ads

laporan organ reproduksi, uterus dan oviduct kelinci, ovarium tikus

Organ reproduksi

reproductive organs
RIZAL SUNANDA
Rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Pengamatan ini berjudul “Organ Reproduksi” dengan menggunakan preparat berupa ovarium marmut dan ovarium tikus pada tanggal 05 oktober 2016 di laboratorium Biologi FKIP Unsyiah. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui dan membedakan organ reproduksi pada hewan. Preparat awetan tersebut diambil dan akan diamati dibawah mikroskop. hasil pengamatan digambar dan diberi keterangan. Kesimpulannya adalah Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Kata kunci: organ reproduksi, varium, mikroskop

Abstract
This observation titled "Reproductive Organ" by using a form of ovarian preparations of guinea pigs 
and mice ovaries on 05 October 2016 in the laboratory of Biology FKIP Unsyiah. This observation 
aims to identify and distinguish the reproductive organs in animals. The preservation preparations 
were taken and will be observed under the microscope. observations drawn and annotated. 
The conclusion was that the reproductive system will not take place, if there are no channels along 
with the reproductive organs
Keywords: Reproductive Organ, Ovary, microscope
 







Pendahuluan
   Reproduksi adalah penciptaan individu baru yang semua gennya berasal dari satu induk tanpa peleburan telur dan sperma. Pada sebagian kasus, reproduksi aseksual secara keseluruhan mengandalkan pembelahan sel secara mitosis (Campbell, 2008, p. 150).
   Berdasarkan perkembangbiakannya manusia tergolong vivipara dengan fertilisasi internal. Organ reproduksi pria testis, vas deferens, kantong sperma dan penis. Pada wanita ovarium, oviduk, uterus dan vagina (Wariyono, 2008, p.18).
   Salah satu ciri makhluk hidup adalah memiliki kemampuan untuk melakukan perbanyakan diri. Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah (Sumiati, 2013, p. 1).
   Organ reproduksi membentuk apa yang dikenal dengan traktus genitalis yang berhubungan dengan traktus urinarius. Pada lelaki kedua traktus itu berhungan erat. Pada perempuan meskipun traktus genitalis dengan urinarius berhubungan erat akan tetapi tidak bersambungan (Syarifuddin, 2006, p. 3).
   Uterus yang normal harus berada dalam keadaan yang steril dan mampu membersihkan dirinya sendiri dari enfeksi yang tempore secara efesien. Secara alami lingkungan uterus pascapartus pada kebanyakan mamalia kembali steril setelah 25 hari (Arman Sayuti, dkk. 2012, p. 99).

Metode Kerja/ Cara Kerja

Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh pada tanggal 05 Oktober 2016.
Bahan yang digunakan disini antara lain Alat bedah (gunting, pinset, pisau). Nampan bedah (papan preparat). Kapas atau kain lap. Ovarium marmut dan ovarium tikus.
Semua preparat tersebut diperhatikan satu persatu sambil ditulis nama ilmiah serta filum kemudian dilihat bagian skematis.

Hasil dan Pembahasan
Preparat
pembesaran
keterangan




Nama preparat
pembesaran
keterangan




Preparat
pembesaran
keterangan





Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium. Pada wanita ovarium berfungsi menghasilkan ovum dan hormon (estrogen dan progestron) jika sel telur pada ovarium telah masak, akan dilepaskan dari ovarium, pelepasan telur dari ovarium disebut ovulasi. Alat reproduksi pada pria yaitu a. Sepasang testis, yang terbungkus dalam kantong skrotum, testis berfungsi sebagai penghasil sperma dan hormon testosteron b. Sepasang epididimis, saluran panjang berkelok-kelok terdapat di dalam skrotum.
Organ reproduksi pada jantan lebih rinci yaitu Penis yang berfungsi sebagai alat senggama dan sebagai saluran untuk menyalurkan sperma dan air seni. Glans adalah bagian depan atau kepala penis, glans banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf. Foreskin (preputium) adalah kulit yang  menutupi bagian glans. Kandung Kencing, adalah tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal (air seni). Uretra (saluran kencing), yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani. Kelenjar Prostat yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan yang berisi zat makanan untuk menghidupi sperma. Vesikula Seminalis fungsinya adalah menampung sperma yang telah matang.
Vas Deferens (saluran sperma), yaitu saluran yang menyalurkan sperma dari testis menuju vesicle seminalis. Epidydimis, yaitu saluran-saluran yang lebih besar dan berkelok-kelok yang membentuk bangunan seperti topi, sperma yang dihasilkan oleh oleh saluran-saluran testis yang kecil akan berkumpul di Epidydimis. Testis (pelir), berjumlah dua buah untuk mereproduksi sperma setiap hari dengan bantuan testosteron. Scrotum, adalah kantung kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat-lipat. Tulang kemaluan, terletak di depan kandung kencing. Rambut kemaluan berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak langsung menempel pada kulit kemaluan.
Organ reproduksi pada betina lebih rinci yaitu Ovarium adalah organ reproduksi perempuan, atau organ penghasil sel jenis kelamin, yang menghasilkan telur, atau ovum. Folikel terdiri atas 1 telur yang dikelilingi oleh 1 atau lebih lapisan sel-sel folikel, yang memberikan makanan dan melindungi sel telur yang sedang berkembang. Dari 400 ribu folikel yang dimiliki oleh seorang perempuan terbentuk sebelum kelahirannya. Dari jumlah tersebut, hanya beberapa ratus folikel yang akan membebaskan sel telur selama tahun-tahun reproduksi seorang perempuan.
Folikel ovarium terbagi menjadi tiga, yaitu : Folikel muda, terdiri dari oosit besar dilapisi sel gepeng, oosit berinti agak ke tepi, banyak gelembung-gelembung. Folikel tumbuh, sel folikel yang semula gepeng menjadi kuboid, kemudian berkembang menjadi berlapis. Folikel matang, menonjol ke permukaan ovarium.
Oviduk mempunyai pembukaan yang mirip corong dan silia yang terdapat pada epitelium bagian dalam yang melapisi duktus itu akan membantu menarik sel telur dengan cara menarik cairan dari rongga tubuh ke dalam duktus tersebut. Uterus adalah rongga tebal dan berotot yang dapat mengembang selama kehamilan untuk menampung fetus dengan bobot 4 Kg. Lapisan bagian dalam uterus (endometrium), di airi oleh banyak pembuluh darah. Leher uterus adalah serviks (cervix) yang membuka ke dalam vagina.
Pada seorang wanita setiap bulan melepaskan satu sel telur matang dari salah satu ovariumnya. Apabila tidak terjadi fertilisasi akan terjadi pendarahan yang disertai luruhnya sel telur dan lapisan endometrium. Pendarahan ini disebut menstruasi. Menstruasi terjadi secara periodik sehingga disebut siklus menstruasi. Pada umumnya siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Siklus menstruasi terdiri atas empat fase, yaitu fase menstruasi, fase praovulasi, fase ovulasi, dan fase pascaovulasi.
Fase menstruasi yaitu fase yang terjadi apabila ovum tidak dibuahi sperma. Dalam keadaan tersebut korpus lu-teum menghentikan produksi estrogen dan progesteron. Akibatnya, ovum meluruh bersama-sama dengan endometrium. Kondisi ini ditandai adanya pendarahan melalui vagina. Fase pra-ovulasi (fase folikel), adalah fase dimana hipotalamus menghasilkan hormon gonadotropin yang merangsang pembentukan follicle stimulating hormone (FSH). FSH merangsang pembentukan folikel yang mengelilingi oosit primer hingga matang. Ovum matang yang diselubungi folikel disebut folikel de Graaf. Folikel de Graaf kemudian menghasilkan estrogen yang merangsang pembentukan endometrium. Estrogen juga memengaruhi serviks untuk mengeluarkan lendir bersifat basa. Lendir itu akan menetralkan sifat asam dalam serviks sehingga sperma mampu hidup di dalamnya.
Fase ovulasi yaitu adanya peningkatan kadar estrogen mengakibatkan terhambatnya pembentukan FSH sehingga hipofisis melepaskan luteinizing hormone (LH). LH merangsang terjadinya ovulasi. Ovulasi biasanya terjadi pada hari ke-14 dihitung sejak hari pertama menstruasi. Pada saat ovulasi, oosit sekunder terlepas dari folikel. Fase pasca-ovulasi (fase luteal) yaitu fase dimana LH merangsang folikel yang telah kosong menjadi korpus luteum (badan kuning). Korpus luteum tetap menghasilkan estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja sama dengan estrogen memacu pembentukan endometrium. Progesteron juga merangsang sekresi lendir pada vagina dan pertumbuhan kelenjar susu. Hal ini berguna untuk persiapan penanaman zigot dalam uterus setelah pembuahan. Apabila sampai akhir fase ini tidak terjadi pembuahan, akan kembali ke fase menstruasi lagi.
Pada praktikum minggu lalu, kami mengamatai uterus kelinci, ovarium tikus, dan oviduct kelinci. Pada uterus kelinci yang diamati menggunakan mikroskop kami dapat melihat bagiannya yaitu myometrium, lumen, serosa, peritoneum, kelenjar endometrium dan endomentrium. Pada ovarium tikus yang diamati menggunakan mikroskop kami dapat melihat bagiannya yaitu folikel muda, folikel dewasa, sel ovum, dan ovarium. Dan pada oviduct kelinci yang diamati menggunakan mikroskop kami dapat melihat bagiannya yaitu serosa, lapisan otot, lumen dan mukosa.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium. Sistem reproduksi pada pria yaitu sepasang testis dan sepasang epididimis. Pada uterus kelinci terdapat bagian yaitu myometrium, lumen, serosa, peritoneum, kelenjar endometrium dan endomentrium. Pada ovarium terlihat bagiannya yaitu folikel muda, folikel dewasa, sel ovum, dan ovarium. Pada oviduct kelinci, bagiannya yaitu serosa, lapisan otot, lumen dan mukosa.
Daftar Pustaka
Sayuti, Arman, dkk. (2012). Gambaran Klinik Sapi Piometra Sebelum dan Setelah Terapi Dengan Antibiotik & Prostaglandin Secara Intra Uteri. Jurnal Kedoktoran Hewan. 6: 2, 99-101. e- ISSN: 2502-5600.

Sumiati. 2013. Sistem Reproduksi Manusia. Jurnal Biologi. 2 (2): 1-13. E1A012053

Syarifuddin. 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Buku Kedoktoran EGC. Jakarta.
Campbell, Neil A., dkk. 2008. Biology Eigth Edition. San Fransisco: Benjamin Cummings.

Wariyono. 2008. Ilmu Alam Sekitar. Bandung: Graliando.







Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "laporan organ reproduksi, uterus dan oviduct kelinci, ovarium tikus"