Mengenal Profesi Dokter Spesialis Radiologi
Dokter radiologi atau
radiologis adalah dokter spesialis yang fokus melakukan pemeriksaan radiologi
dalam rangka mendeteksi, membantu diagnosis, dan mengobati penyakit menggunakan
prosedur pencitraan, seperti Rontgen, CT scan, pencitraan resonansi magnetik
(MRI), kedokteran nuklir, hingga USG.
Di Indonesia, untuk
mendapatkan gelar dokter spesialis radiologi (Sp.Rad), seorang dokter umum
harus menempuh program pendidikan spesialis radiologi selama 7 semester.
Radiologi sendiri merupakan ilmu kedokteran yang menggunakan radiasi untuk
memindai tubuh bagian dalam, guna mendeteksi dan mengobati penyakit.
Mengenal Profesi Dokter
Spesialis Radiologi
Bidang Kerja Dokter
Spesialis Radiologi
Dokter radiologi
memiliki peran penting dalam melakukan pemeriksaan dan diagnosis berbagai
kelainan dari seluruh bidang spesialisasi kedokteran, terutama bedah, ortopedi,
penyakit dalam, anak/pediatri, pulmonologi (paru), kardiologi (jantung &
pembuluh darah), neurologi (saraf), THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan),
mata, forensik, serta kebidanan dan kandungan. Pemeriksaan radiologi dilakukan
dengan alat yang berbeda-beda, sesuai indikasi dan permintaan dari dokter yang
merujuk.
Ilmu kedokteran radiologi dapat terbagi menjadi beberapa bidang utama, yakni:
Radiologi umum
(radiologi diagnostik)
Bidang radiologi ini
fokus dalam melakukan pemeriksaan dan diagnosis terhadap penyebab dan gejala
yang dialami pasien. Pemeriksaan ini juga berperan dalam mengevaluasi kondisi
dan hasil perawatan pasien. Jenis pemeriksaan radiologi diagnostik yang paling
umum antara lain:
Rontgen (X-ray)
USG (Ultrasonografi)
Fluoroskopi
Mamografi (pencitraan
Rontgen pada payudara)
Angiografi (Rontgen
khusus pada pembuluh darah arteri dan vena)
CT (Computed
Tomography) scan
MRI (Magnetic Resonance
Imaging)
Positron Emission
Tomography (PET imaging, PET scan, atau PET-CT jika dikombinasikan dengan CT
scan)
Pencitraan nuklir.
Pada kondisi tertentu,
dokter spesialis radiologi akan menggunakan zat khusus yang disebut zat kontras
untuk mempertajam dan meningkatkan kualitas gambar, sehingga deteksi dan
diagnosis penyakit dapat dilakukan dengan lebih baik.
Secara keilmuan, bidang
radiologi umum terbagi dalam beberapa subspesialis, meliputi:
Radiologi kepala dan
leher
Radiologi dada (toraks)
Radiologi anak
Radiologi saluran kemih
dan organ genital
Radiologi payudara
Radiologi
intervensional dan jantung pembuluh darah (kardiovaskular)
Radiologi tulang dan
otot (muskuloskeletal)
Radiologi saluran cerna
Neuroradiologi atau
radiologi sistem saraf dan otak
Kedokteran nuklir
Radiologi intervensi
Dalam kedokteran
radiologi intervensi, dokter spesialis radiologi menggunakan pencitraan,
seperti CT scan, USG, MRI, dan fluoroskopi, untuk membantu memandu prosedur
medis tertentu. Pencitraan ini berguna untuk membantu dokter saat memasang
kateter atau memasukkan instrumen bedah melalui sayatan kecil ke dalam tubuh
pasien.
Pemeriksaan radiologi
intervensi sering terlibat dalam penanganan kanker atau tumor, penyumbatan di
pembuluh darah arteri dan vena, fibroid di rahim, nyeri punggung, penyakit hati
dan ginjal, kelainan paru-paru, gangguan sistem saluran kemih dan saluran
cerna, hingga masalah pada otak seperti stroke.
Prosedur radiologi
intervensi meliputi angiografi dan pemasangan ring (stenting) pada pembuluh
darah, embolisasi untuk mengontrol pendarahan, ablasi tumor, biopsi jarum halus
pada organ tertentu, biopsi payudara, penempatan selang makan (NGT atau pipa
nasogastrik), hingga pemasangan kateter akses vena.
Radiologi onkologi
Dokter radiologi dalam
bidang ini bertugas meresepkan dan mengawasi setiap rencana perawatan pasien
kanker menggunakan terapi radiasi (radioterapi). Dokter radiologi onkologi juga
akan memantau kemajuan kondisi pasien, serta menyesuaikan pengobatan pasien.
Tugas Dokter Spesialis Radiologi
Tugas pokok dokter
spesialis radiologi antara lain:
Menentukan metode tes
pencitraan yang paling efektif dan aman bagi pasien.
Melaksanakan
pemeriksaan radiologi bersama radiographer (teknisi radiologi).
Menganalisa,
mengevaluasi, dan membacakan hasil pemeriksaan radiologi pasien.
Menentukan jenis
kelainan dan tingkat keparahan kondisi yang diderita pasien.
Menyarankan pemeriksaan
lanjutan atau pengobatan untuk pasien, jika diperlukan.
Kewenangan Klinis
Dokter Spesialis Radiologi
Ada beragam kewenangan
klinis dokter spesialis radiologi. Berikut kewenangan klinis dokter spesialis
radiologi menurut bidangnya:
Bidang radiologi dada
(toraks)
Prosedur pemeriksaan
radiologi yang dilakukan meliputi radiografi konvensional (Rontgen dada), CT
scan rongga dada, USG pleura.
Bidang muskuloskeletal
Prosedur pemeriksaan
radiologi yang dilakukan meliputi Rontgen tulang dan otot, CT scan tulang, MRI
tulang, pemindaian tulang (bone scan), dan USG (Doppler) sendi dan jaringan
lunak.
Bidang saluran kemih
dan organ genital
Prosedur pemeriksaan
radiologi yang dilakukan meliputi urografi intravena, retrograd/antegrad
pyelografi, uretrosistografi, micturating cysto urethrography (MCU),
uretrografi, USG (Dopller) saluran kemih, USG testis, genitografi, CT/MR
urography, dan MRI organ kelamin dalam.
Bidang saluran cerna
Prosedur pemeriksaan
radiologi yang dilakukan meliputi Rontgen perut (abdomen), barium meal, barium
enema (colon in loop), lopografi, fistulografi, CT kolonoskopi, ERCP, CT/MRI
saluran cerna.
Bidang neuroradiologi
(saraf dan otak)
Prosedur pemeriksaan
radiologi yang dilakukan meliputi CT scan serta MRI otak dan saraf tulang
belakang, MR myelography, USG otak.
Bidang radiologi
intervensional dan kardiovaskular
Prosedur pemeriksaan
radiologi yang dilakukan meliputi angiografi, venografi, limfografi,
myelografi, embolisasi transarterial, biopsi terpimpin (guiding biopsy).
Bidang pencitraan
payudara
Prosedur pemeriksaan
radiologi pada payudara yang meliputi mamografi, USG payudara, MRI dan CT scan
payudara, serta duktulografi (pemeriksaan saluran susu).
Bidang pencitraan
kepala-leher
Prosedur pemeriksaan
radiologi yang dilakukan meliputi radiografi konvensional, CT scan daerah
kepala dan leher, MRI daerah kepala dan leher, USG daerah leher, sialografi
(kelenjar liur), dan dakriosistografi (kelenjar air mata).
Bidang kedokteran
nuklir
Prosedur pemeriksaan
radiologi yang dilakukan meliputi skintigrafi tulang, skintigrafi ginjal,
limfoskintigrafi, skintigrafi tiroid, dan skintigrafi hepatobiliar.
Kondisi Medis yang
dapat Dideteksi Melalui Pemeriksaan Radiologi
Berikut beberapa
kondisi medis yang dapat dideteksi oleh dokter spesialis radiologi melalui
pemeriksaan radiologi:
Kanker dan tumor
Kelainan pada
paru-paru, seperti: pneumonia, bronkopnemonia, tuberkulosis, bronkitis,
Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK), pneumotoraks, dan hematotoraks.
Kelainan pada saluran
cerna, seperti: gangguan menelan karena akalasia, penyakit asam lambung, kolesistitis,
peritonitis, perdarahan pada saluran cerna, hernia, hingga adanya luka pada
dinding saluran cerna akibat infeksi atau radang.
Kelainan pada saluran
kemih, seperti: infeksi saluran kemih, infeksi ginjal atau pielonefritis,
sumbatan pada saluran kemih atau kandung kemih, pembesaran prostat, dan batu
saluran kemih.
Kelainan pada jantung
dan pembuluh darah, seperti: gagal jantung kongestif, penyakit jantung,
aterosklerosis, penyakit katup jantung, gangguan otot jantung, varises,
trombosis vena dalam (DVT), dan malformasi arteri vena.
Kelainan pada saraf dan
otak, seperti: meningitis, ensefalitis, infark serebal, stroke, perdarahan
otak, hematoma subdural, dan hidrosefalus.
Kelainan pada organ
reproduksi, seperti: torsio testis, varikokel, kista ovarium, miom uteri
(fibroid rahim), dan infeksi rahim.
Kelainan pada sistem
musculoskeletal, seperti: patah tulang tertutup, pergeseran tulang dan sendi,
tumor tulang, dan massa jaringan lunak.
Kapan Harus Menemui Dokter Spesialis Radiologi?
Pasien disarankan menemui
dokter radiologi ketika mengalami gejala yang perlu pemeriksaan lanjutan guna
memastikan diagnosis. Umumnya, pasien dirujuk oleh dokter umum atau bisa juga
dirujuk oleh dokter spesialis yang menangani baik di dalam rumah sakit (rawat
inap), atau ketika berobat jalan di poliklinik atau praktek pribadi dokter.
Persiapan Sebelum Pemeriksaan Radiologi
Ada beragam pemeriksaan
yang dapat dilakukan dokter spesialis radiologi. Sebelum melakukan pemeriksaan
radiologi, ada beberapa hal penting yang dapat menunjang hasil diagnostik,
yaitu:
Harap tiba setidaknya
20 menit sebelum janji pemeriksaan radiologi. Jika Anda harus membatalkan atau
menjadwalkan ulang, hubungi unit radiologi setidaknya 24 jam sebelumnya.
Siapkan dan bawalah
laporan riwayat medis dan surat pengantar pemeriksaan radiologi dari dokter
yang menangani Anda.
Informasikan ke dokter
jika Anda dalam kondisi hamil, kemungkinan sedang hamil, atau sedang menyusui.
Dalam kebanyakan kasus, pemeriksaan Rontgen tidak akan dilakukan pada pasien
yang hamil.
Jangan lupa untuk
membawa kartu identitas lengkap, bawa juga beberapa dokumen pendukung terkait
pemeriksaan yang Anda lakukan sebelumnya, misalnya hasil pemeriksaan darah,
Rontgen, atau CT scan.
Informasikan juga pada
dokter terkait obat atau suplemen yang sedang Anda konsumsi. Informasikan juga
jika pernah menjalani prosedur medis khusus untuk pemasangan alat bantu,
seperti alat pacu jantung, ring jantung, implan koklea, kontrasepsi spiral,
atau pen pada tulang.
Beberapa kondisi medis,
misalnya gagal ginjal, dianjurkan untuk berkonsultasi pada dokter yang
menangani pemeriksaan, terkait kemungkinan persiapan dan instruksi khusus yang
harus dijalani, terlebih jika akan dilakukan pemeriksaan radiologis yang
menggunakan zat kontras.
Beberapa pemeriksaan
radiologi akan meminta pasien untuk berpuasa atau minum obat tertentu
sebelumnya. Pastikan Anda menjalani puasa dan meminum obat sesuai instruksi
dokter.
Pemeriksaan radiologi
yang berbeda memiliki persyaratan dan persiapan yang berbeda juga. Pastikan
Anda berkonsultasi ke dokter yang menangani pemeriksaan.
Pastikan pemeriksaan
radiologi ditangani oleh dokter spesialis radiologi yang berkompetensi. Anda
bisa meminta rekomendasi dari dokter umum yang memeriksa Anda. Pastikan dokter
yang Anda pilih mampu berkomunikasi dengan baik dalam menjelaskan tentang
penyakit dan langkah penanganan yang Anda perlukan.
Pastikan juga fasilitas
dan pelayanan unit radiologi yang Anda pilih baik, lengkap dan ramah. Jika
ingin memanfaatkan BPJS atau asuransi lain, pastikan rumah sakit tersebut
berafiliasi dengan BPJS atau penyedia layanan asuransi Anda. Dan jangan lupa
untuk membawa kartu asuransi saat pemeriksaan.
Seorang dokter
spesialis radiologi merupakan mitra penting dalam perawatan kesehatan, dan
mereka bekerjasama dengan dokter umum atau dokter spesialis yang menangani
penyakit pasien untuk memastikan perawatan terbaik.
Sebaiknya Anda tidak
mengulur waktu untuk melakukan pemeriksaan radiologi yang sudah disarankan oleh
dokter. Pemeriksaan tersebut akan membantu dokter menentukan penanganan yang
akan diberikan, agar sesuai dengan gangguan yang Anda alami.
source:
https://www.alodokter.com/mengenal-profesi-dokter-spesialis-radiologi
1 Response to "Mengenal Profesi Dokter Spesialis Radiologi "
Great information and really helpful to the reader.
Best Nephrologist in Ahmedabad
Post a Comment