Makalah
Jurnal
SISTEM RESPIRASI
“FORCED EXPIRATORY VOLUME IN ONE SECOND (FEV-1) PADA
PENDUDUK YANG TINGGAL DI DATARAN TINGGI”
DISUSUN OLEH :
Rizal Sunanda
(1406103010014)
KELAS 02
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
DARUSSALAM,
BANDA ACEH
2016
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan karunia-Nya yang tak pernah putus sehingga penyusunan makalah ini
dapat terselesaikan. Dengan bahasa yang mudah untuk dipahami makalah ini
memberikan gambaran kepada para pembaca yang mempelajari tentang makalah jurnal
tentang “Forced
expiratory volume in one second (fev-1) pada Penduduk yang tinggal di dataran tinggi”.
Harapan kami semoga makalah ini
dapat digunakan untuk gambaran pembelajaran tentang menyusun ataupun membuat
resume jurnal.
Makalah ini kami akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman pendidikan yang kami jalani belum sempurna kami
terima. Karena kami disini juga masih belajar, oleh karena itu kami berharap
kepada para pembaca untuk memberikan masukan/kritikan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.
Banda
Aceh, 18 Mei 2017
Rizal Sunanda
Daftar Isi
Cover......................................................................................................................1
Kata
pengantar........................................................................................................2
Daftar isi.................................................................................................................3
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.....................................................................................4
B. Tujuan..................................................................................................4
BAB
II Materi Jurnal
1. Judul
Jurnal..........................................................................................5
2. Pengarang Jurnal..................................................................................5
3.
Latar Belakang Dalam
Jurnal................................................................5
4.
Subyek Penelitian Dalam
Jurnal...........................................................5
5.
Metode Penelitian Dalam
Jurnal...........................................................5
6.
Hasil Penelitian Dalam
Jurnal...............................................................6
7.
Kesimpulan Penelitian Dalam Jurnal....................................................6
BAB
III PEMBAHASAN
Ringkasan
Jurnal.......................................................................................8
BAB
IV PENUTUP
1. Kesimpulan.........................................................................................10
2. Saran...................................................................................................10
Daftar
Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Ketinggian tempat tinggal
sebagai faktor geografis yang berhubungan dengan sifat iklim berpengaruh
terhadap bentuk tubuh. Ada kecenderungan orang-orang yang tinggal di dataran
tinggi memiliki lingkaran dada dan paru-paru yang lebih besar dari pada
orang-orang yang tinggal di dataran rendah.Sejumlah penelitian menunjukkan
derajat fungsi paru pada penduduk yang tinggal di dataran tinggi lebih besar
dari pada penduduk yang tinggal di dataran rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil pengukuran
FEV-1 pada penduduk yang tinggal di dataran tinggi.Jenis penelitian ini
bersifat deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi.Subjek dari penelitian
ini berusia 20-70 tahun terdiri dari 30 orang perempuan yang tinggal di dataran
tinggi.Data di peroleh melalui pengukuran FEV-1 menggunakan spirometer SIBEL
TS8248/1.Berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya dan berdasarkan hasil
pengukuran dan tabel distribusi derajat obstruktif FEV-1, 29 orang penduduk
memiliki nilai normal dan 1 orang memiliki nilai obstruktif ringan.Kesimpulan
dari hasil peneletian ini adalah, rata-rata subyek yang diteliti memiliki nilai
FEV-1 normal.
B.
Tujuan
Tujuan penelitian ini untuk:
1.
Mengetahui
gambaran hasil pengukuran penduduk dataran tinggi
BAB II
Makalah Jurnal
1.
Judul
Jurnal
“Forced expiratory volume in
one second (fev-1) pada Penduduk yang tinggal di dataran tinggi”.
2.
Pengarang
Ray E. Molenaar . J. J. V. Rampengan. S. R. Marunduh
3.
Latar
Belakang Dalam Jurnal
Ketinggian tempat tinggal
sebagai faktor geografis yang berhubungan dengan sifat iklim berpengaruh
terhadap bentuk tubuh. Ada kecenderungan orang-orang yang tinggal di dataran
tinggi memiliki lingkaran dada dan paru-paru yang lebih besar dari pada orang-orang
yang tinggal di dataran rendah. Sejumlah penelitian menunjukkan derajat fungsi
paru pada penduduk yang tinggal di dataran tinggi lebih besar dari pada
penduduk yang tinggal di dataran rendah. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil pengukuran FEV-1 pada
penduduk yang tinggal di dataran tinggi. Jenis penelitian ini bersifat
deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi. Subjek dari penelitian ini
berusia 20-70 tahun terdiri dari 30 orang perempuan yang tinggal di dataran
tinggi. Data di peroleh melalui pengukuran FEV-1 menggunakan spirometer SIBEL
TS8248/1.Berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya dan berdasarkan hasil
pengukuran dan tabel distribusi derajat obstruktif FEV-1, 29 orang penduduk
memiliki nilai normal dan 1 orang memiliki nilai obstruktif ringan.Kesimpulan
dari hasil peneletian ini adalah, rata-rata subyek yang diteliti memiliki nilai
FEV-1 normal.
4.
Subyek
Penelitian Dalam Jurnal
Subjek dari penelitian ini berusia 20-70 tahun
terdiri dari 30 orang perempuan yang tinggal di dataran tinggi.
5.
Metode
Penelitian Dalam Jurnal
Penelitian ini
adalah jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi
frekuensi,.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga desa yang
memenuhi kriteria inklusi.Jumlah sampel sebanyak 30 orang.Pengambilan sampel
menggunakan metode non random sampling (purposive sampling).
6.
Hasil
Penelitian Dalam Jurnal
Tabel 1
menunjukkan umur subjek penelitian dengan distribusi terbanyak pada umur 40-50
tahun dengan jumlah 11 orang (36,7%) dan yang paling sedikit yaitu 20-30 tahun
dengan jumlah 1 orang (3,3%). Usia berhubungan dengan proses penuaan atau
bertambahnya umur. Seiring bertambahnya umur, secara fisiologis, fungsi paru
menurun baik kemunduran struktur maupun kemunduran fungsi.Penurunan tersebut
dikarenakan menurunnya elastisitas paru dan meningkatnya kekakuan dinding dada.
Kebutuhan zat tenaga terus meningkat sampai akhirnya menurun setelah usia 40
tahun dikarenakan telah menurunnya kekuatan fisik.
Tabel 2 menunjukkan pekerjaan subjek penelitian dengan distribusi
terbanyak pada pekerjaan ibu rumah tangga (IRT) dengan jumlah 14 orang (46,7%),
diikuti dengan petani sebanyak 11 orang (36,7%) sedangkan yang paling sedikit
pada pekerjaan pensiunan dan pegawai negeri sipil (PNS) dengan jumlah 1 orang
(3,3%). Seseorang yang mempunyai aktivitas tubuh cukup tinggi, seperti petani
atau atlet, frekuensi pernapasannya akan lebih tinggi daripada seorang
sekretaris yang cenderung melakukan aktivitas pekerjaannya dengan duduk.
Tabel 3 menunjukkan indeks massa tubuh (IMT) subjek penelitian dengan
distribusi terbanyak pada obes I dengan jumlah 15 orang (50%) dan yang paling
sedikit yaitu pada normal, beresiko menjadi obes dan obes II dengan jumlah 5
orang (16,7%). Tidak ada subjek penelitian yang masuk kategori underweight.Meningkatnya
jumlah lemak di dinding dada dan abdomen, kemungkinan mempunyai efek pada sifat
mekanik dada dan diafragma serta menunjukkan adanya perubahan fungsi
pernafasan.Hal ini menurunkan volume paru dan perubahan gambaran ventilasi pada
setiap respirasi. Selanjutnya, peningkatan jumlah massa lemak menunjukkan
“compliance” sistem pernafasan secara luas dan pengurangan yang lebih besar
dapat dilihat pada dinding dada dari paru.
Tabel 4 menjelaskan tentang distribusi frekuensi responden berdasarkan
derajat obstruktif FEV-1 sesuai pada hasil pemeriksaan FEV-1. Paling banyak
dengan nilai normal (>75 %) yaitu 29 orang (80%), dikuti dengan ringan
(60–80) yaitu sebanyak 1 orang (1%). Tidak ada subjek penelitian yang memiliki
nilai sedang (40-59) dan berat (<40).
7.
Kesimpulan
Penelitian Dalam Jurnal
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada warga desa
Rurukan, didapatkan paling banyak nilai FEV-1 normal (>75 %) yaitu 29 orang
(80%), dikuti dengan obstruktif ringan (60-80) yaitu sebanyak 1 orang (1%). Tidak
ada subjek penelitian yang memiliki nilai obstruktif sedang (40–59) dan
obstruktif berat (<40).
BAB
III
Pembahasan
A.
Ringkasan
Dari Jurnal
Sistem pernapasan dibentuk oleh beberapa struktur. Seluruh
struktur tersebut terlibat dalam proses respirasi eksternal yaitu proses
pertukaran oksigen (O2) antara atmosfer dan darah serta pertukaran
karbondioksida (CO2) antara darah dan atmosfer.
Respirasi
eksternal adalah proses pertukaran gas antara darah dan atmosfer sedangkan
respirasi internal adalah proses pertukaran gas antara darah sirkulasi dan sel
jaringan. Respirasi internal (pernapasan selular) berlangsung diseluruh sistem
tubuh.Yang termasuk struktur utama system pernapasan adalah saluran udara
pernapasan, terdiri dari saluran napas atas dan saluran napas bawah, serta paru
(parenkim paru).
Yang
disebut sebagai saluran napas atas adalah (1) nares, hidung bagian luar
(external nose), (2) hidung bagian dalam (internal nose), (3)
sinus paranasal, (4) faring, (5) laring.Saluran napas bawah adalah (1) trakea,
(2) bronki dan bronkioli.Yang dimaksud dengan parenkim paru adalah organ berupa
kumpulan alveoli yang mengelilingi cabang-cabang pohon bronkus. Paru kanan
terdiri dari tiga bagian, yaitu lobus atas kanan, lobus tengah kanan, dan lobus
bawah kanan. Setiap lobus mempunyai bronkus lobusnya masing-masing. Paru kiri
mempunyai dua lobus, yaitu lobus atas kiri dan lobus bawah kiri dan setiap
lobus juga mempunyai bronkus lobusnya masing-masing seperti paru kanan (1,2,3).
Volume
Dinamis Paru, yaitu: (4,5)
a. Forced
Vital Capacity (FVC) yaitu volume udara maskimum yang dapat
dihembuskan secara paksa, yang dapat kita ketahui kapasitas vital paksa dari
sesorang. Umumnya dicapai dalam 3 detik. Nilai normalnya 4 liter.
b. Forced
Expired Volume in one second (FEV-1)yaitu volume udara yang dapat
dihembuskan paksa pada satu detik pertama. Nilai normalnya 3,2 liter. Orang
sehat dapat menghembuskan 75- 80% atau lebih FVC dalam satu detik. Rasio
FEV-1/FVC = 75-80% .
Dataran
tinggi adalah dataran luas yang letaknya di daerah tinggi atau
pegunungan.Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi.
Dataran tinggi dinamakan juga plato (plateu). Dataran tinggi bias juga
terjadi oleh bekas kaldera luas, yang tertimbun material dari lereng gunung
sekitarnya.(6)
Daerah
dataran tinggi memiliki stress lingkungan yang unik dan berbeda dengan dataran
rendah, terutama dalam hipoksia dan suhu udara yang rendah. Penduduk di dataran
tinggi memerlukan kebutuhan jenis dan besar aktifitas fisik yang berbeda dengan
penduduk yang tinggal di dataran rendah.(7) Penelitian yang dilakukan Jaowenny
dkk, menyimpulkan bahwa perkembangan rata-rata fungsi paru (FVC, FEV-1) pada
orang yang tinggal di dataran tinggi lebih besar daripada fungsi paru (FVC,
FEV-1) orang yang tinggal di dataran rendah. Hal ini berarti makin rendah
tekanan udara di suatu daerah akan diikuti pula peningkatan fungsi paru (FVC,
FEV-1).(8)
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada warga desa Rurukan,
didapatkan paling banyak nilai FEV-1 normal (>75 %) yaitu 29 orang (80%),
dikuti dengan obstruktif ringan (60-80) yaitu sebanyak 1 orang (1%). Tidak ada
subjek penelitian yang memiliki nilai obstruktif sedang (40–59) dan obstruktif
berat (<40).
B.
Saran
DAFTAR
PUSAKA
Guyton
& Hall (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta. EGC; 2007.
World
Health Organization. Respiratory System. Available from: http://who/ respiratory_system.
Djojodibroto
D. Respirologi. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC; 2009.
M.R.
Miller, R. Crapo, J. Hankinson, V. Brusasco, F. Burgos, R. Casaburi, et al.
General considerations for lung function testing. Eur Respir J 2005; 26
p.153-161.
West
J.B. Respiratory Physiology, 6th ed. Baltimore: Williams and Wilkins; 2003.
Adien
Gunarta. Dataran Tinggi, Dataran Rendah dan Bukit. Available from: http://id.scribd,com/doc/24581115/dataran-tinggi-rendah-dan-bukit.
Janatin
Hastuti. Ukuran dan Bentuk Dada Penduduk di Dataran Tinggi Samigaluh dan
Dataran Rendah Galur Kulon Progo Yogyakarta. Available from: http://jurnal,ugm.ac.id/index.php/jai/article/view/1145.
I
Nyoman Sudarmada. Perkembangan Kapastitas Vital Paru Anak Usia 6-12 Tahun.
Available from: http://journal. unnes.ac.id/nju/index.php/miki.
Joko
Suyono. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja. Jakarta : EGC.2001.
Siti
Muslikatul Mila. 2006. Hubungan Antara Masa Kerja, Pemakaian APD Pernapasan
Dada Tenaga Kerja Pengamplasan Dengan Kapasitas Fungsi Paru PT. Ascent House
Pengangaan Jepara. Skrpsi. UNNES.
Siti
Yulaekah. Paparan debu terhirup dan gangguan fungsi paru pada pekerja industri
batu kapur. Available from: http://eprints.undip.ac.id//18220/1/Siti_Yulaekah.pdf.
Praud
JP, Canet E. Chest Wall Function And Dysfunction. Piladelphia : Elsevier Inc;
2006;733-43.
Siregar
F. Perbandingan Arus Puncak Ekspirasi Sebelum dan Sesudah Latihan Fisik Pada
Anak Obesitas Dan Tidak Obesitas. Medan: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Sumatera Utara, 2007
0 Response to "contoh ringkasan jurnal sistem respirasi “FORCED EXPIRATORY VOLUME IN ONE SECOND (FEV-1) PADA PENDUDUK YANG TINGGAL DI DATARAN TINGGI”"
Post a Comment