ads

proses Oogenesis, Multiplikasi, Pertumbuhan, pematangan


PROSES OOGENESIS

Proses ooginesis adalah tahap dimana ovum pada wanita telah tumbuh dan berkembang dari sel germinal menjadi sel germinal. Ovarium yang sempurna akan mempunyai sel sel yang hampir serupa dengan sel promordial pada testis. Sehingga sel promordial ini akan menghasilkan telur.
Ada beberapa tahap yang dialami oleh sel dalam proses ooginesis ini mulai dari mutifikasi sampai Proses pematangan (sempurna). 
 
gambar by: denierawati.blogspot. com
1. fase Multiplikasi

Pada tahap mitosis sel sel ini telah terbagi menjadi beberapa sel anakan pada hasil akhirnya (sel germinal promordial). Oogonium akan membelah sel sel tersebut menjadi beberapa kali dengan proses mitosis sehingga hasil akhirnya akan menjadi sel yang berukuran besar dan lebih dikenal dengan oosit primer.
Sel oosit promer ini tidak akan mengalami pembelahan atau pertumbuhan lagi. pada tahap selanjutnya dia akan mengalami beberapa pertumbuhan .

2 Tahap Pertumbuhan

 

Fase atau tahap ini bisa dibilang adalah tahap yang rumit dan sulit dari pada proses pembentukan sperma (spermatoginesis). Sebelum memasuki tahap pertumbuhan ukuran dari sel ooginesit primer sekitar 50 mikron dan setelah memasuki dan tahap akhir dari tahap pertumbuhan akan mengalami penambahan diameter ukurannya menjadi 2.000 mikron.
Pada proses pertumbuhan akan terjadi penambahan material makanan seperti lemak, karbohidrat dan protein sehingga selain berwarna kekuningan juga bertambah diameter ukurannya. Bila kita amati contoh dari proses ini dalam kehidupan nyata, yaitu pada telur, baik telur ayam atau lainnya. Akan ada warna kuning dari telur tersebut yang lebih conding letaknya ke arah bawah telur. Dan diatasnya akan diisi oleh putih telur yang mana mengandung protein dan sitoplasma. Harus diketahui bahwa biarpun tampak menyatu kuning telur dengan inti sel, tetapi keduanya terpisah sehingga akan dikenal dengan istilah kutub animal.
Pada bagian sitoplasma ini tersusun seperti sitoplasma biasa seperti ditemuinya DNA, ENZIM, RNA. Dan materi lainnya, selain matei tersebut juga terdapat organel seoerti mitokondria yang akan digunakan untuk menghasiilkan energi. Badan golgi dan ribosom dalam jumlah yang besar.  yang akan digunakan oleh sang sel. Ada beebrapa hewan yang memiliki perbedaan lokasi tempat mitokondria, speerti amphibi, mitokondria akan menumpuk pada bagian tertentu sehingga akan nampak seperti gumpalan. Juga ada beberapa gen yang ada pada nukelus mengalami kegiatan untuk menyintesis RNA untuk menambah jumlah, sehingga akan dikenal dengan istilah redundansi.
Seiring bertambah ukuran dari sel, intipun juga akan mengalami penambahan diameter, ini dkarenakan jumlah nukeoplasma yang bertambah jumlah disebabkan aktivitas sintesis ribosom yang meningkat. Pada tahap ini dalam beberapa amfibi kromosom berubah bentuk mereka dan menjadi kromosom lampbrush raksasa.

3 Fase pematangan

Fase pematangan adalah proses terakhir dari tahap ooginesis, fase pematangan sel oosit akan mengalami pembelahan lagi (pembelahan reduksi/ meosis). Pada fase ini sel oosit tadi akan membelah secara meosis dan hasil kahinya menjadi ovum (telur). Terdapat beberapa perbedaan dari pembelahan speratogenesis dan oosit primer. Salah satunya adalah hasil akhir, hasil akhir dari oosit primer menghasilkan satu sel haploid yang besar, dan spermatogenesis akan memiliki 4 sel sperma. tiga sel yang tersisa dari oosit akan membentuk tiga badan polar kecil. Pada pembentukan sel telur bisa kita lihat pembagian hasil yang tidak sama akan berpengaruh pada pasokan makanan, makanan akan banyak tersimpan dan digunakan untuk embrio berkembang.
Pada awal tahap pematangan (meosis 1) akan terjadi pengurangan kromosim menjadi setengah. Kromosom homolog tadi akan berpindah secara menyilang dengan kromosom lain. Membran yang menyatu tadi akan pecah sehingga kromosom kromosom tadi akan berpindah dan menuju kearah kutub yang berlawanan, lalu akan diikuti dengan sitoplasma yang membelah.
Tahap akhir dari fase pematangan adalah Sitokinesis. Proses ini akan membentuk oosit sekunder yang besar (ootid) dibarengi dengan badan kutub yang kecil. Selama pematangan akhir (meiosis II) oosit sekunder haploid serta badan kutub mengalami pembelahan mitosis.
Badan kutub akan terbekah menjadi dua, dan oosit sekunder akan membentuk telur yang matang dan badan polar kedua. Dengan demikian hasil akhir dari pematangan kedua yaitu terbentuknya sel telur yang besar dan tiga badan kutub. Badan polar akan pecah dan degenerasi sehingga telur akan digunakan untuk pembuahan.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "proses Oogenesis, Multiplikasi, Pertumbuhan, pematangan"