Mengukur Kecepatan Transpirasi
Effect of Inhibiting Substance (inhibitors) against Seed Germination
Rizal Sunanda
Rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Telah dilakukan
praktikum yang berjudul “Mengukur Kecepatan
Transpirasi” pada tanggal
5 April 2017. Tujunan
praktikum ini
Untuk
mengamati kecepatan transpirasi dalam ml. Air per menit per luas daun. Alat.
Sebuah patometer sederhana Gelas piala. Sumbat gabus. Statip dan klem. Bahan.
Tanaman yang di ukur transpirasinya. Air secukupnya. Data
ini diambil dengan teknik pengamatan. Dikerjakan sesuai dengan prosedur yang
telah ditentukan kemudian dicatat hasilnya dan dibuat laporan. Kesimpulannya
adalah Kecepatann proses transpirasi disebabkan karena faktor internal dan
eksternal. Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi kecepatan transpirasi
antara lain adalah suhu, kelembaban, dan cahaya yang menyebabkan membuka dan
menutupnya stomata. Sedangkan faktor internal antara lain adalah penutupan
stomata, jumlah dan ukuran stomata, tebal atau tipisnya daun, Ada
tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun dan penggulungan atau pelipatan daun
Kata Kunci : Transpirasi,
Stomata, Kecepatan
Abstract
Has done lab work, entitled "Measuring
Transpiration" on April 5, 2017. The lab Tujunan To observe the
transpiration rate in ml. Of water per minute per cm ^ 2 leaf area. Tool. A
simple patometer glass trophy. Cork stoppers. Statip and clamps. Material.
Plants are measured transpirasinya. Enough water. This data was taken with the
observational techniques. Done in accordance with the procedures specified then
recorded the results and made a report. The conclusion is Kecepatann
transpiration process caused by internal and external factors. As for the
external factors that affect the speed of transpiration include temperature,
humidity, and light which causes opening and closing of stomata. Meanwhile,
internal factors include the closing of stomata, the number and size of the
stomata, thick or thin leaves, presence or absence of the wax layer on the leaf
surface and rolling or folding leaf
Keywords:
Transpiration, Stomata, Speed
Pendahuluan
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air
dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata, kemungkinan kehilangan
air dari jaringan tanaman melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi,
tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang
melalui stomata. Cepat lambatnya proses transpirasi ditentukan oleh
faktor-faktor yang mampu merubah wujud air sebagai cairan ke wujud air sebagai
uap atau gas dan faktor-faktor yang mampu menyebabkan pergerakan uap atau gas
(Akaahan, 2012: 308).
Kemungkinan kehilangan air dari jaringan lain dapat saja
terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang
hilang melalui stomata. Oleh sebab itu, dalam perhitungan besarnya jumlah air
yang hilang dari jaringan tanaman umumnya difokuskan pada air yang hilang
melalui stomata (Patrick, 2014: 2187).
Transpirasi ialah satu proses kehilangan air dari
tumbuh-tumbuhan ke atmosfer dalam bentuk uap air. Air diserap dari akar
rerambut tumbuhan dan air itu kemudian diangkut melalui xilem ke semua bagian
tumbuhan khususnya daun. Bukan semua air digunakan dalam proses fotosintesis.
Air yang berlebihan akan disingkirkan melalui proses transpirasi (Salisbury,
2006).
Akar
wangi merupakan tanaman yang menghendaki cahaya penuh dan mampu tumbuh pada
lahan yang mempunyai kisaran pH yang sangat luas dari 3,5 (sangat masam) sampai
dengan 11,5 (sangat basa). Untuk dapat menghasilkan kadar dan mutu minyak yang
tinggi, akar wangi sebaiknya ditanam pada tanah berpasir dengan ketinggian
lebih dari 750 m dpl (Rosihan, 2013: 33-40).
Mekanisme
adaptasi tanaman untuk mengatasi cekaman kurang air adalah dengan respon
control transpirasi dan pengaturan osmotik sel. Pada mekanisme ini terjadi
sintesis dan akumulasi senyawa organik yang dapat menurunkan potensial osmotik
sehingga menurunkan potensial air dalam sel tanpa membatasi fungsi enzim namun
tetap menjaga turgor sel. Beberapa senyawa yang berperan dalam penyesuaian
osmotikal sel antara lain gula osmotik, prolin,betain dan protein dehidrin
(Setiawan, 2013: 108-166).
Metode
Waktu
dan Tempat
Praktikum
dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala
(Unsyiah) Darusasalam Banda Aceh pada tanggal 05 April 2017.
Alat dan Bahan
Alat.
Sebuah patometer sederhana Gelas piala. Sumbat gabus. Statip dan klem. Bahan.
Tanaman yang di ukur transpirasinya. Air secukupnya
Prosedur
Disusun
potongan tanaman seperti yang terlihat pada gambar. Di dalam pasangan tersebut, di bagian a, b, c dan d harus terisi penuh
dengan air. Dibuat gelembung pada pipa b dan diletakkan pada posisi a. Diukur
volume a-b pada pipa b tersebut. Diamati oleh anda berapa gelembung udara yang
bergerak dari a ke b dan hal tersebut menunjukkan jumlah air yang
ditranspirasikan oleh daun tanaman. Diulangi percobaan tersebut sampai 3 kali
dengan interval waktu 10 menit. Dicatat hasilnya dalam tabel pengamatan.
Dihitung harga rata-ratanya. Dicatat kondisi lingkungannya. Dihitung pula luas
permukaan daun dari tanaman percobaan (dengan membuat pola daun pada kertas
kemudian menetukan luas dengan menggunakan sistem penimbangan). Dihitung kadar
kecepatan transpirasi dari tanaman ini dalam ml. Air per cm2 luas daun. Dicarilah hubungan antara kecepatan
transpirasi dengan luas daun.
Teknik Pengumpulan Data
Data ini diambil dengan teknik
pengamatan. Dikerjakan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan kemudian
dicatat hasilnya dan dibuat laporan.
Pembahasan
Kecepatann
proses transpirasi disebabkan karena faktor internal dan eksternal. Adapun
faktor eksternal yang mempengaruhi kecepatan transpirasi antara lain adalah
suhu, kelembaban, dan cahaya yang menyebabkan membuka dan menutupnya stomata.
Sedangkan faktor internal antara lain adalah penutupan stomata, jumlah dan
ukuran stomata, tebal atau tipisnya daun, Ada tidaknya lapisan lilin pada
permukaan daun dan penggulungan atau pelipatan daun. Faktor eksternal sangat
berpengaruh pada proses transpirasi, jika keadaan suhu di luar sel lebih rendah
dari pada di dlama sel dan jika kelembapan di dalam sel lebih lembab dari pada
diluar sel maka proses transpirasi akan terhambat.
Transpirasi
yang terjadi pada tanaman berfungsi untuk mendinginkan suhu tanaman, mengurangi
kelebihan air dan mempercepat proses penyerapan unsur hara oleh akar tanaman.
Proses transpirasi dapat berlangsung secara optimal jika faktor-faktor yang
mempengaruhi proses transpirasi tersebut berada pada kondisi yang optimal pula.
Faktor-faktor transpirasi ini diantaranya cahaya, suhu, luas daun, jumlah
stomata yang dimiliki dan lain-lain. Laju transpirasi dipengaruhi oleh ukuran
tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu, aliran udara, kelembaban, dan tersedianya
air tanah. Faktor-faktor ini mempengaruhi perilaku stomata yang membuka dan
menutupnya dikontrol oleh perubahan tekanan turgor sel penjaga yang berkorelasi
dengan kadar ion kalium (K+) di dalamnya. Selama stomata terbuka, terjadi
pertukaran gas antara daun dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam
atmosfer.
Transpirasi
adalah hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan. Tumbuhan merupakan mahluk
hidup yang tidak bergerak secara aktif melainkan gerakannya bersifat pasif.
Pengurangan ukuran daun dihubungkan dengan pengurangan kecepatan transpirasi.
Tumbuhan dengan daun kecil biasanya mempunyai habitat kering, pengurangan
ukuran daun sering kali diikuti dengan peningkatan jumlah total daun pada
tumbuhan.
Proses transpirasi
ini selain mengakibatkan penarikan air melawan gaya gravitasi bumi, juga dapat
mendinginkan tanaman yang terus menerus berada di bawah sinar matahari. Mereka
tidak akan mudah mati karena terbakar oleh teriknya panas matahari karena
melalui proses transpirasi, terjadi penguapan air dan penguapan akan membantu
menurunkan suhu tanaman. Selain itu, melalui proses transpirasi, tanaman juga
akan terus mendapatkan air yang cukup untuk melakukan fotosintesis agar
keberlangsungan hidup tanaman dapat terus terjamin.
Berdasarkan pengamatan yang telah
kami lakukan terhadap mengukur kecepatan transpirasi terhadap tangkai tumbuhan
jambu klutuk dengan menggunakan patometer, pada pengamatan yang kami lakukan
membutuh waktu selama 25
menit untuk melihat kecepatan transpirasi yang diberikan oleh tekanan air
terhadap daya tekanan tumbuhan yang telah dipasang menggunakan patometer selama
25 menit.
Maka hasil mengukur kecepatan
transpirasi bisa dilihat pada tabel berikut
Tabel 1. Data Pengukuran Kecepatan Transpirasi
No
|
Waktu (menit)
|
Volume Air Yang Berkurang
|
1.
|
5
|
2.5 cm
|
2.
|
10
|
1 cm
|
3.
|
15
|
0.8 cm
|
4.
|
20
|
0.9 cm
|
5.
|
25
|
0.7 cm
|
Σ
|
25
|
5.9 cm
|
Simpulan
Kecepatann
proses transpirasi disebabkan karena faktor internal dan eksternal. Adapun
faktor eksternal yang mempengaruhi kecepatan transpirasi antara lain adalah
suhu, kelembaban, dan cahaya yang menyebabkan membuka dan menutupnya stomata.
Sedangkan faktor internal antara lain adalah penutupan stomata, jumlah dan
ukuran stomata, tebal atau tipisnya daun, Ada tidaknya lapisan lilin pada
permukaan daun dan penggulungan atau pelipatan daun
.
Daftar pustaka
Akaahan,
T. J. dkk. 2012. Principles of Biology Plants in Tropical Area. New
York. Journal Soil classification, 3(2):308-329.
Patrick,
Oduor dkk. 2014. Calculation
of The Amount
of Water Lost From Plant Tissue. Singapure. Journal
Morphology and Soil Determination, 6(4):2187-2199.
Salisbury,
Frank B. & Ross, Cleon W.
2006. Fisiologi Tumbuhan. Bandung:
ITB.
Setiawan, D. 2013.Pengaruh
Cekaman Kurang Air Terhadap Beberapa Karakter Fisiologi Tanaman Nilam (Pogostemon
cablin Benth). Jurnal Littri,
Vol, 21 No, 23.
Rosihan, R. 2013. Pemupukan
Nitrogen, Fosfor, Dan Kalium Pada Akar Tanaman Wangi. Jurnal Littri, Vol, 1 No, 9.
0 Response to "laporan Mengukur Kecepatan Transpirasi praktikum fisiologi tumbuhan"
Post a Comment