ads

laporan praktikum tipe tipe telur, beserta metode kerja, hasil dan pembahasan dan jurnal

                                                                     Tipe Tipe Telur
Egg-Type Mode
 
Rizal Sunanda
Abstrak
Praktikum yang dilakukan ini berjudutentang “Tipe tipe telur”. Praktikum ini dilaksanakn di Laboratorium Biologi, FKip Unsyiah, Darussalam Banda Aceh,  pada tanggal 19 oktober 2016. Tujuan praktikum ini dilakukan yaitu Diharapakan setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat membedakan tipe-tipe pada telur. Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan beberapa bahan seperti telur puyuh, telur ayam kampong, telur keong mas, dan  telur ayam ras. yang telah disediakan dilaboratorium Biologi Fkip Unsyiah. Hasil pengamatan dari praktikum yang telah kita lakukan dapat kita ketahui bahwa Tipe telur dibedakan berdasarkan jumlah dan letak yolk atau cadangan makanannya dan dibedakan menjadi 4 jenis yaitu Isolesithal, Telolesithal / Mesolesital, Telo-ekstrimlesithal (Megalesithal), dan Centrolesithal.
Kata Kunci : Isolesithal, TelolesithalMesolesital
Abstract

               The title of this practicum done about the "egg-type mode". This practicum dilaksanakn in Biology Laboratory, FKIP Unsyiah, Banda Aceh Darussalam, on 19 October 2016. The purpose of this lab is done is hoped that after doing a practicum student can differentiate between different types on the eggs. Practicum is done using several materials such as quail eggs, chicken eggs village, golden snail eggs, and eggs. which has been provided FKIP Unsyiah Biology laboratory. Observations from the lab that we have done can we know that the egg type distinguished by the number and location of yolk or supply of rations and can be divided into four types, namely Isolesithal, Telolesithal / Mesolesital, Telo-ekstrimlesithal (Megalesithal), and Centrolesithal. 
Keywords: Isolesithal, Telolesithal, Mesolesital



Pendahuluan
Deteksi jumlah korpora lutea dengan menggunakan konsentrasi hormon progesteron dapat dilakukan. Hal ini karena selama proses rekruitmen sel-sel folikel primordial, pada fase folikular, tidak seluruh sel-sel folikel tersebut akan berhasil tumbuh menjadi folikel matang yang selanjutnya meng-ovulasikan sel telur (Tjiptosumirat, 2009, p.45).
Pada kegiatan pembenihan ikan, fase larva merupakan fase kritis karena pada fase tersebut banyak terjadi kematian yang terjadi pada saat habisnya kuning telurpadahal ikan belum menemukan makanan yang sesuai. Larva ikan pada awal kehidupan memperoleh nutrisi untuk tumbuh dari kuning telur sebagai endogeneous feeding. Pemberian pakan alami seharusnya diberikan pada saat yang tepat, yaitu pada saat kuning telur habis dan juga harus sesuai dengan bukaan mulut larva agar larva tidak kekurangan nutrisi dan tetap dapat hidup (Mariska, dkk. 2013, p.34).
Sebagaimana diketahui bahwa untuk mendukung tujuan IB, maka semen yang ditampung akan mengalami beberapa proses sebelum dilakukan inseminasi. Setelah ditampung semen akan selalu bergerak dan terjadi metabolisme, sehingga banyak menghabiskan enersi untuk pergerakannya dan lama kelamaan spermatozoa akan mati. Motilitas atau daya gerak spermatozoa dinilai segera setelah penampungan semen berperanan penting sebagai ukuran kesanggupan semen dalam membuahi sel telur atau ovum (Ihsan, 2011, p.11).
Holoblastik atau pembelahan total terjadi pada telur yang mengandung sedikti yolk (telur oligesital), yang akan mempengaruhi karakteristik morfologi yang relatif cepat, menghasilkan perkembangan larva tipe nauplius dengan tipe kaki (Muller, 2005, p.27).
Pada dasarnya telur adalah sarana makhluk hidup untuk meneruskan kehidupannya, pada unggas, reptile dan beberapa jenis hewan lain, telur mamalia hal yang spesifik yakni dilengkapi dengan kuning telur berisi zat nutrisi penting yang sangat diperlukan untuk perkembangan embrio hingga beberapa hari setelah menetas (Wirawan, 2008, p.36).

Metode/ Cara kerja
Waktu dan tempat
            Praktikum ini dilaksanakn di Laboratorium Biologi, FKip Unsyiah, Darussalam Banda Aceh,  pada tanggal 19 oktober 2016.
Telur Mamalia. Ambil ovarium mamalia, aspirasi folikel untuk mendapatkan sel telurnya. Masukkan ke dalam NaCl, lalu amati dengan mikroskop. Spermatozoa belalang Ambil telur dari masing-masing hewan tersebut. Pindahkan ke dalam petri dish, amati bentuknya dan perhatikan jumlah dan letak yolknya.
Alat dan bahan
            Adapun Aalat yang digunakan berupa Mikroskop. Kaca benda dan kaca penutup. Alat bedah. Petri disk. Telur Mamalia, Aves, Reptilia dan Amphibia
           
Hasil dan pembahasan
           
telur puyuh tampak luar
telur puyuh tampah dalam

Cleavage atau pembelahan berbeda antara satu spesies dengan spesies lainnya. Perbedaan tersebut tergantung pada jenis telur dari spesiesnya masing-masing, karena dengan perbedaan jenis telurnya berbeda juga tipe atau jenis pembelahan yang berlangsung dan berbeda juga pada hasil pembelahannya. Tipe telur dibedakan berdasarkan jumlah dan letak yolk atau cadangan makanannya dan dibedakan menjadi 4 jenis yaitu Isolesithal, Telolesithal/Mesolesital, Telo-ekstrimlesithal (Megalesithal), dan Centrolesithal.
telur bebek tampak dalam

telur bebek tampak luar



















Tipe telur Isolesithal, penyebaran yolk atau cadangan makanannya tersebar merata diseluruh ovum dan jumlahnya sedikit dengan nukleus atau intiselnya berada ditengah. Jadi inti selnya dikelilingi oleh cadangan makanannya. Tipe telur ini terdapat pada Amphioxus, Echinodermata, Mollusca, Annelida dan Mamalia. Tipe telolesithal/Mesolesital, tipe telur dengan letak dari yolk dan inti sel berada di dua kutub yang berlawanan dengan jumlah yolk yang sedikit. Kutub dengan konsentrasi yolk disebut kutub vegetatif sedangkan kutub dengan inti sel disebut kutub animalia. Jenis telur ini terdapat pada Amphibia, Lamprey dan Lungfish. Tipe telo-ekstrimlesithal (Megalesithal), Yolk banyak sekali yang tersebar hampir semua bagian telur, sehingga inti sel berada terdesak dibagian ujung/atas dari ovum dan sitoplasmanya sedikit. Kutub vegetatifnya besar sedangkan kutub animalnya sangat kecil. Tipe telur ini terdapat pada Reptilia dan Aves. Dan tipe centrolesithal merupakan tipe telur dengan yolk dan inti sel berada di tengah-tengah telur. Tipe telur ini terdapat pada Insecta.
telur ayam ras tampak dalam

telur ayam ras tampak luar



















Struktur dari bagian-bagian telur yaitu cangkang telur berfungi sebagai pelindung utama telur. Bagian ini memiliki pori-pori untuk keluar-masuknya udara. Bahan penyusun cangkang ini sebagian besar adalah CaCo3. Bahan ini dihasilkan dari proses ekresikan albumen oleh kelenjar uterus. Membran cangkang merupakan selaput tipis di dalam cangkang telur. Pada salah satu ujung telur, selaput ini tidak menempel pada cangkang sehingga membentuk rongga udara. Rongga udara berfungsi sumber oksigen bagi embrio. Keping germinal (zigot/sel embrio) merupakan calon individu baru. Kuning telur (yolk) adalah cadangan makanan bagi embrio. Putih telur (albumin) berfungsi sebagai pelindung embrio dari goncangan dan sebagai cadangan makanan dan air. Kalaza (tali kuning telur) berfungsi untuk menahan kuning telur agar tetap pada tempatnya dan menjaga embrio agar tetap berada di bagian atas kuning telur.


 
















Pada praktikum yang telah lewat, preparat yang digunakan yaitu telur puyuh, telur ayam kampong, telur keong mas, ayam kampung, telur puyuh dan telur ayam ras. Telur memiliki 2 sisi berbeda, 1 sisi lumayan besar disebut titik rongga udara. Dan yang 1 sisinya lagi disebut titik pertumbuhan. Warna cangkang berbeda-beda, pada telur puyuh warnanya putih bercak hitam, ini dikarenakan pigmen melaninnya tidak merata. Pada cangkang telur ayam kampong agak putih pucat, pada cangkang telur ayam ras agak kecoklatan. Sedangkan pada telur keong mas warnanya merah muda. Pada telur keong mas terdapat kelenjar ptyalin yang berfungsi melekatkan satu telur dengan telur yang lainnya.
Simpulan
            Tipe telur dibedakan berdasarkan jumlah dan letak yolk atau cadangan makanannya dan dibedakan menjadi 4 jenis yaitu Isolesithal, Telolesithal / Mesolesital, Telo-ekstrimlesithal (Megalesithal), dan Centrolesithal. Struktur dari bagian-bagian telur yaitu cangkang telur, rongga udara, keping germinal (zigot/sel embrio), Kuning telur (yolk), Putih telur (albumin), kalaza (tali kuning telur). Pada praktikum minggu lalu, preparat yang digunakan yaitu telur puyuh, telur ayam kampong, telur keong mas, dan telur ayam ras.


Daftar Pustaka
Ihsan, Moh Nur. (2011). Penggunaan Telur Itik Sebagai Pengencer Semen Kambing. Jurnal Ternak Tropika. 12: 1, 10-14.
Mariska, Adriana, dkk. (2013). Laju Penyerapan Kuning Telur Tambakan (Helostoma temminckii C.V) Dengan Suhu Inkubasi Berbeda. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia. 1: 1, 34-45.
Muller, Yars. (2005). Embryogenic Development Of Four Spesies Of Palaemonid Prawns (Crustaceae, Decapoda): Pre-naupilara and post-naupilara periods. Journal Revista Brasileira de Zoologia. 21: 1, 27-32.
Tjiptosumirat, Totti. (2009). Studi Hubungan Konsentrasi Hormon Progesteron Dengan Jumlah Korpus Luteum Pada Kambing. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi. 5: 1, 43-53.
Wirawan, Wayan. T. (2008). Pemamfaatan telur ayam sebagai pabrik biologis. Jurnal ilmiah peternakan. 11: 1, 36-41.




























Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "laporan praktikum tipe tipe telur, beserta metode kerja, hasil dan pembahasan dan jurnal"