Pengamatan
Burung
Bird Observation
Rizal Sunanda
Rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Telah
dilakukan praktikum yang berjudul “Pengamatan Burung.” pada tanggal 21-23 April 2017. Tujuan Setelah
melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu mengetahui
berbagai jenis burung pada habitatnya Alat. Patok
kayu. Pengukur waktu. Talli caunter. Alat tulis. Teropong. Bahan. Tabel
pengamatan. Pengumpulan data dengan teknik pengamatan langsung. Bahan yang
telah tersedia dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ada lalu diamati dan
dibuat laporan. Kesimpulannya
Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang
memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal
sebagai Archaeopteryx.
Kata Kunci :
Burung, Habitat, Vertebrata
It has been done
practicum entitled "Bird Observation." On 21-23 April 2017.
Objectives After doing this lab, students are expected to be able to know
various species of birds in their habitat. Wooden peg. Timers. Talli caunter.
Stationary. Binoculars. Material. Observation table. Data collection with
direct observation techniques. Available materials are made in accordance with
existing procedures and then observed and made reports. In conclusion Birds are
members of vertebrates (vertebrates) that have feathers and wings. The oldest
fossil bird found in Germany and known as Archeopteryx.
Keywords:
Bird, Habitat, Vertebrata
Pendahuluan
Kehadiran burung air dapat dijadikan sebagai indikator keaneka- ragaman
hayati pada kawasan hutan mangrove. Hal ini berkaitan dengan fungsi daerah
tersebut sebagai penunjang aktivitas hidup burung air, yaitu menyediakan tempat
berlindung, mencari makan, dan tempat berkembang biak (bersarang) (Elfidasari,
2006: 63).
Burung merupakan salah
satu satwa yang dijumpai hampir di setiap tempat dan mempunyai posisi penting
sebagai salah satu kekayaan satwa Indonesia. Jenisnya sangat beranekaragam dan
masing-masing jenis memiliki nilai keindahan tersendiri. Hidupnya memerlukan
syarat-syarat tertentu yaitu adanya kondisi habitat yang cocok dan aman dari
segala macam gangguan (Rusmendro, dkk, 2009: 50).
Merpati kerajaan dan buah
merupakan burung yang relative besar dan janggal yang makan secara diam-diam di
kanopi atas. Warnanya sebagian bsar adalah hijau dengan beberapa tanda yang
berwarna. Mereka dapat makan buah yang cukup besar karena mereka memiliki mulut
yang ternganga sangat lebar. Setelah mereka melahap daging buah segar, biji
dimuntahkan lagi (Timotius, 2012: 346).
Studi
penyebaran burung di Jawa menunjukkan adanya pola kenampakan abnormal dalam
penyebaran burung pada berbagai ketinggian. Terlihat penurunan jumlah jenis
yang signifikan pada zona bukit pada ketinggian 300-1500m. Kondisi ini
menggambarkan adanya pengaruh aktivitas manusia yang mendesak habitat satwa
liar termasuk burung (Eko, 2010: 238).
Secara teori,
keanekaragaman jenis burung dapat mencerminkan tingginya keanekaragama hayati
hidupan liar lainnya, artinya burung dapat dijadikan sebagai indikator kualitas
hutan (Asep. 2011: 2).
Metode/Cara Kerja
Waktu
dan Tempat
Praktikum
dilakukan di Desa Lamtamot, Lembah
Selawah, Aceh Besar. pada
tanggal 21-23
April 2017.
Alat
dan Bahan
Alat. Patok kayu. Pengukur waktu. Talli
caunter. Alat tulis. Teropong. Bahan. Tabel pengamatan
Prosedur
Ditentukan area studi (wilayah pengamatan) burung
misalnya hutan, kebun, sawah, daerah pemukiman atau rawa-rawa sebagai habitat
burung. Ditentukan beberapa stasiun pengamatan (titik pengamatan) dengan jarak
yang sama atau mendekati sama. Stasiun pengamatan ini dinamakan stasiun IPA
yaitu IPA1, IPA2, IPA3 ... IPAn. Pada masing-masing stasiun ini dilakukan
pencatatan hewan selama 20 menit, apakah suaranya ataupun hewan yang tampak
langsung di stasiun tersebut. Apabila telah 20 menit dilakukan pada satu
stasiun maka pindah ke stasiun IPA berikutnya. Dicatat spesies burung yang
teramati pada tabel pengamatan. Dihitung keragaman spesies dari komunitas ini,
dengan menggunakan rumus:
Keragaman spesies = Keragaman spesies =
Jumlah spesies
√Jumlah total individu Dihitung harga indeks
keanekaragaman (H) dan harga indeks kesamaan (IS) hasil pengamatan dengan
mempergunakan rumus
H= -∑ pi In pi
Dimana H= Indeks
keanekaragaman
Pi= Nilai penting
IS= 2C
A+B
Dimana IS= Indeks
similarity (Indeks kesamaan)
A = Individu pada
komunitas A
B = Individu pada
komunitas B
Untuk hewan mana saja
dapat dipergunakan metoda ini. Bagaimana hasil yang diperoleh apabila kita
mengukur dalam waktu 1 jam. Dihitung frekwensi kehadiran masing-masing spesies
di masing-masing stasiun. Dibuat kesimpulan yang diperoleh.
Teknik Pengumpulan Data
Data ini diambil dengan teknik
pengamatan langsung. Bahan yang telah tersedia dilakukan sesuai dengan prosedur
yang telah ada lalu diamati dan dibuat laporan.
Hasil dan Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang telah
dilakukan mengenai pengamatan burung telah dapat dilihat dan diamati burung-
burung yang terdapat disekitar hutan
didaerah di Desa Lamtamot, Lembah Selawah, Aceh Besar. yang telah dilakukan pada tanggal 21-23 April 2016 dimana pengamatan yang
dilakukan secara langsung untuk melihat baik spesies burung yang terdapat
didaerah tersebut maupun keanekaragaman burung dengan menghitung indeks
keanekaragaman dari burung tersebut.
Burung
adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki
bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai
Archaeopteryx. Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri
yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang.
Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia;
sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung
ini secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas Aves Pengamatan dilakukan di pagi hari dengan
memasuki jalur yang akan dijadikan objek pengamatan yang dibgi menjadi 5 titik
pengamatan. Di pagi hari mudah ditemukan beberapa jenis burung karena burung
akan berkeliaran atau beraktiftas banyak yang di pagi hari. Pengamatan yang
dilakukan pada pagi hari dilakukan pada areal tertutup atau kawasan hutan yang
cukup rapat dengan dominasi hutan campuran. Pengamatan yang dilakukan tidak
mesti langsung melihat bururng, tapi bisa hanya mendengar suara kicauan bururng.
Dalam mengamati jenis-jenis
burung, biasanya burung-burung ini tidak hinggap lama pada pepohonan, sehingga
menyulitkan dalam memperoleh gambarnya. Ada species burung tertentu yang hanya
hinggap di tajuk pohon-pohon yang cukup tinggi. Kemudian dalam mengamati kenekaragaman jenis burung
dan kehidupannya, yang perlu diperhatikan ciri-ciri tubuh, habitat tempat
tinggal, dan tingkah laku serta gerak geriknya. Pada pengamatan kali ini juga
digunakan teropong dan kamera, namun dalam hal pengambilan gambar sedikit sulit
dikarenakan gerak dari burung yang jauh serta selalu terbang membuat sulit
dalam pengambilan gambar dari burung tersebut. Sehingga pada proses
identifikasi pun sulit dilakukan dikarenakan spesies burung yang didapat tidak
terlihat dengan jelas. Namun
setelah dilakukan pengamatan dan identifikasi lebih lanjut maka didapatkan
bahwa spesies burung yang terdapat pada hutan Saree antara lain Berijuk. Cucak Rowo. Pipit. Cici. Burung
Wallet
Kesimpulan
Burung
adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki
bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai
Archaeopteryx.
Saran
Sebaiknya
dalam melakukan praktikum dalam keadaan bersungguh-sungguh, tidak terlalu
banyak bermain sehingga tidak akan lebih banyak lagi waktu yang terbuang
percuma.
Daftar
Pustaka
Ayat, Asep. 2011. Burung-Burung Agroforest di Sumatera.
Bogor: ICRAF.
Elfidasari, D, Junardi. 2006.
Keragaman Burung Air di Kawasan Hutan Mangrove Peniti, Kabupaten Pontianak. Jurnal Biodiversitas, 7 (1): 63-66.
Rusmendro, H, Ruskomalasari,
dkk. 2009. Keberadaan Jenis Burung Pada Lima Stasiun Pengamatan Di Sepanjang
Daerah Aliran Sungai (Das) Ciliwung, Depok-Jakarta. Jurnal Vis Vitalis, 2 (2): 50-64.
Sulistyadi, Eko. 2010.
Kemampuan Kawasan Nir-Konservasi Dalam Melindungi Kelestarian Burung Endemik
Dataran Rendah Pulau Jawa Studi Kasus di Kabupaten Kebumen. Jurnal Bilogi Indonesia, Vol. 6(2):
237-253.
Timotius, K., H, dkk. 2012. Ekologi Asia Tenggara. Jakarta: Salemba
Teknika.
Tabel
indeks keanekaragaman
NO
|
Ordo
|
Familia
|
Spesies
|
Jumlah
|
Pi
|
InPi
|
Pi.InPi
|
1.
|
Apodiformes
|
Apodidae
|
Collacalia
fuciphaga
|
2
|
0.04
|
-3.21
|
-0.1284
|
2.
|
Cisticolidae
|
Cisticola exilis
|
2
|
0.04
|
-3.21
|
-0.1284
|
|
3.
|
Passeriformes
|
Estrildidae
|
Lonchura
punctulata
|
2
|
0.04
|
-3.21
|
-0.1284
|
4.
|
Passeriformes
|
Pycnonotidae
|
Pycnonotus
goivier
|
12
|
0.24
|
-1.42
|
-0.3408
|
5.
|
Passeriformes
|
Pycnonotidae
|
Pycnonotus zeylanicus
|
3
|
0.125
|
-2.07
|
-0.2587
|
6.
|
Passeriformes
|
Trochilidae
|
Colibri
thalassinus
|
8
|
0.16
|
-1.83
|
-0.2928
|
7.
|
Columbiformes
|
Sturnidae
|
Sturnus javanicus
|
7
|
0.14
|
-1.96
|
-0.2744
|
8.
|
Columbiformes
|
Picidae
|
Dinopium sp
|
2
|
0.04
|
-3.21
|
-0.1284
|
9.
|
Columbiformes
|
Columbidae
|
Geopelia striata
|
12
|
0.24
|
-1.42
|
-0.3408
|
Total
|
50
|
1
|
-21.54
|
-2.02
|
Rumus
indeks keanekaragaman
(H)=
-(DISINI SIGMA) Pi.InPi
= - (DISINI SIGMA) (2.02)
= 2.02
LAMPIRAN
SPESIES 2
Hirarki
taksonomi
|
||
Phyllum : Chordata
Sub Phyllum : Vertebrata Classis : Aves Ordo : Passeriformes Familia : Cisticolidae Genus : Cisticola Species : Cisticola exilis |
Hirarki taksonomi
| ||||
Phyllum : Chordata
Sub Phyllum : Vertebrata Classis : Aves Ordo : Apodiformes Familia : Apodidae Genus : Collacalia Species : Collacalia fuciphaga |
Hirarki taksonomi
| ||
Phylum: Chordata
Class: Aves Order: Passeriformes Family: Estrildidae Genus: Lonchura Species: Lonchura punctulata |
Hirarki taksonomi
| ||||
Phyllum : Chordata
Sub Phyllum : Vertebrata Classis : Aves Ordo : Passeriformes Familia : Pycnonotidae Genus : Pycnonotus Species : Pycnonotus zeylanicus |
Hirarki taksonomi
| ||||
Phyllum : Chordata
Sub Phyllum : Vertebrata Classis : Aves Ordo : Passeriformes Familia : Pycnonotidae Genus : Pycnonotus Species : Pycnonotus goivier |
Hirarki taksonomi
|
Phyllum : Chordata
Sub Phyllum : Vertebrata Classis : Aves Ordo : Passeriformes Familia : Trochilidae Genus : Colibri Species : Colibri thalassinus |
Hirarki taksonomi
|
Phyllum : Chordata
Sub Phyllum : Vertebrata Classis : Aves Ordo : Columbiformes Familia : Columbidae Genus : Geopelia Species : Geopelia striata |
Hirarki taksonomi
|
Phyllum : Chordata
Sub Phyllum : Vertebrata Classis : Aves Ordo : Columbiformes Familia : Sturnidae Genus : Sturnus Species : Sturnus javanicus |
Hirarki taksonomi
| ||
Phyllum : Chordata
Sub Phyllum : Vertebrata Classis : Aves Ordo : Columbiformes Familia : Picidae Genus : Dinopium Species : Dinopium sp |
0 Response to "laporan Pengamatan Burung praktikum ekologi hewan"
Post a Comment