ads

macam jaringan pada tumbuhan lengkap!!




Jaringan pada tumbuhan

Kali ini saya akan memposting tentang jaringan apa saja tang terdapat pada tumbuhan. Sebelum itu kita harus mengetahui apa itu yang dumaksud dengan jaringan. Jaringan adalah susunan dari sekelompok sel yang memiliki bentuk dan struktur yang sama atau berbeda (banyak kita temui pengertian yang salah yaitu jaringan adalah sekelompok sel yang punya struktur dan bentuk yang sama, dikarenakan ada beberapa penyusun sel yang membentuk jaringan berbeda bentuknya). Jaringan tumbuhan tersusun atau dipisahkan oleh dua kelompok besar, yang mana kedua kelompok jaringan itu menyusun dari masing masing tubuh tumbuhan, yaitu jaringan meristem dan non meristem. Pertama Jaringan meristem adalah jaringan yang tersusun atas 1)meristem apikal yang lokasinya pada batang dan akar, 2)meristem lateral contohnya seperti prokambium, kambium pembuluh, dan kambium gabus, dan 3)meristem interkalar. Lalu pada grub jaringan tipe non-meristem dibedakan atas jaringan dasar, jaringan dermal, dan jaringan pembuluh. 1)Jaringan dasar adalah jaringan yang sering kita ketahui seperti, parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Kemudian 2)Jaringan dermal adalah jaringan yang terdapat di bagian luar seperti epidermis dan periderem, sedangkan 3)jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan fluem.




Kalau kita berbicara tentang jaringan pembuluh yaitu xylem dan fluem ada beberapa perbedaan yang dipisahkan contohnya Berdasarkan pembentukannya, Xilem dan floem dibedakan atas xilem primer (yang pertama terbentuk), xilem sekunder (terbentuk kemudian), fluem primer dan fluem sekunder.

A. Jaringan Dasar
Jaringan dasar berdasarkan dari namanya yaitu “dasar” yaitu jaringan yang mengisi organ tumbuhan. Kebanyakan kita menemukan jaringan ini dibentuk oleh satu macam tipe sel saja cenderung dengan bentuk dan struktur yang sama. ada beberapa jaringan yang tersusun dari jaringan dasar yaitu parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Nama atau Istilah itu berbanding lurus dengan sel penyusunnya.

1. Jaringan parenkim
Jaringan Parenkim adalah jaringan yang paling sederhana dilihat dari struktur dan karakteristiknya seperti ruang antar sel besar, selnya besar dengan dinding yang tipis. Memiliki tempat penyimpanan yaitu menyimpan udara atau mananan. Jaringan ini belum mengalami penebalan. Parenkim pada batang namanya croerencim dan didaun namanya spon palisade. Pada Jaringan sudah ada sedikit perbedaan dari jaringan embrional (meristematik) dikarenakan perubahan yang dialaminya. Jaringan parenkim umumnya selalu ditemui sel sel yang masih hidup tapi itu tidak selalu ada juga sel sel yang sudah mati, dan sedikit mengalami diferensiasi. Keadaan tertentu sel penyusun dari jaringan parenkim masih mampu berubah menjadi sel-sel meristematik.

Jaringan parenkim memiliki struktur dan fungsinya sangat bervariasi. Misalnya parenkim pada daun, pada umbi-umbian, parenkim xilem dan fluem sangat banyak variasi berdasarkan sturktur dari jaringan ini. Biarpun seeprti itu jaringan parenkim dilihat secara umum masih mempunyai berfungsi sebagai jaringan dasar yang mana membungkus atau mengisi jaringan yang lebih terspesialisasi contohnya bisa dilihat pada jaringan pembuluh. Lokasi dari Jaringan parenkim dapat ditemukan pada seluruh bagian tumbuhan.
2. Jaringan Kolenkim 

Kolenkim adalah jaringan banyak memiliki persamaan dan sifat dari parenkim, berdasarkan karakteristik khususnya ke struktur jaringan ini dianggap sebagai jaringan penunjang organ tumbuhan pada saat masih muda. Jaringan Kolenkim lokasinya ada pada lapisan epidermis tepatnya di bagian bawah khususnya dekat permukaan batang yang masih muda ada juga yang di tangkai daun yang masih muda, dan pada berkas pembuluh utama daun, sangat susah ditemui pada bagian akar.

Berbeda dengan parenkim Sel-sel jaringan kolenkim sudah terjadi proses penebalan dinding sel tetapi tidak berlignin. Dibedaka menjadi beberapa jenis penebalan yang terjadi pada jaringan kolenkim antara lain:
(1) penebalan yang terjadi pada sudut-sudut sel bias disebut dengan anular sehingga penebalan ini memiliki struktur bersegi,
(2) penebalan pada dinding (tangensial),  atau radial dan melintang (penebalan papan),
(3) penebalan yang terjadi pada lakunar colencim (ruang antar sel)

3. Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim adalah jaringa yang mempunyai ciri seperti sudah memiliki penebalan sekunder dan selnya sudah dewasa. Berdinding tebal yang susunan dari berlignin. dibentuk oleh sel-sel sklerenkim yang telah mati, yang berfungsi sebagai jaringan penunjang organ tumbuhan yang telah dewasa, sturktur dan karakteristik dari jaringan ini menjadi keras dan kaku ada juga beberapa dinding selnya tidak berlignin. Berdasarkan penyusun sel pada jaringan slerenkim ada beberapa pembagian yaitu:

a)     Serat adalah bagian dari jaringan parenkim, punyai ciri seperti sel-sel yang bentuknya panjang dan sempit, pada ujung selnya lebih meruncing. Banyak terdapat Sel-sel serat yanng umumnya berkelompok dimana ujung selnya tumpeng tindig dan menyatumbegitu kuat antar sesamanya. Sel ini sudah mengalami pertumbuhan dinding sekunder dimana merupakan sifat umum dari jaringan sklerenkim bentuk dari dindingnya tebal terdapat lumen sel yang sangat sempit, ada juga yang tidak memiliki lumen. Lokasinya hampir diseluruh organ dalam tumbuhan. Terkhusus ada di jaringan xilem dan fluem. Serat banyak digunakan dan difungsikan oleh masyarakat karena memiliki nilai ekonomi, karena dapat diperdagangkan sebagai bahan baku tekstil, seperti serat dari Linum usitatissimum.

b) Sklereid, adalah jaringan yang terbentuk aau tersusun dari sel sklereid. Karakteristik dari selnya sngat variatif seperti bentuk isodiametris hingga sangat tidak teratur, bahkan ada yang bercabang. Sel sklereid ini bentuk dari dinding selnya sangat tebal dan mengandung berlignin. Ada juga beberapa yang dinding sel terapat seperti lapisan lapisan konsentris yang isinya noktah sederhana yang dalam. Tipe dari Sel sklereid adalah sel tunggal dalam jaringan tumbuhan, ada juga yang sekelompok sel pada lkasi tertentu pada tubuh tumbuhan. Jaringan sklereid umumnya ada pada kulit biji, contohnya pada tempurung kelapa (Cocos nucifera). Sklereid dengan  sel tunggal atau sekelompok sel umumnya ada pada  organ daun (misalnya pada keluarga Oleaceae) dan pada buah, misalnya pada daging buah jambu biji (Psidium guajava).

B. Jaringan Kambium 

Kambium digolongkan dalam jaringan meristem lateral yang sturkturnya berupa untaian yang membujur melingkari batang, atau pada bagian-bagian terpisah tidak bersambung / kontinyu lokasinya dalam jaringan pembuluh (xilem dan fluem). Ada beberapa macam pembagian jaringan  ini kalau Berdasarkan struktur dan fungsinya, kambium dibagi atas dua macam yaitu (1) prokambium, adalah kambium petama diciptakan dibentuk pada batang dan akar primer yang berperan dalam oleh jaringan pembuluh primer, seperti xilem dan floem primer. Harus diketahui pada proses penciptaanya Prokambium hanya dibentuk oleh satu macam tipe sel saja, yaitu sel inisial fusiform bertugas untuk terciptanya komponen xilem dan fluem primer, (2) kambium pembuluh adalah kambium yang berkembang tercipta atau berkembang setelah prokambium dalam membentuk xilem dan fluem sekunder.

Pada bagian tertentu seperti batang dan akar kambium yang telah mengalami pertumbuhan sekunder, lokasinya melingkari pada seluruh bagian batang dan akar, dan terletak diantara xilem dan fluem. Disini Kambium pembuluh tidak dibentuk satu sel lagi melainkan dibentuk oleh dua macam tipe sel, yaitu sel inisial fusiform dan sel inisial jari-jari empelur. Sel inisial fusiform berfungsi pada proses pembentukan komponen tertentuk seperti xilem dan fluem digunakan pada sistem tegak, lalu fungsi dari sel inisial jari jari empelur berperan dalam membentuk parenkim jari-jari empelur

Umumya kebanyakan ditemui di tumbuhan dikotil begitu pula dengan gymnospermae, tipe pada prokambium proses setelah membentuk jaringan pembuluh primer akan tetap dipertahankan sifat meristematiknya fungsinya digunakan pada aktifitas sekunder, atau bisa dikatakan bahwa prokambium berdiferensiasi sehingga membentuk/ menjadi kambium pembuluh. Di organ batang akan terdapat kambium pembuluh tetapi dalam bentuk lain seperti dalam ikatan pembuluh primer yang disebut juga dengan kambium faskular. Sedangkan Pada tumbuhan berkayu, tipe kambium pembuluh berupa kambium interfasikular dikarenakan pada proses perkembangan dari jaringan parenkim lokasinya pada diantara jaringan pembuluh. Kambium interfaskular ini akan berkembang lagi dan akan bergabung dengan kambium faskular, sehingga akhirnya terbentuklah satu jaringan kambium pembuluh yang kontinyu.

Sedangkan Pada akar tumbuhan proses perkembangan kambium pembuluh juga terjadi mulai dari sel-sel perankim yang berada diantara biji-biji xilem dan fluem primer. Perkembangan dari Sel sel parenkim tersebut akan berkembang menjadi sel-sel yang meristematik akhirnya terbentuk jaringan kambium pembuluh.

Pada proses pembentukannya di tahap awal Kambium pembuluh hanya berupa dari satu susun lapis sel tebal saja. Sel kemudian tumbuh. Pertumbuhan dari selnya itu sendiri dikarenakan adanya proses pembelahan sel secara periklinal maupun antiklinal, lalu hasil akhirnya akan menghasilkan sejumlah sel anak ke arah dalam dan luar batang atau akar. Tahap akhir dari pembelahan setiap satu sel anaknya sifat meristematik akan tetap di pertahankan. Lalu begitu juga dengan derivat dari sel nya akn terjadi proses disferensiasi menjadi unsur xilem dan fluem. Pembelahan sel kambium sangat terpolarisasi, yaitu pembentukan unsur xilem lebih dominan dibandingan dengan unsur fluem.
Musim mempengaruhi masa pertumbuhan dan aktivitas sel kambium, terkhusus pada masa pertumbuhan aktivitas pembelahan kambium lebih cepat  dari biasanya lalu tidak dibarengi dengan diferensiasi unsur xilem dan fluem yang seimbang, hal tersebut menyebabkan ketidak normalan pada beberapa lapis sel kambium. Biasa disebut dengan zona kambium apabila musim pertumbuhan berlangsung normal aktivitas dari pembelahan kambium akan berkurang dan zona kambium tipis berkisar antara 1-2 lapisan sel begitu juga dengan struktur dari selnya yang berukuran kecil. Peristiwa tersebut terjadi bergantian sesuai dengan aktifitas kambium pada musim tumbuh dan musim dorman. Efek samping dari aktivitas kambium itu akan membentuk lapisan jaringan pembuluh seperti xilem dan dinamakan dengan lingkaran tumbuh.
Seperti dijelaskan sebelumnya aktivitas tumbuh dari pembelahan kambium akan menyebabkan beberapa efek tertentu ada beberapa faktor yang menyebabkan efek itu berlangsung seperti pengaruh ekternal dan internal. Faktor ekternal merupakan adalah dari luar contohnya lingkungan, seperti curah hujan, suhu, dan kandungan nutrien dalam tanah atau media tumbuh. Lalu Sedangkan factor dalam dari tumbuhan itu sendiri (internal) seperti  kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh, terutama auksin dan giberelin. Zat giberelin sangat dominan pengaruhnya pada sel kambium pembuluh pada proses membelah terlebih kepada kecepatan pembelahan sehingga saking cepatnya tidak diikuti dengan diferensiasi sel derivatnya. Lalu pada zat auksin pengaruhnya terhadap proses diferensiasi sel. Baik itu Pengaruh secara simultan kepada kedua kelompok zat pengatur tumbuh yang berefek pada aktifitas kambium pembuluh berlangsung secara normal, ataupun pengaruh pada proses pembentukan xilem dan fluem, ada beberapa peranan dari kambium pembuluh contohnya penyembuhan luka pada organ organ tertentu pada tumbuhan. Penyembuhan luka disebabkan karena adanya pembelahan sel-sel kambium pembuluh lalu terbentuklah kalus, kalus adalah massa sel parenkim yang tersimpan dibagian luka pada organ tumbuhan. Lalu Massa sel tersebut akan terjadi proses diferensiasi dan akhirnya terbentuklah jaringan yang metupi luka.

Sumber by: Anatomi Tumbuhan, by Dr.Muhibbuddin, M.S.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "macam jaringan pada tumbuhan lengkap!!"