Pengamatan
Anti Predator Pada Passer montanus
Observation of Anti
Predator at Passer montanus
Rizal Sunanda
Rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Telah
dilakukan praktikum yang berjudul “Pengamatan Anti Predator Pada Passer
montanus” pada tanggal 21-23 April 2017. Tujuan Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu mengetahui
tingkat kewaspadaan dari burung gereja (Passer
montanus) terhadap predator. Alat.
Stopwatch/jam tangan. Meteran. Patok besi dan kayu. Termometer. Alat tulis.
Bahan. Burung gereja (Passer montanus).
Tali raffia. Data ini diambil dengan teknik pengamatan langsung. Bahan yang telah
tersedia dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ada lalu diamati dan
dibuat laporan.
Kata Kunci :
Anti, Predator, Burung
Abstract
A practicum has been conducted entitled
"Observation of Anti Predator at Passer montanus" on 21-23 April
2017. Purpose After doing this lab, students are expected to be able to know
the level of vigilance of the sparrow (Passer montanus) on predators. Tool.
Stopwatch / watch. Meter. Iron and wood. Thermometer. Stationary. Material.
Birds of the Church (Passer montanus). Rope raffia. This data is taken with
direct observation techniques. Available materials are made in accordance with
existing procedures and then observed and made reports.
Keywords:
Anti, Predator, Bird
Pendahuluan
Predator adalah hewan yang memburu dan memakan mangsanya,
sedangkan mangsa adalah sebaliknya. Prey adalah organisme hidup yang
diberi makan oleh pemangsa. Titik setimbang benda yaitu suatu titik dimana
tanpa ada kecenderungan untuk bergerak. Titik setimbang sering
diidentifikasikan sebagai titik dimana seluruh benda terpusat pada kondisi
setimbang sama dengan nol. “Predator-prey Interaction with Harvesting:
Mathematical Study with Biological Ramifications”. Chakraborty
menurunkan model pertumbuhan kedua spesies ini dengan memasukkan model Holling
dan faktor pemanenan pada predator (Suzyanna, 2013: 58).
Nimfa capung menjadi predator bagi protozoa, larva
nyamuk, ikan kecil, crustacea yang berukuran kecil (Daphnia sp., Cyclops
sp.) dan hewan-hewan yang kecil lainnya. Sedangkan imago capung berperan
sebagai predator bagi serangga, seperti nyamuk, lalat, kupu-kupu, wereng, dan
capung dari spesies yang sama maupun berbeda. Dalam jaring-jaring makanan,
capung juga menjadi mangsa bagi burung, laba-laba, dan katak (Dalia, 2014: 26).
Kelompok
yang beracun atau organisme yang berbahaya yang tidak harus berhubungan erat,
kadang menunjukkan pola pewarnaan atau bentuk tubuh yang mirip dengan cara yang
sangat menyolok. Mikikri macam ini disebut mimikri mulleria. Redundansi sinyal
ini menjadikan proses belajar untuk menghindari mangsa ini lebih mudah bagi
predator (Timotius, 2012: 348).
Predator R. Fucipes F sangan berguna bagi
pengendalian ulat perusak daun. Kemampuannya dalam memangsa ulat api dan siklus
hidup yang singkat membuat predator ini sangat potensial diaplikasikan ke
lapangan dalam pengendalian ulat api (Edi, 2014: 578).
Sebagian predator melakukan aktivitas predasi selama
perkembangan larvanya, meskipun perilaku predasi ini pada beberapa predator
berlanjut sampai imago. Secara umum predator bersifat tidak spesifik mangsa.
Hal ini adalah salah satu kelebihan dari predato yang bersifat generalis,
meskipun serangga hama utama hanya ada sedikit di lapangan, predator ini
umumnya dapat hidup dengan memakan mangsa alternatif (Hari, 2010: 52).
Metode/Cara Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum dilakukan di Desa Lamtamot, Lembah Selawah, Aceh Besar. pada tanggal 21-23 April 2017.
Alat
dan Bahan
Alat. Stopwatch/jam tangan. Meteran.
Patok besi dan kayu. Termometer. Alat tulis. Bahan. Burung gereja (Passer montanus). Tali raffia.
Prosedur
Ditentukan habitat secara menyeluruh. Ditentukan individu dan kelompok
burung gereja yang akan diamati. Dihitung frekuensi burung menengok ke kanan
kiri dan mematuk-matuk. Diukur jarak terdekat antara pengamatdengan burung
gereja hingga akhirnya burung gereja terbang menjauhi pengamat.
Teknik Pengumpulan Data
Data ini diambil dengan teknik
pengamatan langsung. Bahan yang telah tersedia dilakukan sesuai dengan prosedur
yang telah ada lalu diamati dan dibuat laporan.
Hasil dan Pembahasan
Pembahasan
Kesimpulan
Saran
Sebaiknya
dalam melakukan praktikum dalam keadaan bersungguh-sungguh, tidak terlalu
banyak bermain sehingga tidak akan lebih banyak lagi waktu yang terbuang
percuma.
Daftar Pustaka
Dalia, Bernadeta Putri Irma,
dkk. 2014. Interaksi Antara Capung Dengan Arthropoda Dan Vertebrata Predator Di
Kepanjen, Kabupaten Malang. Jurnal
Biotropika. 1 (2): 26-29.
Kembaren, Edi. 2014. Daya
Predasi Rhynocoris fuscipes F.
(Hemiptera:Reduviidae) Terhadap Ulat Api Setothosea
asigna E. (Lepidoptera:Limacodidae) Di Laboratorium. Jurnal Online Agroteknologi, 2(2): 577-585.
Purnomo, Hari. 2010. Pengantar Pengendalian hayati.
Yogyakarta: ANDI.
Suzyanna. 2013. Interaksi
Antara Predator-Prey dengan Faktor Pemanen Prey. Jurnal of Scientific Modeling
& Computation. 1 (1): 58-66.
Timotius, K., H, dkk. 2012. Ekologi Asia Tenggara. Jakarta: Salemba Teknika.
0 Response to "laporan Pengamatan Anti Predator Pada Passer montanus praktikum ekologi hewan"
Post a Comment