Pencernaan Enzimatis (Pencernaan Karbohidrat Oleh Saliva)
Enzymatic Digestion (Digestive Carbohydrates By Saliva)
Rizal Sunanda
Rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Telah
dilakukan praktikum yang berjudul “Pencernaan Enzimatis
(Pencernaan Karbohidrat Oleh Saliva)”
pada tanggal 22
Maret 2017. Tujuan dari praktikum ini adalah Setelah melakukan praktikum,
diharapkan praktikan mampu untuk membuktikan peranan enzim pencernaan terhadap
makanan yang dimakan dan peranan enzim yang terdapat pada saliva. Bahan
dan alat yang digunakan dalam kegiatan praktikum adalah kertas filter, tepung beras, cracker/kapas/nasi, gula pasir, larutan JKJ, larutan
Benedict, gelas
piala, corong
gelas, penjepit, batang gelas
pengaduk, lampu
spiritus/water bath,
thermometer, pipet, dan lempeng
penguji. Kesimpulannya
adalah Kelenjar akseseri sistem
pencernaan mamalia terdiri adari kelenjar ludah (salivary gland), pankreas dan
hati (liver
).
Abstract
Has done
lab work titled "Enzymatic Digestion (Digestive Carbohydrates By
Saliva)" on March 22, 2017. The purpose of this lab is after doing lab
work, expected praktikan able to prove the role of digestive enzymes to the
food eaten and the role of enzymes found in the saliva. Materials and equipment
used in the lab activities are filter paper, rice flour, cracker / cotton /
rice, sugar, solution JKJ, Benedict's solution, beaker, funnel cups, tongs,
glass rod stirrer, light spirits / water bath, thermometer, pipette, and the
plates testers. The conclusion is akseseri gland digestive system consists
adari mammalian salivary glands (salivary gland), pancreas and liver (liver)
Keywords: Enzymatic, Gland, Benedict.
Keywords: Enzymatic, Gland, Benedict.
Pendahuluan
Karbohidrat
kompleks yang disebut juga dengan glikokonjugat memiliki peran penting dalam
berbagai proses di dalam tubuh seperti perlekatan dan komunitasi antar sel,
regenerasi dan diferensiasi sel serta sebagai bahan penyusun matriks sel dan
sekreta kelenjar (Adnyane: 2009).
Organ pencernaan merupakan organ yang dilakukan untuk
mencerna, menyerap, serta mengeluarkan makanan yang tidak dibutuhkan lagi oleh
tubuh. Selain organ pencernaan, terdapat organ asesoris yang membantu dalam
proses pencernaan makanan baik secara mekanis maupun enzimatis. Kelenjar ludah
merupakan salah satu organ asesoris dalam sistem pencernaan (Koch A: 2008).
Salah satu unsur penting yang terkandung di dalam saliva
adalah senyawa glikoprotein. Adanya senyawa glikoprotein antibakteria seperti
lisozim dan laktoferin menjadikan saliva sebagai pencegah masuknya bakteri ke
dalam saluran pencernaan (Jarrar: 2008).
Karbohidrat ialah senyawa organic
dengan fungsi utama sebagai sumber energy bagi kebutuhan sel-sel dan senyawa
tubuh. Peran uatama karbohidrat didalam tubuh ialah menyediakan glukosa bagi
sel-sel tubuh kemudian dibuah menjadi energy. Glukosa merupakan jenis
karbohidrat terpenting bagi tubuh manusia ( Hindri, 2013: 73).
Kelenjar ludah merupakan salah
satu komponen dalam system pencernaan. Kelenjar ludah menghasilkan secret
berupa air berupa air ludah yang
berfungsi membantu membasahi dan melunakkan makanan yang kering, media untuk
memecah dan mengencerkan bahan makanan, memoertahankan pH dalam rongga mulut,
memecah karbohidrat dan sebagai zat anti bakteri (Ketut, 2009:191).
Serat makanan terutama yang
terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin. Sebagian besar tidak dapat
dihancurkan oleh enzim-enzim dan bakteri didalam traktus digestivus. Serat
makannan ini akan menyerap air dalam kolon, sehigga volume feses menjadi lebih
besar (Clara, 2006: 51).
Metode
Waktu
dan Tempat
Praktikum
dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala
(Unsyiah) Darusasalam Banda Aceh pada tanggal 22 Maret 2017.
Alat dan Bahan
Bahan dan alat yang digunakan
dalam kegiatan praktikum adalah kertas
filter, tepung
beras, cracker/kapas/nasi, gula pasir, larutan JKJ, larutan
Benedict, gelas
piala, corong
gelas, penjepit, batang gelas pengaduk, lampu
spiritus/water bath,
thermometer, pipet, dan lempeng
penguji.
Prosedur
Dibuat
larutan benedict:
Na citrat Kristal : 173 gram
NaCO3 : 100 gram
Kedua zat tersebut dilarutkan dalam 800 ml aquadest. Disaring dan ditambahkan larutan Cu(SO4) 2 sebanyak 17,3 gram dalam 100 ml air yang telah disaring. Jadi volume samapai 1 liter. Dikunyah caracke/kapas sehingga saliva keluar sebanyak-banyaknya. Kemudian dituangkan pada corong gelas. Dituang air panas 400 c kira-kira 2 cc dan saring fitratnya. Di isi ke dalam tabung reaksi. Masing-masing akan diuji karbhidrat dengan JKJ dalam larutan benedict. Di isi larutan amilum 1% sebanyak 5 tetes di kedua tabung yang telah berisi fitrat saliva tersebut. sebagai control di isi larutan amilum tanpa filtrate saliva kemudia diberi tanda atau lebel. Dipanskan dengan lampu spritus atau water bath. Dilakukan uji berturut-turut 0,5 10. Diccatat hasilnya. Sebagai pembanding dilakukan juga percobaan berikut Amilum tambah air liur kemudian ditambah lugol . Amilum ditambah lugol. Dicatat hasilnya. Dibuat kesimpulan.
Na citrat Kristal : 173 gram
NaCO3 : 100 gram
Kedua zat tersebut dilarutkan dalam 800 ml aquadest. Disaring dan ditambahkan larutan Cu(SO4) 2 sebanyak 17,3 gram dalam 100 ml air yang telah disaring. Jadi volume samapai 1 liter. Dikunyah caracke/kapas sehingga saliva keluar sebanyak-banyaknya. Kemudian dituangkan pada corong gelas. Dituang air panas 400 c kira-kira 2 cc dan saring fitratnya. Di isi ke dalam tabung reaksi. Masing-masing akan diuji karbhidrat dengan JKJ dalam larutan benedict. Di isi larutan amilum 1% sebanyak 5 tetes di kedua tabung yang telah berisi fitrat saliva tersebut. sebagai control di isi larutan amilum tanpa filtrate saliva kemudia diberi tanda atau lebel. Dipanskan dengan lampu spritus atau water bath. Dilakukan uji berturut-turut 0,5 10. Diccatat hasilnya. Sebagai pembanding dilakukan juga percobaan berikut Amilum tambah air liur kemudian ditambah lugol . Amilum ditambah lugol. Dicatat hasilnya. Dibuat kesimpulan.
Teknik Pengumpulan Data
Data ini diambil dengan teknik
observasi. Bahan yang telah tersedia dilakukan sesuai dengan prosedur yang
telah ada lalu diamati dan dibuat laporan.
Hasil
dan Pembahasan
Kelenjar akseseri
sistem pencernaan mamalia terdiri adari kelenjar ludah (salivary gland),
pankreas dan hati (liver). Bagian terbesar dari makanan yang kita makan terdiri
dari lipid, protein, karbohidrat dan asam nikleat. Jika makanan dikunyah dengan
benar, bahan ini akan bercampur sempurna dengan ludah yang
dikeluarkan oleh
kelenjar ludah.
Kelenjar
yang ada disekitar mulut menegeluarkan cairan yang disebut saliva atau ludah.
Ada tiga kelenjar yang mengeluarkan saliva yaitu kelenjar parotid, kelenjar
submadibular, dan kelenjar sublingual. Saliva mempunyai peran penting dalam
berbagai proses biolis yang terjadi dalam rongga mulut, diantaranya sebagai
pelumas, pengunyahan dan penelanan makanan, aksi dari pembersihan dan
perlindungan dari karies gigi.
Dari hasil
yang telah dilakukan pada 5 tabung dan 2 petridish hasilnya adalah pada tabung
yang pertama di masukkan saliva 2 ml + amilum 5 tetes + benedict 5 tetes.
Sebelum dipanaskan warna nya biru muda dan setelah dipanaskan warnanya tetap
biru muda. Pada tabung yang ke 2 dimasukkan saliva 2 ml + air panas 2 ml +
benedict 5 tetes. Warna awal biru muda bening setelah di panaskan menjadi biru
cerah (soft)
Pada tabung
yang ke 3 dimasukkan nasi yang telah di kunyah + benedict 2 tetes. Warna
sebelum dipanaskan biru keruh sedangkan setelah dipanaskan menjadi kuning pekat
(kuning kunyit). Pada tabung ke 4 dimasukkan nasi tanpa dikunyah + benedict 2
tetes. Warna awal biru pekat, setelah dipanaskan menjadi warna biru kehijauan.
Pada tabung ke 5 dimasukkan 2 ml + amilum 2 ml. warna awalnya putih setelah
dipanaskan warnanya tetap putih tidak berubah. Pada petridish pertama
dimasukkan tepung beras + saliva 5 ml + lugol 5 ml. warna awalnya putih setelah
dicampur berubah menjadi warna ungu pekat. Dan pada petridish yang ke dua, di masukkan
tepung beras + lugol 1 ml warna awal nya putih setelah semua tercampur / di
aduk warnanya berubah menjadi coklat keunguan.
Simpulan
Kelenjar
akseseri sistem pencernaan mamalia terdiri adari kelenjar ludah (salivary
gland), pankreas dan hati (liver ).
Daftar pustaka
Adnyane
IKM. 2009. Morfologi Kelenjar Ludah Kambing dan Kucing Dengan Tinjauan Khusus
Pada Distribusi dan Kandungan Karbohidrat. Jurnal
Kedokteran Hewan. Vol. 3(2): 183-228.
Clara, M. K. 2006. Serat Makanan dan Peranya bagi Kesehatan.
Jurnal Gizi dan Pangan, 1 (2): 45-
54.
Jarrar
BM, Taib NT. 2008. Histological Detection of Glyconjugates In The Anterior
Lingual Salivary Glands of Domestic Fowl. Journal
of Asiatic Herpetological Research. Vol. 10(4):176-181.
Mudite,Ketut.
2009. Morfologi Kelenjar Ludah Kambing, Kucing dan Babi dengan Tinjauan Khusus
pada Distribusi dan Kandungan Karbohidrat. Jurnal
Kedokteran. Vol 3(2): 190-195.
Koch
A, Acciaioli G. 2008. Histological dan
Histochemical Methods. Journal Veterinary
Anatomy. Vol. 2(1): 35-48.
gambar 1 : 2 ml saliva + 2 ml amilum
gambar 2 : nasi + 2ml benedict
gambar 3: 2ml saliva + 2 ml air panas
gambar 4 : nasi dikunyah + 2 ml benedict
gambar 5: 2 ml saliva+ 5
tetes amilum
0 Response to "laporan Pencernaan Enzimatis (Pencernaan Karbohidrat Oleh Saliva) praktikum fisiologi hewan"
Post a Comment