ads

laporan Sensoris (Indra Pengecap) praktikum fisiologi hewan

Sensoris (Indra Pengecap)

Sensory (Sense Taste)

Rizal Sunanda

                                                                     Abstrak     
                            

Telah dilakukan praktikum yang berjudul “Sensoris (Indra Pengecap)” pada tanggal 28 Maret 2017. Tujuan dari praktikum  ini adalah Menunjukkan tempat pengecapan manis, pahit, asam, dan asin. Alat. Petridist. Kuas kecil. Bahan. Buah jeruk. Larutan gula. Larutan garam. Pil kina. Aquadest.. Data ini diambil dengan teknik observasi. Bahan yang telah tersedia dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ada lalu diamati dan dibuat laporan. Kesimpulannya adalah Ada 3 macam bentuk papilae, yaitu papilae filiformis yang berbentuk seperti benang halus, papilae sircumvalata berbentuk bulat tersusun seperti huruf V di belakang lidah dan ukurannya lebih besar dibandingkan papilae lainnya, dan papilae fungiformis yang berbentuk seperti jamur dan menyebar pada bagian ujung lidah. Terdapat satu jenis papilae lagi namun tidak terdapat pada manusia, yaitu papilae folliata yang terdapat pada hewan pengerat.
Kata Kunci : Sensoris, Indra, Pengecap.

Abstract

Has done lab work entitled "Sensory (Sense Taste)" on March 28, 2017. The purpose of this lab is a place Shows taste sweet, bitter, sour, and salty. Tool. Petridist. A small paintbrush. Material. Orange fruit. Sugar solution. Saline solution. Quinine. Aquadest .. These data were taken by observation. Materials that have been available made in accordance with existing procedures and observed and made a report. The conclusion is There are 3 forms of papilae, namely papilae filiformis shaped like a fine thread, papilae sircumvalata globular arranged like the letter V in the back of the tongue and it was bigger than papilae other, and papilae fungiform shaped like mushrooms and spread on the tip of the tongue. There is one type of papilae again but not found in human beings, namely papilae folliata contained in rodents.

Keywords: Sensory, Indra, Taste




Pendahuluan
            Indra pengecap pada manusia adalah lidah. Pengecapan merupakan fungsi puting kecap pada mulut. Puting kecap sering disebut juga reseptor pengecap yang terdapat di sepanjang lidah dan rongga mulut. Puting kecap adalah sel epitel yang selalu diganti (Hadari Nawai: 2016).
            Lidah mempunyai lapisan mukosa yang menutupi bagian atas lidah, dan permukaannya tidak rata karena ada tonjolan-tonjolan yang disebut dengan papilla ini terdapat reseptor untuk membedakan rasa makanan. Apabila pada bagian lidah tersebut tidak terdapat papilla lidah menjadi tidak sensitif terhadap rasa (Aswan Zain: 2016).
            Sistem pengecap atau sistem gustatori terdapat di lidah. Pada lidah, terdapat reseptor perasa yang dapat membedakan rasa yang disebut teste buds. Reseptor pada lidah akan digantikan oleh reseptor yang baru setiap 10 hari sekali (Nana Sudjana: 2008).
            Lidah mempunyai lapisan mukosa yang menutupi bagian atas lidah, dan permukaannya tidak rata karena ada tonjolan-tonjolan yang disebut dengan papilla, pada papilla ini terdapat reseptor untuk membedakan rasa makanan. Apabila pada bagian lidah tersebut tidak terdapat papilla lidah menjadi tidak sensitif terhadap rasa (Sunariani, 2007: 185).
            Gula atau pemanis buatan tidak langsung masuk sel rasa, tetapi memicu dulu perubahan di dalam sel. Senyawa tersebut akan terikat reseptor pada permukaan sel rasa yang digandeng dengan molekul G protein. Dinamakan G-protein karena untuk aktivitasnya protein ini diatur oleh Guanin Trifosfat (Irianto 2012: 89).

Metode
Waktu dan Tempat
Praktikum dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darusasalam Banda Aceh pada tanggal 28 Maret 2017.
Alat dan Bahan
        Alat. Petridist. Kuas kecil. Bahan. Buah jeruk. Larutan gula. Larutan garam. Pil kina. Aquadest
Prosedur
        Kumur mulut beberapa kali dengan aquadest. Di masukkan ekstrak dari masing-masing bahan percobaan ke dalam cawan petri steril. Dengan menggunakan kuas kecil, di oleskan masing-masing bahan tersebut pada lidah di bagian pengecap masing-masing rasa. Diulangi beberapa kali cara diatas untuk menentukan posisi masing-masing rasa tersebut .Diambil kesimpulan dari hsil perlakuan anda.
Teknik Pengumpulan Data
        Data ini diambil dengan teknik observasi. Bahan yang telah tersedia dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ada lalu diamati dan dibuat laporan.
Hasil dan Pembahasan
        Dari hasil praktikum dapat diketahui tentang lokasi dan sensasi reseptor pengecap pada manusia yang bertujuan untuk mengetahui lokasi reseptor pengecap pada manusia. Pada permukaan lidah terdapat ribuan tonjolan kecil yang disebut papilae. Ada 3 macam bentuk papilae, yaitu papilae filiformis yang berbentuk seperti benang halus, papilae sircumvalata berbentuk bulat tersusun seperti huruf V di belakang lidah dan ukurannya lebih besar dibandingkan papilae lainnya, dan papilae fungiformis yang berbentuk seperti jamur dan menyebar pada bagian ujung lidah. Terdapat satu jenis papilae lagi namun tidak terdapat pada manusia, yaitu papilae folliata yang terdapat pada hewan pengerat. Menurut teori ada 4 pengecap dasar yang digunakan untuk mengetahui lokasi reseptor dan variasi waktu sensasinya, Dimana pada bagian ujung lidah lebih sensitif terhadap rasa manis, pada bagian tepi depan lidah lebih sensitif terhadap rasa asin, bagian tepi belakang lidah lebih sensitif terhadap rasa asam dan pada bagian pangkal lidah lebih sensitif terhadap rasa pahit.. .
        Rasa manis dimulai dengan melekatnya molekul gula pada porus perasa. Kemudian hal ini akan mengaktifkan stimulator yang terdapat pada sitoplasma yang terdapat pada membran. Stimulator (protein G) akan teraktivasi selanjutnya akan mengaktifkan enzim adenilat siklase. Enzim ini akan mengaktifkan pembentukan Camp dari ATP. Terjadinya peningkatan camp akan mengakibatkan terstimulasinya enzim sitoplasma lainnya. Hal ini akan membuat ion K dapat keluar sehingga mengakibatkan depolarisasi pada puting pengecap. Hal ini akan mengakibatkan terlepasnya neotransmiter ke sinaps dan selanjutnya akan diteruskan ke otak.
        Rasa asin disebabkan masuknya ion Na. Masuknya ion Na mengakibatkan tertutupnya saluran keluar ion K. Depolarisasi mengakibatkan neotransmiter keluar, dan impuls bisa diterima oleh otak. Transtan pahit akan berikatan dengan reseptor pada membran. Pelekatan ini akan mengakibatkan teraktivasinya protein G lainnya yang kemudian akan mengaktifkan enzim fosfolipase. Enzim ini akan membuat IP3 yang merupakann senyawa yang larut dalam sitoplasma yang terdapat dalam RE. Berikatan IP3 dengan reseptor akan membuat terbukanya ion Ca. Maka ion Ca akan keluar menuju Sitoplasma. Peningkatan ion Ca akan membuat saluran K terbuka dan terjadi sinaps. Tidak sepeti rasa manis dan pahit, rasa asam terjadi karena konsentrasi proteon atau ion H. Membran sanyat permeable terhadap proton ini. Masuknya proton akan membuat depolarisasi akibatnya neotransmiter dilepaskan ke sinaps.

        Tingkat sensitivitas lidah seseorang juga mempengaruhi kemampuannya mengecap suatu rasa. Ada beberapa hal yang mempengaruhi sensitivitas ini. Sensitivitas mungkin disebabkan struktur dari lidah itu sendiri yang rusak atau tidak bagus akibat dari pola makan seseorang. Hal lain yang mempengaruhi sensitivitas adalah proses pengantaran rangsang dari organ menuju otak, hal tersebut biasanya terjadi pada orang uang kondisi tubuhnya lemah (sakit) sehingga daya tanggap terhadap rangsang sedikit terganggu. Cepat lambatnya seseorang dalam mengecap rasa dapat dipengaruhi oleh kecepatan penghantaran rangsang yang diberikan jika dalam penyampaian rangsang tersebut terjadi gangguan maka dapat mempengaruhi waktu sensasi yang dihasilkan. Selain itu jenis kelamin juga kemungkinan mempengaruhi sensasi reseptor pengecap.
        Sensasi rasa dipengaruhi oleh saliva (air liur). Hal ini disebabkan karena saliva akan melarutkan dan mengkatalis zat yang masuk ke dalam mulut. Kuncup kecap hanya akan dapat terstimulasi bila zat tersebut telah dikatalis oleh saliva (chemoreseptor), sehingga apabila konsentrasi saliva terlalu rendah maka dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengkatalis zat-zat tersebut, dan semakin lambat pula respon rasa tersebut.

Simpulan

        Ada 3 macam bentuk papilae, yaitu papilae filiformis yang berbentuk seperti benang halus, papilae sircumvalata berbentuk bulat tersusun seperti huruf V di belakang lidah dan ukurannya lebih besar dibandingkan papilae lainnya, dan papilae fungiformis yang berbentuk seperti jamur dan menyebar pada bagian ujung lidah. Terdapat satu jenis papilae lagi namun tidak terdapat pada manusia, yaitu papilae folliata yang terdapat pada hewan pengerat.
       
Daftar pustaka

Aswan Zain. 2016. Kaitan Nilai Kebaikan dan Kebenaran, Olah Rasa, dan Sinestesia. Jurnal AgriTechno. Vol. 8(5): 52.
Hadari Nawai. 2016. Kemampuan Pengenalan rasa. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. Vol. 5(3):  20-37.
Nana Sudjana. 2008. Peningkatan Kemampuan Pengenalan Rasa Melalui Metode Demonstrasi Pada Anak. Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati. Vol. 5(2): 36.
Irianto Koes. 2012, Anatomi Dan Fisiologi Untuk Mahasiswa. Bandung: Alfabeta.

Sunariani, Jenny. dkk. 2007. Perbedaan Persepsi Pengecap Rasa Asin antara Usia Subur dan Usia Lanjut. Majalah Ilmu Faal Indonesia, Vol. 6(3). Hal: 182-190.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "laporan Sensoris (Indra Pengecap) praktikum fisiologi hewan"