daftar dasar teori tekanan akar
Tekanan pada akar, awalnya
diperkirakan air naik kebagian atas tanaman karena adanya tekanan dari akar.
Hal ini didasarkan atas fakta bahwa tanaman dipotong dan kemudian dihubungkan
dengan selang nanometer, air raksa, maka air dalam selang akan naik (Lakitan,
2010:47)
Tekanan
akar adalah doromgam air ke arah atas di dalam stele tumbuhan berpembuluh, yang
disebabkan oleh pemompaan secara aktif mineral kedalam xlem oleh sel-sel akar.
Tekanan akar sangat berpengaruh dalam proses pengangkutan air sebagai bahan
dasar fotosintesis (Campbell, 2008: 27)
Akar
merupakan bagian penting tumbuhan karena merupakan jalan masuknya air dan zat
hara. Zat hara dan air akan berguna untuk fisiologi pohon. Pertumbuhan akar
sangat dipengeruhi oleh pemadatan tanah. Tanah merupakan tempat berkembangnya
akar, sehingga bagus tidaknya tanah akan mempengaruhi proses pertumbuhan akar
(Fakuara, 2005 : 53).
Sebagai
salah satu organ tanaman, akar berperan penting pada saat tanaman merespons
kekurangan air dengan cara mengurangi laju transpirasi untuk menghemat air.
Pada umumnya tanah mengering dari permukaan tanah hingga ke lapisan tanah bawah
selama musim kemarau. Keadaan ini menghambat pertumbuhan akar di lapisan tanah
yang dangkal, karena sel-selnya tidak dapat mempertahankan turgor yang
diperlukan untuk pemanjangan (Ai,
2013:32).
Perakaran
tumbuhan tumbuh ke dalam tanah yang lembab dan menarik air sampai tercapai
potensial air kritis dalam tanah. Air yang dapat diserap dari tanah oleh akar
tumbuhan disebut air yang tersedia. Air yang tersedia merupakan perbedaan
antara jumlah air dalam tanah pada kapasitas lapang dan jumlah air dalam tanah
pada persentase pelayuan permanen
(Solichatun, 2005:47).
I.
Dasar Teori :
Air dan garam mineral diambil dari tumbuhan dari dalam
tanah. Air dan mineral dari tanah masuk ke dalam tubuh tumbuhan melalui dua
jalan, yaitu melalui rambut akar dan ujung akar. Cara transportasi air dan
mineral di luar xilem (berkas pembuluh) ada 2 macam, yaitu simplas dan apoplas
(Ary, 2009: 90).
Transportasi simplas adalah bergeraknya air tanah dan
zat terlarut melalui bagian hidup dari sel tumbuhan, misalnya sitoplasma dan
vakuola dari satu sel ke sel lain. Pada sistem ini perpindahan terjadi secara
osmosis dan transporaktif. Transportasi apoplas adalah menyusupnya air tanah
secara difusi bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tak hidup dari
tumbuhan. Transportasi apoplas tidak dapat masuk ke xilem karena adanya pita
kaspari pada endodermis. Apoplas dapat terjadi di semua bagian daun kecuali
endodermis (Intan, 2008: 5).
Di dalam xilem, air dan mineral yang mengendap di
dalamnya akan bergerak ke atas dalam elemen pembuluh dan trakeid. Kemudian air
dan mineral akan didistribusikan ke jaringan-jaringan yang membutuhkan,
misalnya pada daun (Bintar, 2005: 78).
Tekanan akar adalah tekanan osmotik dalam sel dari sistem akar yang
menyebabkan getah naik melalui batang tanaman ke daun. Tekanan akar dan daya kapilaritas
masih terlalu lemah dalam upaya transport air melewati xylem ke bagian atas
tanaman, terutama pada tanaman dengan ketinggian yang cukup (hampir mencapai
100 m). Tekanan akar maksimum yaitu 2 atm, yang artinya hanya mampu menaikkan
air sampai ketinggian 21 m (Fitter,
2008: 21).
Masuk
keluarnya cairan ke akar dan naik sepanjang xylem disebut tekanan akar, cairan
xylem mengalir keluar dari daerah potongan, aliran ini disebut dengan exudasi.
Jika tanaman utuh yang tidak begitu tinggi dipelihara dalam keadaan atmosfir jenuh
sehingga transpirasi daun kecil atau tidak sama sekali, maka tekanan akar
mendorong cairan xylem naik ke daun dan keluar melalui struktur khusus daun
yang disebut hidatoda dan pengeluaran air ini disebut gutasi (Sastrodinoto,
2010: 47).
daftar pustaka
Campbell. Neil, A. 2008. Biologi Jilid 3 Edisi kedelapan. Jakarta:
Erlangga.
Fakuara, Y. 2005. Respon Pertumbuhan Akar Tanaman
Sengon (Paraserianthens falcataria) Terhadap Kepadatan Dan
Kandungan Air Tanah Ponsolik Merah Kuning.
Jurnal Manajemen Hutan Tropika.
Vol.6(2) : 43-53.
Lakitan, B. 2010. Dasar-dasar
Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajawali Press
Solichatun, Endang Anggarwulan, Widya
Mudyantini. 2005. Pengaruh Ketersediaan Air terhadap
Pertumbuhan dan Kandungan Bahan Aktif Saponin Tanaman Ginseng Jawa (Talinum
paniculatum Gaertn.). Jurnal Biofarmasi, Vol. 3 (2): 47-51.
Ai, Nio Song,
Patricia Torey. 2013. Karakter morfologi akar sebagai
indikator kekurangan air pada tanaman (Root morphological characters as
water-deficit indicators in plants). Jurnal Bioslogos, Vol.3 (1): 31-39.
Aly, U. 2009. Plant:
International Journal an exploratory investigation, andegestation Explority of vAmerican Pharmacists
Association 2(4): 6-98.
Bintar. 2005. Plant
Anatomy. International Journal of Phama. 2(2): 21-122.
Intan, H,L. 2008. Reproduction of Plants: International Journal of Vintonia and Korvertement Introduction. 2(2): 45-99.
0 Response to "daftar dasar teori tekanan akar lengkap terbaru"
Post a Comment