BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Osteichthyes
atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan
bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal
dari bahasa Yunani,
yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan. Hidup di laut,
rawa-rawa, atau air tawar. Semua
jenis ikan yang termasuk dalam kelas Osteichthyes memiliki sebagian tulang
keras,mulut dan lubang hidungnya ventral, celah-celah pharyngeal tertutup
(tidak terlihat dari luar) dan
jantungnya hanya memiliki satu ventrikel. Jantung beruang dua, darah berwarna
pucat,mengandung eritrosit yang berinti dan leukosit. Ikan ini juga mempunyai
sistem limfa dansistem porta renalis. Mempunyai hati yang berkantong empedu.
Lambung dipisahkan dari usus
oleh sebuah katup, mempunyai kloaka, tetapi tidak jelas adanya pankreas.
Terdapat gelembung
renang. Mempunyai gurat sisi, indra mata, telinga dalam dengan tiga saluran
semisirkuler dan memiliki otolit untuk keseimbangan. Bernapas dengan insang
yang memiliki tutup
insang (operkulum). Sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan
bawah, kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit, adanya
gelembung renang sehingga
tidak tenggelam saat tidak bergerak. Sistem gurat sisi terdapat pada sisi
tubuh, usus panjang dan ramping menggulung, fertilisasi terjadi di luar,
mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar.Ikan bertulang sejati memiliki
gelembung renang yaitu kantong udara yang dapat digunakanuntuk mengubah daya
apung dan sebagai alat bantu dalam bernafas.
Beberapa
anggotanya dapat berpindah dari perairan asin ke perairan tawar, misalnya ikan
salmon dan belut laut.Pada saat berada di air tawar, ginjal mengeluarkan urin
yang sangat encer dan insangnya menyerap garam dari air dengan cara transfor
aktif. Ikan yang sering dijumpai di air tawar seperti ikan nila dan ikan gabus. Sistem digestoria
(Sitem pencernaan) pada
ikan merupakan serangkaian jalur yang melalui berbagai organ yaitu dimulai dari mulut,
pharink, esophagus, lambung, usus (intestin) dan anus. Sistem urogenital dibagi menjadi dua
yaitu organ genitalia dan organ uropoetica. Organ genitalia terdiri
dari gonad (kelenjar kelamin) yang dibedakan menjadi jantan (testis), betina
(ovarium) dan saluran keluar dari gonad yang sangat pendek.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Osteicthyes?
2. Bagaimanakah cirri-ciri Osteicthyes?
3. Bagaimanakah struktur morfologi Osteicthyes?
4. Bagaimanakah sistem organ pada
Osteicthyes
5. Bagaimanakah klasifikasi Osteicthyes?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Osteichyes.
2. Mengetahui cirri-ciri Osteicthyes.
3. Mengetahui struktur morfologi
Osteicthyes.
4. Mengetahui sistem organ yang terdapat
pada Osteicthyes.
5. Mengetahui klasifikasi Osteicthyes.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Osteichthyes
Osteichthyes
atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan
bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal
dari bahasa Yunani,
yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan.
Bentuk tubuh
Osteicthyes bermacam-macam, tetapi sebagian besar berbentuk gelendong
pipih, ukuran tinggi tubuh lebih daripada lebarnya, maka penumpang potongannya
berbentuk oval. Bentuk gelondong atau torpedo, bentuk seperti ini dapat
memudahkan gerak dalam air. Kepala (Cephal)
terbentang mulai dari ujung moncong sampai dengan akhir Operculum (penutup insang). Badan
(Truncus) membentang mulai dari akhir Operculum atau penutup insang sampai
dengan anus dan sisanya adalah ekor (Caudal). Mulut terdapat di ujung
muka moncong, mempunyai rahang yang bergigi baik. Sebelah dorsal moncong
terdapat sepasang Fovea nasalis (lubang hidung sebelah
luar) yang sebelah dalamnya terdapat Sacci olfactorius, mata terletak
sebelah lateral tanpa kelopak mata terbentang operculum di dalam bawahnya
terdapat sejumlah sisir insang. Anus dan aperture urogenitalis terdapat
di muka pinnae analis.
sampai dengan tulang belakang terakhir. Hal ini untuk menghindarkan penggumnaan
ekor masuk dalam ukuran. Tapi sebaliknya nelayan ikan memasukkan ekor dalam
ukuran panjang ikan.
Pada punggung
terdapat sirip punggung (Pinnae dorsalis),
pada akhir badan terdapat sirip ekor (Pinnae caudalis),
dan daerah ventral dibagian ekor terdapat analis. Semua sirip yang telah
disebutkan diatas letaknya disebelah median tubuh, sedangkan disebelah lateral
sepasang sirip dada (Pinnae pectoralis)
dan Pinnae thoraciace
yang dibelakang Operculum dan sebelahnya
terdapat sepasang sirip perut (Pinnae pelvicus
atau Pinnae
abdominalis. Sirip adalah suatu perluasan integument (pembugkus kulit) yang
tipis dan disokong oleh jari-jari sirip. Semua sirip tersebut, kecuali sirip
dorsal (pada
beberapa spesies) adalah lemas, disokong oleh jari-jari atau duri yang banyak mengandung zat
kapur. Fungsi sirip adalah untuk mempertahankan keseimbangan dalam air dan
untuk berenang.
Berdasarkan
anatominnya, sirip ekor dibedakan menjadi empat tipe:
1. Type protecercal, yaitu akhir columna
vertebralis sampai ujung ekor dan ekor berujung tumpul.
2. Type diphicercal, yaitu akhir columna
vertebralis sampai ujung ekor dengan bentuk ujung runcing.
3. Type homocercal, yaitu bila columna
vertebralis berakhir tidak persis diujung ekor, tetapi agak membelok sedikit, pada ujung membagi
diri menjadi dua bagian yang sama.
4. Type heterocercal, yaitu bila columna
vertebralis berakhir menjorok ke salah
satu ujung ekor yang membadi diri menjadi dua tidak sama panjang.
Seluruh tubuh
pisces class Osteichthyes (bertulang
keras), sebagian besar tubuhnya dibungkus oleh kulit yang terdiri atas
epidermis halus, yang menghasilkan mucusa (lendir), guna
memudahkan gerak didalam air dan melindungi diri dari microorganisme yang
menyebabkan penyakit. Pada tubuh dan ekor, pada epidermis terdapat sisik yang tersusun
bertindihan seperti genten rumah. Masing-masing sisik tertanam dalam saku
dermal dan tumbuh sepanjang hidup.
Pada
Osteichthyes terdapat tiga macam sisik, yaitu:
1. Sisik Cycloid yang berbentuk bulat. Pada
sisik ini bila diteliti lebih dalam (pada ikan yang hidup daerah yang
terdapat empat musim) akan tampak
lingkaran yang berbeda-beda.
2. Sisik Ctenoid berbentuk bulat agak
lonjong, berduri kecil-kecil pada bagian anterior, sedangkan pada posterior
memecah diri menjadi beberapa bagian.
3. Sisik Ganoid berbentuk belah ketupat
dengan bagian kecil yang tertanam dalam saku-saku dermis. Permukaan sebelah
dalam mengandung zat genuine dan mengandung duri-duri halus. Dibawah sisik
sebelah- menyebelah terdapat linea yang
berupa suatu saluran didalamnya terdapat alat-alat sensoris yang peka terhadap
getaran gelombang air.
2.
Ciri-ciri
Osteicthyes
1) Kulit banyak mengandung kelenjar mocusa,
biasanya diliputi oleh sisik (ganoid, cycloid atau ctenoid) beberapa spesies tidak
bersisik, bersirip pada mediana, baik dorsal maupun ventral dan pada sebelah
tubuh dengan beberapa pengecualian. Sirip (pinnae) biasanya disokong
oleh jari dari tulang rawan atau tulang keras, tidak berkaki.
2) Mulut terletak diujung dan bergigi baik.
Rahang tumbuh dengan baik dan bersendi pada
tempurung tulang kepala, mempunyai
dua Sacci olfactorius yang umumnya berhubungan dengan rongga mulut, bermata besar dan tidak
berkelopak mata.
3) Skleton terutama tulang keras, kecuali beberapa jenis
sebagian bertulang rawan, bentuk vertebrata bermacam-macam, sirip anus/belakang (pina caudalis)
biasanya bersifat homocerca, sisa-sisa
notochord (perkembangan
skleton masing-masing).
4) Cor terdiri dari dua ruangan (auriculum dan
ventriculum) dengan sinus venosus dan conus arteriosus yang berisi darah vena,
terdapat empat pasang archus aorticus, sel darah merah berbentuk oval dan
berinti..
5) Pernapasan (respirasi) dilakukan
dengan beberapa pasang insang yang terletak
pada archus branchius yang berada dalam ruangan celah insang pada kedua
tepi samping dari pharing, tertutup oleh Operculum, biasannya memiliki vesica
pneumatica (gelembung udara) dan memiliki
Dustus pneumaticus. Beberapa jenis mempunyai
bentuk seperti “paru-paru”, misalnnya pada dipnoi.
6) Terdapat sepuluh pasang Nervi
cranialis (saraf
pusat).
7) Suhu
tubuh bergantung dengan lingkungan sekitar.
8) Memiliki sepasang gonad, umumnya ovipar (beberapa ada yang
ovovivipar dan vivipar), fertilisasi atau pembuahan terjadi didalam tubuh,
telur kecil berukuran sampai 12 mm,
kandungan kuning telur (yolk)
bermacam-macam, segmentasi biasanya
secara meroblastis, tidak mempunyai membrane embrio, hewan mudanya (post larva)
kadang-kadang tidak mirip dengan yang dewasa.
3.
Struktur Morfologi Osteicthyes
Bentuk tubuh
bermacam-macam tapi sebagian besar berbenruk gelendong pipih, ukuran tubuh lebih
tinggi daripada lebarnya maka penampang potonganya berbentuk oval. Bentuk
gelendong atau terpedo itu memudahkan gerak dalam air. Tubuh ikan mas dapat
dibedakan menjadi tiga bagian yaitu: kepala, badan dan ekor.
1)
Struktur
dan fungsi alat-alat luar (morfologi)
a.
Kepala
terbentang mulai dari moncong sampai akhir Operculum (tutup insang). Pada
kepala terdapat alat-alat sebagai berikut:
a) Mulut
Terletak diujung dan
bergigi baik, rahang tumbuh dengan dengan baik dan bersendi pada tempurung
kepala. Fungsi mulut pada ikan adalah memakan makanan.
b) Cekung hidung (Fovea nasalis)
Jumlahnya sepasang,
tidak berhubungan dengan rongga mulut. Di dalam cekung hidung ini terdapat
kumpulan saraf yang berfungsi sebagai penangkap rangsangan bau.
c) Mata
Mata pada ikan
berjumlah sepasang, berukuran besar dan tidak berkelopak mata. Mata berfungsi
sebagai alat untuk melihat keadaan disekitarnya.
d) Katup
insang (Operculum)
Katup insang pada ikan
berjumlah sepasang kiri dan kanan, katub insang berfungsi ssebagai penutup
celah-celah insang, alat pendengaran dan keseimbangan tidak nampak dari luar.
Alat ini hanya terdiri dari telinga bagian dalam, didalamnya terdapat alat
keseimbangan dan alat-alat yang dapat menerima getaran-getaran suara. Karena
pada ikan belum terdapat selaput pendengar maka getaran-getaran suara diterima
dan diteruskan ke telinga melalui tulang kepala.
b.
Badan
membentang dari akhir Operculum sampai anus dan sisanya adalah ekor. Pada badan
terdapat kulit luar yang banyak mengandung kelenjar (Mucosa) yaitu kelenjar
yang terletak pada kulit dan berfungsi unntuk menghasilkan lender. Lendir
berguna untuk melicinkan tubuh ikan, untuk memudahkan pergerakan ikan dalam air
dan melindungi diri terhadap micro-organisme yang menyebabkan penyakit.
a) Sisik
Sisik adalah kepingan
pipih tipis yang menyebabkan/terbuat dari kitin yang membentuk lapisan
permukaan tubuh ikan. Jenis sisik yang ada pada ikan mas (Cyprinus carpio)
yang kami amati adalah jenis Ctenoid, baik pada sisik yang dilalui gurat sisi
maupun yang tidak dilalui gurat sisi. Perbedaannya hanya ada pada sisik yang
dilalui gurat sisi semacam garis datar dan yang tidak dilalui guratan sisi
hanya polos saja.
b) Gurat sisi
Gurat sisi tampak
sebagai garis membujur pada kedua sisi badan ikan, mulai dari akhir Operculum
hingga ke pangkal ekor. Fungsi gurat sisi adalah untuk mengetahui perubahan
tekanan air yang menyebabkan ikan mengenal kedudukannya dalam air.
c) Sirip
Sirip adalah organ yang
menyerupai sayap atau dayung tipis seperti selaput yang melekat pada salah satu
dari berbagai bagian tubuh ikan. Fungsi sirip umumnya adalah untuk
mempertahankan keseimbangan dalam air dan untuk berenang. Ikan mas mempunyai
beberapa macam sirip:
a. Sirip yang berpasangan
Sirip dada yaitu sirip
yang berada dibagian dada, sirip perut terletak di bagian perut.
b. Sirip tunggal
Sirip punggung (Pinnae dorsalis)
yaitu sirip yang berada dibagian punggung. Sirip anus/belakang yaitu sirip yang
berada dibagian belakang.
4.
Sistem
Organ Pada Osteicthyes
a.
Sistem
Musculus
Tubuh dan ekor sebagin
besar tersusun oleh otot daging yang bersegmen, otot daging itu melekat pada
vetebrata jari-jari penyokong. Bagian-bagian otot daging itu lebar dan
berbentuk lapisan zigsag memanjang kebelakang. Antara segmen-segmen terdapat
lapisan jaringan ikat seolah-olah sebagai septa (mycomata).
b.
Sistem
Digestoria
Rahang banyak mengan
banyak gigi-gigi yang berguna untuk mengunyah makanan. Lidah kecil melekat pada
rongga mulut dan membantu dalam proses pernapasan. Pharink pada celah insang
banyak mengandung lembaran-lembaran insang yang terletak sebelah menyebelah dan
selanjutnya saluran pencernaan makanan menuju ke Oesophagus terus ke
Ventriculus.
c.
Sistem
sirkulasi
Cor terdiri dari dua
bagian yaitu auriculum dan
ventriculum - sinus
venosus - conus arteriosus - aorta ventralis- aorta clorsalis. Plasma
darah mengandung sel darah merah.
d.
Sistem
Respirasi
Pernapasan dilakukan
dengan menggunakan insang yang terdapat
dalam 4 pasang kantong insang. Terdapat filament yang tersusun atas
banyak plat transpersal yang banyak mengandung pembulu darah kapiler. Terdapat
overculum yang dapat membuka dan menutup saat bernafas. Gelembung udara/
gelembung renang berfungsi membantu alat respirasi.
e.
Sistem
Ekskresi
Ren yang berbentuk
gilik terletak antara Vesica urinaria dengan tulang vertebrae. Cairan yang
mengandung sisa-sisa persenyawaan nitrogen dan hydrogen di ambil dari darah
dalam ren akan di tamping kedalam vesica urinaria melalui ureter dan
selanjutnya pengosongan dilakukan melalui sinus urogenitalis keluar
f.
Sistem
Syaraf
Sebagai sentral dalam
otak dan sumsum tulang belakang. Otak terdiri atas lobus alfactorius,
hemispericus, lobus opticusdan cerebellum. Dari otak akan keluar 10 pasang
saraf cranial sebagai saraf perifer. Dari nervecord pada setiap vertebrae akan
keluar saraf-saraf yang akan member persyarafan pada tiap-tiap segmen tubuh
sekitarnya.
g.
Sistem
Reproduksi
Seks terpisah pada ikan
jantan terdapat sepasang testis yang membesar pada masa perkawinan. Melalui
vase deverensia sperma di keluarkan lewat papillae urogenitalis. Pada ikan
betina sel telur akan keluar dari ovary melalui oviduct yang selanjutnya keluar
melalui papillae urogenitalis. Pembuahan umumnya terjadi diluar tubuh.
5. Klasifikasi Osteichthyes
Ikan
adalah kelompok parafiletik: ini berarti, setiap kelas yang memuat semua ikan akan mencakup
pula tetrapoda yang bukan ikan. Atas dasar ini, pengelompokan seperti Kelas
Pisces, seperti pada masa lalu, tidak layak digunakan lagi.
Berikut
adalah unit-unit yang mencakup semua vertebrata yang biasa disebut sebagai
ikan:
a.
Sub kelas Pteraspidomorphi (ikan tak berahang primitif)
a)
Kelas Thelodonti
b)
Kelas Anaspida (tidak
berstatus)
c)
Cephalaspidomorphi (ikan tak berahang primitif)
- Hyperoartia
- Petromyzontidae (lamprey)
d)
Kelas Galeaspida
e)
Kelas Pituriaspida
f)
Kelas Osteostraci
Infrafilum Gnathostomata (vertebrata berahang)
- Kelas Placodermi (ikan berperisai, punah)
- Kelas Acanthodii (hiu berduri, punah)
Superkelas
Osteichthyes (ikan bertulang sejati: mencakup hampir semua ikan penting masa
kini)
- Kelas Actinopterygii (ikan bersirip kipas)
- Kelas Sarcopterygii (ikan sirip berdaging/ikan bersirip cuping)
- Subkelas Coelacanthimorpha (coelacanth)
- Subkelas Dipnoi (ikan paru)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Osteichthyes
atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan
bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal
dari bahasa Yunani,
yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan. Hidup di laut,
rawa-rawa, atau air tawar. Semua
jenis ikan yang termasuk dalam kelas Osteichthyes memiliki sebagian tulang
keras, mulut
dan lubang hidungnya ventral, celah-celah pharyngeal tertutup (tidak terlihat
dari luar) dan
jantungnya hanya memiliki satu ventrikel. Jantung beruang dua, darah berwarna
pucat, mengandung
eritrosit yang berinti dan leukosit. Ikan ini juga mempunyai sistem limfa
dansistem porta renalis. Mempunyai hati yang berkantong empedu. Lambung
dipisahkan dariusus oleh sebuah katup, mempunyai kloaka, tetapi tidak jelas
adanya pankreas. Terdapat gelembung
renang. Mempunyai gurat sisi, indra mata, telinga dalam dengan tiga saluran
semi sirkuler
dan memiliki otolit untuk keseimbangan. Bernapas dengan insang yang memiliki tutup insang
(operkulum). Sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah,
kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit, adanya gelembung
renang sehingga
tidak tenggelam saat tidak bergerak. Sistem gurat sisi terdapat pada sisi
tubuh, usus panjang dan ramping menggulung, fertilisasi terjadi di luar,
mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar. Ikan bertulang sejati
memiliki gelembung renang yaitu kantong udara yang dapat digunakan untuk
mengubah daya apung dan sebagai alat bantu dalam bernafas.
B. Saran
Kami
meyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat ini belum begitu sempurna, maka
dari itu kami dari kelompok 2 dengan penuh rendah hati mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca guna penyempurnaan makalah
berikutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Last, P. R., J. D. Stevens. 2009. Sharks
and Rays of Australia Second Edition. Victoria Australia: CSIRO.
Maskoeri. 2006. Anatomi Hewan
Vertebrata. Bandung: Larsita
Rizki, Vitri. 2011. vitririzki.blogspot,co.id/2011/11/osteichthyes.html. Diakses pada 15
April 2016
Silalahi, Febi Putra Agung.
2013.gurungeblg.blogspot,co.id/2013/04/tugas-tentang-osteichthyes.html. Diakses pada 15 April
2016
0 Response to "subfilum Osteichthyes makalah lengkap!!"
Post a Comment