Pengamatan Aktivitas Harian Hewan
Observation of Animal
Daily Activities
Rizal Sunanda
Rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Telah
dilakukan praktikum yang berjudul “Pengamatan Aktivitas Harian Hewan.” pada tanggal 21-23 April 2017. Tujuan Setelah
melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu mengamati aktivitas harian (daily activity) hewan. Alat. Teropong. Stopwatch. Bahan. Alat tulis menulis. Bahan yang telah tersedia
dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ada lalu diamati dan dibuat
laporan. Menurut konsep
adaptasi biologis, perilaku merupakan fungsi adaptasi morfologis dan fisiologis
suatu satwa. Perilaku satwa
juga dapat didefinisiskan sebagai semua pergerakan atau gaya yang dilakukan
satwa yang dipengaruhi oleh hubungan satwa tersebut dengan lingkungannya.
Batasan perilaku satwa yang ditimbulkan oleh semua faktor yang mempengruhinya.
Kata Kunci :
Aktivitas, Hewan, Adaptasi.
Abstract
A practicum was conducted
entitled "Observation of Animal Daily Activities." On 21-23 April
2017. Objectives After doing this lab, students are expected to observe the
daily activity (daily activity) of animals. Tool. Binoculars. Stopwatch.
Material. Stationery. Available materials are made in accordance with existing
procedures and then observed and made reports. According to the concept of
biological adaptation, behavior is a function of morphological and
physiological adaptation of an animal. Behavior of animals can also be defined
as all movements or forces made by animals that are influenced by the
relationship of the animal to its environment. Limitation of animal behavior
caused by all factors that influence it.
Keywords:
Activity, Animals, Adaptation.
Pendahuluan
Perilaku merupakan suatu
aktivitas yangperlu melibatkan fungsi fisiologis dan setiap perilaku melibatkan
penerimaan rangsangan melalui panca indera dan perubahan rangsangan menjadi
aktivitas neural, aksi integrasi susunan syaraf, dan akhirnya aktivitas
berbagai organ motorik, baik internal maupun eksternal. Perilaku satwa adalah
respon atau ekspresi satwa oleh adanya rangsangan atau stimulus yang
mempengaruhinya. Rangsangan tersebut terdiri dari dua macam, yaitu rangsangan
dalam dan luar. Rangsangan dalam adalah faktor fisiologis (Sawitri, 2012: 286).
Beberapa perilaku harian
utama yang diamati dalam penelitian ini meliputi perilaku makan, istirahat, dan
sosial. Perilaku makan harimau Sumatera mencakup perilaku mengunyah makanan,
jenis pakan dan waktu yang diperlukan untuk menghabiskan pakannya. Perilaku
istirahat yang diamati, antara lain tidur, tidur-tiduran, dan duduk, sedangkan
perilaku sosial yang diamati, dibedakan menjadi perilaku sosial antar harimau
Sumatera, perilaku social harimau Sumatera dengan keeper,dan perilaku
harimau Sumatera dengan pengunjung (Ganesa, 2012: 50).
Aktivitas siberian husky yag sudah berumur
tidak memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan aktivitas harian
Siberian husky muda. Pada dasarnya Siberian husky merupakan jenis anjing yang
hiperaktif. Hal yang membedakan adalah jenis dan lama waktu berolahraga. Kita
tidak boleh terlalu memaksakan olahraga berat kepada husky senior. Selain itu,
jika ingin mengajak husky senior berlari, pastikan husky tidak terlalu lelah.
Jika terlihat kelelahan, sebaiknya biarkan husky beristirahat terlebih dahulu.
Selebihnya, husky bisa beraktivitas seperti biasa (CSI, 2014: 78).
Primata merupakan salah
satu satwa penghuni hutan yang memiliki arti penting dalam kehidupan alam.
Sumatera merupakan tempat penyebaran primata dengan jumlah terbanyak, yaitu
sekitar 14-16 jenis dari 22-33 jenis yang ada di Indonesia. Salah satu hewan
primata yang ada di Sumatera yaitu ungko (Hylobates
agilis), yang termasuk ke dalam famili Hylobatidaen (Yunila, 2013: 57).
Karakteristik sekunder
yang dapat mempengaruhi kemampuan primata dalam beradaptasi adalah tingkat
terestrialnya. Beberapa spesies primata hidup di pohon (aboreal) atau memiliki
kemiripan dalam hal tingkatan tajuk—bukaan tajuk dapat memutuskan jalan
perlintasan satwa bagi spesies-spesies tersebut (Erik, 2006: 83).
Metode/Cara Kerja
Waktu
dan Tempat
Praktikum
dilakukan di Desa Lamtamot, Lembah
Selawah, Aceh Besar. pada
tanggal 21-23
April 2017.
Alat
dan Bahan
Alat. Teropong. Stopwatch. Bahan. Alat
tulis menulis
Prosedur
Dilakukan
survei lokasi 1 jam sebelum pengamatan . Dipilih lokasi yang diduga ada hewan primata yang diamati (bisa digantikan hewan lain). Diamati kegiatan yang dilakukan hewan primate
menggunakan teropong
(bisa digantikan hewan lain). Dicatat aktivitas
harian yang dilakukan seperti: Makan, Minum, Interaksi social, Parental care, Istirahat, Reproduksi. Dilakukan pengamatan setiap jam selama 15
menit. Dicatat hasil
pengamatan dalam tabel pengamatan
Hasil dan Pembahasan
Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang telah
dilakukan mengenai aktifitas harian (Daily activity) hewan primata telah dapat
dilihat dan diamati berbagai aktivitas primata yakni monyet (Macaca nemestrina) pada hutan yang
terdapat didaerah hutan Saree, seulawah. yang telah dilakukan pada tanggal 22 April 2017 dimana pengamatan yang dilakukan
secara langsung dan dengan menggunakan teknik scan sampling (mengamati selayang
pandang terhadap kelompok hewan) primata tersebut.
Menurut konsep adaptasi biologis,
perilaku merupakan fungsi adaptasi morfologis dan fisiologis suatu satwa.
Perilaku satwa juga
dapat didefinisiskan sebagai semua pergerakan atau gaya yang dilakukan satwa
yang dipengaruhi oleh hubungan satwa tersebut dengan lingkungannya. Batasan
perilaku satwa yang ditimbulkan oleh semua faktor yang mempengruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
hal tersebut adalah adanya rangsangan disebut sebagai respons. Macaca nemestrina bersifat sosial dan
hidup dalam kelompok yang terdiri atas banyak jantan dan banyak betina (multi
male-multi female). Dalam satu kelompok, Macaca
nemestrina terdiri atas 5-6 individu sampai 40 ekor. Hidup
berkelompok besar dengan membagi ke kelmpok kelompok kecil dalam mencari
makanan, melakukan aktivitas di siang hari, dan malam hari (diurnal), bila ada
dalam keadaan sedang terancam maka akan melakukan perlawanan dengan ekspresi
gerakan mereka yang agresif. Aktivitas
yang dilakukan Macaca nemestrina
antara lain yakni aktivitas makan, aktivitas minum, aktivitas interaksi sosial,
aktivitas parental care (mengasuh anak), aktivitas istirahat dan reproduksi.
Pada pengamatan yang telah
dilakukan Aktivitas makan atau foraging merupakan aktivitas mencari makan dan
memegang makanan. Urutan pada aktivitas makan, dimulai dengan mencium pakan
terlebih dahulu, kemudian digigit dengan mulut atau mengambil pakan yang telah
digigit dengan satu atau kedua tangannya. Kemudian untuk bereproduksi Macaca
fascicularis betina juga umumnya menunjukkan perubahan-perubahan perilaku yang
berkaitan dengan perubahan fisologis selama estrus. Betina sering menunjukkan
ketanggapan atau kesediaan seks terhadap hewan jantan. Ketanggapan seks
(reseptivitas) adalah kesediaan betina untuk mngadakan kopulasi. Kesediaan seks
(proseptivitas) adalah semua perilaku yang dilakukan betina untuk memulai
interaksi seks.
Selain aktivitas tersebut, Macaca nemestrina juga melakukan
aktivitas diatas pohon dengan berjalan, melompat, dan berdiam selama tidak ada
ancaman yang dapat menggangunya. Ini dapat dilihat pada pengamatan aktivitas
dari Macaca nemestrina lebih banyak
melompat dan berjalan dari pohon satu ke pohon lainnya dan pada jam 09:00
– 12:00 wib merupakan waktu dari Macaca
fascicularis untuk melakukan aktivitas- aktivitas tersebut. Menejlang
malam hari macaca ini akan melakukan sleksi pohon yang akan digunakan untuk
tempat tidur.
Kesimpulan
Menurut konsep adaptasi biologis,
perilaku merupakan fungsi adaptasi morfologis dan fisiologis suatu satwa.
Perilaku satwa juga
dapat didefinisiskan sebagai semua pergerakan atau gaya yang dilakukan satwa
yang dipengaruhi oleh hubungan satwa tersebut dengan lingkungannya. Batasan
perilaku satwa yang ditimbulkan oleh semua faktor yang mempengruhinya.
Saran
Sebaiknya
dalam melakukan praktikum dalam keadaan bersungguh-sungguh, tidak terlalu
banyak bermain sehingga tidak akan lebih banyak lagi waktu yang terbuang
percuma.
Daftar
Pustaka
Berliana, yunila. 2013.
Struktur Kelompok, Daerah Jelajah dan Jenis Makanan Ungko (Hylobates agilis) di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi
Universitas Andalas. Jurnal Biologi
Universitas Andalas, 2(1): 57-63.
CSI. 2014. Siberian
Husky: Si Pintar yang Mudah Akrab. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.
Ganesa, Ari, dkk. 2012.
Perilaku Harian Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) dalam
konservasi ex-situ Kebun Binatang Surabaya. Jurnal Sains dan Seni ITS. 1 (1): 50-53.
Mejaard, erik. , Dougles,
sheil. , Dkk. 2006. Hutan Pasca Pemamenan.
Jakarta: Subur Printing.
Sawitri, Reny, dkk. 2012.
Perilaku Trenggiling (Manis Javanica Desmarest, 1822) di Penangkaran
Purwodadi, Deli Serdang, Sumatera Utara. Jurnal
Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 9 (3): 285-297.
Tabel Pengamatan
Aktivitas Harian (Daily Activity)
Hewan
Waktu
|
Jumlah Hewan yang Melakukan
|
|||||
Berjalan
|
Makan
|
Minum
|
Interaksi
|
Parental Care
|
Kawin
|
|
09:00-09:30
|
>20
|
12
|
0
|
10
|
7
|
1
|
09:30-10:00
|
6
|
0
|
0
|
5
|
0
|
0
|
10:00-10:30
|
4
|
1
|
0
|
2
|
0
|
0
|
10:30-11:00
|
2
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
11:00-11:30
|
14
|
1
|
0
|
8
|
1
|
1
|
11:30-12:00
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Klasifikasi Taksonomi
|
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Mamalia
Ordo : Primata
Family : Cercopithecidae
Genus : Macaca
Spesies : Macaca nemestrina
Disetujui Asisten
Rizky
Ramadai, S.Pd
|
0 Response to "laporan Pengamatan Aktivitas Harian Hewan praktikum ekologi hewan"
Post a Comment