ads

laporan praktikum mikrobiologi Pewarnaan Bakteri beserta gambar dan cara kerja, dasar teori

                                                                 Pewarnaan Bakeri
Bactery Stain
Rizal Sunanda
Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah, Darussalam-Banda Aceh
e-mail: Rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id

Abstrak
            Telah dilakukan praktikum dengan judul Pewarnaan Bakteri pada  tanggal 07 November 2016 di Laboratorium Pendidikan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah. Pewarnaan bakteri adalah pengecetan yang sangat penting dan paling banyak dipakai untuk mengidentifikasi dan determinasi bakteri. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memperlajari cara pengecetan bakteri dan mengamati bentuk serta sifat bakteri terhadap perwarnaan gram. Adapun alat yang digunakan adalah kaca benda, kaca penutup dan bahan yang digunakan adalah lampu spiritus, biakan bakteri, larutan pewarna Kristal violet, larutan pewarna safranin, larutan lugol, alcohol, dan akuades. Hasil praktikum yang telah dilakukan adalah bakteri gram negatif dan gram positif. Karena bakteri yang diwarnai oleh pewarna dasar, warnanya terhapus oleh pencucian alkohol dan berwarna merah muda.
Kata kunci: pewarnaan bakteri, bakteri, gram positif, gram negatif
                                                                                                                                         
Abstract
Has done a practicum with the title Staining Bacteria on November 7, 2016 at the Laboratory of Biology, Faculty of Education Teacher Training and Education Unsyiah. Staining bacteria is painting a very important and most widely used for identifying and determination of bacteria. The purpose of this lab is to study the way of painting bacteria and observe the shape and coloring properties against gram bacteria. The tools used are glass objects, glass cover and the material used is a light spirit, bacterial culture, crystal violet dye solution, a solution of safranin, Lugol, alcohol, and distilled water. Results of lab work that has been done is a gram-negative and gram-positive. Because the bacteria are stained by basic dyes, the color is removed by washing the alcohol and pink
Keywords: staining bacteria, bacteria, gram positive, gram negative


Pendahuluan
Hasil pewarnaan Gram pada satu jenis bakteri dapat menunjukkan Gram variabel, yaitu dapat bersifat gram positif maupun gram negatif. Hal tersebut diakibatkan oleh perbedaan umur koloni bakteri tersebut pada saat pewarnaan Gram dilakukan. Koloni berumur tua akan menunjukkan Gram negatif, sebaliknya jika berumur muda akan menunjukkan Gram positif (Nugroho, 2006, p. 88).
Perbedaan reaksi pewarnaan Gram berdasarkan komposisi dinding sel bakteri. Dinding sel bakteri gram negatif terdiri dari 5- 20% peptidoglikan, selebihnya adalah polisakarida, sedangkan dinding sel bakteri gram positif mengandung 90% peptidoglikan selebihnya adalah asam teikoat. Sel bakteri gram positif terlihat berwarna ungu karena dapat membentuk ikatan komplek dengan pewarna pertama yaitu komplek ungu kristaliodium. Pada sel bakteri gram negatif pemberian larutan alkohol 95% dapat meningkatkan porositas dinding sel dengan melarutkan lipid pada membran luar sehingga komplek ungu kristal-iodium akan terlepas dan sel menjadi tidak berwarna. Selanjutnya sel akan berwarna merah karena terwarnai oleh warna pembanding yaitu safranin (Agustina, dkk. 2013, p. 18).
Pewarnaan Gram adalah pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting dalam langkah awal identifikasi. Pewarnaan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya lapisan peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada membran sel bakteri. Jenis bakteri berdasarkan pewarnaan gram dibagi menjadi dua yaitu gram positif dan gram negatif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan membran sel selapis. Sedangkan baktri gram negatif mempunyai dinding sel tipis yang berada di antara dua lapis membran sel (Iud, 2008, p. 76).
Pada umumnya jenis - jenis pengecatan dibagi atas 4 macam yaitu Pewarnaan negatif yaitu dengan pewarnaan latar belakang sel dengan zat warna asam, sehingga sel–sel tersebut secar kontras tidak berwarna. Yang biasanya dipakai adalah zat warna hitam nigrosin. Metode ini digunakan untuk sel–sel dan struktur-struktur yang sukar diwarnai secara langsung. Pengecatan sederhana, yaitu pewarnaan yang hanya satu macam cat saja. Biasanya bakteri maupuin sekitarnya akan mempunyai warna yang sama, tetapi dengan intensitas yang berbeda. Pewarna sederhana yaitu tipe pewarna yang paling sederhana, caranya hanya dengan menambahkan pada olesan yang telah difiksasi salah satu diantaranya zat warna berikut: lembayung gentian, lembayung safranin, biru metilen, furchin bara dan zat warna anilin bara yang lainnya Pengecatan khusus digunakan untuk melihat alat tambahan pada bakteri. Pengecatan diferensial menggunakan lebih dari satu macam zat warna (Awetz, 2008, p. 94).
 Pewarnaan gram bertujuan untuk mengamati morfologi sel dan mengetahui kemurnian sel bakteri. Pengecetan gram merupakan salah satu pewarnaan yang paling sering digunakan, yang dikembangkan oleh Christian Gram. (Amalia, 2013, p.138).
Metode
Waktu dan tempat
      Praktikum dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh pada tanggal 07 November 2016.
Alat dan Bahan
      Adapun alat yang digunakan adalah kaca benda, kaca penutup dan bahan yang digunakan adalah lampu spiritus, biakan bakteri, larutan pewarna Kristal violet, larutan pewarna safranin, larutan lugol, alkohol, dan akuades.
Prosedur
Disiapkan media yang telah ditumbuhkan bakteri. Dibersihkan kaca benda dengan alkohol, kemudian dikeringkan diatas nyala api spiritus. Diambil bakteri secara aseptis menggunakan ose dan diletakkan diatas kaca benda yang telah ditetesi akuades. Diratakan hingga tipis. Dilakukan fiksasi dengan melewatkan diatas nyala api spiritus beberapa kali. Dibubuhkan pewarna Kristal violet sebanyak 2-3 tetes lalu didiamkan selama 1 menit. Kemudian dicuci dengan air mengalir lalu dikering anginkan. Ditetesi dengan larutan lugol, dibiarkan selama 1 menit. Dicuci dengan air mengalir lalu dikering anginkan. Dicuci dengan larutan peluntur (alkohol) selama ± 3 menit  3 menit, selanjutnya cuci dengan air mengalir lalu dikering anginkan. Diberi perwarna penutup (safranin), dibiarkan selama ±2 menit. Dicuci dengan air mengalir lalu dikering anginkan. Diamati bentuk sel bakteri di bawah mikroskop dengan pembesaran besar.
Teknik pengumpulan data  
      Praktikum ini dilakukan dengan metode pengamatan langsung. Dengan langsung melakukan sesuai prosedur yang telah dituliskan

Hasil dan Pembahasan
Bakteri adalah makhluk hidup yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Ini berarti pula bahwa bakteri cukup tipis sehingga tembus cahaya. Akibatnya pada mikroskop tidak tampak jelas dan sukar untuk melihat bagian-bagiannya. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dilakukan pengecatan atau pewarnaan pada tubuh bakteri tersebut.
Pewarnaan garam adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yaitu gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuan Denmark Hans Cristian Gram (1853-1938) yang mengembangkan tehnik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri klebsiella pneumoniae.
Pewarnaan gram adalah pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting dalam langkah awal identifikasi. Pewarnaan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya lapisan peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada membran sel bakteri. Jenis bakteri berdasarkan pewarnaan gram dibagi menjadi dua yaitu gram positif dan gram negatif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan membran sel selapis. Sedangkan bakteri gram negatif mempunyai dinding sel tipis yang berada di antara dua lapis membran sel.
Pada saat praktikum pewarnaan gram, larutan yang digunakan yaitu larutan Kristal violet, larutan safranin, larutan lugol, dan larutan peluntur. Sebelum melakukan pengecatan gram, terlebih dahulu disiapkan alat-alatnya seperti kaca benda, kaca penutup, pipet tetes, buncen, penjepit, baker gelas, dan mikroskop. Bacteri yang dipakai saat pewarnaan yaitu bacteri yang telah di lakukan enumirasi pada praktikum sebelumnya.
Kaca benda sebelum digunakan, disterilkan terlebih dahulu menggunakan alcohol, lalu dikeringkan di atas api spiritus. Diambil bacteri menggunakan jarum ose, lalu letakkan pada kaca benda yang telah ditetesi akuades. Ratakan hingga tipis lalu kering anginkan. Dilakukan fiksasi dengan melewatkan diatas api spiritus beberapa kali. Diteteskan larutan Kristal violet sebanyak 2-3 tetes pada kaca benda lalu diamkan selama 1 menit. Setelah itu cuci dengan air mengalir dan kering anginkan.
Selanjutnya ditetesi dengan larutan lugol, biarkan selama 1 menit. Cuci dengan air mengalir dan kering anginkan. Lalu kaca benda tersebut dicuci lagi dengan larutan alcohol, dan diamkan selama ±3 menit, selanjutnya cuci dengan air mengalir dan kering anginkan. Setelah itu teteskan larutan safranin, biarkan selama ±2 menit, cuci dengan air mengalir lalu kering anginkan. Setelah semuanya selesai, tutup dengan kaca penutup, lalu amati di bawah mikroskop.
Hasil yang didapat setelah diamati yaitu bacterinya berwarna pink (merah muda) yang berarti bacteri tersebut termasuk bacteri gram negative.

biakan bakter



Sterilisasi kaca benda dengan alkohol dan pengeringan  diatas lampu spiritus


Gambar 4, 5. Sterilisasi ose spiritus dan pengambilan bakteri secara aseptis

Gambar 6. Peletakan suspendi bakteri diatas kaca benda dan pengeringan dengan spiritus




Gambar 7,8,9. Pemberian Kristal violet dan alkohol 2-3 tetes dan pengeringan dengan spiritus.






Gambar 10,11,12. Pemberian lugol, alkohol dan pengeringan dengan spiritus


Gambar 13,14,15. Pemberian warna terakhir diberi alkohol dan pengeringan dengan spritus

Gambar 16. Bakteri yang berwarna Violet

Gambar 17. Bakteri yang berwarna merah.

Simpulan
Pewarnaan garam adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yaitu gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Pada saat praktikum pewarnaan gram, larutan yang digunakan yaitu larutan Kristal violet, larutan safranin, larutan lugol, dan larutan peluntur. Bacteri yang dipakai saat pewarnaan yaitu bacteri yang telah di lakukan enumirasi pada praktikum sebelumnya. Dari praktikum tersebut didapatkan hasil yaitu bacterinya berwarna pink (merah muda) yang berarti bacteri tersebut termasuk bacteri gram negative.
Daftar pustaka
Agustina, Diana, dkk. (2013). Isolasi dan Karakterisasi Bakteri pada Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) Asin Berkitosan. Jurnal Biospecies, 6(1): 15-19.

Awetz, Melnick, Adelberg. (2008)Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Dewi, Khrisna, Amalia. (2013). Isolasi, Identifikasi Bakteri dan Uji Sensivitas Staphylococcus aureus Terhadap Amoxillin dari Sampel Susu Kambing Peranakan Ettawa (PE) Penderita Mastitis di Wilayah GiriMulyo, Kulonprogo, Jogjakarta, Jurnal Sains Veteriner. 31(2): 138-140.

Iud, W. (2008)Teknik dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi. Malang: UMM Pres.

Nugroho, Astri. (2006). Biodegradasi Sludge Minyak Bumi dalam Skala Mikrokosmos: Simulasi Sederhana Sebagai Kajian Awal Bioremediasi Land Treatment. Jurnal Makara Teknologi, 10(2):82-89.



































































Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "laporan praktikum mikrobiologi Pewarnaan Bakteri beserta gambar dan cara kerja, dasar teori"