Adaptasi Hewan
Animal Adaptation
Rizal Sunanda
Rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Telah
dilakukan praktikum yang berjudul “Adaptasi Hewan.” pada tanggal 21-23 April 2017. Tujuan Setelah
melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu Mengetahui
struktur tubuh hewan yang beradaptasi dengan lingkungan. Mengetahui kesesuaian proses fisiologis yang
muncul akibat perubahan kondisi lingkungan. Mengetahui respon hewan tentag tingkah laku sesuai dengan
perubahan kondisi lingkungan. Alat Botol besar atau stoples kaca. Sangkar burung. Teropong. Sangkar serangga. Aquarium. Kamera. Makanan (Serangga kecil, bijian,
ikan kecil, pelet). Bahan. Hemidactylus
sp (cicak). Anas
sp (Itik). Attachus
sp (Kupu-kupu
gajah). Macaca sp (Kera ekor panjang). Ikan mas, mujair.
Kata Kunci :
Adaptasi, Monyet, Teropong.
Abstract
It has been carried out practicum
entitled "Animal Adaptation." On 21-23 April 2017. Purpose After
doing this lab, students are expected to be able to know the structure of the
animal body that adapt to the environment. Know the suitability of
physiological processes that arise due to changes in environmental conditions.
Know the animal response tentag behavior in accordance with changes in
environmental conditions. Large Bottle Tool or glass jar. Bird cage.
Binoculars. An insect cage. Aquarium. Camera. Food (small insects, grains,
small fish, pellets). Material. Hemidactylus sp (lizard). Anas sp (Ducks).
Attachus sp (Elephant Butterfly). Macaca sp (long-tailed monkey). Goldfish,
mujair.
Keywords:
Adaptation, Monkey, Binoculars.
Pendahuluan
Neuston adalah organisme
kecil yang berenang yang mendiami permukaan water film. Epineuston pada sisi
udara; hyponeuston pada sisi air. Bathyplankton : merupakan plankton yang hidup
pada kedalaman (Ekubo, 2011: 1351).
Istilah
neuston merujuk kepada kumpulan organisme yang berhubungan dengan permukaan
film pada danau, laut, dan aliran sungai yang bergerak lambat. Umumnya termasuk
spesies yang hidup hanya dibawah permukaan air (hiponeuston), individu yang
berada di bagian atas tetapi terendam dalam air (epineuston) (James, 2010: 42).
Epiplankton
adalah plankton yang hidup di lapisan permukaan sampai kedalaman sekitar 100 m.
Lapisan laut teratas ini kira-kira sedalam sinar matahari dapat menembus. Namun
dari kelompok epiplankton ini ada juga ynag hanya hidup di lapisan yang sangat
tipis di permukaan yang langsung berbatasan dengan udara. Plankton semacam ini
disebut neuston (Anugerah, 2008: 23).
Neuston adalah kumpulan
dari zooplankton yang berhubungan erat dengan film permukaan laut. Komuntas ini
memiliki anggotanya sendiri, yang tinggal secara permanen dihabitat ini, tapi
banyak hewan planktonik lainnya juga dapat ditemukan sementara di lapisan ini,
biasanya bermigrasi pada malam. Para anggota sementara neuston tersebut disebut
neuston fakultatif (Gupta, 2007:422).
Selain itu, pentingnya
untuk perikanan BST bisa dianggap sebagai spesies kunci untuk pemantauan dan
analisis proses yang sedang berjalan di lingkungan laut hitam. Melalui rentang
hidup SBT penutup hampir semua habitat dari laut hitam: telur pelagis diangkat
setelah pembuahan 50-100 m kedalaman menjadi komponen neuston sampai menetas
(Giragoso, 2012: 377).
Metode/Cara Kerja
Waktu
dan Tempat
Praktikum
dilakukan di Desa Lamtamot, Lembah
Selawah, Aceh Besar. pada
tanggal 21-23
April 2017.
Alat
dan Bahan
Alat Botol besar atau stoples kaca. Sangkar burung. Teropong. Sangkar serangga. Aquarium. Kamera. Makanan (Serangga kecil, bijian,
ikan kecil, pelet). Bahan. Hemidactylus
sp (cicak). Anas
sp (Itik). Attachus
sp (Kupu-kupu
gajah). Macaca sp (Kera ekor panjang). Ikan mas, mujair.
Prosedur
Dibagi masing-masing hewan preparat tersebut
ke dalam 6 perlakuan yang berbeda. Perlakuan
1 yaitu khusus untuk cicak dengan dimasukkan kedalam botol dan diberi makanan
untuk diamati perilaku makannya. Perlakuan
2 yaitu khusus untuk itik dengan dihalau ke kawasan perairan dan kawasan kering
berlumpur untuk diamati perilak berenangnya. Perlakuan 3 yaitu khusus untuk ikan mas dan mujair
dimasukkan ke aquarium dan diberi pellet untuk diamati kondisi pinna saat
berenang dan istirahat. Perlakuan
4 yaitu khusus ikan mujair dan mas dimasukkan ke dalam satu aquarium dan diberi
pellet untuk diamati perilaku renangnya. Perlakuan
5 yaitu khusus untuk Macaca sp untuk
diamati perilaku memperoleh makanannya. Perlakuan
6 yaitu khusus untuk kupu-kupu untuk diperhatikan perilaku makan atau cara
menggunakan mulutnya. Dicatat
hasil pengamatan.
Teknik Pengumpulan Data
Data ini diambil dengan teknik
pengamatan langsung. Bahan yang telah tersedia dilakukan sesuai dengan prosedur
yang telah ada lalu diamati dan dibuat laporan.
Hasil
dan Pembahasan
Pembahasan
Kesimpulan
Saran
Sebaiknya
dalam melakukan praktikum dalam keadaan bersungguh-sungguh, tidak terlalu
banyak bermain sehingga tidak akan lebih banyak lagi waktu yang terbuang
percuma.
Daftar
Pustaka
Campbell, A. 2008. Biologi Edisi 8. San Francisco: Benjamin Cummings.
Dianingrum, Nur. 2012. Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Sains/Ipa Pada Konsep Penyesuaian Diri Makhluk Hidup
Dengan Menggunakan Pendekatan Quantum Learning. Jurnal Primary. 4 (2): 203-220.
Nasution, I. 2013. Rasio Ketebalan Dinding Terhadap
Diameter Tulang Humerus Ayam Kampung (Gallus
domesticus) dan Burung Merpati (Columba domestica. Jurnal Medika Veterinaria. 7 (1): 1-3
Timotius, K., H, dkk. 2012. Ekologi Asia Tenggara. Jakarta: Salemba
Teknika.
Zamani, N., P. 2012. Pengaruh Peningkatan Suhu
Terhadap Adaptasi Fisiologi Anemon Pasir (Heteractis
malu): Skala Laboratorium. Jurnal
Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. Vol 4 (1): 135-144
0 Response to "laporan Adaptasi Hewan praktikum ekologi hewan"
Post a Comment