ads

Pengertian Zat Gizi dan Kesehatan, Bahan Makanan dan Zat Gizi, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan, Hubungan Gizi dan Kesehatan

Makalah
Pengertian Zat Gizi dan Kesehatan, Bahan Makanan dan Zat Gizi, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi  Derajat Kesehatan, Hubungan Gizi dan Kesehatan

                                                 DISUSUN
OLEH
KELOMPOK             :  1 (satu)
ANGGOTA    :
1.        Cut Dyah Eka Faradila                1406103010033
2.        Marni Rizky Yanti                       1406103010015
3.        Ramayanti                                    1406103010016



http://unsyiah.ac.id/uploads/images/berita/unsyiah.jpg
 





FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2015


KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah gizi dan kesehtan dalam bentuk makalah. Salawat dan salam marilah kita sanjung sajikan ke pangkuan baginda Rasulullah SAW. Yang telah membawa umat manusia ke alam yang terang benderang sebagaimana pendidikan yang kita rasakan saat sekarang ini. Pada kesempatan ini, kami telah menyelesaikan makalah tentang “Pengertian zat gizi dan kesehatan, bahan makanan dan zat gizi, faktor-faktor yang mempengaruhi  derajat kesehatan, hubungan gizi dan kesehatan”.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah giz yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam proses belajar mengajar. Apabila terdapat kesalahan dalam menyusun makalah ini, penulis mohon maaf atas hal yang berkenan.
Demikianlah, semoga makalah ini dapat menjadikan acuan dalam kehidupan  dan sebagai pembelajaran lebih baik ke depan serta bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca.


Darussalam, 08  September 2015

                                                                                                                   Penulis


DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI. 1
BAB I. 1
PENDAHULUAN.. 1
1.1 Latar Belakang. 1
1.2  Rumusan masalah. 1
1.3 Tujuan. 1
BAB II. 2
PEMBAHASAN.. 2
A.         Pengertian Gizi dan kesehatan. 2
B.          Bahan Makanan dan Zat Gizi 3
C.          Faktor-Faktor  yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan. 6
D.         Hubungan gizi dan kesehatan. 7
DAFTAR PUSTAKA.. 10



BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

            Gizi merupakan salah satu masalah kesehatan di berbagai Negara baik Negara maju maupun di Negara berkembang. Masalah gizi ini di ikuti dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, sehingga kebutuhan pangan sehari-hari tidak dapat terpenuhi. Namun masalah gizi bukan hanya berdampak pada kesehatan saja, akan tetapi berdampak pula pada pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang.
            Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan pelayanan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab masalah gizi adlah multi factor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sector yang terkait. Masalah gizi meskipun sering berkaitan dengan masalah kurang pangan, pemecahannya tidak selalu berupa peningkatan produksi dan pengadaan pangan. Pada kasus tertentu, seperti dalam keadaan krisis (bencana kekeringan, perang, kekacauan social, krisis ekonomi), masalah gizi muncul akibat masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga yaitu kemampuan rumah tangga memperoleh makanan untuk semua anggotanya.

1.2  Rumusan masalah

1.      Apakah yang dimaksud dengan gizi dan kesehatan?
2.      Factor-faktor apa saja yang mempengaruhi derajat kesehatan?
3.      Bagaimana hubungan gizi dengan kesehatan?

1.3 Tujuan

1.      Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan konsep dasar gizi dan kesehatan
2.      Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan
3.      Mengetahui bagaimana hubungan gizi dan kesehatan

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.      Pengertian Gizi dan kesehatan

Dalam bidang kesehatan istilah ‘gizi’ sering (disebut pula nutrisi) diartikan sebagai sebuah proses dalam tubuh makhluk hidup untuk memanfaatkan makanan guna pembentukan energi, tumbuh kembang dan pemeliharaan tubuh. Ilmu gizi mepelajari proses tersebut disebut ilmu gizi. Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari pengaruh makanan dalam hubungannya dalam kesehatan.
Pengertian terhadap masalah gizi sudah dimulai sejak perang dunia ke II dengan ditemukannya beberapa zat gizi maupun penyakit-penyakit akibat kekurangan gizi  dengan majunya pengetahuan dan teknologi disertai pengertian gizi yang lebih mendalam maka pencegahan akibat pencegahan penyakit gizi dapat ditingkatkan.
Kata gizi bersal dari bahasa arab “Gizi” berarti makanan. Gizi merupakan sebagian dari kehidupan manusia yang harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari mulai dari perencanaan hidangan, yang disusun berdasarkan kebutahan gizi, keadaan sosial ekonomi, persediaan pangan setempat, kemudian memilih makanan yang diinginkan dan yang terbaik. Faktor penyimpanan, cara persiapan dan pengolahan makanan sampai pada cara penyajian atau perlakuan terhadap makanan setelah diolah.
Dari defenisi ilmu gizi bersandar kuat pada biokimia dan ilmu hayat atau fisiologi. Tujuan akhir ilmu ini ialah mencapai, memeperbaiki, dan memepertahankan kesehatan tubuh melalui konsumsi makanan.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis, sedangkan pengertian kesehatan menurut WHO tahun 1948 menyebutkan bahwa keshatan adalah suatu keadaan fisik, mental, dan siosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan.
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan, dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan, dan persalinan.

 

B.       Bahan Makanan dan Zat Gizi

Menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian bahan makanan adalah bahan yang dapat dijadikan makanan, seperti beras, terigu, jagung, dan ubi, daging dan lain-lain. Ada tidaknya bahan makanan setempat selain dipengaruhi pasaran, juga banyak kaitannya dengan faktor produksi, distribusi, transportasi dan daya beli masyarakat sendiri, dengan pengetahuan gizi yang diperoleh akan dapat diketahui makanan penting disuatu daerah dan hubungannnya dengan gizi.
Pada umumnya makanan penting yang dianut oleh berbagai daerah di indonesia tidaklah mempunyai latar belakang yang beralasan malah merugikan,sebagai contoh misalnya larangan makan ikan pda anak-anak. Masa anak-anak adalah masa yang yang peka terhadap kebutuhan gizi. Kurang gizi pada usia ini akan berakibat buruk dimasa mendatang. Ikan adalah sumber protein hewani yang cukup murah bila dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya. Untuk mencinptakan kebiasaan makan yang sehat dibutuhkan pengenalan dan pemupukan kebiasaan makan yang baik sejak usia muda.
Secara garis besar bahan pangan dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan dari asalnya yaitu bahan makanan hewani dan bahan makanan nabati.
Bahan makanan hewani adalah bahan makanan yang merupakan produk dari hewan atau bahan makanan olahan yang berasal dari hewan. kebanyakan merupakan sumber protein dan lemak bagi tubuh. contohnya : susu, telur ayam, daging hewan, ikan, cumi, udang dan lain-lain.
Bahan makanan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuhan atau bahan makanan yang berbahan dasar dari tumbuhan. kebanyakan merupakan sumber karbohidrat,vitamin, lemak dan protein. contohnya : ubi, jagung, beras, buah-buahan dan lain-lain.
Secara karakteristik bahan makanan hewani mempunyai ketahanan atau waktu simpan yang jauh lebih pendek jika dibandingkan bahan makanan nabati.
Makanan yang dikonsumsi oleh makhluk hidup mempunyai fungsi untuk:
Ø  Menghasilkan energy untuk kelangsungan aktivitas
Ø  Mengganti sel-sel tubuh yang telah using atau rusak
Ø  Pertumbuhan tubuh
Ø  Sebagai zat pelindung dalam tubuh, dsb.
Zat gizi meliputi pengertian yang luas, tak hanya mengenai jenis-jenis pangan dan gunanya bagi badan melainkan juga mengenai cara-cara memperoleh serta mengolah dan mempertimbakan agar tubuh tetap sehat.
Zat gizi atau nutrient adalah elemen yang ada dalam makanan yang dapat dimanfaatkan secara langsung dalam tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Zat gizi merupakan substansi yang diperoleh dari makanan dan digunakan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh. Zat gizi dapat dibagi menjadi zat gizi organik dan zat gizi anorganik. Zat gizi organik terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Sedangkan zat gizi anorganik terdiri dari mineral dan air. Selain itu, zat gizi dapat dikelompokkan berdasarkan sumbernya, berdasarkan fungsinya, dan berdasarkan jumlahnya.
Zat gizi berdasarkan sumbernya terbagi menjadi dua sama halnya dengan bahan makanan, yaitu:
  • Nabati: Sumber zat gizi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
  • Hewani: Sumber zat gizi yang berasal dari hewan.
Zat gizi berdasarkan fungsinya bagi tubuh dapat kita kategorikan menjadi:
·         Sumber tenaga bagi tumbuh: Zat gizi yang tergolong sumber tenaga adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
·         Pembangun dan penjaga tubuh: Zat gizi yang berfungsi sebagai pembangun dan penjaga tumbuh adalah protein, lemak, mineral, dan vitamin.
·         Pengatur proses kerja di dalam tubuh: Zat gizi yang diperlukan untuk mengatur proses metabolisme di dalam tubuh adalah protein, mineral, vitamin, dan air.
Kelebihan zat makanan juga menyebabkan berbagai penyakit. Kekurangan umumnya mencakup protein dan karbohidrat, serta vitamin dan mineral. Sedangkan kelebihan umumnya berkaitan dengan konsumsi lemak, protein, dan gula.

Zat gizi berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh terbagi menjadi dua yaitu:
  • Zat gizi makro:  Zat gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan gram yang di butuhkan oleh tubuh. Zat gizi makro yang dibutuhkan oleh tubuh adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
  • Zat gizi mikro:  Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit. Zat gizi yang termasuk dalam kelompok zat gizi mikro adalah mineral dan vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan mg untuk sebagian besar mineral dan vitamin.
Fungsi zat gizi adalah sebagai berikut. 
ü  Sebagai sumber energi 
ü  Memperbaiki sel-sel rusak 
ü  Sebagai sumber pertumbuhan dan perkembangan 
ü  Mempertahankan fungsi pada organ tubuh 
ü  Menjaga keseimbangan pada metabolisme 
ü  Pengatur dan pendukung dari proses metabolism
ü  Membentuk sel-sel pada jaringan tubuh
Bahan makanan pokok biasanya berasal dari sumber makanan yang mengandung karbohidrat, karena selain tinggi kadar amylum nya, juga dapat dimakan dalam jumlah besar oleh seseorang tanpa menimbulkan keluhan (misal merasa nek, mual). Bahan makanan pokok di Indonesia dapat berupa beras (serealia), akar dan umbi, serta ekstrak tepung seperti sagu.
Kacang-kacangan juga mengandung banyak karbohidrat, tetapi biasanya tidak sanggup dikonsumsi dalam jumlah besar, karena memberikan keluhan-keluhan, seperti banyak kentut, rasa berat diperut, dsb. Buah-buahan juga banyak yang tinggi kandungannya akan karbohidrat, seperti pisang, nangka, durian, dsb.
Bahan makanan hewani pada umumnya sedikit sekali kandungannya akan karbohidrat dan terutama terdapat dalam bentuk glikogen. Protein merupakan zat gizi yang sangat penting.

C.       Faktor-Faktor  yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan

Derajat kesehatan merupakan salah satu ukuran kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia. Sebagaimana lazimnya untuk menggambarkan derajat kesehatan digunakan idikatir kualitas utama seperti angka kematian, kesakitan, kelahiran, status gizi dll.
Pengertian sehat menurut Ahli WHO, sehat adalah kondisi normal seseorang yang merupakan hak hidupnya. WHO membuat defenisi universal yang menyataka bahwa pengertian sehat adalah suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.

Terdapat empat faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan, yaitu :
1.    Faktor perilaku
Perilaku masyarakat yang sehat akan menunjang dan berdampak semakin meningkatnya derajat kesehatan, hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup seperti merokok, alkohol, promiscuity: tempat-tempat berisiko, narkoba, olahraga. Misal, kebiasaan dari pola makan yang sehat dapat menghindarkan kita dari serangan banyak penyakit, antara lain: jantung, darah tinggi, stroke, obesitas, diabetes mellitus, dll.
2.    Faktor lingkungan
Lingkungan yang bersih sangat berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Perbandingan angka orang sakit yang signifikan terjadi antara lingkungan yang bersih dengan lingkungan kumuh/ kotor. Beberapa penyakit yang sering menjangkit masyarakat yang hidup dilingkungan kumuh antara lain: demam berdarah, gatal-gatal, infeksi saluran pencernaan dan pernafasan.
3.    Faktor pelayanan masyarakat
Ketersediaan fasilitas kesehatan dengan mutu pelayanan yang baik akan mempercepat derajat kesehatan masyarakat. Dengan adanya fasilitas yang mudah terjangkau dan dengan mutu pelayanan yang baik akan meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat. Ketersediaan fasilitas harus diikuti dengan tenaga kesehatan yang merata dan mencukupi juga yag memiliki kompetensi di bidangnya itu sampai ditingkat desa dan sampai pelosok.
4.    Faktor keturunan
Banyak penyakit yang dapat kita cegah dengan membersihkan lingkungan, dsb. Tapi sebagian penyakit tidak dapat kita hindari, seperti penyakit keturunan. Semakin besar risiko penyakit keturunan maka akan semakin sulit meningkatkan derajat kesehatan. Untuk mencegah penyakit keturunan perlu adanya konseling perkawinan yang baik.
Penyakit-penyakit yang sifatnya turunan dan mempengarui sumber daya masyarakat, jumlah penduduk dan pertumuhan penduduk serta jumlah kelompok khusus/rentan (bumil, persalinan, bayi,dll)
Dari 4 faktor diatas lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan. Juga ke empat factor tersebut saling berpengaruh dan tidak berdiri sendiri-sendiri. Oleh karena itu, upaya pembangunan sarana kesehatan harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan secara simultan. Upaya yang dilaksanakan harus komprehensif, yang memiliki arti kesehatan harus mencakup upaya preventif/ promotif, kuratif dan rehabilitative. Pemerintah sebagai pembuat regulasi harus berperan aktif dalam pembangunan sarana kesehatan serta pelaksanaan kesehatan secara menyeluruh.

D.      Hubungan gizi dan kesehatan

Hubungan gizi dengan kesehatan di pengaruhi oleh 4 faktor yaitu:
1.      Lingkungan (gizi)
2.      Prilaku dan kebiasaan
3.      Pelayanan kesehatan
4.      Keturunan
Hubungan gizi dengan proses tubuh yaitu: Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh dan bila tidak dipilih dengan baik tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi tertentu. Hubungan gizi dan kesehatan  telah dibuktikan dengan seseorang yang mendapat makanan yang mengadung kecukupan gizi tidak mudah terserang penyakit seperti kekurangan gizi atau pun kelebihan gizi,. Juga gizi sangat mempengaruhi kesehatan reproduksi bagi remaja juga pada orang dewasa dan penyakit-penyakit lainnya.




KESIMPULAN
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.
Bahan makanan adalah bahan yang dapat dijadikan makanan, seperti beras, terigu, jagung, dan ubi, daging dan lain-lain. Ada tidaknya bahan makanan setempat selain dipengaruhi pasaran, juga banyak kaitannya dengan faktor produksi, distribusi, transportasi dan daya beli masyarakat sendiri, dengan pengetahuan gizi yang diperoleh akan dapat diketahui makanan penting disuatu daerah dan hubungannnya dengan gizi. Zat gizi : Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin, Mineral, Air.
Terdapat empat faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan yaitu, faktor perilaku, faktor lingkungan, faktor pelayanan masyarakat, faktor keturunan.
Hubungan gizi dengan kesehatan di pengaruhi oleh 4 faktor yaitu, lingkungan (gizi), prilaku dan kebiasaan, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Seseorang yang mendapat makanan yang mengadung kecukupan gizi tidak mudah terserang penyakit seperti kekurangan gizi atau pun kelebihan gizi,. Juga gizi sangat mempengaruhi kesehatan reproduksi bagi remaja juga pada orang dewasa dan penyakit-penyakit lainnya.




DAFTAR PUSTAKA


Katrini. 1994. Ilmu Gizi Umum. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala
Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Yogyakarta: Penerbit buku kedokteran EGC
Supariasa, I. D. N., dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC


Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.