Dasar teori journal laporan praktikum perkecambahan gelap dan terang
Pada
konsentrasi oksigen sebesar 5 % dalam kondisi gelap tidak terjadi
perkecambahan, sedang pada konsentrasi oksigen 21 % terjadi perkecambahan 10 %.
Selanjutnya pada konsentrasi oksigen sebesar 5 % dalam kondisi terang terjadi
perkecambahan sebesar 10 %, sedang pada konsentrasi oksigen 21 % terjadi
perkecambahan 78 % ( Izaniyah, 2013: 73).
Media
perkecambahan yang diujikan pada penelitian ini terdiri atas pasir, cocopeat,
dan campuran antara pasir dan cocopeat. Terdapat 6 kombinasi perlakuan dengan tiga
ulangan sehingga terdapat 18 satuan percobaan (bak perkecambahan). Tiap satuan
percobaan terdiri atas 10 biji sehingga terdapat 180 satuan amatan (Rivai,
2015: 783).
Disamping
proses pembungaan, respon fisiologi perkecambahan biji, pembukaan dan penutupan
stomata diduga dirangsang oleh perubahan bentuk fitokrom ini. Seperti telah
ditemukan pada seluruh spesies tumbuhan dan alga, fitokrom berperan penting
dalam membantu fotosintesis organisme ini untuk tetap selalu sinkron dengan
perubahan musim waktu terang atau siang hari (Sutoyo, 2011: 142).
Intensitas cahaya
dapat mempengaruhi pertumbuhan vegetatif, terutama bentuk dan ukuran (panjang,
lebar, luas dan ketebalan) daun. Untuk mendapatkan bibit dengan pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal perlu diusahakan adanya intensitas cahaya yang sesuai
dengan kebutuhan. Salah satu cara untuk mendapatkannya adalah dengan mengatur
naungan, sehingga intensitas cahaya yang diterima oleh bibit akan optimal,
sehingga dapat mendukung petumbuhannya (Ferita,
2009: 249).
Penanaman
ulin di luar sebaran alaminya mengalami beberapa kendala diantaranya sifat ulin
yang semi toleran artinya ulin pada umur muda peka terhadap intensitas cahaya
yang tinggi, tetapi sejalan dengan pertumbuhannyapada tingkat dewasa jenis ini
akan membutuhkan intensitas cahaya yang memadai. Selain intensitas cahaya,
penggunaan benih yang bermutu merupakan salah satu faktor yang mendukung
keberhasilan penanaman (Nugroho, 2010: 280).
Tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan dengan
intensitas cahaya 55%, sedangkan pada umur 3 BST dan 7 BST tidak ada perbedaan
tinggi tanaman untuk semua perlakuan. Dengan intensitas cahaya rendah menghasilkan
kecenderungan tanaman tumbuh memanjang. Belum berpengaruhnya intensitas cahaya
pada umur 3 BST, disebab kan tanaman baru dalam tahap pertumbuhan awal
(Bambang, 2009: 134).
Salah satu
proses kehidupan tanaman
ialah fotosintesis yang merupakan proses biokimia untuk memproduksi energi
terpakai (nutrisi), dimana karbon
dioksida (CO2) dan
air (H2O) dibawah pengaruh cahaya
diubah ke dalam
persenyawaan organik yang berisi
karbon dan kaya energi. Fotosintesis merupakan
salah satu cara
asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2diikat
(difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi (Pertamawati,
2010:31-37).
Serangkaian
reaksi biokimia yang
membentuk proses fotosintesis
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu reaksi yang bergantung pada
cahaya dan reaksi yang tidak bergantung
pada cahaya. Reaksi
yang membutuhkan cahaya
pada tingkat reaksi yang
paling dasar memerlukan
penangkapan energi cahaya
oleh molekul untuk mensintesa gula (karbohidrat) dari karbon
dioksida dan air (Rizki, 2011:1-8).
Perkembangan
memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai, dan persediaan oksigen
yang cukup. Periode dormansi juga merupakan persyaratan bagi perkecambahan
banyak biji sebagai contoh, biji buah apel hanya dapat berkecambah setelah masa
dingin yang lama. Ada bukti bahwa perkecambahan kimia terbentuk di dalam
bijinya ketika terbentuk. Pencegahan ini lambat laun akan dipecah pada suhu rendah
sampai tidak lagi memadai untuk menghalangi perkecambahan ketika kondisi
lainnya membaik (Latunra, 2011).
Izaniyah, A,
dkk. 2013. Efektivitas Pita Tanam Organik sebagai Mulsa pada
Tanaman Padi (Oryza sativa). Jurnal Keteknikan
Pertanian Tropis dan Biosistem,
Vol 1 (2): 69-76.
Rivai, R. 2015. Karakteristik
dan daya kecambah biji mutan Hoya
diversifolia. Jurnal Senimar Nasional
Biodiversitas Indonesia, Vol 1 (4): 782-786.
Sutoyo. 2011.
Fotoperiode dan Pembungaan Tanaman. Jurnal
Buana Sains, Vol 11 (2): 137-144.
Adistya,
Rizki, dkk. Pengaruh Intensitas Cahaya Dan Kandungan Mineral Pada Berbagai
Media Media Tumbuh Terhadap Laju Fotosintesis Tanaman Hias Hidrofit Elodea (Elodea canadensis). Jurnal
Fisika-Statistika IPB Bogor, Hlm. 1-8
Latunra,
A.I., 2011. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan II. Universitas Hasanuddin,
Makassar.
Pertamawati. 2010. Pengaruh Fotosintesis Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Kentang (Solanum tuberosum.) Dalam Lingkungan Fotoautotrof Secara Invitro. Jurnal Sains dan
Teknologi Indonesia Vol. 12, No. 1, April 2010 Hlm.31-37
Bambang,
Ferry, dkk. 2009. Pengaruh Intensitas Cahaya Dan Umur Panen Terhadap
Pertumbuhan, Produksi, Dan Kualitas Hasil Temulawak Di Antara Tanaman Kelapa. Jurnal Bul.
Littro.
Vol. 20 (2): 131-140.
Ferita, Istino,
dkk. 2009. Pengaruh
Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Bibit Gambir (Uncaria Gambir Roxb).
Jurnal Jerami. Vol. 2 (2): 249-254.
Nugroho,
W, dkk. 2010. Pengaruh Naungan Dan Asal Benih
Terhadap Daya Hidup Dan Pertumbuhan Ulin (Eusideroxylon Zwagery T. Et
B.). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. Vol. 8 (5): 279-286.
0 Response to "Dasar teori journal laporan praktikum perkecambahan gelap dan terang"
Post a Comment