MONOGRAFI
BENGKUANG
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae (tumbuhan)
Divisio :
Magnoliophyta (berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida (dikotil)
Ordo :
Fabales
Familia
: Fabaceae (polong-polongan)
Genus
: Pachyrrhizus
Species
: Pachyrrhizus erosus
Identifikasi
·
Akar: Sistem
perakaran pada tanaman bengkoang yaitu sistem perakaran serabut dan bentuk akar
dari bengkuang (Pachyrrizus erosus) adalah berbentuk gasing (napiformis)
pangkal akar besar membulat, cabang akar berupa serabut akar yang hanya
terdapat pada ujung akar yang sempit meruncing. akar digunakan sebagai tempat
menyimpan makanan cadangan. Biasanya, akar pada tumbuhan ini akan membesar
seiring banyaknya makanan cadangan yang tersimpan.
·
Batang: batang
dari bengkoang yaitu lunak dan berair (herbaceous). Batang tumbuh tegak lurus
(erectus) dengan percabangannya monopodial.
·
Daun: daun
termasuk daun tidak lengkap, termasuk daun majemuk beranak daun tiga,
tepi daunnya bergigi.
·
Bunga: bunga
termasuk bunga tandan semu, berbunga banyak. Bunga berkelopak coklat, mahkota
bunga ungu-biru atau putih.
·
Biji: biji
pipih bersegi-membundar , berwana hijau-coklat atau coklat tua kemerahan.
·
Umbi: tumbuhan
ini membentuk umbi akar (cormus) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan. Berbentuk bulat atau membulat seperti gasing dengan berat
dapat mencapai 5 kg. Kulit umbinya tipis berwarna kuning pucat dan bagian
dalamnya berwarna putih.
·
Tumbuhan
bengkoang (Pachyrrizus erosus) merupakan tumbuhan dikotil herbaceous
yang memiliki umbi yaitu umbi akar yang merupakan modifikasi dari akar yang
berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan selain itu akar dari
bengkoang (Pachyrrizus erosus) memiliki bentuk gasing (napiformis)
Bengkuang
mulanya berasal dari daerah Amerika Tropis yang kemudian menyebar keseluruh
daerah tropis lainnya. Tanaman ini masuk ke indonesia dari Manila melalui Ambon
pada abad ke-17. Sejak itu, bengkuang dibudidayakan diseluruh negeri. Perbanyakan
tanaman ini dilakukan dengan cara stek batang, umbi, dan biji. Bengkuang banyak
dibudidayakan di Pulau Jawa dan Madura, terutama di daerah dataran rendah.
Jenis
ini toleran terhadap perbedaan kondisi lingkungan dan iklim yang berbeda. Di
Meksiko tumbuh didataran tinggi pada ketinggian hingga 1400 m alt., dengan suhu
optimum tiap harinya sekitar (21—)24(—28)°C, dengan panjang siang hari 12 jam.
Umbi dan bunganya dapat diinduksi dengan cara mengurangi panjang siang harinya.
Tanah yang disukai berdrainase baik, tidak toleran terhadap air genangan.
Distribusi
Tanaman
terna menahun berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah ke selatan sampai ke
Kostarika. Tanaman pangan ini telah dibudidayakan di daerah tersebut sejak 1000
tahun Sebelum Masehi. Diperkenalkan ke Mediterania oleh bangsa Perancia melalui Acapulco-Manila, sampai ke Ambon
diakhir abad ke 17. Jenis tanaman ini sekarang telah tersebar di daerah tropik lainnya.
Kandungan
Dalam 100 gram Bengkuang terdapat :
Energi 55 kkal
Protein 1.4 gr
Lemak 0.2 gr
Karbohidrat 12.8 gr
Kalsium 15 mg
Fosfor 18 mg
Vitamin B1 0.04 mg
Vitamin C 20 mg
Besi 0.6 mg
Kadar energinya yang cukup rendah (55kkal/100
g)
Kandungan vitamin C yang cukup tinggi (20
mg/100 g)
Manfaat
Beberapa kegunaan dari tanaman bengkuang
antara lain :
A.
Sebagai Pencerah Kulit.
Lulur bengkuang berkhasiat untuk mencerahkan kulit karena
memiliki sifat kimiawi dan fermakologis yang manis, dingin, sejuk, sehingga
mendinginkan kulit dan tampak lebih putih/cerah. Seluruh kulit mati akan
terangkat dan dibuang bersama-sama dengan lulur Bengkoang ini.. Kandungan
antiseptik mampu mengatasi gatal-gatal di kulit, masker bengkoang juga
mengencangkan kulit sehingga kekenyalannya terjaga. Campuran jeruk nipis dalam
lulur bengkoang menyegarkan kulit, dan jika dicampur olive oil dapat
melembabkan.
B.
Sebagai Bedak Dingin.
Bedak bengkoang adalah bedak yang dibuat dengan bahan dasar
bengkoang yang diambil pati (sarinya) dan dicampur dengan tepung beras basah
dengan perbandingan 1 : 1. Biasanya diberi/ditambahi dengan pewangi/pengharum
alami seperti bunga mawar, melati kenanga, sedap malam, cempaka, dan irisan
daun pandan agar dapat membuat wangi bedak semakin tajam.
C.
Sebagai Sayuran.
Umbi bengkoang umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar, umbi
mudanya dimakan mentah bersama-sama dengan buah lainnya untuk rujak, untuk
membuat koktil, polong muda dan umbinya juga digunakan sebagai sayuran untuk
masakan khas Palembang (seperti modal, tekwan dll).
D.
Mengobati Wasir.
Salah satu fungsi serat yaitu membantu memperlancar saluran
pencernaan dan pengeluaran feses sehingga tidak sulit dan tidak menimbulkan
rasa sakit serta mengurangi penekanan ketika mengeluarkannya. Untuk mengatasi
wasir, bengkoang dibuat dalam bentuk jus yang diminum setiap bangun tidur dan
pada pagi hari.
E.
Mengobati demam.
Umbi bengkoang dapat dimakan secara langsung maupun dibuat
dalam bentuk jus yang diminum pagi dan sore. Demam terjadi karena adanya suatu
mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) terhadap zat asing (bibit penyakit
yang telah dilemahkan) yang masuk ke dalam tubuh. Adanya benda asing tersebut
akan merangsang sistem pertahanan tubuh, sehingga akan merangsang aktivitas sel
imunitas (sel makrofag dan limfosit T), untuk memerangi zat asing tersebut
dengan meningkatkan proteolisis yang menghasilkan asam amino yang berperan
untuk pembentukan antibodi atau sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi
resisten dan kuat menghadapi bibit penyakit.
F.
Diabetes Mellitus.
Perubahan gaya hidup terutama pola makan yang beralih ke
makanan yang serba instant dan praktis dapat memicu terjadinya diabetes
melitus. Dalam upaya mempertahankan kadar gula dalam darah tetap normal,
bengkoang dibuat dalam bentuk jus atau dapat pula diparut kemudian disaring
lalu diambil sarinya dan diminum setiap pagi dan malam hari.
G.
Mengobati Sariawan.
Sariawan merupakan gejala erosi pada kulit mulut, yakni
dinding dalam pipi atau lidah karena kekurangan vitamin C, alergi atau
penurunan daya tahan tubuh. Kandungan vitamin C dalam bengkoang sebagai
antioksidan dapat membantu mempercepat proses penyembuhan penderita sariawan, dengan
cara dibuat dalam bentuk jus yang dan ditambahkan dengan madu dan air.
H.
Sebagai fitoestrogen Alami.
Bagi kaum wanita, kehadiran fitoestrogen sangat diperlukan
untuk mempertahankan kualitas hidup diusia tua, dimana hormon estrogen tidak
lagi diproduksi atau hanya dalam jumlah yang relatif kecil, sehingga wanita
mengalami kemunduran fisik, kulit lebih
cepat mengeriput serta organ tulang mulai rapuh dan mudah patah. Bengkoang
merupakan salah satunya makanan yang mengandung fitoestrogen sehingga baik
untuk dikonsumsi bagi mereka yang sudah memasuki masa menopause.
I.
Menurunkan Kadar Kolesterol Darah.
Jus bengkoang dapat dilakukan untuk menurunkan kolesterol
dalam darah. Kandungan air dan serat dalam bengkoang dapat membantu menurunkan
kadar kolesterol dalam darah. Selain serat dan kadar air yang tinggi, kandungan
vitamin C dalam bengkoang yang berfungsi sebagai antioksidan juga dapat
membantu dalam proses penurunan kadar kolesterol dalam darah.
J.
Mengurangi Produksi Asam Lambung.
Apabila produksi asam lambung semakin meningkat akan
menyebabkan rasa mual dan muntah, nyeri pada ulu hati, rasa lemah, nafsu makan
menurun, bahkan sakit kepala. Ahli naturopati menyarankan untuk mengkonsumsi
bengkoang segar yang dimakan dalam bentuk biasa tanpa sambal atau garam. Karena
sifat umbinya yang dingin serta sifat alkali bengkuang yang cepat meyerap asam
lambung yang berlebih.
K.
Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh.
Kandungan vitamin C dan beberapa phytonutrien yang terdapat
dalam bengkuang dapat membuat sistem kekebalan tubuh terjaga, sehingga relatif
dapat terhindari dari serangan berbagai macam infeksi maupun penyakit yang
disebabkan oleh virus, bakteri maupun mikroorganisme yang berbahaya.
L.
Mengobati penyakit beri-beri.
Penyebab penyakit beri-beri adalah kekurangan vitamin B1
(thiamin). Cara mengobatinya yaitu dengan mengupas bengkuang, lalu cuci bersih
kemudian diparut atau dijus dengan menggunakan jus ekstraktor. Sebaiknya
diminum pada waktu pagi hari atau siang hari setelah makan.
Reproduksi
Perbanyakan
dengan cara stek batang, umbi, dan biji. Untuk penanamannya direkomendasikan
menginokulasi bijinya dengan rhizobium strain sebelum ditanam. Untuk
memperoleh kualitas umbi yang bagus, bunganya harus selalu dibuang. Setelah
satu sampai tiga minggu ditanam, biji mulai berkecambah. Pada beberapa varietas
seperti bengkoang gajah, bengkuang sudah dapat dipanen sampai berusia tujuh
bulan yaitu bengkuang Badur. Umumnya, bengkuang dipanen ketika umur enam sampai
sebelas bulan.
0 Response to "Monografi Bengkuang"
Post a Comment