ads

LAPORAN PRAKTIKUM PERKEMBANGAN AWAL

                                    PERKEMBANGAN AWAL

Egg-Type Mode
 
Rizal Sunanda
rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Praktikum yang dilakukan ini berjudul tentang “Perkembangan Awal”. Praktikum ini dilaksanakn di Laboratorium Biologi, FKip Unsyiah, Darussalam Banda Aceh,  pada tanggal 2 November 2016. Tujuan  praktikum ini dilakukan yaitu Diharapakan dapat mengetahui tahap tahap perkembangan awal. Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan beberapa alat dan bahan seperti Pisau/cuter. Malam/lilin. Papan preprat. Preparat awetan stadium 1 sel da 16 sel. Pengamatan juga dilakukan dengan alat peraga yang dibuat dari lilin. Dapat ditarik kesimpulan bahwa Perkembangan awal ini dimulai setelah terjadinya fertilisasi yang terbentuk zigot.  Terus akan berkembang menajdi individu baru. Sehingga akan menimbulkan beberapa pola perkembangan yang dibagi beberapa tingkatan tertentu seperti pembelahan, blastula, grastula, organigonesis dan tumbuh. Yang semua fase dan pola tersebut memiliki karakteristik dan keunikan khusus sebelum akhirnya memasuki tahap perkembangan lanjut
Kata Kunci : Pembelahan, Blastula, Grastula
Abstract
 
               The title of this practicum done about the "Early Development". This practicum dilaksanakn in Biology Laboratory, FKIP Unsyiah, Banda Aceh Darussalam, on November 2, 2016. The purpose of this lab can do that is hoped to know the stage of early development stages. Practicum is done by using some tools and materials such as Knives / cuter. Night / wax. Preprat board. Mixture preservation stage 1 cells da 16 cells. Observations were also conducted with props made of wax. It can be concluded that the initial development began after fertilization the zygote is formed. Will continue developing an advanced new individual. That will cause some developmental patterns are divided some extent as cleavage, blastula, grastula, organigonesis and grow. That all phases and the pattern has special characteristics and uniqueness before finally entering advanced stages of development
Keywords: Cleavage, Blastula, Grastula
 
Pendahuluan
Pada hampir semua mahluk hidup suatu generasi baru dimulai dari suatu telur yang telah difertilisasi (dibuahi), atau zigot yaitu suatu sel hasil penggabungandari sel induk betina dan sel induk jantan, dimana masing-masing induk berperandalam menentukan sifat-sifat individu baru yakni dalam hal ukuran, bentuk, perlengkapan fisiologis dan pola perilakunya. Pada proses perkembangan manusiamelalui berbagai tahap yang dimulai dari gametogenesis pada masing-masinginduk, dimana induk jantan mengalami spermatogenesis (proses pembentukansperma), dan induk betina mengalami oogenesis ( proses pembentukan ovum) (Subramanian, 2010, P. 84).
Perkembangan adalah perubahan sel-sel yang mengalami diferensiasi. Tahap-tahap perkembangan embrio di mulai dari adanya fertilisasi. Pada saat kopulasi antara jantan dan betina (coitus) dengan ejakulasi, sperma dari saluran reproduksi jantan didalam vagina betina, akan dilepaskan cairan mani berisi sel sperma ke dalam saluran reproduksi betina (Caterina, 2009, P. 3)
Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani/sperma dengan sel telur di tuba falopii menjadi zigot. Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (sanggama/coitus), dengan ejakulasi sperma dari saluran reproduksi pria di dalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani yang berisi sel–sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita (Yunita, 2011).
Periode Embrio/organogenesis, Suatu periode ketika sel-sel berada dalam proses pembentukan organ-organ spesifik dalam tubuh embrio. Merupakan periode dimulainya implantasi sampai saat dimulainya pembentukan organ tubuh bagian dalam. Pada sapi berkisar hari ke 12-45 setelah fertilisasi. Selama periode ini akan terbentuk lamina germinativa selaput embrionik dan organ tubuh ( Yatim, 2008, P. 12)
Seiring dengan berkembangnya embrio, homologi tersebut akan menghilang dan strukturnya akan memiliki fungsi yang berbeda. Salah satu dasar klasifikasi kelompok vertebrata (termasuk pula manusia) adalah keberadaan ekor dan celah faringal. Kedua struktur tersebut tampak pada perkembangan embrio namun pada bentuk dewasa tidaklah selalu jelas. Pada tahap perkembangan embrio yang paling awal, semua vertebrata tampak sangat mirip Seiring dengan berlanjutnya perkembangan embrio, beberapa organ spesifik muncul dari bentuk dasar ini (Adnan, 2008).

Metode/ Cara kerja
Waktu dan tempat
            Praktikum ini dilaksanakn di Laboratorium Biologi, FKip Unsyiah, Darussalam Banda Aceh,  pada tanggal 02 November  2016.
Metode kerjanya Pengamatan dengan Mikroskop :Sediaan preparat diamati denga mrnggunakan mikroskop dan Pengamata petama dilakukan dengan pembesaran lemah, kemudian dilajutkan. dengan pembesaran kuat untuk pengamatan lebih jelas.
Pengamatan dengan Alat Peraga: Dibuat bentuk bulat 3 macam warna lilin dengan ukuran yang sama. Ditentukan ara pembelahan dari tahap I sampai selanjutnya sesuai dengan spesies hewan. Disusun sesuai dengan tingkat pembeahan.
Alat dan bahan
Adapun Aalat yang digunakan berupa Pisau/cuter. Malam/lilin. Papan preprat. Preparat awetan stadium 1 sel da 16 sel
           
Hasil dan pembahasan
Pada praktikum yang lalu telah dibahas tentang perkembangan awal. Perkembangan awal ini dimulai setelah terjadinya fertilisasi yang terbentuk zigot. Zigot ini akan berkembang menjadi suatu individu baru memulai tahap-tahap perkembangan. Tahap-tahap perkembangan ini mengikuti pola-pola tertentu yang dapat dibagi dalam beberapa tingkatan atau stadium, yaitu pembelahan, blastula, grastula,

organigenesis dan tumbuh. Pertumbuhan zigot dimulai stelah terjadinya fertilsasi. Pada tahapan ini zigot mulai membentuk suatu organisme multiseluler, dengan pembelahan mitosis membagi volume telur menjadi banyak sel-sel kecil. Sel-sel pada tahapan pembelahan ini disebut blastomer. Pada fase morula zigot mengalami pembelahan. Pembelahan dimulai dari 1 menjadi 2 sel, 2 sel menjadi 4 sel da seterusnya. Pada saat pembelahan sel terjadi pembelahan yang tidak bersamaan, pembelahan yang cepat terjadi pada bagian vertikal yang memiliki kutub fungsional atau kutub anima dan kutub vegettif.
Antara 2 kutub ini dibtasi oleh sabit kelabu. Setelah pembelahan terjadi secara vertikal kemudian pada bagian horizonntal membelah secara aktif sampai membentuk 8 sel. Pembelahan sel berlanjut sampai terbentuknya 16-64 sel yang disebut morulla. Pada fase blasatula kutub fungsional dan kutub vegetatif telah selesai dibnetuk, hal ini ditandai dengan terbentuknya rongga di antara kedua kutub yang berisi cairan yang disebut blastocoel, fase ini disebut fase blastulasi. Pada fase grastulasi mengalami diferensiasi dengan mulainmenghilangnya blastocoel. Sel-sel pada kutub fungsional akan membelah dengan cepat. Akibatnya, sel-sel pada kutub vegetatif membentuk lekukan kearah dalam (invaginasi). Gerakan tersebut akan membentuk lapisan benih yaitu ektoderm mesoderm dan endoderm.

Simpulan
Perkembangan awal ini dimulai setelah terjadinya fertilisasi yang terbentuk zigot.  Terus akan berkembang menajdi individu baru. Sehingga akan menimbulkan beberapa pola perkembangan yang dibagi beberapa tingkatan tertentu seperti pembelahan, blastula, grastula, organigonesis dan tumbuh. Yang semua fase dan pola tersebut memiliki karakteristik dan keunikan khusus sebelum akhirnya memasuki tahap perkembangan lanjut

Daftar Pustaka
Adnan, 2008, Perkembangan Hewan, Biologi FMIPA URM, Mapkasar.
Caterina, Minelli. (2009). Substrate stiffness affects early differentiiation events in embryonic stem cells .Journal of Biomedical Engineering . 18: 2, 1-14.
Subramanian ,Puvaneswari. (2010). Early embryonic and larval development of Indian catfish, Heteropneustes fossilis. Journal of biosciences.84: 9, 85-94.
Yatim, Wildan. (2008). Reproduksi dan Embryologi. Tarsito: Bandung.
Yunita, 2011, Hand out Fertilisasi dan implantasi,  Jakarta EGC.



































Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "LAPORAN PRAKTIKUM PERKEMBANGAN AWAL"