ads

laporan reaksi uji lipida(akrolein) beserta jurnal lipida (akrolein)




I.                   Tanggal pratikum     : 10 April 2015.
II.                Judul pratikum         : Reaksi Uji Lipida (Uji Akrolein).
III.             Tujuan Pratikum      :
Untuk mengetahui sifat-sifat lipida terhadap beberapa pereaksi tertentu.

IV.             Dasar Teori                :
Lipid adalah adalah salah satu kelas molekul biologis yang berukuran besar dan tidak mencakup polimer sejati, dan biasanya tidak cukup besar dan dianggap sebagai makromolekul (Campbell, 2008: 81).
Lebih lanjut Darmayasa (2008: 122) menjelaskan Lipid (lemak) adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan baik secara actual maupun potensial dengan asam lemak. Sifat dari lemak secara umum tidak larut dalam air, sehingga limbah yang mengandung lemak yang terdapat dalam badan air mempunyai dampak yang cukup besar dalam mengganggu ekosistem perairan.
Handoko (2009: 121),”Penelitian terhadap minyak goreng menunjukkan bahwa pemanasan minyak goreng yang berlebihan dapat meningkatkan sifat karsinogen yang ditunjukkan dalam proses pertumbuhandan reproduksi hewan. Radikal peroksi yang ada dalam minyak dapat menimbulkan kerusakan DNA sedangkan hidrolisis gliserol menghasilkan akroelin yang menimbulkan rasa gatal di tenggorokan”.


V.                Alat dan Bahan        :
a.       Alat :
-          Tabung reaksi
b.      Bahan :
-          Gliserol
-          Minyak kelapa yang sudah dipakai
-          Minyak malinda
-          KHSO4 (solid)

VI.             Cara Kerja
1.      kedalam masing-masing tabung reaksi dimasukkan reaksi 2 ml gliserol, minyak kelapa dan malinda.
2.      Kemudian ditambahkan kedalam masing-masing tabung itu 1 gr KHSO4 (yang sudah digerus terlebih dahulu).
3.       Kemudian diaduk hingga merata, lalu dipanaskan di atas api, mula-mula apinya kecil lalu dibesarkan.
4.      Diperhatikan bau akroelin yang terbentuk dan berupa asap putih.
5.      Dibandingkan bau akroelin dengan bau SO2 yang terbentuk dari karbohidrat.
Pertanyaan:
1.      Mengapa uji akrolin dapat digunakan untuk pengujian kwalitas lipida?



VII.          Hasil Pengamatan
bahan percobaan
bau

akroelin

Minyak kelapa

Minyak malinda 

Gliserol
Baunya sangat tengik

baunya lumayan tengik

baunya tengik.







                                                                                    Disetujui Asisten Meja

                                                                              Mulyati
           












VIII.       Pembahasan
Lipid adalah adalah salah satu kelas molekul biologis yang berukuran besar dan tidak mencakup polimer sejati, dan biasanya tidak cukup besar dan dianggap sebagai makromolekul. Lipid (lemak) adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan baik secara actual maupun potensial dengan asam lemak. Sifat dari lemak secara umum tidak larut dalam air, sehingga limbah yang mengandung lemak yang terdapat dalam badan air mempunyai dampak yang cukup besar dalam mengganggu ekosistem perairan.
Prinsip uji akroelin adalah gliserol dalam bentuk bebas atau yang terdapat dalam minyak/lemak bila mengalami dehidrasi akan membentuk aldehid akrilat atau disebut juga akroelin. Dehidrasi itu terjadi bila pelepasan O2 dan penambahan H+ oksodasi penambahan H+ pengurangan O2. Penyebab uji akroelin dapat digunakan untuk pengujian kwalitas lipida karena semakin bau maka semakin bagus kwalitas minyaknya/lemaknya. Lemak pada suhu kamar dia akan padat, minyak akan cair. gliserol esensial tak jenuh tidak dapat disintesis oleh tubuh. KHSO4 berfungsi sebagai katalis untuk mengikat molekul air.
Kelapa baunya sangak tengik karena ikatan rangkapnya itu agak rumit dan asapnya lama sedikit hilangnya begitu juga baunya agak lama. Gliserol baunya agak tengik karena ikatan rangkapnya itu sederhana dan asapnya itu cepat dan cuma sekilas disertai juga dengan baunya. Malinda hampir sama dengan gliserol tapi dia lumayan tengik. KHSO4 waktu pembakaran dia mengikat air sehingga air tidak bercampur dengan minyak. Penyebab bau dari kelapa dan malinda agak lama keluar baunya itu karena kelapa dengan malinda harus melewati asam lemak bebas menuju akroelin baru keluar baunya tersebut.
IX.             Kesimpulan
1.      Lipid adalah adalah salah satu kelas molekul biologis yang berukuran besar dan tidak mencakup polimer sejati.
2.      Lipid (lemak) adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan baik secara actual maupun potensial dengan asam lemak
3.      Prinsip uji akroelin adalah gliserol dalam bentuk bebas atau yang terdapat dalam minyak/lemak bila mengalami dehidrasi akan membentuk aldehid akrilat.
4.      Penyebab uji akroelin dapat digunakan untuk pengujian kwalitas lipida karena semakin bau maka semakin bagus kwalitas minyaknya/lemaknya
5.      Lemak pada suhu kamar dia akan padat, minyak akan cair. gliserol esensial tak jenuh tidak dapat disintesis oleh tubuh.
6.      KHSO4 berfungsi sebagai katalis untuk mengikat molekul air.
7.      Kelapa baunya sangak tengik karena ikatan rangkapnya itu agak rumit dan asapnya lama sedikit hilangnya begitu juga baunya agak lama.
8.      Gliserol baunya agak tengik karena ikatan rangkapnya itu sederhana dan asapnya itu cepat dan cuma sekilas disertai juga dengan baunya.
9.      Malinda hampir sama dengan gliserol tapi dia lumayan tengik.
10.  Penyebab bau dari kelapa dan malinda agak lama keluar baunya itu karena kelapa dengan malinda harus melewati asam lemak bebas menuju akroelin baru keluar baunya tersebut.


X.                Daftar Pustaka
Campbell, N, A. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Darmayasa, G, B. 2008. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Pendegradasi Lipid (Lemak) Pada Beberapa Tempat Pembuangan Limbah dan Estuari Dam Denpasar. Jurnal bumi lestari, Vol 8(02): 122-127.

Handoko, S, D. 2009. Peningkatan Kualitas Minyak Jelantah Menggunakan Adsorben H5-NZA dalam Reaktor Sistem Fluid Fixed Bed. Jurnal Ilmu Dasar, Vol 10(02):121-132.






Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "laporan reaksi uji lipida(akrolein) beserta jurnal lipida (akrolein)"