ads

LAPORAN PRAKTIKUM ENUMERASI

 ENUMERASI
Enumeration
Rizal Sunanda
Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah, Darussalam-Banda Aceh
e-mail: Rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id

ABSTRAK
Praktikum yang berjudul “Enumerasi” telah dilakukan di Lab. Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Syiah Kuala pada tanggal 24 Oktober 2016. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara-cara menghitung koloni. Metode yang digunakan yaitu eksperimen. Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan yaitu penentuan jumlah angka mikroorganisme sangat penting dilakukan untuk menetapkan keamanan suatu sediaan farmasi dan makanan. Terdapat empat macam cara untuk memperkirakan besar populasi mikroorganisme yaitu perhitungan langsung, perhitungan tidak langsung, pengukuran langsung, dan perkiraan tidak langsung. Dari 4 macam cara tersebut, kami melakukan percobaan memakai cara perhitungan tidak langsung dengan sampel yang dipakai yaitu kue yang di jual pada kantin FKIP.
Kata Kunci: Jamur, Bakteri, Medium.

ABSTRACT
A Lab work which entitled “Enumeration” has done in Laboratory of Education Biology, Faculty of Teacher Training and Education, Syiah Kuala University on November, 18th 2015. The purpose of this work is to find ways of counting colonies. The method of this work is experimental. Based on the experiment can be concluded that determination the total number of microorganisms is very important to establish the safety of a pharmaceutical preparation and food. There are four kinds of ways to estimate the populations of microorganisms that direct calculations, indirect calculations, measurements of direct and indirect estimates. Of the four kinds of ways, we conducted an experiment used the method of calculation of indirect with the sample used is a cake

Key words: Fungus, Bacteri, Medium.




PENDAHULUAN
Enumerasi dilakukan dengan metoda pengenceran dan plating dengan cara sebanyak 10 g sampel dicampur dengan 90 ml larutan garam 0,86% dan dihomogenasi dengan stomacher selama 2 menit. Selanjutnya dilakukan pengenceran sampai dengan 10-7 dan dilakukan plating dengan metoda poured plate pada media agar MRS yang ditambah dengan 0,5% (b/V) CaCO3, selanjutnya dilakukan inkubasi pada suhu 37 oC selama 48 jam. Enumerasi dilakukan pada pengenceran tertentu yang memberikan hitungan 30 – 300 koloni (Wikandari, dkk. 2012:260).
Proses pembangunan tapak konservasi ex-situ biota pegunungan, Kebun Biologi Wamena, Papua masih berlangsung. Dilihat secara kasat mata terdapat berbagai variasi tanah berdasarkan warnanya. Juga terdapat bagian lahan yang didominasi alang-alang atau siluk (Imperata cylindrica). Lahan ini perlu ditanami aneka tumbuhan koleksi dari hutan di sekitar Wamena. Berkaitan dengan ini, perlu dicari informasi ilmiah tentang kandungan bakteri Rhizobium serta enumerasinya, sehingga dapat menunjang keberhasilan pengembangan tumbuhan koleksi nantinya (Purwaningsih, 2005, p.82).
Pada metode perhitungan cawan dilakukan pengenceran yang bertingkat yang mana ditujukan untuk membentuk konsentrasi dari suatu suspensi bakteri. Sampel yang telah di encerkan ini di hitung ke dalam cawan baru kemudian di tuang ke mediumnya (metode tuang). Kemudian setelah diinkubasi selama 24- 48 jam, amati koloni yang tumbuh dan koloni yanng diamati hanyalah koloni yang berjumlah 30- 300 koloni (Gobel, 2008, p.24).
 Penghitungan bakteri hidup dilakukan dengan cara pengenceran terhadap sampel tertentu. Cara ini digunakan secara luas untuk menghitung bakteri hidup dalam bermacam-macam cairan dan padatan. Untuk keperluan ini dibuat sederetan pengenceran kemudian menanam tiap pengenceran tersebut ke dalam medium pertumbuhan agar dan setelah pengeraman jumlah koloni dihitung. Setelah dikonversi sesuai dengan pengencerannya akan diketahui jumlah bakteri per mililiter. Dalam melaksanakan pengenceran perlu diperhatikan bahwa bilangan optimal kira-kira 30-300 koloni sehingga pengenceran harus disesuaikan dengan perkiraan memperoleh bilangan ini. (Brown, 2005, p.215).
Pengamatan bakteri dapat dilakukan secara individual, satu per satu, maupun secara kelompok dalam bentuk koloni. Bila bakteri yang ditumbuhkan di dalam medium yang tidak cair, maka akan terjadi suatu kelompok yang dinamakan koloni. Bentuk koloni berbeda-beda untuk setiap spesies, dan bentuk tersebut merupakan ciri khas bagi suatu spesies tertentu. Untuk memenuhi persyaratan statistik, cawan yang dipilih untuk dihitung mengandung 30-300 koloni. Untuk memenuhi persyaratan tersebut dilakukan sederatan pengenceran dan pencawan. Jumlah mikroba dalam sampel ditentukan dengan mengalikan jumlah koloni dengan faktor pengenceran pada cawan yang bersangkutan. Satuan yang  digunakan untuk menyatakan jumlah koloni atau bakteri adalah cfu/mL (cfu = colony forming units) (Waluyo, 2007).

Metode Kerja/ Cara Kerja
Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh pada tanggal 24 Oktober 2016.
Alat praktikum yang digunakan dalam enumerasi adalah hot plate stire, autoklaf, erlenmeyer, mikro pipet, tabung reaksi, pastel, mortal, dan petridish. Sedangkan bahan yang digunakan adalah NA 5,85 gr, aquades 150 mL, dan bahan jajanan untuk percobaan.
MEDIA ENCER NA
Membuat Media NA sintess. Ditimbang medium sebanyak 5,85 gr. Disediakan aquades sebanyak 150 mL. Dihomogenkan dengan menggunakan hot plate stirrer. Disterilkan dengan autoklaf. Buat laporan
Media pengenceran. Jajanan di tumbuk dengan menggunakan mortal, sebelumnya mortal di sterilkan dengan alcohol dan ditimbang sebanyak 1 gr. Jajanan di campur dengan aquades 10 mL. Disediakan 6 tabung reaksi yang sudah disterilkan, dan sebelumnya sudah berisi 9 mL aquades Pada tiap-tiap tabung reaksi, kemudian di ambil dari jajanan yang sudah dicampurkan. Kemudian cairan tersebut ditetesi pada tabung reaksi pertama sebanyak 1 mL. Ditunggu beberapa menit kemudian tip pada mikro pipet di ganti dan cairan pada tabung pertama di pindahkan ke tabung ke 2 begitu seterusnya sampai tabung ke 6. Setelah itu, cairan pada tabung reaksi ke 4, 5, 6 di tetesi ke 3 cawan petri yang berisi media NA dan 3 cawan petri yang berisi media PDA. Dihitung koloni backteri atau jamur yang terdapat pada media menggunakan coloni counter. Dibuat laporan
Hasil dan Pembahasan
Mikroba ialah jasad renik yang mempunyai kemampuan sangat baik untuk bertahan hidup. Jasad tersebut dapat hidup hampir di semua tempat di permukaaan bumi. Mikroba mampu beradaptasi dengan lingkungan yang sangat dingin sampai sangat panas. Dari lingkungan yang asam hingga basa. Berdasarkan peranannya, mikroba dikelompokkan menjadi dua, yaitu mikroba menguntungkan dan mikroba yang merugikan. Penentuan jumlah angka mikroorganisme sangat penting dilakukan untuk menetapkan keamanan suatu sediaan farmasi dan makanan. Berbagai metode telah dikembangkan untuk menghitung jumlah mikroorganisme. Terdapat empat macam cara untuk memperkirakan besar populasi mikroorganisme yaitu perhitungan langsung, perhitungan tidak langsung, pengukuran langsung, dan perkiraan tidak langsung. Perhitungan langsung (direct count) untuk jumlah sel atau biomassa mikroorganisme dan sel dihitung langsung di bawah mikroskop atau dengan perhitungan partikel elektronik. Pengukuran langsung (direct measurement) yaitu dengan mengukur atau menimbang berat seluruh sel dan dibandingkan dengan biomassa sel melalui kurva standar. Perhitungan tidak langsung (indirect count) yaitu perhitungan mikroorganisme dengan sebelumnya menanamkan bakteri ke dalam media. Koloni yang terbentuk digunakan untuk memperkirakan jumlahnya. Perkiraan tidak langsung (indirect estimate) yaitu memperkirakan biomassa mikroorganisme dengan mengukur komponen biokimia mikroorganisme. Dari 4 macam cara tersebut, kami melakukan percobaan memakai cara perhitungan tidak langsung dengan sampel yang dipakai yaitu kue. Sebelum memulai praktikum, terlebih dahulu disterilkan semua alat yang akan digunakan ke dalam autoclave, dan dibuat media NA dan PDA untuk menumbuhkan bakteri dan jamur. Media NA yang telah selesai, disterilisasi terlebih dahulu sebelum di pakai.



Sampel yang akan digunakan ditimbang terlebih dahulu sebelum di encerkan. Setelah ditimbang sampel tersebut digerus menggunakan mortal dan dilakukan dalam laminar air flow sampai selesai pengenceran. Ditambahkan aquades sebanyak 10 ml kedalam sampel yang telah digerus dan aduk sampai merata. Setelah itu, masukkan sampel yang masih murni tersebut ke dalam tabung reaksi pertama. Pada tabung reaksi ke 3 sampai ke 7 di isi aquades terlebih dahulu sebanyak 9 ml. Baru setelah itu dilakukan pengenceran dengan cara diambil 1 ml larutan sampel murni, dimasukkan dalam tabung reaksi ke-2 atau 10-1, lalu diambil 1 ml sampel dari tabung reaksi 10-1, dimasukkan dalam tabung reaksi ke-3 atau 10-2. Dilakukan hal yang sama dengan dipindahkan lagi sampai tabung reaksi ke-7 atau 10-6.

Media NA yang telah disterilkan, didinginkan terlebih dahulu sebelum dipakai. Setelah lumayan dingin, tuang media ke dalam cawan petri yang telah disterilkan, media NA dituang ke 3 cawan petri dan Setelah beberapa jam, cawan petri tersebut di keluarkan dari incubator, dan silk nya dibuka.

Sampel yang telah diencerkan pada tabung 10-3, 10-4, 10-5 diteteskan ke dalam media yang telah padat dan masing masing 3 ke media NA. Lalu diratakan sampel tersebut menggunakan batang L. Disilk kembali media tersebut, dan dimasukkan kembali ke incubator. Setelah seminggu didalam incubator, media tersebut dikeluarkan dan diamati strukturnya. Dari 3 media yang ditetesi sampel. Kami belum dapat menarik kesimpulan penghitungan karena lupa menghitung.


Kesimpulan dan Saran
Penentuan jumlah angka mikroorganisme sangat penting dilakukan untuk menetapkan keamanan suatu sediaan farmasi dan makanan. Terdapat empat macam cara untuk memperkirakan besar populasi mikroorganisme yaitu perhitungan langsung, perhitungan tidak langsung, pengukuran langsung, dan perkiraan tidak langsung. Dari 4 macam cara tersebut, kami melakukan percobaan memakai cara perhitungan tidak langsung dengan sampel yang dipakai yaitu kue mie soa yang di jual. Kami tidak menemukan hasil penghitungan karena kami lupa.


Daftar Pustaka
Wikandari, Prima Retno, dkk. 2012. Potensi Bakteri Asam Laktat Yang Diisolasi Dari Bekasam Sebagai Penghasil Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor Pada Fermentasi “Bekasam-Like” Product. Jurnal Agritech, 32(2):258-264.
Purwaningsih, Sri. 2005. Isolasi, Enumerasi, dan Karakterisasi Bakteri Rhizobium dari Tanah Kebun Biologi Wamena, Papua. Jurnal Biodiversitas, 6(2):82-84.
Gobel, Risco, B. dkk. 2008. Mikrobiologi Umum Dalam Praktek. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Brown, A. E. 2005. Benson’s Microbiological Appllications Complete Version: Laboratory Manual in General Microbiology, Ninth Edition. USA: Mc Graw Hill.
Waluyo, L. 2007. Teknik dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi. UMM Press, Malang.


Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

2 Responses to "LAPORAN PRAKTIKUM ENUMERASI "

Arpitkakkar said...

magnetic stirrer hot plate is very useful in the laboratories for the sterilization process. It can be easily adjustable up to 250°C and reaches its maximum temperature within a second. The hot plate stirrer can boil 500 ml water in 20 minutes at low stirring speed.

Rizal said...
This comment has been removed by the author.