ads

jaringan pembuluh, xilem, floem lengkap terbaru!!




Jaringan Pembuluh

Sebelunya sudah saya jelaskan jaringan kambium dimana mempuyai fungsi sangat dominan pada suatu tumbuhan. Pada postingan kali ini akan saya jabarkan secara lengkap jaringan pembuluh dan macam jaringan mpembuluh. Jaringan pembuluh juga tak kalah fatalnya kedudukan pada tumbuhan mempunyai fungsi sebagai tempat trransportasi air mineral hasil fotosintesis dan produk metabolit lainnya yang dibutuhkan oleh setiap tanaman. Ada beberapa macam darii Jaringan pembuluh antara lain xilem dan fluem. Xilem difungsikan tumbuhan pada saat proses pengangkutan air dan mineral lain dari tanah ke seluruh organ tumbuhan. Lalu dengan fluem peranannya kebalikan dari xylem yaitu dalam pengangkutan hasil metabolisme, terutama hasil fotosintesis dari daun ke organ tanaman lainnya, atau ke organ tempat penyimpanan makanan. Kedua jaringan ini sturukturnya sudah dimasukkan dalam jaringan komples dikarenakan pembentukan dari selnya sendiri sudah lebih dari satu macam tipe sel yang dibarengi dengan struktur dan fungsi yang berbeda pula. Ada beberapa perbedaan dari xylem dan floem salah satunya dilihat dari struktur pada masa perkembangan, xilem dan fluem dibedakan atas xilem dan fluem primer, yaitu xilem dan fluem yang pertama dibentuk dari prokambium. Lalu bagaimana dengan xilem dan fluem sekunder kedua jaringan ini adalah ajringan yang dibentuk setelahnya atau belakangan dimana dibentuk setelah kambium pembuluh. Xilem dan fluem primer dijumpai pada bagian pucuk dan ujung akar daerah diferensiasi dari semua kelompok tumbuhan berpembuluh. Sedangkan xilem dan fluem sekunder dijumpai pada organ tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder.

1.      Struktur jaringan xilem 

Struktur xylem banyak memiliki karakter tersendiri salah satunya Xilem dibentuk oleh sejumlah sel, yang masing-masing disebut dengan elemen xilem, yaitu :
a) Trakea disebut juga dengan pembuluh kayu adalah elemen xylem yang  terdiri dari sel-seldengan susunan unik berderet dan sejajar dengan sumbuh, dengan dinding ujung (melintang) masing-masing sel berperporasi (berlubang), dengan begitu menyebabkan trakea digunakan sebagai suatu saluran dalam jaringan xilem. Ciri dari dinding pada sel trakea sudah mengalami penebalan tipe sekunder dan lapisannya berlignin.  Dikarenakan tipe sekunder menyebabkan selnya sudah mati, , dan pada dinding lateral terdapat noktah terlindung yang tersebar secara acak atau beraturan. Tipe pada Penebalan dinding juga sangat beragam mulai dari bentuk penebalan tipe cincin, spiran, gabungan cincin-spiral, ada juga seperti tangga atau skalariform, seperti jala, dan terakhir tipe yang bernoktah. Ujung kedua dinding berbentuk datar lalu miring, memiliki diameter yang digolongkan besar.pada masa masih perkembangan, struktur lamela tengah yang ada diantara dinding sel membengkak pada ujung dinding tetapi pada saat denwasa pembengkakan pada lokasi tadi rusak sehingga terbentuk lobang (perporasi), protoplas hilang, dan sel menjadi mati. Kebanyakan diameter dari Lubang pada dinding relatif besar, tidak menutup kemungkinan ada beberapa tipe yang punya ukuran kecil namun banyak pada komponen trakea.


b) kedua adalah Trakeid mempunyai struktur sel yang utuh dengan dinding ujung yang tidak mengalami berperporasi seperti pada  sel trakea. Tipe Ujung sel meruncing, dimana letak ujungnhya saling saling tumpang tindih sesamanya seperti kue lapis. Pada masa penebalan, struktur dari  penebalan dinding memiliki pola yang sama pada trakea, mempunyai berlignin, dan digolongkan sel mati karea sudah penebalan sekunder. Bentuk sel memanjang (lebih panjang dari trakea), dengan diameter bisa digolongkan dalam sempit, memiliki lumen sel sempit dikarenakan diameter sel yang kecil, dan pada dinding terdapat noktah terlindung.
c) Serat adalah sel yang mempunyai struktur memanjang labih panjang sari sel trakeid tetapi diameternya sempit, memiliki ujung yang, dinding berlignin dengan noktah sederhana, dan merupakan sel mati karena sudah penebalan sekunder.
d) jaringan Parenkim  adalah kelompok sel parenkim dengan susunan dan posisi yang baragam kebanyakan digolongkan sel yang masih hidup. sel  parenkim xilem dibedakan atas  dua tipe yaitu (1) parenkim tegak adalah tipe sel parenkim yang susunannya berderet sejajar dengan sumbuh tumbuhan. Jaringan parenkim disebut juga dengan parenkim xylem, (2) lalu ada parenkim tipe datar dibilang juga dengan parenkim jari-jari empelur adalah sekumpulan sel parenkim punya susunan berderet  ke arah dalam dan luar batang atau akar atau horizontal. Parenkim xilem lokasinya ada di xilem primer dan sekunder, lalu parenkim jari-jari empelur terdapat pada xilem sekunder.

Jari jari empelur dibedakan menjadi dua mcam itu berdasarkan susunand an bentuk selnya, antara lain:
1.      tipe parenkim yang jari-jari empelurnya bersifat homogen berseri banyak adalah suatu jari empelur yang susunan sel berkelompok dan bentuknya sama (homogen) terdapat pada xilem tumbuhan dikotil dan gymnospermae,
2.      dan parenkim jari-jari empelur tipe hiterogen namun berseri satu, berbeda dengan homogen ini kebalikannya dimana sel perenkim berderet dan bentuk berbeda antara satu dengan yang lain sehingga membentuk jari-jari empelur yang dibentuk oleh satu deretan sel parenkim dengan bentuk yang berbeda, dan terdapat pada xilem tumbuhan Conifer (Pinus sp.).

Kata lain dari xylem sekunder dalam bahasa kampung (sehari hari) adalah “kayu” dimana istilah ini lebih populer dalam kalangan bidang perhutanana atau perdagangan. Kayu atau xylem skunder ada bebrapa pembagian bila dilihat dari pola persebaran dan ukuran dari komponen trakea, antara lain:

1.      tipe kayu berpori cincin (ring porous), adalah suatu kayu yang trakea memiliki struktru dan ukuran berbeda antara satu dengan lain, ini disebabkan pembentukan kayu berada pada dua musim tumbuh, bila trakea  berada dalam musim tumbuh yaitu musim semu akan memiliki ukuran besar dan relatif sedikit. Sedangkan pada musim panas ukuran trakea menjadi lebih kecil tetapi jumlahnya banyak.
2.      tipe kayu berpori menyebar  disebut juga dengan diffuse porous yaitu kayu yangtrakeanya menyebar dan dibentuk pada musim panas dan musim semi seragam.

Ada salah satu trick untuk meilihat dari kualitas suatu kayu ini bisa dilihat dari Struktur, susunan dan penyebaran sel penyusun jaringan kayu. bila Kayu yang berkualitas tinggi struktur sel kayu yang rapat dan yang paling penting adalah pori trakea yang kecil dengan pola penyebaran trakea seragam.

Tetapi umumnya kualitas kayu juga dilihat dari berat jenis dan kelembaban. Kayu dengan lingkaran tumbuh biasa disebut lingkaran tahun bila ditemui tidak sama ini akan mempengaruhi kadar kekeringan kayu, yang dapat menurunkan nilai komersilnya.

Harus diketahui bahwa Selain dari pola penyebaran komponen trakea dan unsur-unsur kayu lainnya, kayu juga dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu kayu suban biasa disebut dengan sapwood dan kayu galih atau heartwood.
1.      Kayu suban yaitu kayu dengan transportasi air dan mineralnya masih aktif terjadi dalam kayu tersebut. Lokasi dari Kayu ini ada pada bagian luar (dekat dengan kambium pembuluh), dengan corak warna yang cerah.
2.      Lalu bagaimana dengan kayu galih, yaitu kayu dengan tipe lebih tua dari kayu suban dan sudah tidak memiliki fungsi transport. Kebanyakannya warna dari kayu ini gelap, terkadang juga sudah ada ditemui yang rusak atau membusuk, sehingga membentuk lubang pada pohon
Terkhusus Pada tumbuhan konifer (Pinus sp.) tipe jaringan xilem relatif sederhana bila dibandingkan dengan tumbuhan dikotil. Dikaenakan unsur dari sel penyusun jaringan itu memiliki karakteristik sendiri, lihatlah beberapa cirinya sebagai berikut:
1.      Sel trakeid, memiliki ciri seperti bentuk sel yang panjang dengan ukuran berkisar antara 2 sampai 5 mm, diameter begitu sempit sudahh mengalami pertumbuhan sekunder pada dindingnya dan digolongkan dalam sel mati. Dalam dinding memiliki kandungan berlignin dan banyak terdapat noktah terlindung. Jaringan tersusun rapat dan kompak dengan ujung tiap selnya mengalami tumpah tinduh. Bila dilihat dari posisi radial, dinding ujung nya meruncing, sedangkan tampak tangensial dinding ujung tumpul. Sel trakeid adalah komponen xylem paling banyak ditemui di tumbuhan konifer.
2.      Serat trakeid adalah sel yang memiliki diameter sempit, panjang jungnya runcing.
3.      Parenkim jari-jari empelur, adalah sekelompok sel parenkim dengan susunan yang sanagt rapi dan dibentuk oleh satu tipe sel saja. Jari jari empelur bisa dibilang berseri satu heterogen.  Memiliki tinggi sel parenkim yang variatif.

2. Jaringan Fluem
Fluem juga sudah digolongkan dalam jarinan yang komplex dikarenakan bentuk selnya dan dibentuk oleh sejumlah sel seperti: sel tapis, sel pengatar, parenkim fluem, dan serat fluem. Masing-masing sel tersebut dikenal dengan istilah elemen fluem. 


1.      Sel tapis digolognan dalam komponen pembuluh tapis  dikarenakan Dalam jaringan tampak tersusun dengan rapi dan berderet sehingga membentuk pembuluh tapis. Tipe selnya masih hidup dan selalu didampingi oleh sel pengantar. Aktivitas sel sangat bergantung pada sel pengantar, mereka ini sudah klop. Ada ditemui papan tapis, adalah suatu dinding bagian dari ujung sel tapis Pada papan tapis banyak terdapat pori-pori yang letaknya berkelompok atau tersebar secara acak pada seluruh papan tapis. Ada papan tapis majemuk yaitu pori yang terdapat berkelompok yang ada pada Papan tapis dan yang memilki pori-pori menyebar disebut dengan papan tapis sederhana. Dilihat dari sisi lateral dinding terdapat daerah yang berpori dengan diameter pori lebih kecil. 

Daerah tersebut dinamakan daerah tapis. Bentuk dari papan tapis bermacam seperti bentuk kalose sejenis karbohidrat yang dapat menyumbat pori-pori papan tapis. Yang mana pada masa pertumbuan dorman Kalose ini terbentuk. Pada tumbuhan yang aktif tumbuh, sumbat kalose tidak terbentuk. ada juga pada beberapa papan tapis kadang-kadang terbentuk lendir. Dilihat dari sisi radial struktur dari lendir tadi berbentuk kerucut tapi bentuk tersebut tergantung bagaimana bentuk dari papan tapis dimana letak lendir itu terletak. Ada beberapa organel sel yang ada dalam sel tapis seperti mitokondria, plastida dan retikulum endoplasma. Perkembangbiakan dari Sel tapis berasal dari sel inisial fusiform kambium pembuluh. Dalam masa perkembangan inti sel sangat krusial peranannya dimana inti sel mengalami degenerasi, sehingga pada saat dewasa sel tapis tidak memiliki inti.
2.      Sel pengantar adalah tipe sel parenkim dimana letaknya sangat dekat dengan sel tapis, dan merupakan bagian dari sel tapis. Ciri dari sel pengantar yang utama adalah jumlahnya, dimana Satu sel tapis didampingi oleh satu atau lebih sel pengantar. Ada beberapa organel dalam Sel pengantar seperti inti, ribosom, mitokondria, retikulum endoplasma, dan memiliki sitoplasma yang pekat. Sel pengantar adalah bagian dari sel tapis dimana berhubung keduanya  melalui daerah tapis dan noktah primer. Fungsi yang khusus dari sel pengantar digunakan ketika suatu tumbuhan mengatur tekanan osmotik pada sel tapis. Cara perkembangbiakan dari Sel pengantar sama dengan sel tapis, yaitu sel inisial fusiform, akhirnya sel pengantar dan sel tapis selalu letaknya berdampingan lalu keduanya menjalin keterikatan fisiologis melalui plasmodesmata. Adanya hubungan fisiologis tersebut terbukti apabila sel tapis tidak berfungsi lagi, sel pengantarpun ikut mati. 

3.      Parenkim fluem adalah sel yang terdiri dari sel sel parenkim didalamnya  berbagai kandungan hasil metabolit seperti berisi cadangan makanan, kristal dan tanin. Pada fluem sekunder dibedakan menjadi dua:
-          Parenkim tegak adalah tipe parenkim yang memiliki susunan sel searah sumbu batang atau akar, dan lokasinya ada pada komponen-komponen pembuluh tapis, parenkim ini ada yang berkoloni ataupun tunggal selnya.
-          Parenkim radial adalah tipe parenkim yang memiliki  parenkim jari-jari empelur fluem, dengan tipe berseri banyak hiterogen. Jari-jari empelur fluem adalah sambungan dari jari empelur pada xylem. merupakan dimana proses pembentukannya berasal dari sel inisial jari jari empelur kambium pembuluh. Pada batang memiliki diameter yang lebar dengan jari jari empelur mengalami pertambahan besar dikarenakan pertumbuhan sekunder pada batang sehingga bisa disebut dengan dilatasi jari-jari empelur.
4.      Terakhir adalah Serat fluem memiliki bentuk yang hampir sama dengan serat pada xylem, sel tipe memanjang, dengan diameter yang sempit, ujung sel tipe runcing, pada dinding berisi zat lignin dengan noktah sederhana, dan merupakan sel mati. Biasanya terletak di bagian luar komponen fluem secara berkelompok (berkas serat).

Bila dilihat dari contoh spesies salah satunya pada pohon (Pinus sp.) yang merupakan jenis tumbuhan tipe konifer  memiliki struktur yang jaringan fluem digolongkan sederhana bila dibandingkan dengan tumbuhan dikotil. Dijenis tumbuhan ini floem menghasilkan 3 tipe sel yaitu sel tapis, parenkim, dan serat.
1.      Sel tapis memiliki struktur yang sangat panjang dengan ujungnya runcing atau tumpul, tidak dilengkapi dengan papan tapis hanya daerah tapis, tidak ditemukan sel pengantar, bisa dibilang hampir keseluruhan dari sel ini merupakan daerah tapis. Pada tumbuhan konifer berbeda dengan sel tapis pada tumbuhan dikotil.
2.      Parenkim, disini dipisahkan menjari dua yaitu parenkim fluem dan parenkim jari-jari empelur. Parenkim jari-jari empelur digolongkan dalam tipe berseri satu hiterogen. Dilihat dari  penampang datar atau radial dan tangensial sel dari parenkim jari-jari empelur rapat dan tersusun dari satu deret sel, dan di bagian atas dan bawah deretan sel tersebut terdapat sel albumin yang merupakan sel yang mengandung albumin. Mungkin saja sel albumin difungsikan sama dengan sel pengantar pada pembuluh tapis tipe tumbuhan dikotil
3.      Serat di tumbuhan ini memiliki ciri sama dengan dikotil tidak berbeda, serat tersusun rapi dan membentuk lingkaran diantara lapisan tapis. Kebanyakan Serat ada pada tumbuhan ini tetapi khusus ditumbuhan Pinus sp. tidak dijumpai.

Sumber by: Anatomi Tumbuhan, by Dr.Muhibbuddin, M.S.
 

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "jaringan pembuluh, xilem, floem lengkap terbaru!!"