Dasar teori laporan Pengaruh Turgor Terhadap Membuka dan Menutupnya Stomata fisiologi tumbuhan lengkap
Stomata
adalah lubang-lubang kecil yang dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang
disebut sel penutup dan terdapat pada permukaan daun, biasanya stomata disebut
juga dengan mulut daun. Stomata ini berfungsi sebagai alat pernafasan bagi
tumbuhan, sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses
fotosintesis serta sebagai jalan untuk penguapan (Transpirasi). Tanpa stomata
tumbuhan tidak akan bisa hidup, karena itu stomata sangat berpengaruh penting
terhadap kehidupan suatu tumbuh-tumbuhan (Lildahshiro, 2009).
Tekanan turgor merupakan tekanan air pada dinding sel akibat perubahan
kadar air dalam sel tumbuhan. Tekanan turgor sel tanaman akan mempengaruhi
aktivitas fisiologis antara lain pengembangan daun, bukaan stomata,
fotosintesis, dan pertumbuhan akar. Pada pembukaan stomata, stomata akan
membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor sel
penjaga disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel penjaga tersebut. Tekanan
turgor akan meningkat seiring dengan peningkatan kadar air. Pergerakan air dari
satu sel ke sel lainnya akan selalu dari sel yang mempunyai potensial air lebih
tinggi ke potensial air yang lebih rendah (Lena, 2009).
Penguapan adalah suatu proses pergerakan molekul-molekul zat cair dari permukaan zat cair tersebut ke udara bebas. Hilangnya air dari tubuh tumbuhan sebagian besar melalui permukaan daun di sebut sebagai transpirasi. Besarnya uap yang ditranspirasikan di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor dari dalam dan faktor luar (Utamirubiyanto, 2009)
Salinitas
yang cukup tinggi akan mengakibatkan adanya cekaman yang akan menimbulkan
dampak yang berbeda pada setiap tanaman. Pada tanaman kacang merah, pelebaran
daun terhambat oleh salinitas karena berkurangnya tekanan turgor sel (Neuman et
al., 1988). Tanggapan yang berbeda ditunjukkan oleh tanaman kedelai bahwa
cekaman garam berpengaruh terhadap jumlah trikoma, ukuran xylem maupun
ketebatan kortek (Kartikaningtyas, 2014: 186).
Respon
pertama tanaman dalam menanggapi kondisi defisit air yang parah ialah dengan
cara menutup stomata. Penurunan tekanan turgor yang bersamaan dengan
meningkatnya asam absisat bebas pada daun menyebabkan penyempitan stomata. Penutupan
dan/atau penyempitan stomata menghambat proses fotosintesis, hal ini menyangkut
transportasi air dalam tubuh tanaman dan menurunnya aliran karbondioksida pada
daun (Anggraini, 2015: 42).
Anggraini, N, dkk.
2015. Pengaruh Cekaman Kekeringan Terhadap Perilaku Fisiologis Dan Pertumbuhan
Bibit Black Locust (Robinia Pseudoacacia).
Jurnal Ilmu Kehutanan, Vol 9 (1):
40-56.
Kekurangan
air di dalam jaringan tanaman dapat disebabkan oleh kehilangan air yang
berlebihan pada saat transpirasi melalui stomata dan sel lain seperti kutikula
atau disebabkan oleh keduanya. Namun lebih dari 90% transpirasi terjadi melalui
stomata di daun. Selain berperan sebagai alat untuk penguapan, stomata juga
berperan sebagai alat untuk pertukaran CO2 dalam proses fisiologi yang
berhubungan dengan produksi. Stomata terdiri atas sel penjaga dan sel penutup
yang dikelilingi oleh beberapa sel tetangga. Mekanisme menutup dan membuka-nya stomata
tergantung dari tekanan turgor sel tanaman, atau karena perubahan konsentrasi
karbondioksida, berkurangnya cahaya dan hormon asam absisat (Lestari, 2006:
44).
Lestari, E. 2006. Hubungan antara
Kerapatan Stomata dengan Ketahanan Kekeringan pada Somaklon Padi Gajahmungkur,
Towuti, dan IR 64. Jurnal Biodiversitas,
Vol 7 (1): 44-48.
Salinitas yang
cukup tinggi akan mengakibatkan adanya cekaman yang akan menimbulkan dampak
yang berbeda pada setiap tanaman. Pada tanaman kacang merah, pelebaran daun
terhambat oleh salinitas karena berkurangnya tekanan turgor sel (Neuman et al.,
1988). Tanggapan yang berbeda ditunjukkan oleh tanaman kedelai bahwa cekaman
garam berpengaruh terhadap jumlah trikoma, ukuran xylem maupun ketebatan kortek
(Kartikaningtyas, 2014: 186).
KLOROFIL
Penentuan kadar nitrit dilakukan
dengan metode spektrofotometer pada kisaran 0,01 mg/L -1,0 mg/L. Dalam suasana
asam (pH 2-2,5), Nitrit akan bereaksi dengan Sulfanilamid dan N-(1-Naphthyl)
ethylene diamine dihydrochloride (NED dihydrochloride) membentuk senyawa azo
yang berwarna merah kekuningan yang dapat diukur pada panjang gelombang 543 nm
(Dewi, 2006: 48).
daftar pustaka
Dewi, Y, dkk. 2006. Efektivitas Teknik Biofiltrasi Dengan Media Bio-Ball
Terhadap Penurunan Kadar Nitrogen Total. Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S, Vol 9
(1): 45-53.
Lildahshiro, Betty,
dkk.2009. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Malang:
FMIPA UM
Malang.
Lena, R., 2009. Kacang Hijau Budidaya dan Pascapanen. Jakarta: Kanisius.
Utamirubiyanto,
F.B dan C.W. Ross., 2009. Fisiologi Tumbuhan. Jilid Tiga
Edisi Keempat. Bandung: ITB-Press.
Anggraini, N, dkk. 2015. Pengaruh
Cekaman Kekeringan Terhadap Perilaku Fisiologis Dan Pertumbuhan Bibit Black
Locust (Robinia Pseudoacacia). Jurnal Ilmu Kehutanan, Vol 9 (1): 40-56.
Kartikaningtyas, D, dkk. 2014.
Tanggapan Anatomis Dari Beberapa Sumber Benih Acacia Manigum Willd. Terhadap Kondisi Cekaman Garam. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan, Vol 8
(3): 184-197.
Lestari, E. 2006. Hubungan antara
Kerapatan Stomata dengan Ketahanan Kekeringan pada Somaklon Padi Gajahmungkur,
Towuti, dan IR 64. Jurnal Biodiversitas,
Vol 7 (1): 44-48.
0 Response to "Dasar teori laporan Pengaruh Turgor Terhadap Membuka dan Menutupnya Stomata fisiologi tumbuhan lengkap"
Post a Comment