Serangga
Permukaan Tanah (Nokturnal dan Diurnal).
Insect Surface Soil
(Nocturnal and Diurnal).
Rizal Sunanda
Rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Telah dilakukan praktikum yang berjudul “Serangga Permukaan Tanah (Nokturnal dan Diurnal).”
pada tanggal 21-23 April 2017. Tujuan Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu
mengamati jenis serangga yang hidup di permukaan tanah baik yang diurnal maupun
yag nokturnal. Alat. Pelubang tanah. Bahan. Gelas bekas aqua. Karton
atau plastik. Formalin. Gula. Serangga. Kesimpulannya Organisme yang hidup dalam suatu lingkungan masing-masing memiliki
kualitas organisme penghuni di setiap habitat yang berbeda. Tanah
tersusun atas empat bahan yaitu mineral, bahan organik, air. Selain itu juga terdapat
lingkungan tanah yang merupakan lingkungan yang terdiri dari gabungan
antara lingkungan abiotik dan lingkungan biotik.
Kata Kunci :
Serangga, Nokturnal, Diurnal
It has been carried out
practicum entitled "Insect Surface Soil (Nocturnal and Diurnal)." On
21-23 April 2017. Purpose After doing this lab, students are expected to be
able to observe the type of insects that live on the soil surface either
diurnal or yag nocturnal. Tool. Land piercing. Material. Glass of aqua. Carton
or plastic. Formalin. Sugar. Insect. Conclusions Organisms that live in an
environment each have a quality organism inhabitants in each different habitat.
The soil is composed of four materials: minerals, organic matter, water. There
is also a soil environment which is an environment consisting of a mixture of
abiotic environment and biotic environment.
Keywords:
Insect, Nocturnal, Diurnal
Pendahuluan
Jantung merupakan organ tubuh yang berfungsi memompa
darah keseluruh tubuh. Otot jantung mempunyai sifat kontraktibilitas yaitu
kemampuan jantung untuk bekontraksi bila di rangsang (Khairil, 2012: 25).
Jantung terdiri dari 3
tipe utama yaitu otot atrium, otot ventrikel dan serabut otot yang khusus
mengantar rangsangan dan menembus rangsangan. Tipe otot atrium dan otot
ventrikel berkontraksi dengan cara yang mirip (Buyton, 2008: 89).
Jantung sebagai otot yang berkontraksi dapat
memompa darah keseluruh tubuh melalui kontraksi otot yang dilakukannya kekuatan
dan juga kecepatan kontraksi otot yang dilakukannya kekuatan dan juga
kecepatan kontraksi otot bergantung dari jenis hewan tersebut (Likhing, 2009:
55).
Otot
jantung memiliki intercalated discs, yang merupakan membran sel guna memisahkan
suatu sel dengan sel jantung yang lainnya. Beberapa membran sel intercalated
discs berdifusi dengan yang lain membentuk permeable communicating junctions
(gap junction). Difusi ini membuat ion dapat berpindah secara bebas dan
potensial aksi juga lancer. Otot jantung merupaka syncytium atau kesatuan
fungsional, sehingga jika suatu sel otot tereksitasi maka sel otot jantung yang
lain juga ikut tereksitasi (Philip, 2010:90).
Otot
jantung akan lebih kuat dan dapat lebih baik dalam menyalurkan darah. HDL
bertambah dan perbandingan jumlah kolesterol dan HDL akan berkurang, sehingga
dapat mengurangi resiko untuk mengembangkan arteosclerosis atau pengerasan
arteri yang menyebabkan serangan jantung (Herman, 2010:29).
Metode/Cara Kerja
Waktu
dan Tempat
Praktikum
dilakukan di Desa Lamtamot, Lembah
Selawah, Aceh Besar. pada
tanggal 21-23
April 2017.
Alat
dan Bahan
Alat. Pelubang tanah. Bahan. Gelas bekas
aqua. Karton atau plastik. Formalin. Gula. Serangga
Prosedur
Dibuat lubang sedalam dan sebesar gelas aqua.
Dimasukkan campuran gula dengan formalin ke dalam gelas aqua. Ditanamkan gelas
aqua yang berisi larutan gula-formalin ke dalam lubang dan sejajarkan mulut
gelas dengan permukaan tanah. Ditutup lubang yang tersisa dengan tanah bekas
galian. Pada bagian atas diberikan karton atau plastik, untuk menghindari
masuknya air jika terjadi hujan. Dibiarkan dalam waktu tertentu (satu hari).
Pada waktu ini dilakukan pencatatan tentang suhu tanah dan suhu lingkungan, pH
tanah, tumbuhan dan tekstur tanah. Diamati apa yang terjadi dan dilakukan
identifikasi hewan yang diperoleh. Dicatat dalam tabel pengamatan
Teknik Pengumpulan Data
Data ini diambil dengan teknik
pengamatan langsung. Bahan yang telah tersedia dilakukan sesuai dengan prosedur
yang telah ada lalu diamati dan dibuat laporan.
Hasil dan Pembahasan
Organisme
yang hidup dalam suatu lingkungan masing-masing memiliki kualitas
organisme penghuni di setiap habitat yang berbeda. Tanah tersusun atas empat
bahan yaitu mineral, bahan organik, air. Selain itu juga terdapat lingkungan
tanah yang merupakan lingkungan yang terdiri dari gabungan antara
lingkungan abiotik dan lingkungan biotik. Gabungan dari kedua lingkungan ini
menghasilkan suatu wilayah yang dapat dijadikan sebagai tempat tinggal bagi
beberapa jenis makhluk hidup seperti makrofauna tanah. Makrofauna tanah
berperan penting dalam proses-proses ekologis yang terjadi di dalam tanah,
seperti dekomposisi, siklus unsur hara dan agregasi tanah.
Kehidupan makrofauna tanah dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan yang merupakan tempat hidupnya. Faktor yang memepengaruhi itu
diantaranya pH tanah, temperatur tanah, temperatur udara, kelembaban tanah,
kelembaban udara, intensitas cahaya. Perbedaan kondisi lingkungan menyebabkan
adanya perbedaan jenis makrofauna tanah dan juga yang mendominasinya. Dalam
penyebaran makrofauna tanah lingkungan merupakan suatu sistem kompleks yang
berada diluar individu yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme
yang hidup dalam lingkungan masing-masing. Begitu pula jumlah dan kualitas
organisme penghuni di setiap habitat tidak sama. Perbedaan yang paling mencolok
adalah pada ukuran tumbuhan hijau, karena akan mempengaruhi penyebaran
makrofauna disekitarnya. Lingkungan juga merupakan salah satu bagiannya.
Suhu tanah
merupakan salah satu faktor fisika tanah yang sangat menentukan kehadiran dan
kepadatan organisme tanah, dengan demikian suhu tanah akan menentukan tingkat
dekomposisi material organik tanah. Fluktuasi suhu tanah lebih rendah dari suhu
udara, dan suhu tanah sangat tergantung dari suhu udara. Suhu tanah lapisan
atas mengalami fluktuasi dalam satu hari satu malam dan tergantung musim.
Fluktuasi itu juga tergantung pada keadaan cuaca, topografi daerah dan keadaan
tanah.
Pengukuran
pH tanah juga sangat di perlukan dalam melakukan penelitian mengenai makro
fauna tanah. Keadaan iklim daerah dan berbagai tanaman yang tumbuh pada
tanahnya serta berlimpahnya mikroorganisme yang mendiami suatu daerah sangat
mempengaruhi keanekaragaman relatif populasi mikroorganisme. Faktor-faktor lain
yang mempunyai pengaruh terhadap keanekaragaman relatif populasi mikroorganisme
adalah reaksi yang berlangsung di dalam tanah, kadar kelembaban tanah serta
kondisi-kondisi serasi.
Kesimpulan
Organisme yang hidup dalam suatu lingkungan
masing-masing memiliki kualitas organisme penghuni di setiap habitat yang
berbeda. Tanah tersusun atas empat bahan yaitu mineral, bahan organik, air.
Selain itu juga terdapat lingkungan tanah yang merupakan lingkungan yang
terdiri dari gabungan antara lingkungan abiotik dan lingkungan biotik.
Saran
Sebaiknya
dalam melakukan praktikum dalam keadaan bersungguh-sungguh, tidak terlalu
banyak bermain sehingga tidak akan lebih banyak lagi waktu yang terbuang
percuma.
Daftar
Pustaka
Dharmawan, A., Ibrohim.,
Tuarita, H., dkk. 2005. Ekologi Hewan.
Malang: UM Press
Khairiah, Nada. 2012.
Jenis-Jenis Serangga Pengunjung Bunga Pacar Air (Impatiens balsamina Linn. :Balsaminaceae). Jurnal Biologi Universitas Andalas, 1(1): 9-14.
Mulyana, Dadan. 2012. Untung Besar Dari Bertanam Sengon.
Jakarta: Agromedia Pustaka.
Putra, I. G. A. 2011.
Inventarisasi Serangga pada Perkebunan Kakao (theobroma cacao)
Laboratorium Unit Perlindungan Tanaman Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh,
Kabupaten Gianyar, Bali. Jurnal Biologi,
XIV(1): 19-24.
Yuliani, Weni. 2013.
Jenis-Jenis Serangga Pengunjung Bunga Nerium
oleander Linn. (Apocynaceae) in Pauh Subdistrict Padang. Jurnal Biologi Universitas Andalas,
2(2): 96-102.
gambar pembanding
spesies 2
gambar pembanding
spesies 3
gambar pembanding
spesies 4
Hasil
Pengamatan Serangga Permukaan Tanah
spesies 1
Kingdom :
Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Gryllidae
Genus : Tarbinskiellus
Spesies
: T.portentosus
gambar
gambar pembanding
spesies 2
Kingdom :
Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas : Hexapoda
Ordo :
Hymenoptera
Famili :
Formicidae
Genus : Dolichoderus
Spesie : Dolichoderus thoracicus Smith
gambar
gambar pembanding
spesies 3
Kingdom :
Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas : Entognatha
Ordo : Collembola
Famili : Isotomidae
Genus : Isotoma
Spesie : Isotoma viridis
gambar pembanding
spesies 4
Kingdom :
Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas : insecta
Ordo : Zoraptera
Famili : Zorotypidae
Genus : Zorotypus
Spesie
: Z. impolitus
0 Response to "laporan Serangga Permukaan Tanah (Nokturnal dan Diurnal). praktikum ekologi hewan"
Post a Comment