup.  Mekanisme mebuka dan menutupnya stomata berdasarkan suatu perubahan turgor itu adalah akibat dari perubahan nilai osmosis dari isi sel-sel penutup (Ampara, 2008).

Metode
Waktu dan Tempat
Praktikum dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darusasalam Banda Aceh pada tanggal 22 Maret 2017.
Alat dan Bahan
        Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, pipet tetes, pisau silet, dan kertas hisap. Sedangkan bahan yang digunakan adalah larutan sukrosa 10%, daun Rhoe discolor, dan aquadest.
Prosedur
        Dikecambahkan biji kacang kedelai atau kacang hijau di dalam pot percobaan. Pot percobaan pertama di tutup dengan kotak penutup (kotak ini dapat dibuat dari kotak plastik hitam diberi bingkai kayu, dapat digunakan juga kotak karton). Pot percobaan kedua ditutup menggunakan kotak penutup, tetapi pada salah satu sisi kotak ini di beri lobang (dibuat jendela). Sedangkan pot percobaan ketiga tidak ditutup diberikan terbuka. Diamati percobaan setiap hari selama satu minggu untuk masing-masing pot percobaan .
Teknik Pengumpulan Data
        Data ini diambil dengan teknik pengamatan. Dikerjakan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan kemudian dicatat hasilnya dan dibuat laporan. 
Hasil dan Pembahasan
 
      Sebagian besar proses transpirasi pada tanaman lewat stomata. Stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup. Stoma merupakan celah yang dibatasi oleh dua sel penjaga. Sel penjaga mempunyai penebalan dinding khusus (bagian tertentu menebal sedangkan bagian lainnya tidak menebal) dan di dalam selnya terdapat kloroplas.  Stomata berfungsi sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis, sebagai jalan penguapan (transpirasi), dan sebagai jalan pernafasan (respirasi). Stomata bagian terbesar berada pada permukaan bawah daun yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas antara yang ada dalam jaringan daun dan di udara. Lubang stomata ini merupakan jalan utama untuk transpirasi, mengingat epidermis bawah dan atas dilapisi oleh lilin sebagai lapisan kutikula yang mengandung bahan lemak dan merupakan penghalang untuk transpirasi.
      Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada daun Rhoe discolor, diamati menggunakan mikroskop dengan pembesaran 10x10 dan diberi perlakuan dengan menggunakan aquadest stomata akan terbuka. Stomata yang terbuka karena pada saat potensial air pada sel penutup  meningkat (kadar air di luar lebih tinggi dari pada kadar air di dalam sel sehingga air di luar akan masuk). Dengan meningkatnya potensial air di dalam sel, maka tekanan turgor di dalam sel semakin besar dan stomata akan terbuka.
      Kemudian pada pengamatan yang kedua, dengan menggunakan preparat yang sama, larutan sukrosa 10% ditambahkan sehingga diperoleh hasil jumlah stomata yang membuka mengalami perubahan yaitu stomata menjadi tertutup. Hal ini disebabkan karena larutan sukrosa bersifat hipertonis dari pada cairan sel penjaga, sehingga menyebabkan terjadinya peristiwa osmosis yaitu keluarnya air dari dalam vakuola sel penjaga ke sel tetangga dan kemampuan tekanan turgor dalam sel penjaga menurun sehingga menyebabkan stomata tertutup.
      Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata.   Antara lain kelembaban udara, temperatur, kecepatan angin, cahaya, dan ketersediaan air.  Faktor ketersediaan air berhubungan dengan turgiditas pada sel.  Bila tumbuhan kekurangan air, transpirasi akan berkurang karena stomata menutup akibat turunnya tekanan turgor sel penutup.

     
Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel penjaga tersebut. Pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya akan selalu dari sel yang mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel ke potensi air lebih rendah. Tinggi rendahnya potensi air sel akan tergantung pada jumlah bahan yang terlarut  di dalam cairan sel tersebut. Semakin banyak bahan yang terlarut maka potensi osmotic sel akan semakin rendah. Dengan demikian, jika tekanan turgor sel tersebut tetap, maka secara keseluruhan potensi air sel akan menurun. Untuk memacu agar air masuk ke sel penjaga, maka jumlah bahan yang terlarut di dalam sel tersebut harus ditingkatkan.
Simpulan

      Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata.   Antara lain kelembaban udara, temperatur, kecepatan angin, cahaya, dan ketersediaan air.  Faktor ketersediaan air berhubungan dengan turgiditas pada sel.  Bila tumbuhan kekurangan air, transpirasi akan berkurang karena stomata menutup akibat turunnya tekanan turgor sel penutup

Daftar pustaka

Ampara, 2009, Teknologi Benih, Angkasa Raya, Bandung.

Antono, A.G., 2008, Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan, tentang sel dan  jaringan, Bina Aksara, Jakarta.

Arenlovesu, H., 2009,  Analisis Beni Yudhistira, Yogyakarta.

Lildahshiro, Betty, dkk.2009. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Malang: FMIPA UM Malang.

Lena, R., 2009. Kacang Hijau Budidaya dan Pascapanen. Jakarta: Kanisius.




Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "laporan Pengaruh Turgor Terhadap Membuka dan Menutupnya Stomata praktikum fisiologi tumbuhan"