ads

Teori Organisasi Klasik, Aliran Manajemen Modern, Aliran Hubungan Manusiawi

TEORI ORGANISASI KLASIK

Ada teori beserta teknik administrasi yang bisa digunakan sebagai pedoman dalam setiap organisasi yang akan dikelola secara serius. Industrial terkenal asal prancis pada tahun (1841 - 1925) Hemi Fayol.
Dalam bukunya yang berjudul Administration Industrielle et Generale(Ad­ministrasi Industri dan Umum). Dalam buku tersebut menjelaskan suatu teori tentang administrasi yaitu manajemen menjadi lima unsur, yaitu perencanaan, peng­organisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan. kelima unsur tersebut disebut sebagai fungsionalisme Fayol karena dibagi berdasarkan kegiatan manajemen dan fungsinya.

Lalu Fayol mulai membagi operasi  perusahaan kedalam enam ke­giatan, dimana keenam tersebut memiliki keterkaitan dan keuntungan yang berbeda. Ke­giatan-kegiatan tersebut adalah (1) teknik - produksi dan manu­facturing produk, (2) komersial : pembelian bahan baku dan pen­jualan produk (3) keuangan (finansial) : perolehan dan penggunaan modal, (4) keamanan : perlindungan karyawan dan kekayaan, (5) akuntansi : pelaporan, dan pencatatan biaya; laba dan hutang, pem­buatan neraca, dan pengumpulan data statistik, dan (6) manajerial.

Lalu fayol mengutarakan ada 14 prinsip yang digunakan dalam manajemen, dimana memiliki kegunaan yang sangat penting dalam pengelolaan suatu organisasi besar. sebagai berikut :
  1. Pembagian kerja : memudahkan agar pekerjaan berjalan efektif dan efisien.
2.      Wewenang : adalah suatu yang sangat penting dimana ada yang memberi perintah dan ada yang dipatuhi.
  1. Disiplin : adalah suatu ketaatan dalam menjalankan suatu amanah (tugas) yang diberikan secara bagus.
  2. Kesatuan perintah : dimana atasan atau bos membeti perintah berupa kegiatan tertentu yang harus dipatuhi dan dilakukan oleh semua karyawan.
  3. Kesatuan pengarahan : dalam hal kegiatan dan operasi dalam suatu perusahaan umumnya organisasi akan diarahkan oleh seorang manajer untuk memastikan tujuan dari hasil akhir harus sama.
  4. Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum : kepentingan organisasi adalah kepentingan bersama dan harus diprioritaskan karena untuk keuntungan bersama.
  5. Balas jasa : suatu hal yang harus dilakukan oleh setiap organisasi profesional untuk menghormati atas kerja keras perkerja ataupun pemilik dengan kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil baik.
  6. Sentralisasi : adanya keseimbangan yang tepat antara sentrali­sasi dan desentralisasi.
  7. Rantai skalar (garis wewenang) : garus besar yang harus dipatuhi dalam sebuah organisasi dan bersifat memerintah yang jelas.
  8. Order : sumberdaya baik berupa bahan:bahan (material) ataupun orang:orang dan harus digunakan sebaik mungkin dalam kondisi tempat dan waktu yang tepat. Contohnya yang sering tampak, sumberdaya karyawan harus ditempatkan diposisi yang pas dengan karakteristik dan keahlian yang dimiliki.
11.  Keadilan : harus ada kesamaan perlakuan dalam organisasi.
  1. Stabilitas staf organisasi : tingkat perputaran tenaga kerja yang tinggi tidak baik bagi pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi.
  2. Inisiatif : adalah suatu hal yang peru diperhataikan, kebebasan bagi setiap karyawan harus diberikan agar menjalankan tugasnya secara baik dan benar biarpun beberapa kesalahan yang terjadi harus dimaklumi.
  3. Esprit de Corps (semangat korps. : "kesatuan adalah kekuat­an", setiap anggota dari perusahaan atau organisasi harus memiliki semangat korps, kesetiaan kebanggan dalam melaksanakan tiap operasi yang diberikan.

James D. Mooney. Mooney, eksekutif General Motors, mengkatego­rikan prinsip-prinsip dasar manajemen tertentu. Dia mendefinisikan organisasi sebagai sekelompok, dua atau lebih, orang yang bergabung untuk tujuan tertentu. Menurut mooney, untuk merancang organisasi perlu diperhatikan empat kaidah dasar, yaitu (1) koordinasi : syarat­-syarat adanya koordinasi meliputi wewenang, saling melayani, dok­triri (perumusan tujuan) dan disiplin, (2) prinsip skalar : proses ska­lar mempunya.i prinsip, prospek dan pengaruh sendiri yang tercermin dari kepemimpinan, delegasi dan definisi fungsional, (3) prinsip fung­sional : adanya fungsionalisme bermacam-macam tugas yang berbe­da, dan (4) prinsip staf : kejelasan perbedaan antara staf dan lini.


dalam menjembatani dan menghubungkan kedua teori antara teori klasik dengan hubungan manusiawi dilakukan oleh dua tokoh penting yaitu Follett dan Barnard, keduanya memiliki pemikiran yang luar biasa berdasarkan kerangka klasik sehingga dapat memperkenalkan unsur unsur baru yang digunakan dalam hubungan manusiawi. Bukan tanpa alasan pemikiran baru tersebut diperkenalkan oleh Follett, dari profilnya beliau adalah seorang yang ahli dalam ilmu pengetahuan sosial pertama yang me­nerapkan psikologi pada perusahaan, industri dan pemerintah. Dan banyak memberi mamfaat dalam bidang aplikasi dan praktik ilmu sosial manajemen yang digunakan dalam administrasi perusahaan. Dia me­nulis dengan jelas dan rinci bagaimana tugas dan hubungan antara manajer dan bawahan, koordinasi dan p'emecahan konflik. Pemikiran Follett tentang pemecahan masalah dan konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat dibuat konstruktif dengan penggunaan proses integrasi dimana terdapat berbagai perbedaan pendapat dan pemikiran dalam memecahkan masalah yang dihadapi dengan beragam solusi yang diberikan diantara mereka. Dan follet juga menjelaskan dengan gamblang tentang tugas manajer dalam mengatur semua kegiatan dengan koordinasi yang bagus dalam pola organisasi yang ideal agar semua karyawan dapat dikendali dengan baik.

Chaster L.Barnard (1886 - 1961), adalah seorang penulis salam berbagai ragam subjeck manajemen, dia juga seorang presiden perusa­haan Bell Telephone di New Jersey, dalam bukunya The Functions of the Executive yang ditulis pada tahun 1938. Organisasi adalah suatu sistem kegiatan yang dibuat sedemikian rupa agar dapat diarahkan pada tujuan akhir yang menguntungkan. Dalam manajemen terdapat fungsi utama dalam mengatur sistem manajemen suatu organisasi, menurut pandangan Barnard perumusan tujuan dan pengadaan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk menca­pai tujuan adalah fungsi yang utama tersebut

Selain itu untuk menjaga sistem komunikasi tiap bawahan dan atasan dapt berjalan dengan baik Barnard menekankan pentingnya peralatan komunikasi, untuk pencapaian tujuan kelompok. Ada juga suatu teori yang sangat penting dalam memerintah setiap karyawan, itu berupa teori peneri­maan pada wewenang. Menurut teorinya, segala perintah atasan akan dilaksanakan oleh setiap karyawan bila perintah tersebut dianggap logis dan dapat dipahami serta akan menerimanya bila dia mampu melaksakan atau memiliki keinginan menuruti atasan. Barnard adalah pelo­por dalam penggunaan "pendekatan sistem" untuk pengelolaan orga­nisasi.

ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI
 
gambar by: mutianadra.blogspot. com
Ada beberapa polemik yang terjadi di pendekagan klasik yang diterapkan dalam organisasi profesional seperti tidak efisiensinya hasil produksi kerja ataupun keharmonisan dalam lingkungan kerja sehingga timbulah satu pendekatan baru untuk menyelesaikan permasalhan tersebut. Aliran hubungan manusiawi (perilaku manusia atau neoklasik. Merupakan satu aliran yang digunakan untuk menghadapi segala kesulitan yang terjadi karena karyawan tidak mengikuti aturan yang diterapkan. Sehingga pembahasan "sisi perilaku manusia" da­lam organisasi menjadi penting. Beberapa ahli mencoba melengkapi teori organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi.


Bapak psikologi industri yaitu Hugo Munsterberg (1863 - 1916). Beliau dikenal sebagai pencetus  psikologi in­dustri. Hugo juga menerbitkan buku berjudul Psikology and Industrial Efficiency, dalam buku tersebut dijelaskan beberapa penerapan peralatan-peralatan psikologi untuk membantu pencapaian tujuan produktifitas. Selain itu buku tersebut menjabarkan untuk meningkatkan produktivitas yang tinggi ada 3 hal yang wajib diketahui yaitu (1) penemuan best possible person, (2) penciptaan best possible work, dan (3) penggunaan best posible effect untuk memotivasi karyawan. Dalam penerapan teknik ini harus dilakukan diambil beberapa dari psikologi eksperimen. Sebagai contoh, metoda psikologi dapat diterapkan dalam pemilihan posisi seseorang dalam suatu jabatan yang cocok. Sehingga posisi yang pas dalam sebuah jabatan akan berbanding lurus dengan hasil kerjanya. Riset belajar da­pat mengarahkan pengembangan metoda latihan. Selain itu penerapan dari psikologi dalam sebuah perusahaan dapat membantu memotivasi karyawan. Sebagai tambahan, Munsterberg mengingatkan adanya pengaruh faktor-faktor sosial dan budaya terhadap organisasi.
                                                                                                                          
Dalam "Hubungan manusiawi" banyak sekali kelebihan yang bisa diapatkan, mulai dari sistem komunikasi dari atasan dengan bawahan akan bagus sehingga produk yang dihasilkan akan bertambah. Makna dari Hubungan manusiawi biasanya digunakan dalam menggambarkan bagaimana perilaku atau interaksi bos (pemilik) dengan bawahan atau karyawan. Bila "manajemen personalia" banyak digunakan dalam sistem kerja agar produksi membaik, maka hubungan manusiawi dalam organisasi adalah "baik". Apabila komunikasi dan moral akan menyebabkan efisiesnsi kerja serta hubungan manusiawi da­lam organisasi menjadi "buruk". Maka diperlukan pemahaman tentang hubungan manusiawi dimana untuk menciptakan hubungan manu­siawi yang baik, maka manajer diperlukan pemahaman dan pengertian agar keryawan dapat bertin­dak seperti yang mereka lakukan dan faktor-faktor sosial dan psiko­logi apa yang memotivasi mereka. Elton Mayo, dan asisten risemya Fritz J. Roethlisberger serta William J. Dickson, meneliti perilaku orang yang sedang bekerja dalam pabrik Howthorne milik perusahaan Western Electric metode yang diakukan adalah mengamati macam tingkah laku manusia jika dihadapi bergam situasi kerja studi ini dilakukan pada tahun 1927 sampai 1932. Berbagai percobaan pun dilakukan yang sebelumnya kelompok penelitian diambil dari beberapa karyawan. Percobaan pertama yang diteliti berupa bagaimana pengaruh dari penerangan terhadap tingkat produktivitas. Ketika kondisi penerangan di­naikkan, produktivitas juga naik seperti yang diperkirakan. Tetapi bila penerangan dikurangi akan tetapi penerangan tetap seperti meng­gunakan sinar matahari, ternyata produktivitas tetap naik. Kemudian beberapa percobaan yang dilakukan melalui Usaha-usa­ha penelitian sehingga dapat ditemukan solusi dari masalah "misterius" maka ini merupakan era baru hubungan manusiawi.

Ditahap selanjutnya beragam percobaan dilakukan oleh Mayo dan kawan-kawannya mulai dari penempatan dua kelompok dan tiap kelompoknya terdiri atas 6 karyawati dalam ruang yang terpisah. Lalu kondisi dalam 1 ruang tersebut dibuat berubah ubah secara periode dan satunya lai tidak. Sejumlah variabel-variabel dicoba : upah dinaikkan; periode istirahat dan jam makan siang la­manya di ubah-ubah, hari kerja dan minggu kerja diperpendek; ada peneliti yang mempunyai hak sebagai bos atau atasan akan mengikuti periode kelompok yang memiliki periode istirahatnya sendiri dan memberikan kesempatan un­tuk mengajukan usul perubahan.

Dan akhirnya percobaan tesebut menemui hasil dimana mayo dan bebrapa kawannya menarik kesimpulan bahwa karyawan yang dipisah menjadi dua kelompok memiliki tingkat kesamaan yang sama dimana produktivitas meningkat biarpun berbagai kondisi kedua ruang tersebut dibuat  berubah rubah situasi secara periodik. Mayo dan kawan-kawan dapat mengesampingkan bahwa insentif keuangan bukan penyebab kenaikan produktivitas, karena skedul pembayaran kelompok yang diteliti dipertahankan sama. Hal yang sangat diperhatikan adalah reaksi dari emosional yang ditimbulkan dari tiap karyawan telah mempengaruhi peningkatan produktivitas. Seringnya terjadi hubungan sosial dan Hubungan manusiawi di antara anggota kelompok terpilih, ataupun interaksi dengan kelompok pengawas (peneliti) maka hal tersebut menyebabkan perubahan yang sangat signifikan pada produktivitas dari pada perubahan­perubahan kondisi kerja di atas. Perhatian simpatik dari pengawas Yang mereka terima telah mendorong peningkatan motivasi mereka.

Berbagai faktor penyebab produktivitas naik dalam lingkungan kerja menurut Mayo ada beberapa hal yang sangat ditekankan mulai dari perhatian khusus yang menjurus pada perasaan dari karyawan yang diteliti menjadi sangat mempe­ngaruhi usaha-usaha mereka. Phenomena ini dikenal sebagai Haw­ thorne effect. Juga bagaimana lingkungan kerja para karyawan mulai dari konsep lingkungan yang bersifat “mahluk social dengan interaksi sosial dan motivasi untuk para pekerja, mempunyai pengaruh besar pada produktifitas. Adanya keinginan akan hubungan timbal balik dalam pe­kerjaan, dan lebih responsif terhadap dorongan kelompok kerja pengawasan manajemen telah menggantikan konsep "ma­khluk rasional" yang dimotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan phisik manusia.

Kebaikan dan kekurangan Pendekatan Hubungan Manusiawi

Pendekatan hubungan manusiawi muncul akibat adanya kebutuhan dari produktivitas yang meningkat juga kurang efektive nya pendekatan model klasik. Penekanan kebutuhan-kebutuhan sosial dalam aliran hubungan manusiawi melengkapi pendekatan klasik, berbagai usulan dan jalan keluar dari aliran hubungan manusiawi dilakukan untuk me­ningkatkan produktivitas. Mayo melakukan pendekatan manusiawi Mulai dari gay dari mengelola yang diterapkan oleh manajer manajer yang ada ditiap perusahaan atau kelompok karena sangat penting bagi produktivitas untuk para kryawan. karenanya organisasi perlu merubah latihan manajemennya. Sikap perhatian yang diberikan harus seimbang antara perhatian kelompom dan individual, Mayo menegaskan perhatian kelompo lebih baik karena digunakan untuk melengkapi perhatian terhadap ma­sing-masing karyawan secara individual.

Bukan tanpa kekurangan dari pendekatan hubungan manusiawi, ada beberapa hal yang tidak bisa menggambarkan secara kompleks dari pendekatan ini. Seperti yang dibahas oleh beberapa ilmuan seperti Argyris, Maslow, dan McGregor untuk memba­has lebih lanjut motivasi manusia. Ada beberapa kekurangan dari Konsep "mahluk sosial" mulai dari penggambaran yang diterangkan oleh konsep ini tidak secara lengkap bagaimana individu-individu dalam tempatnya bekerja. Hal ini merupakan salah satu keterbatasan teori hubungan manusiawi. Disamping itu perbaik­an-perbaikan kondisi kerja dan kepuasan karyawan tidak menghasil­kan peningkatan produktivitas yang dramatik seperti yang diharap­kan. Ada juga bagaimana lingkungan sosial yang hanya beberapa dari pengaruh peningkatan produktivitas karyawan. Tingkat upah, seberapa jauh pekerjaan itu menarik, struktur organisasi dan hubungan perburuhan juga memainkan peranan. Jadi, produktivitas dan kepuasan kerja menjadi semakin kompleks dari yang dipikirkan semula.

ALIRAN MANAJEMEN MODERN
www.bimbingan. org

Manajemen modern yang sekarang digunakan ternyata mempunyai sejarah panjang dari tiap perkembangnnya mulai dari. Jalur pertama yang bersifat sosial yang mana pengembangan dari aliran hu­bungan manusiawi yang dikenal sebagai perilaku organisasi, dan aliran lainnya berasal dari pemikiran atas dasar manajemen ilmiah,  lebih disebut dengan aliran kuantitatif (operation research dan management science atau manaje­men operasi).       

-          PERILAKU ORGANISASI

Seperti yang dijelaskn diatas yang mana Perkembangan aliran perilaku organisasi adalah aliran pertama dari perkembangan manajemen modern. Ini tidak lepas dari beberapa pan­dangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem so­sial. Tokoh-tokoh aliran ini antara lain :
  1. Abraham Maslow teori darinya yang terkenal dalam dunia manajemen adalah "hirarki ke­butuhan" pemaparannya lebih kepada perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.
2.      Douglas McGregor teori tentang X dan Y adalah ciri khas yang digunakan dalam perilaku manajemen.
  1. Frederick Herzberg adalah seorang tokoh yang menjelaskan teori dua faktor atau teori motivasi higienis.
  2. Robert Blake dan Jane Mouton keduanya menjelaskan prinsip dalam memimpin suatu organisasi profesional dibutuhkan lima gaya ke­pemimpinan dengan kisi-kisi manajerial (managerial grid).
  3. Rensis Likert idektifikasinya yang sangat mendalam dan ekstensif tentang bagaimana dalam suatu organisasi mempunyai empat sistem manajemen mulai dari sistem 1: exploitif-otoritatif sampai sistem 4 : partisipatif kelompok.
  4. Fred Fiedler studynya yang terkenal dalam kepemimpinan adalah pendekatan contingency.
  5. Chris A. menurutnya organisasi itu adalah sekelompok orang yang memiliki sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya. .
  6. Edgar Schein penelitiannya banyak dihabiskan kepada bagaimana dinamika yang terjadi dalam sauatu kelompok dalam organisasi, dan lain-lainnya.
Dari penjelasan beberapa tokoh terkenal diatas bisa memunyai gagasan dan pendapatnya sendiri dalam pandangan perilaku dalam organisasi. Akan ada beberapa artkel lain yang akan membahas secara terperinci. Maka ikuti terus bagaimana update dari saya.

Prinsip-Prinsip Dasar Perilaku Organisasi
Beberapa Prinsip dasar dari pendapat para tokoh manajemen modern dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Dalam konteks suatu proses manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan, prosedur, prinsip).
2.      Sifat dari Manajemen dipakai sistem sistematik, begitu juga dengan pendekatan yang digunakandengan penuh kehati hatian.  
3.      Organisasi bersifat keseluruhan dan manajer diposisikan dalam pegawasan dalam suatu organisasi.
4.      Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.

Ada beberapa tambahan yang diperoleh dari riset tambahan tentang prinsip dasar dalam berperilaku organisasi adalah:
1.      Dalam tujuan akhir setiap organisasi profesional maka manusiaa adalah penentu sukses atau gagalnya suatu pencapaian tersebut.
2.      Disarankan pelatihan dan pemahaman secaa mendalam tentang prinsip dan konsep tentang manajemen.
  1. Organisasi harus menyediakan suasana yang bagus bag tiap karyaan agar dapat memeri kesempatan dan kebebasan bagi para karyawan agar dapat terpuaskan dengan kebutuhan mereka.  
4.      Komitmen dalam bekerja harus ditanamkan untuk semua karyawan dalam lingkungan perusahaan.  
5.      Pekerjaan setiap karyawan harus disusun yang memungkinkan mereka mencapai kepuasan diri dari pekerjaan tersebut.
  1. Siklus dalam pengawasan harus dilakukan dengan baik dimana didasarkan pada pemikiran yangg positif erhadap karyawan dan bagaimana reaksi terhadapt pekerjaan yang ditanamkan pada pengawas.

-          ALIRAN KUANTITATIF

Pada permulaan keluarnya paham tentang Aliran kuantitatif ditandai tas beberapa perkembangan dari riset operasi (operations research) yang digunakan sebagai alternatif untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam bidang industri. Selain itu aliran kuantitatif berkembang atas didasarkan beberapa tem riset yang telah sukses dalam operasi Inggris dalam Perang Dunia ke II. Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan yang makn instan disertai dengan pertumbuhan komputer elektronik, transportasi dan komunikasi, dan sebagainya maka penggunaan teknik-teknik riset operasi menjadi semakin penting sebagai dasar rasional untuk pembuatan keputusan. Maka prosedur yang digunakan dalam riset operasi tersebut memiliki sebuta dengan nama aliran management science.

Ada beberapa lagi Teknik yang sangat penting yang digunakan dalam mengatasi pelanggaran moral, Yaitu Teknik Manajemene science, teknik manajemen aliran kas, scheduling produksi, strategi dalam peningkatan produk, perencanaan program pengembangan sumber daya manusia, penjagaan tingkat persediaan yang optimal dan sebagainya. Beberapa teknik diatas sudah terbukti sebagai jalan untuk mengatasi beberapa polemik yang dihadapi oleh para manajer tiap perusahaan atau kelompok besar profesional yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan perencanaan dan peng­awasan.
Langkah-langkah pendekatan management science biasanya ada­lah sebagai berikut :
1.                  Perumusan masalah
2.                  Penyusunan suatu model matematis
3.                  Mendapatkan penyelesaian dari model
4.                  Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.
5.                  Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.
6.                  Pelaksanaan hasil dalam kegiatan-implementasi.

DAFTAR PUSTAKA
Bambang Setiyo Pambudi, SE, MM. 2013. Pengantar manajement. Fakultas ekonomi – jurusan manajemen universitas trunojoyo.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Teori Organisasi Klasik, Aliran Manajemen Modern, Aliran Hubungan Manusiawi"