ads

laporan praktikum metode kuadran

                                                                  Metoda Kuadrat
Method Squares

Rizal Sunanda
                                                                  
Abstrak
Praktikum ini berjudul “Metode Kuadrat”. Praktikum ini telah dilaksanakan pada tanggal 20 November 2016 di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Tujuan praktikum dari metode kuadrat ini ialah untuk mengetahui komposisi jenis, peranan, penyebaran dan struktur dari suatu tipe vegetasi yang diamati. Pengamatan metode kuadrat ini  dilakukan di kawasan TAHURA (Taman  Hutan Raya), Saree Aceh Besar, dengan mengamati suatu tipe komunitas tumbuhan tertentu sebagai objek praktikum, dalam hal ini jenis tumbuhan yang diamati adalah pohon, perdu, herba dan semak.
Kata Kunci: Metode Kuadrat, Pohon, Perdu, Herba, Semak.


Abstract

This practicum, entitled "Method Squares". This practicum was held on 20 November 2016 at the Laboratory of Biology Education FKIP Syiah Kuala University. Laboratory objectives of these squares method is to determine the species composition, role, deployment and structure of a type of vegetation observed. Observations squares method is carried out in the area TAHURA (Forest Park), Saree Aceh Besar, by observing a certain type of plant community as a practical object, in this case the observed plant species are trees, shrubs, herbs and shrubs.
Keywords: Squares Method, Trees, Shrubs, Herbs, Shrubs


Pendahuluan
Dengan menggunakan teknis survey dan analisis  vegetasi mangrove dengan metode kombinasi antara metode transek dengan metode kuadrat untuk selanjutnya disebut metode transek kuadrat. Transek diletakkan tegak lurus garis pantai menuju daratan dengan ukuran 10 x10 m panjangnya, tergantung kondisi lapangan jarak hutan mangrove di tepi  pantai mangrove dengan  perbtasan hutan mangrove dengan daratan ( Petra, 2012, p.330).
Metode petak ganda (kuadrat) merupakan metode yang serba guna, kuadrat adalah luas pada suatu habitat dalam berbagai bentuk yang dapat membatasi vegetasi. Sehingga penutupan vegetasi di area tersebut dapat dihitung dan luas vegetasi pada habitat yang dikaji dapat diperkirakan.  Cara meletakkan kuadrat plot sampling pada habitat vegetasi yang diteliti adalah secara random atau acak (Suraida, 2013, p.389).
Dengan kondisi hutan dataran rendah yang utuh, desain sampling yang digunakan adalah metode kuadrat. Petak contoh ditempatkan secara acak di dalam transek. Empat transek dibuat tegak lurus garis pantai dengan kisaran panjang 400-900 m (total 2,5 km)  mengarah 100o utara-timur. Interval antar transek adalah 100-200 m, yang di dalamnya ditempatkan 125 petak contoh berukuran 10x10 m2 secara proporsional (jumlah petak contoh setiap transek disesuaikan dengan panjang transek). Pada setiap petak dibuat sub-petak contoh berukuran 5x2 m2 sebanyak 10 buah (Kurniawan, 2008, p. 276).
Estimasi parameter adalah merupakan hal yang sangat penting dalam statistika. Oleh karena itu, salah satu distribusi kontinu dalam statistika adalah distribusi Weibull. Parameter distribusi Weibull akan diestimasi menggunakan metode kuadrat terkecil linier. Dalam mengestimasi parameter distribusi Weibull, distribusi kumulatif Weibull harus ditentukan terlebih dahulu dengan mengintegralkan fungsi kepadatan peluang distribusi Weibull. Selanjutnya fungsi distribusi kumulatif Weibull yang merupakan fungsi non-linier akan ditransformasi ke fungsi linier dengan melogaritmakan kedua ruas distribusi kumulatif Weibull (Musdalifa, 2013, p.1)
Metode kuadrat adalah salah satu cara atau langkah untuk pengambilan data yang paling umum digunakan dalam analisis vegetasi. Kuadrat yang dimaksud dalam metode ini adalah suatu ukuran luas yang diukur dengan satuan kuadrat dengan besar ukuran dalam cm dan m (Supeksa, 2011, p.1)

Metode
Waktu dan Tempat
Praktikum dilakukan di  tanah lapang FKIP Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darusasalam Banda Aceh pada tanggal 20 November 2016.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini ialah tali atau benang dan meteran, penghitung (counter), patok tanda batas, alat tulis dan kertas label, perlengkapan pembuatan herbarium, dan bahan yang digunakan ialah obyek, berupa tipe komunitas tumbuhan (hutan, semak belukar, padang rumput, dll).

Prosedur

Pertama ditentukan suatu areal komunitas tumbuhan. Luas petak contoh ditentukan dengan mencari luas minimum, yaitu dengan membuat Kurva Species Area.  Penentuan awal petak contoh dilakukan secara acak atau sistematis atau kombinasi keduanya. Dalam setiap petak contoh dicatat data setiap individu jenis yang dijumpai. Ditentukan besar indeks nilai penting dari setiap spesies dengan cara menjumlahkan parameter setiap species. Ditentukan perbandingan nilai penting (SDR). Disusun sebuah laporan seperti latihan I.

Teknik Pengumpulan Data
        Data ini diambil dengan teknik observasi. Dilakukan sesuai dengan prosedur kerja dan dicatat setiap hasilnya. 
Hasil dan Pembahasan
Dari hasil pengamatan mengenai metode kuadrat telah dapat dilakukan observasi tepatnya pada tanggal 20 November 2016,  dimana tempat yang menjadi objek pengamaatan yakni di daerah TAHURA (Taman Hutan Raya). Sebelum dilakukan pengamatan juga telah dilakukan pengamatan mengenai vegetasi- vegetasi dari tumbuhan yang terdapat di sekitaran pantai tersebut.
Bentuk sampel dapat berupa segi empat atau lingkaran dengan luas tertentu. Hal ini tergantung pada bentuk vegetasi. Berdasarkan metode pantauan luas minimum akan dapat di tentukan luas kuadrat yang di perlukan untuk setiap bentuk vegetasi tadi. Untuk setiap plot yang di sebarkan di lakukan perhitungan terhadap variabel-variabel kerapatan, kerimbunan dan frekuensi. Variabel kerimbunan dan kerapatan di tentukan berdasarkan luas kerapatan. Dari spesies yang di temukan dari sejumlah kuadrat yang di buat.
Pada pengamatan dilakukan pengambilan sampel dengan membuat 6 stasiun yang keseluruhan berjarak 100 meter berbentuk bujur sangkar yang tidak terlalu jauh jaraknya dengan bibir pantai. Kemudian dari setiap stasiun tersebut dibagi menjadi 10 plot di dalamnya.. Pada masing- masing plot kemudian dibagi menjadi 3 penentuan tumbuhan yakni pohon dengan luas jarak 10 x 10 meter, tumbuhan perdu dengan jarak 5 x5 meter, dan tumbuhan herba dengan jarak 2,5 x 2,5 meter.
Setelah luas minimum dan metode kuadrat telah ditentukan sesuai dengan vegetasi tumbuhan yang ada, maka pada pengamatan barulah dilakukan penghitungan jumlah tanaman dari tiap masing- masing plot tersebut. yang menjadi objek pengamatan yakni jumlah tanaman yang terdapat, dominansi dari tumbuhan pada kawasan tersebut, dan frekuensi tumbuhan yang terdapat antara satu tumbuhan dengan tumbuhan yang lainnya. Kemudian setelah itu barulah dicari baik nama daerah, nama ilmiah dan famili dari masing- masing spesies yang terdapat pada kawasan tersebut.

Simpulan
Metode kuadrat adalah salah satu metode analisis vegetasi berdasarkan suatu luasan petak contoh. Kuadrat yang dimaksud dalam metode ini adalah suatu ukuran luas yang diukur dengan satuan kuadrat seperti m², cm² dan lain-lain. Berdasarkan metode pantauan luas minimum akan dapat di tentukan luas kuadrat yang di perlukan untuk setiap bentuk vegetasi. Bentuk sampel dapat berupa segi empat atau lingkaran dengan luas tertentu. Hal ini tergantung pada bentuk vegetasi. Pada pengamatan yang dilakukan dibuat bentuk sampel dengan bentuk bujur sangkar. Sampel  dibuat dengan 6 stasiun yang keseluruhan berjarak 100 meter. Bentuk petak contoh empat persegi panjang mempunyai kekurangan terhadap bentuk bujur sangkar. Objek pengamatan metode kuadrat yakni jumlah tanaman yang terdapat, dominansi, dan frekuensi tumbuhan.       
Daftar pustaka
Kurniawan, G. 2008. Persebaran Jenis Pohon di Sepanjang Faktor Lingkungan di Cagar Alam Pananjung Pangandaran, Jawa Barat. Jurnal Biodiversitas, 9(4): 275-279. 
Musdalifa, A. 2013. Estimasi Parameter Distribusi Weibull Dengan Transformasi Model Regresi Menggunakan Metode Kuadrat Terkecil Linier. Jurnal Matematika. 3(1): 1-9

Petra, L, dkk. 2012. Pengaruh kerapatan mangrove terhadap  laju sedimen transport di pantai karangsong, kabupaten indramayu. Jurnal perikanan dan kelautan, 3(3): 329-327.
Suraida, dkk. 2013. Keanekaragaman Tumbuhan Paku (Pteridophyta) di Taman Hutan Kenali Kota Jambi. Jurnal Bioslogos, 2(1): 387- 392.
Supeksa, K. 2011. Analisis Vegetasi Dengan Metode Kuadrat Pada Plot Yang Dibuat Dalam Bentuk Lingkaran Di Kebun Raya Eka Karya Bali. Jurnal Manajemen Hutan. 1(1): 1-7












Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "laporan praktikum metode kuadran"