ads

laporan praktikum porifera zoologi invertebrata


I.                   Tanggal pratikum       : 23 Oktober 2015
II.                Judul pratikum           : Porifera
III.             Tujuan pratikum        :
           Dapat mengetahui ciri-ciri morfologi dari fylum porifera dan mengenal lebih dekat keluarga porifera di lingkunga sekitar

IV.             Dasar Teori                 :
Spons adalah hewan metazoa multiseluler, yang tergolong kedalam fylum poryfera, yang memiliki perbedaan struktur dengan metazoan lainnya. Disebabkan seluruh tubuh spons terbentuk dari sistem pori, saluran dan ruang- ruang sehingga air dapat dengan mudah mengalir keluar masuk secara terus menerus. Hewan ini mencari makanan dengan menghisap dan menyaring air yang melalui seluruh tubuh secara aktif (Samiran, 2011: 154).
Ukuran tubuh porifera sangat berfariasi, dari sebesar kacan polong sampai setinggi 90 cm dan lebar 1 m. Bentuk tubuh spons juga bermacam-macam, beberapa simetri dial, tetapi kebanyakan berbentuk tidak beraturan dengan pola bervariasi, pada permukaan tubuhnya terdapat lubang-lubang atau pori-pori yang merupakan lubang air masuk kw spongocoel, kemudian akhirnya keluar melalui osculum (Suwignyo, 2009: 34).
Beberapa jenis spons lainnya telah dikenal memiliki mamfaaat seperti untuk bioindikator pencemaran, dalam interaksi komunitas dan juga dipakai sebagai alat penggosok . beberapa jenis spons kaya akan senyawa kimia seperti karotin, asam amino bebas , sterol dan asam lemak dll (Budiyanto, 2012: 18).

V.                Alat dan Bahan                       :
A.    Alat
1.      Mikroskop stereo, mikroskop biologi, nampan bedah, alat bedah, petri dish
B.     Bahan
1.      Aquades dan berbagai spesies dari porifera

VI.             Cara Kerja
1.      Disediakan spesies dari porifera yang ada di lingkunga tinggal anda dqan diletakkan diatas petridish
2.      Diamati bentuk dari osculum dari spesies ini dipergunakan mikroskop sterio
3.      Disayat dari bagian atas osculum secara horizontal, diamaati dengan mikroskop sterio
4.      Disayat vertikal melalui osculum sehingga spongiocoel terbagi dua, diamati bagaimana bentuk sel dalam spongiocoel ini
5.      Disayat bagian lain tubuh porifera ini
6.      Dihancurkan sebagian kecil dari tubuh porifera ini, lalu diamati
7.      Bagaimana bentuk spicula yang membentuk tubuh porifera
8.      Diambil porifera yang masih utuh diperhatikan:
a.       Spongioceol
b.      Ostium dan osculum
c.       Apopil
d.      Prosofil
e.       Spicula
f.       Koanocyt
g.      Amoebacyt
9.      Dilengkapi tabel di bawah ini dan jawab perntanyaan berikut

VII.          Hasil pengamatan






























VIII.       Pembahasan
Porifera memiliki tubuh berpori yaitu osculum dan ostium, dinding badannya sangat tipis terdiri dari kulit luar yang sangat tipis terdiri dari epitelium kulit luar, mesenskrim dan lapisan dalam yang mengandung sel-sel koanosit pada tubuh terdapat bangunan yang dinamakan spicula. Organisasi tubuh masih dalam tingkat selular karena sel-sel nya cenderung bekerja secara mandiri dan belum adanya koordinasi.
Pencernaan pada porifera masih tingkat unterseluler yang merupakan pencernaan makanan yang terjadi tingkat sel/ di dalam sel. Proses tersebut diawali masuk sel kedalam pori-pori lewat ostium selanjutnya air masuk dalam tubuh bersamaan dengan palanktin yang menjadi sumber makanan, melalui mikrofibril terdapat sel koanosit lapisan epidermis porifera, plankton dan bakteri yang tersaring. Sel amoeboid memiliki tugas untuk mengedarkan hasil tangkapan tersebut keseluruh tubuh porifera. Air-air yang masuk bersamaan dengan makanan akan kembali dibuang melalui oskulum
Berdasarkan tipe susunan tubuh porifera terbagi 3 tipe yaitu ascon contoh asetta sp, sycon contoh grantia sp, rhagon leuchaudra sp berdasarkan tipe rangka yaitu tipe spikula dibedakan 3 kelas yaitu calcareae, hexantinelida, dan demospongia
Ciri dari kelas calcarea adalah skeleton terdiri dari spicula yang dibentuk dari kapur atau CaCO3 ukuran tubuhnya kecil, berada di laut terutama pantai yang dangkal bertipe ascanoid, sikanoid atau leucanoid yaitu pada leucyla sp. Dan ciri dari kelas hexantenellida adalah spicula tubuh hexagon terbuat dari silikat, habitatnya di laut terutama di laut dalam, sebuah spiculum memiliki tiga batang yang silang menyilang yang terjadi secara tegak lurus, sehingga memiliki enam jari, permukaan tubuhnya berbulu, tinggi sekitar 15cm, warnanya suram, contohnya yaitu hyalonema sp. Kelas demospongia memiliki ciri yaitu spicula berbentuk spongin, bahkan silikat dan campuran, sixula berjurus 4  dan umumnya hidup dilaut tapi ada juga hidup di air tawar , contohnya spongila sp.
IX.             Kesimpulan
1.      Porifera memiliki tubuh berpori yaitu osculum dan ostium
2.      Ostium merupakan tempat pemasukan air dan makanan
3.      Osculum tempat pengeluaran air
4.      Spicula bangunan yang mengandung koanosit
5.      Berdasarkan tipe susunan tubuh porifera terbagi 3 tipe yaitu ascon ,sycon, rhagon
6.      berdasarkan tipe rangka yaitu tipe spikula dibedakan 3 kelas yaitu calcareae, hexantinelida, dan demospongia
7.      Calcarea adalah skeleton terdiri dari spicula yang dibentuk dari kapur atau CaCO3
8.      Hexantenellida adalah spicula tubuh hexagon terbuat dari silikat
9.      Demospongia memiliki ciri yaitu spicula berbentuk spongin
10.  Spongia sp menghasilkan spon sebagai alat penggosok dan berbagai alat rumah tangga seperti kaca

X.                Daftar Pustaka
Budiyanto, A. 2012. Mengenal Spons Laut (Demonspongiae) Secara Umum. Jurnal LIPI¸ Vol 21(2) 15-31.

Samira, M. 2011. Morfologi Dan Biomassa Sel Spoms Aaptos Dan Petrosia Sp. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Tropis, Vol 3(2): 153-161.

Suwignyo. 2009. Avertebrata Air Jilid 1. Bogor: Swadaya.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "laporan praktikum porifera zoologi invertebrata"