ads

Laporan Uji Bioret




I.                   Tanggal pratikum     : 24 April 2015.
II.                Judul pratikum         : Uji Biuret
III.             Tujuan Pratikum      :
Untuk mempelajari beberapa reaksi uji terhadap asam amino dan protein.

IV.             Dasar Teori                :
Protein berasal dari bahasa yunani proteios ‘tempat pertama’, protein menyusun lebih dari 50% massa kering sebagian besar sel, dan teramat penting adalah hampir semua hal yang dilakukan oleh organisme. Beberapa protein mempercepat laju reaksi, penyongkong struktural, penyimpan, transpor dll (Campbell, 2008: 84).
Reagen Biuret mengandung CuSO4. Biuret dibentuk dengan pemanasan urea dan mempunyai struktur mirip dengan struktur pepetida dari protein. Prinsip reaksi Biuret adalah reaksi antara tembaga sulfat dalam alkali dengan senyawayang berisi dua atau lebih ikatan pepetida seperti protein yang memberikan warna ungu biru yang khas. Fungsi reagen biuret adalah untuk membentuk kompleks sehingga yang dikandung dapat diidentifikasi. Reaksi biuret ini bersifat spesifik, artinya hanya senyawa yang mengandung ikatan pepetida saja yang akan bereaksi dengan pereaksi Biuret (Machin, 2012: 75).
Analisa kandungan protein dilakukan dengan metode Biuret, metode ini memanfaatkan reaksi antara logam Cu2+ dengan ikatan peptida pada protein. Kadar protein dihitung dalam satuan μg/mL enzim. Kadar protein diukur berdasarkan indikator spektrum warna menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 520 nm (Argo, 2013: 21).

V.                Alat dan Bahan        :
a.       Alat :
-          Tabung reaksi
-          Gelas piala
-          Pipet tetes
-          Penangas air
b.      Bahan :
-          Larutan Albumin 2%
-          Pereaksi biuret: NaOH 10%, CuSO4 0,1%, kristal urea.

VI.             Cara Kerja
1.      2 mL larutan protein (albumin) dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2.      Selanjutnya 2 mL. Larutan NaOH dan 5-10 tetes laritan CuSO4 campur baik-baik dan amati warna larutan
3.      Selanjutnya dipanaskan sedikit urea di dalam tabung reaksi di atas api kecil hingga cair dan mendidih. Hati-hati jangan sampai mengarang.
4.      Larutkan isi tabung dengan 1 mL air lakukan uji biuret seperti diatas.



VII.          Hasil Pengamatan
no
bahan
direaksikan
kesimpulan
warna awal
warna sesudah
1
albumin
keruh
ungu
ungu positif (+) dan sedikit ungu (-)
2
urea
bening
sedikit ungu







                                                                                    Disetujui Asisten Meja


                                                                              Mulyati












VIII.       Pembahasan
Protein berasal dari bahasa yunani proteios ‘tempat pertama’, protein menyusun lebih dari 50% massa kering sebagian besar sel, dan teramat penting adalah hampir semua hal yang dilakukan oleh organisme, Protein terbagi dua ada protein nabati yang contohnya kedelai, tempe dll, dan hewani yang contohnya ikan, ayam daging sapi, telur dll.
 Reagen Biuret mengandung CuSO4. Biuret dibentuk dengan pemanasan urea dan mempunyai struktur mirip dengan struktur pepetida dari protein. Prinsip reaksi Biuret adalah reaksi antara tembaga sulfat dalam alkali dengan senyawa yang berisi dua atau lebih ikatan pepetida seperti protein yang memberikan warna ungu biru yang khas. Fungsi reagen biuret adalah untuk membentuk kompleks sehingga yang dikandung dapat diidentifikasi. Reaksi biuret ini bersifat spesifik, artinya hanya senyawa yang mengandung ikatan pepetida saja yang akan bereaksi dengan pereaksi Biuret.
Protein mempunyai ciri khas sendiri dari karbohidrat dan lemak, yaitu pada rumus struktur dasarnya karbohidrat (CHOH) lemak (CHO) dan protein (CHO(N)).  Warna dari CuSO4 itu biru muda. Albumin menunjukkan warna ungu (+) karena dia mengandung ikatan rangkap atau dengan kata lain polipeptida yang lebih banyak dan ikatan biuret dengan ikatan peptida itu sama yang terkandung dalam protein sedangkan urea menunjukkan (-) karena dia ikatan rangkapnya lebih sederhana, penambahan tembaga sulfat 10 tetes karena apabila terlalu banyak ditambahkan tembaga sulfat maka warna ungu pada uji biuret  berubah menjadi kebiruan.


IX.             Kesimpulan
1.      Protein teramat penting adalah hampir semua hal yang dilakukan oleh organisme.
2.      Reaksi biuret ini bersifat spesifik, artinya hanya senyawa yang mengandung ikatan pepetida saja yang akan bereaksi dengan pereaksi Biuret
3.      Protein terbagi dua ada protein nabati yang contohnya kedelai, tempe dll, dan hewani yang contohnya ikan, ayam daging sapi, telur dll.
4.      Protein mempunyai rumus struktur (CHO(N)). 
5.      Warna dari CuSO4 itu biru muda.
6.      Albumin menunjukkan warna ungu (+).
7.      urea menunjukkan (-).
8.      Warna ungu pada biuret dapat menjadi kebiruan bila ditambahkan terlalu banyak tembaga sulfat encer.




X.                Daftar Pustaka
Campbell, N, A. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Machin, A. 2012. Potensi Hidrolisat Tempe Sebagai Penyedap Rasa Melalui Pemanfaatan Ekstrak Buah Nanas. Jurnal Biosainfisika, Vol. 4(02): 70-75.

Argo, D, B. 2013. Studi Pembuatan Enzim Selulase Dari Mikrofungi Trichoderma reesei Dengan Substrat Jerami Padi Sebagai Katalis Hidrolisis Enzimatik Pada Produksi Bioetanol. Jurnal Bioproses Komoditas Proses, Vol. 1(01): 20-25.










Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Laporan Uji Bioret"