Kontraksi
Otot Jantung
Heart
muscle contraction
Rizal Sunanda
Rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Telah dilakukan praktikum yang berjudul “Kontraksi otot jantung”
pada tanggal 19
April 2017. Untuk mempelajari dan
memahami mekanisme respon otot jantung. Alat. Alat bedah. Alat dekapitasi. Kimograf. Pipet. Bak bedah. Gelas beker 100 ml. Jarum sonde. Benang Kasur. Bahan. Larutan ringer . Katak. NaCL 5%. KCL 2%. CaCL2 %. Metode yang digunakan adalah
metode pengamatan langsung. Kesimpulannya adalah Otot jantung juga
memperlihatkan garis-garis melintang dan terdiri dari sel-sel individual yang
panjang atau bercabang-cabang yang berjalan sejajar satu sama lain. Pada tempat
perhubungan ujung ke ujung terdapat diskus interkalaris, struktur yang hanya
ditemukan di dalam otot jantung inti. Inti terletak ditengah. Kontraksi otot
jantung tidak di bawah pengaruh kemauan secara sadar, kuat dan berirama.
Kata Kunci :
Otot, Kontraksi, Rangsangan.
It has been performed
practicum entitled "Heart muscle contraction" on April 19, 2017. To
study and understand the mechanism of heart muscle response. Tool. Surgical
device. Decapitation tool. Kimograf. Pipette. Surgery. 100 ml beaker. Needle sonde.
Yarn Mattress. Material. Ringer solution. Frog. NaCL 5%. KCL 2%. CaCL2%. The
method used is direct observation method. The conclusion is that Cardiac muscle
also shows transverse lines and consists of long or branched individual cells
that run parallel to each other. At the end-to-end connective site there is an
intercellar disc, a structure found only in the heart's core muscle. The core
lies in the middle. Heart muscle contraction is not under the influence of
conscious will, strong and rhythmic.
Keywords:
Muscle, Contraction, Stimulation.
Pendahuluan
Jantung merupakan organ tubuh yang berfungsi memompa
darah keseluruh tubuh. Otot jantung mempunyai sifat kontraktibilitas yaitu
kemampuan jantung untuk bekontraksi bila di rangsang (Khairil, 2012: 25).
Jantung terdiri dari 3
tipe utama yaitu otot atrium, otot ventrikel dan serabut otot yang khusus
mengantar rangsangan dan menembus rangsangan. Tipe otot atrium dan otot
ventrikel berkontraksi dengan cara yang mirip (Buyton, 2008: 89).
Jantung sebagai otot yang berkontraksi dapat
memompa darah keseluruh tubuh melalui kontraksi otot yang dilakukannya kekuatan
dan juga kecepatan kontraksi otot yang dilakukannya kekuatan dan juga
kecepatan kontraksi otot bergantung dari jenis hewan tersebut (Likhing, 2009:
55).
Otot
jantung memiliki intercalated discs, yang merupakan membran sel guna memisahkan
suatu sel dengan sel jantung yang lainnya. Beberapa membran sel intercalated
discs berdifusi dengan yang lain membentuk permeable communicating junctions
(gap junction). Difusi ini membuat ion dapat berpindah secara bebas dan
potensial aksi juga lancer. Otot jantung merupaka syncytium atau kesatuan
fungsional, sehingga jika suatu sel otot tereksitasi maka sel otot jantung yang
lain juga ikut tereksitasi (Philip, 2010:90).
Otot
jantung akan lebih kuat dan dapat lebih baik dalam menyalurkan darah. HDL
bertambah dan perbandingan jumlah kolesterol dan HDL akan berkurang, sehingga
dapat mengurangi resiko untuk mengembangkan arteosclerosis atau pengerasan arteri
yang menyebabkan serangan jantung (Herman, 2010:29).
Metode/Cara Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum dilakukan di Laboratorium
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darusasalam Banda
Aceh pada tanggal 19
April 2017.
Alat
dan Bahan
Alat. Alat bedah. Alat dekapitasi. Kimograf. Pipet. Bak bedah. Gelas beker 100 ml. Jaarum sonde. Benang Kasur. Bahan. Larutan ringer . Katak. NaCL 5%. KCL 2%. CaCL2 %
Prosedur
Katak
yang besar dan sehat dibius dengan kloroform hingga pingsan. Kemudian kata dibedah tepat dirongga dada,
sehingga otot jantung kelihatan. Jantung
dijepit dengan alat penjepit yang terdapat pada alat kimograf. Dibuat catatan denyut jantung dalam kondisi
normal, yaitu dalam larutan ringer pada suhu kamar. Ganti larutan ringer dengan larutan NaCL 5%
dan dibuat pencatatan hingga terlihat kekuatan denyut jantung yang melemah. Ganti dengan larutan ringer hingga jantung
berdenyut normal. Ganti
dengan KCL 2%. Cata denyut jantung hingga jantung berhenti berdenyut, kemudian
ganti larutan dengan larutan ringer hingga jantung berdenut normal kembali. Ganti larutan dengan larutan CaCL2
2% dan catat kembali denyut ritmis jantung.
Teknik Pengumpulan Data
Data ini diambil dengan teknik
pengamatan langsung. Bahan yang telah tersedia dilakukan sesuai dengan prosedur
yang telah ada lalu diamati dan dibuat laporan.
Hasil dan Pembahasan
Pembahasan
Otot jantung juga memperlihatkan garis-garis
melintang dan terdiri dari sel-sel individual yang panjang atau
bercabang-cabang yang berjalan sejajar satu sama lain. Pada tempat perhubungan
ujung ke ujung terdapat diskus interkalaris, struktur yang hanya ditemukan di
dalam otot jantung inti. Inti terletak ditengah. Kontraksi otot jantung tidak
di bawah pengaruh kemauan secara sadar, kuat dan berirama.
Otot adalah jaringan yang terbentuk dari
sekumpulan sel–sel yang berfungsi sebagai alat gerak. Jaringan otot sekitar 40%
berat tubuh terbentuk atas otot. Otot melakukan semua gerak tubuh. Otot
mempunyai sel–sel yang tipis dan panjang, yang mengubah energi yang tersimpan
dalam lemak dan gula darah (glukosa) menjadi gerakan panas.
Jantung
katak berbeda dengan jantung manusia. Jantung katak maupun mamalia mempunyai
centrum automasi sendiri artinya tetap berdenyut meskipun telah diputuskan
hubungannya dengan susunan syaraf atau di keluarkan dari tubuh. Secara anatomis
jantung katak terbagi menjadi tiga ruang yaitu sinus venosus, dua atrium dan
satu ventrikel. Secara garis besar peredaran darah katak sama seperti peredaran
darah manusia namun saat darah dialirkan kembali melalui vena darah terlebih
dahulu mengisi sinus venosus. Jantung katak memiliki respon yang kurang lebih
sama dengan jantung manusia, contohnya denyut jantung akan meningkat saat panas
dan melambat saat dingin, kerjanya dapat dipengaruhi oleh hormon, dan memiliki
band moderator.
Kontraksi
atrium terjadi hampir bersamaan dengan relaksasi ventrikel, walaupun pada
saat ventrikel relaksasi, atrium berkontraksi namun besarnya tekanan kedua
ruangan ini hampir sama. Sedangkan pada saat atrium relaksasi juga tak tampak
karena tertutup oleh besarnya tekanan pada ventrikel yang sedang berkontraksi,
dimana proses berkontraksi dan relaksasi (systole dan diastole) dari atrium
maupun ventrikel pada keadaan normal akan terjadi terus menerus. Kontraksi jantung
tidak semata-mata tergantung dari impuls yang di hantarkan oleh syaraf. Jantung
mempunyai kemampuan untuk self excitation sehingga dapat berkontraksi secara
otomatis walaupun telah di lepas dari tubuh dan semua syaraf menuju jantung
telah di potong.
Kesimpulan
Otot jantung juga memperlihatkan garis-garis
melintang dan terdiri dari sel-sel individual yang panjang atau
bercabang-cabang yang berjalan sejajar satu sama lain. Pada tempat perhubungan
ujung ke ujung terdapat diskus interkalaris, struktur yang hanya ditemukan di
dalam otot jantung inti. Inti terletak ditengah. Kontraksi otot jantung tidak
di bawah pengaruh kemauan secara sadar, kuat dan berirama.
Saran
Sebaiknya
dalam melakukan praktikum dalam keadaan bersungguh-sungguh, tidak terlalu banyak
bermain sehingga tidak akan lebih banyak lagi waktu yang terbuang percuma. Perhatikan kebersihan tempat
praktikum, jangan biarkan air berjatuhan dimana-mana sehingga menyebabkan
banjir yang dapat mengganggu jalannya praktikum.
Daftar
Pustaka
Buyon. 2008. Fisiologi Kedoteran. Jakarta: Erlangga.
Khairil, M. 2012. Fisiologi
Hewan. Banda Aceh: USK.
Likhing, E. 2009. Kontraksi Otot Jantung Pada Amphibi yang di
Pengaruhi Oleh Berbagai rangsangan. Jurnal Penelitian, Vol 3 (1): 50-59.
Herman. 2010. Pengaruh Latihan Terhadap Fungsi Otot
Dan Pernapasan. Jurnal ILARA, Vol. 1
(2): 27-32.
Philip I. Aaronson & Jeremy P.T Ward. 2010. At a Glance Sistem Kardiovaskular.
Penerjemah dr. Juwalita Surapsari. Jakarta : Erlangga.
0 Response to "laporan Kontraksi Otot Jantung praktikum fisiologi hewan"
Post a Comment