ads

laporan praktikum mikrobiologi Morfologi Khamir beserta jurnal dasar teori


Morfologi Khamir
Yeast Morphology

Rizal Sunanda
Rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id

Abstrak
            Telah dilakukan praktikum dengan judul Morfologi Cendawan pada  tanggal 28 November 2016 di Laboratorium Pendidikan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah. Khamir merupakan cendawan uniseluler yang mikroskopik dan tidak membentuk percabangan permanen. Sebagian besar khamir termasuk dalam kelas Ascomycetes. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal macam-macam bentuk sel khamir, membedakan sel yang hidup dan yang mati. Adapun alat yang digunakan adalah kaca benda, kaca penutup, mikroskop dan pipet tetes. Bahan yang digunakan berupa biakan khamir (berumur 24-48 jam), biakan khamir dari air tape, alkohol dan  larutan cat methylen blue 0,1 %.. Hasil praktikum yang telah dilakukan berupa adanya empat jenis cendawan yang terdapat dalam biakan yang disediakan yakni  berbagai bentuk dan jenis khamir yang terlihat.
Kata kunci: khamir, morfologi, mikroorganisme, uniseluler.
                                                                                                                                         
Abstract

            Has done a practicum with the title Morphology Fungi on 28 November 2016 at the Laboratory of Biology, Faculty of Education Teacher Training and Education Unsyiah. Yeast is a microscopic unicellular fungi and does not form a permanent ramifications. Most yeast included in the class Ascomycetes. The purpose of this lab is to recognize various forms of the yeast cells, the cells differentiate the living and the dead. The tools used are glass objects, glass covers, a microscope and a pipette. Materials used in the form of yeast cultures (24-48 hours old), yeast culture from tape water, alcohol and a solution of 0.1% methylene blue paint .. The results of lab work that has been done in the form of the four types of fungus contained in the various cultures supplied the shape and type of yeast that is visible.
Keywords: yeast, morphology, microorganisms, unicellular.

Pendahuluan
 
Kapang atau jamur termasuk golongan Eymycetes atau fungi sejati yang terdiri atas empat kalis, yaitu Phycomycetes, Asomycetes,Basidiomycetes, dan Deuteromycetes. Identifikasi kapang atau jamur dapat dilakukan berdasarkan atas sifat-sifat morfologinya. Berdasarkan atas pengamatan secara mikroskopik, maka kapang atau jamur dapat ditentukan sampai genusnya atau kadang-kadang dapat ditentukan sampai spesiesnya (Natsir, 2008. P. 76).
Khamir memiliki beberapa enzim penting seperti selulase, fosfatase, lipase, dan proteinase yang menyebabkan khamir memegang peran yang penting dalam dekomposisi senyawa organik dan dapat digunakan untuk keperluan industry Keragaman khamir tanah telah dilaporkan oleh beberapa peneliti sebelumnya yang telah mengisolasi khamir dari berbagai variasi tipe ekosistem tanah, seperti daerah Antartika, gurun, dan hutan subtropika  Akan tetapi belum banyak peneliti yang melaporkan tentang keragaman khamir yang hidup pada tanah di daerah hutan tropis, terutama tipe ekosistem khusus seperti ekosistem lahan gambut (Kanti, 2006, p.10).
Jamur endofit mampu meningkatkan resistensi tanaman ianang daris erangga hama. Interaksi antara cendawan endofit dan inang umumnya bersifat simbiosis mutualisme. Jamur endofit dapat berinteraksi tumbuhan sehat pada jaringan tertentu dan mampu menghasilkan mikotoksin, enzim serta antibiotika. Keunggulan jamur ini sebagai agens pengenali hayati yaitu mampu meningkatkan ketersediaan nutrisi, dan mampu menghasilkan hormon pertumbuhan tanaman inang (Sunariasih, 2014, p. 520).
Khamir adalah fungi uniseluler dan tersebar luas di berbagai lingkungan, yaitu akuatik, terrestrial, maupun di atmosfer. Khamir mampu berasosiasi dengan tumbuhan tanpa menyebabkan kerusakan ataupun penyakit. Bentuk asosiasi dengan tumbuhan
berfungsi sebagai agen biokontrol (memiliki
potensi aktivasi antifungi) terhadap fungi patogen. Penelitian yang dilakukan Kanti pada tanah kebun Biologi Wamena mengungkapkan
bahwa jenis khamir anggota genus Cryptococcus berperan dalam metabolism selulosa karena mampu menghasilkan enzim ß-glikosidase yaitu enzim yang mengkatalisis proses degradasi selulosa (Lasmini, 2016, p.22).

Setelah melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop, ditemukan jamur pada air tape yaitu Saccaromyces Cereviceas. Saccaromyces cereviceas sangat berperan dalam proses fermentasi alkohol ini mempunyai warna putih kekuningan yang dapat dilihat diatas permukaan tumbuh koloni, sehingga tidak seperti khamir lainnya yang seringkali tidak terlihat dibawah miskroskop karena tidak kontras dengan mediumnya. Penampilan makroskopisnya yaitu bentuk koloni yang bulat, warna yang kuning muda-keputihan, permukaan berkilau, licin, tekstur lunak dan memiliki sel bulat dengan askopora 1-8 buah (Ahmad, 2005, p. 50).
Metode
Waktu dan tempat
      Praktikum dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh pada tanggal 28 November 2016.
Alat dan Bahan
      Adapun alat yang digunakan adalah kaca benda, kaca penutup, mikroskop dan pipet tetes. Bahan yang digunakan berupa biakan khamir (berumur 24-48 jam), biakan khamir dari air tape, alkohol dan  larutan cat methylen blue 0,1 %.
Prosedur
Dibersihkan kaca benda dengan alkohol sampai bebas dari lemak dan debu. Diambil satu ose suspensi khamir lalu diletakkan di tengah-tengah kaca benda. Diteteskan satu tetes pewarna methylen blue diatas suspensi khamir, ,diaduk sampai rata. Lalu ditutup dengan kaca penutup. Diamati dibawah mikroskop, diawali dengan pembesaran lemah lalu pembesaran sedang. Diperhatikan bentuk, warna sel khamir yang tampak, lalu digambar bentuk sel dan diberi keterangan. Diulangi langkah 1-5 dengan menggunakan khamir dari air tape.
Teknik pengumpulan data  
      Praktikum ini dilakukan dengan metode pengamatan langsung. Dengan langsung melakukan sesuai prosedur yang telah dituliskan .

Hasil dan Pembahasan 
Khamir adalah cendawan uniseluler yang mikroskopik dan tidak membentuk percabangan permanen. Sebagian besar khamir termaksud kedalam kelas Ascomycetes bentuk khamir bermacam yaitu bulat (spheroid) bulat telur (elip), silindris dan seperti sosis, seperti jeruk dan sebagainya. Beberapa khamir tertentu dapat mengalami bimorfisme yang dapat membentuk fase Y (yeast, khamir, bentuk sel tunggal dan fase F (filamen, bentuk benang), ukuran khamir 4-20 kali lebih besar dari pada ukuran bakteri yaitu berkisar antara 1-9 x 2-20 mikron, tergantung pada spesiesnya. Khamir tidak mempunyai flagella, sehingga tidak dapat bergerak aktif.



 
Gambar 1. Khamir fase Y (yest)

Perkembangbiakan khamir ada dua cara yaitu aseksual dan seksual. Secara aseksual yaitu dengan pembentukan spora aseksual, tunas dan ada yang membelah diri. Bentuk  dan jumlah spora aseksual sangan spesifik untuk masing masing jenis khamir, sehingga didalam identifikasi khamir bentuk dan jumlah spora merupakan salaha satu penentu jenis khamir. Perkembangiakan secara seksual pada khamir terjadi dengan difusi sel yang akhirnya dihasilkan oelh askospora
Berdasarkan hasil pengamatan yaitu dengan mengambil sampel air tape menggunakan pipet tetes, kemudian diletakkan di atas kaca benda dengan penambahan methylen blue lalu ditutup menggunakan cover glass. Penambahan methylen blue ini bertujuan agar morfologi dari jamur tersebut tampak jelas. Apabila khamir tidak terihat, maka sampel air tape sudah terlalu lama berada di methylen blue.
Praktikum yang kami gunakan bahannya berupa air tape, pada air tape terdapat sel mati yangberwarna biru bentuk khamir yang diamati yaitu bulat telur dan silindris. didapatkannya khamir ( fungi bersel satu yang mikroskopis) yang menyebar merata dan berjumlah banyak dan merupakan khamir Saccharomyces cerevisiae. Ada 2 bentuk yang didapat, yaitu oval dan bulat namun lebih dominan bentuk bulat. Gambarnya dapat dilihat pada tabel pengamatan. Ukuran dari khamir menurut tinjauan pustaka berkisar antara 1-9 mikron kali 2-20 mikron, tergantung spesiesnya. Khamir tidak mempunyai flagella sehingga tidak dapat melakukan gerakan aktif.

Simpulan dan saran
Khamir adalah cendawan uniseluler yang mikroskopik dan tidak membentuk percabangan permanen. Hasil dari pengamatan air tape adalah didapatkan khamir ( fungi bersel satu yang mikroskopis) yang menyebar merata dan berjumlah banyak dan merupakan khamir Saccharomyces cerevisiae.
 Saran
Harus dilakukan penelitian dan praktikum dan praktikum ulang untuk mengetahui hasil dan maksimal. serta ada baiknya alat dan bahan yang akan digunakan lebih dilengkapi, sehingga menunjang proses kerja pada saat melakukan praktek.

Daftar pustaka
Ahmad, Riza Zainuddin. (2005). Pemanfaatan Khamir Saccharomyces Cerevisiae Untuk Ternak. WARTAZOA (4)1: 50-51.

Kanti, Atit. (2006). Identifikasi Jenis Khamir yang Diisolasi dari Tanah Gambut Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi. BioSMART. 6(1): 10-14.

Lasmini, Titi dan Diana, Lady. (2016). Isolasi dan Identifikasi Khamir Selulolitik Dari Tanah Rizosfer Anggrek Puser Bumi (Pecteilis susannae L.) di Hutan Wonosadi Gunung Kidul DIY. Jurnal Illmiah Biologi. 4(1): 21-28.

Natsir. (2008). Dasar-dasar Mikrobiologi. Makassar: Universitas Hasanudin

Sunarisih, dkk. (2014). Identifikasi Jmaur Endofit Dari Biji Padi dan Uji Daya Hambatnya Terhadap Pyricularia Oryza Cav. Secara in Vitro. E-Jurnal Agrokoeteknologi Tripika, Vol. 3(20): 110- 118.



Tabel 1.  Pengamatan



                                                                      Cara kerja


 keterangan:

Kaca benda yang telah dibersihkan sebelumnya dengan menggunakan alkohol lalu diteteskan air tape dan methylene blue.



Ditutup dengan kaca penutup lalu diletakkan di meja preparat dan diamati dibawah mikroskop.



Bentuk-bentuk sel khamir yang terlihat dibawah mikroskop.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "laporan praktikum mikrobiologi Morfologi Khamir beserta jurnal dasar teori"