Hewan Perairan (Benthos)
Bird Observation
Rizal Sunanda
Rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Telah
dilakukan praktikum yang berjudul “Hewan Perairan (Benthos).” pada tanggal 21-23 April 2017. Tujuan Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu
mengetahui spesies benthos yang terdapat dalam suatu perairan. Alat.
Surber net. Loup. pH meter. Alat bedah. Timba plastik. Salinometer. Botol
sampel. Termometer. Echmann Grapp. Ayakan bertingkat. Kuadran. Parang. Skrupp.
Bahan. Formalin 10%. NaCl 33,3%. Alkohol 80%. Kertas label. Pengumpulan data dengan
teknik pengamatan langsung. Bahan yang telah tersedia dilakukan sesuai dengan
prosedur yang telah ada lalu diamati dan dibuat laporan. Kesimpulannya Terdapat bebrapa jenis bentos dari payau yang
umumnya didominasi oleh kerang. Setelah diambil hewan tersebut kemudian
dimasukkan kedalam formalin agar hewan yang ditemukan masih dalam kondisi yang
baik
Kata Kunci :
Benthos, Kerang, Kuadran.
Abstract
It has been carried out
practicum entitled "Animal Waters (Benthos)." On 21-23 April 2017.
Objectives After doing this practicum, students are expected to be able to know
benthos species contained in a waters. Tool. Surber net. Loup. PH meter. Surgical
device. Plastic points. Salinometer. Bottle of sample. Thermometer. Echmann
Grapp. Multi-stroke. Quadrant. Parang. Skrupp. Material. Formalin 10%. NaCl
33.3%. Alcohol 80%. Label. Data collection with direct observation techniques.
Available materials are made in accordance with existing procedures and then
observed and made reports. In conclusion There are several types of bentos from
brackish which are generally dominated by shellfish. Once taken the animal is
then inserted into the formalin so that animals are found still in good
condition
Keywords:
Benthos, Shellfish, Quadrant.
Pendahuluan
Setiap jenis atau golongan organisme masing-masing
mempunyai kelebihan dankekurangan untuk digunakan sebagai objek penduga kondisi
perairan. Namun secara
umum, benthos mempunyai kelebihan karena sifat hidupnya yang relatif
menetap di dasar perairan, sehingga perubahan kondisi habitat akan berpengaruh
lebih nyata karena sifat benthos yang relatif tidak bermigrasi (Tobing, 2009:
32).
Nilai indeks keanekaragaman jenis komunitas
makrozoobenthos tergolong rendah (H’ 1) dengan jumlah taksa berkisar 2–7
jenis. Indeks keanekaragaman jenis terendah (0,27) dijumpai pada stasiun 7 dan
tertinggi pada stasiun 5 (0,74). Hal yang sama ditunjukkan pada rendahnya
indeks dominansi kedua stasiun berturut-turut 0,55 dan 0,20. Rendahnya jumlah
jenis pada semua stasiun di duga berhubungan dengan sedikitnya vegetasi di
daratan sekitar perairan dan pH substrat yang bersifat asam (5-5,5) (Zulkifli,
2011: 97).
Organisme
yang termasuk dalam zoobenthos lotik di sungai kecil dan besar terdiri atas dua
kelompok utama konsumen bentik: makro dan meiofauna. Sebenarnya, tidak banyak
yang diketahui tentang meiofauna atau hewan kecil- kecil yang dapat melalui
saringan ukuran 1 mm tetapi tidak dapat melalui saringan 0,1 mm (Timotius,
2012: 148).
Dengan masih terdapatnya sebanyak 6 takson dalam
penelitian ini, maka kualitas badan air sungai dapat dikatakan tergolong masih
baik. Kondisi kategori taksonomi atau takson ini dapat dijadikan sebagai tolok
ukur untuk membandingkan dengan perubahan komunitas benthos pada masa yang akan
datang, terutama setelah aktivitas penambangan batu bara semakin banyak
beroperasi (Sagala, E. P. 2012: 85).
Benthos merupakan organismeyang menetap di subtract dasar
sungai sehingga
tidak dapat melakukan migrasi ke lokasi yang kualitas sungainya relative baik
sebagaimana yang dapat dilakukan oleh plankton (Supriyadi, 2008: 2013).
Metode/Cara Kerja
Waktu
dan Tempat
Praktikum
dilakukan di Desa Lamtamot, Lembah
Selawah, Aceh Besar. pada
tanggal 21-23
April 2017.
Alat
dan Bahan
Alat. Surber net. Loup. pH meter. Alat
bedah. Timba plastik. Salinometer. Botol sampel. Termometer. Echmann Grapp.
Ayakan bertingkat. Kuadran. Parang. Skrupp. Bahan. Formalin 10%. NaCl 33,3%.
Alkohol 80%. Kertas label.
Prosedur
Benthos perairan tawar relatif dangkal. Dipilih 3
tempat dangkal terutama kawasan air yang mengalir, sebagai tempat pengambilan
sampel. Jika di kawasan sungai tempatnya di kiri, tengah dan kanan sungai. Dilakukan
pengukuran faktor lingkungan (pH, suhu, arus, salinitas, sedimen). Diletakkan
surber net di dasar perairan yang berlawanan arus. Jika tidak ada surber net
maka lakukan dengan membuat plot sampel dalam luasan tertentu mis. 30x30cm,
lalu pada bagian bawah plot (searah air mengalir) letakkan jaring atau kawat
kasa dengan ukuran lubang tertentu. Dikerok atau kuras sedimen/tanah yang ada
dalam plot sampling 30x30cm tadi dan dimasukkan ke dalam jaring atau kawat kasa
dengan membuang batu-batuan yang ada dalam substrat, lalu diangkat dan
dimasukkan ke dalam ember. Batu sebelum dibuang, pada permukaannya
dibros/dikuaskan sehingga benthos yang melekat padanya tidak terbuang. Substrat
yang ada dalam ember dilakukan penyortiran sampel benthos, dengan mempergunakan
pinset atau kuas. Untuk menghindari
adanya makrozoobenthos yang tertinggal maka ke dalam ember yag berisi sampel
dimasukkan larutan NaCl 33,3%, sehingga makrozoobenthos mengapung di permukaan
air. Benthos yang diperoleh dimasukkan ke dalma botol sampel, lalu diberikan
larutan formalin 4% sebagai pembunuh yang juga sebagai pengawet. Dilakukan
identifkasi dan tabulasi ke dalam tabel. Dibuat hasil pengamatan. Benthos
perairan tawar kedalaman lebih dari satu meter. Dipilih 3 tempat dangkal
terutama kawasan air yang mengalir, sebagai tempat pengambilan sampel. Jika di
kawasan sungai tempatnya di kiri, tengah dan kanan sungai. Dilakukan pengukuran
faktor lingkungan (pH, suhu, arus, salinitas, sedimen) Dipilih lokasi
pengambilan sampel dan dipersiapkan echmann grapp. Diambil sedimen dasar periran dengan Echman
Grapp, lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik. Dimasukkan sedimen yang
tertangkap dengan echman grapp ke dalam ayakan bertingkat, lalu digoyangkan
dalam air mengalir. Dipisahkan benthos dari lumpur, dengan mempergunakan pinset
dan dimasukkan ke dalam botol sampel lalu diberikan larutan formalin 10%.
Diidentifikasi dan ditabulasi benthos yang diperoleh. Benthos perairan payau. Ditetapkan kawasan
ekosistem mangrove sebagai salah satu kawasan pengamatan di perairan payau.
Dipilih salah satu hewan yang akan diamati dari kelompok benthos, terutama
kelompok kekerangan seperti kerang mangrove/kerang nipah Geloina sp. Pada saat air surut terendah buat 2 plot contoh
masing-masing berukuran 10x10 meter mengikuti garis transek tegak lurus garis
pantai. Dilakukan pengukuran faktor lingkungan: pH, suhu, arus, salinitas,
sedimen, kedalaman dan tumbuhan penyusun ekosistem mangrove. Dilakukan
penggoresan seluruh kawasan sampling dengan mempergunakan golok atau pisau, lalu
dikumpulkan semua kerang yang terdeteksi. Dilakukan pembagian plot menjadi
ukuran 1x1 m, pilih 11 plot secara acak dan masing-masing sedimen yang ada di
dalamnya ke dalam botol sampel dan berikan formalin. Diidentifikasi dan
tabulasi kerang dan benthos lain yang diperoleh. Benthos diekosistem laut.
Dipilih zona litoral sebagai salah satu kawasan pengamatan di perairan payau.
Pada saat air surut terendah buat plot contoh berukuran 1x4 meter yang tegak
lurus garis pantai, yang dibagi menjadi 4 plot yang merupakan satu kesatuan.
Dilakukan pengukuran faktor lingkungan: pH, suhu, arus, salinitas, sedimen,
kedalaman dan tumbuhan penyusun ekosistem mangrove. Dilakukan pengamatan dan
dikumpulkan semua benthos yang terdapat didalam plot contoh. Disamping itu
hancurkan semua sedimen yang terdapat dalam plot contoh dan ayak dalam ayakan
bertingkat. Dikumpulkan semua hewan yang ada di dalam sedimen/plot contoh ke
dalam botol sampel dan diberikan formalin. Diidentifikasi dan ditabulasi kerang
dan benthos lain yang diperoleh.
Teknik Pengumpulan Data
Data ini diambil dengan teknik
pengamatan langsung. Bahan yang telah tersedia dilakukan sesuai dengan prosedur
yang telah ada lalu diamati dan dibuat laporan.
Hasil
dan Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang telah
dilakukan mengenai fauna aquatik (Benthos)
telah dapat dilihat dan diamati hewan bentos yang terdapat di perairan
payau sungai
hutan saree dimana
terdapat berbagai macam jenis bentos yang ditemukan didaerah
perairan payau.
Salah satu kelompok organisme
penyusun ekosistem laut adalah bentos. Bentos istilah berasal dari Yunani untuk
“kedalaman laut”. Bentos adalah organisme yang hidup di dasar laut dengan
melekatkan diri pada substrat atau membenamkan diri di dalam sedimen. Mereka
tinggal di atau dekat sedimen laut lingkungan, dari kolam pasang surut di
sepanjang tepi pantai, ke benua rak, dan kemudian turun ke kedalaman abyssal.
Daerah terkaya akan jumlah dan macam organisme pada sistem muara-laut ialah
daerah bentik, yang terbentang dari pasang naik sampai suatu kedalaman di
tempat tanaman sudah jarang.
Bentos merupakan beragam binatang
dan tumbuhan yang hidup pada dasar perairan. Nama bentos diberikan pada
organisme penghuni dasar. Harus benar-benar diketahui bahwa istilah bentos
mencakup substrat pada garis pantai, demikian juga kedalaman terbesar dari
badan air. Seperti dapat diharapkan, kondisi untuk kehidupan akan beragam tidak
hanya pada kedalaman yang berbeda, namun juga dengan sifat fisik substrat,
keragaman demikian hanya beberapa sifat dapat diketahui. Hewan bentos dibagi
berdasarkan cara makannya, yaitu pemakan penyaring, seperti kerang dan pemakan
deposit seperti siput. Berbagai jenis bentos ada yang berperan sebagai konsumen
primer dan ada pula yang berperan sebagai konsumen sekunder atau konsumen yang menempati
tempat yang lebih tinggi. Pada umumnya, bentos merupakan makanan alami bagi
ikan-ikan pemakan di dasar.
Pada pengamatan yang telah
dilakukan dengan menggunakan net plankton diambil beberapa sampel dari hewan
yang berada atau menetap didasar air yakni
dari perairan payau.. Terdapat bebrapa jenis bentos dari payau yang
umumnya didominasi oleh kerang. Setelah diambil hewan tersebut kemudian
dimasukkan kedalam formalin agar hewan yang ditemukan masih dalam kondisi yang
baik. Selanjutnya setelah sampel didapat lalu diidentifikasi jenis hewan bentos
tersebut dengan menggunakan kertas grafik. Umumnya hewan bentos berukuran
makroskopis dan dapat dilihat langsung. Digunakan kertas grafik agar dapat
diukur baik panjang maupun lebar dari bentos.
Spesies yang didapat antara
lain Tarebia granifera, Tryonia clathrate, Lymneas stagnalis, Pyrgulopsis
nevadensis
Kesimpulan
Terdapat
bebrapa jenis bentos dari payau yang umumnya didominasi oleh kerang. Setelah
diambil hewan tersebut kemudian dimasukkan kedalam formalin agar hewan yang
ditemukan masih dalam kondisi yang baik
Saran
Sebaiknya
dalam melakukan praktikum dalam keadaan bersungguh-sungguh, tidak terlalu
banyak bermain sehingga tidak akan lebih banyak lagi waktu yang terbuang
percuma.
Daftar
Pustaka
Sagala, E. P. 2012. Komposisi
dan Keanekaragaman Benthos dalam menilai Kualitas Air Sungai Lematang, di Desa
Tanjung Muning, Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim. Jurnal Penelitian Sains. 15(2): 83-87.
Supriyadi. 2008. Ekspedisi Bengawan Solo. Gramedia:
Jakarta.
Timotius, K., H, dkk. 2012. Ekologi Asia Tenggara. Jakarta: Salemba
Teknika.
Tobing, Imran Said L. 2009.
Kondisi Perairan Pantai Sekitar Merak, Banten Berdasarkan Indeks Keanekaragaman
Jenis Benthos. Jurnal Vis Vitalis. 2
(2): 31-39.
Zulkifli, Hilda. 2011. Struktur
Komunitas Makrozoobentos Di Perairan Sungai Musi
Kawasan Pulokerto Sebagai
Instrumen Biomonitoring. Jurnal Natur
Indonesia. 14 (1): 95-99.
No.
|
Class
|
Ordo
|
Family
|
Genus
|
Spesies
|
Σ
|
pi
|
lnPi
|
Pi x lnPi
|
1.
|
Gastropoda
|
Caenogastropoda
|
Thiaridae
|
Tarebia
|
Tarebia granifera
|
5
|
0,38
|
-0,96
|
-0,364
|
2.
|
Gastropoda
|
Caenogastropoda
|
Hydrobiidae
|
Tryonia
|
Tryonia clathrata
|
1
|
0.07
|
-2,65
|
-0,185
|
3.
|
Gastropoda
|
Caenogastropoda
|
Lymnaeinae
|
Lymneas
|
Lymneas stagnalis
|
2
|
0,15
|
-0,89
|
-0,133
|
4.
|
Gastropoda
|
Neotaenioqlossa
|
Hydrobiidae
|
Pyrgulopsis
|
Pyrgulopsis nevadensis
|
5
|
0,38
|
-0,96
|
-0,3640
|
Total
|
13
|
0,45
|
-5,46
|
-1,046
|
lampiran
spesies 1
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo :
Caenogastropoda
Famili : Thiaridae
Genus : Tarebia
Spesies : Tarebia
granifera
spesies 2
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo :
Caenogastropoda
Famili : Hydrobiidae
Genus : Tryonia
Spesies
: Tryonia clathrata
spesies 3
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo :
Caenogastropoda
Famili : Lymnaeinae
Genus : Lymnae
Spesies : Lymneas
stagnalis
spesies 4
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Neotaenioqlossa
Famili :Hydrobiidae
Genus : Pyrgulopsis
Spesies : Pyrgulopsis
nevadensis
0 Response to "laporan Hewan Perairan (Benthos) praktikum ekologi hewan"
Post a Comment