Dampak Politik, Budaya, Sosial, Ekonomi, dan Pendidikan pada masa Kolonialisme
Kolonialisme dan
Imperialisme Barat di Indonesia pada hakikatnya merupakan bentuk penjajahan dan
eksploitasi terhadap sumber daya alam yang dimiliki oleh tanah air kita yaitu
Indonesia. Negara – Negara Barat yang pernah menjajah Indonesia yaitu :
- Portugis
- Inggris
- Spanyol
- Belanda
Tujuan mereka pada
awalnya hanya untuk mencari rempah – rempah. Namun, seiring berjalannya waktu
mereka mulai melakukan Kolonialisme dan Imperialisme ke daerah – daerah yang
kaya akan rempah – rempah untuk kepentingan Negaranya sendiri.
Pada abad ke – 18, Belanda
hampir menguasai daerah – daerah yg ada di Indonesia, hal ini jelas
menguntungkan pihak Belanda karna mereka mengambil sumber daya alam yang orang
pribumi miliki dengan cara yg kejam.
Mereka menggunakan
tak – tik terjitunya yaitu Politik adu domba atau Devide et Impera, untuk
memperoleh Kekuasaan yang lebih luas. Kehidupan dibawah penjajahan bangsa Barat
memiliki dampak Positif dan Negatif.
Namun, pada
kenyataannya Dampak Negatif lebih dominan dari pada Dampak
Positifnya. Berikut dampak yg ditimbulkan oleh para penjajahan bangsa Barat,
khususnya Belanda baik dari segi Politik, Sosial, Ekonomi, maupun Pendidikan.
Ø Dampak
di bidang Politik
Kuatnya pengaruh
dibidang politik, Pemerintah Kolonial Belanda tidak sekedar memengaruhi
jalannya Pemerintahan Pribumi/Kekuasaan Kerajaan – Kerajaan yang ada di
Indonesia. akan tetapi, juga dapat mengambil wilayah kekuasaan Kerajaan, dan
tidak sedikit wilayah – wilayah kekuasaan Kerajaan yg ada di Indonesia diambil
alih oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Wilayah kekuasaan yang diduduki oleh
Kerajaan terus dipersempit, bahkan ada kerajaan yg hancur lebur akibat ulah
para Kolonial Belanda.
Berikut adalah
pengaruh kolonialisme terhadap pemerintahan kerajaan :
- Pemerintah
kolonial ikut campur tangan dalam pemerintahan Kerajaan.
- Kedudukan
raja terikat oleh struktur pemerintahan kolonial.
- Pemerintahan
dibentuk dengan sistem sentralisasi yang pusatnya di Batavia (sekarang Jakarta).
Selain pemerintahan
kerajaan, rakyat pribumi pun terkena dampak tersebut. Keberadaan rakyat
Indonesia pada masa itu dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Situasi
sebelum dijalankannya politik etis, dan
2. Situasi
sesudah dijalankannya politik etis.
Situasi sebelum
dijalankannya politik etis, kehidupan masyarakat terdiri atas tiga golongan,
yaitu :
- Masyarakat
kalangan bawah, yaitu meliputi : kaum buruh, pedagang, petukang, dan
pekerja rendah lainnya.
- Masyarakat
kalangan menengah, yaitu meliputi : petani yang memiliki tanah dan para
pegawai pemerintahan kolonial Belanda.
- Masyarakat
kalangan atas, yaitu meliputi : Pemuka agama dan para Bangsawan.
Sedangkan keberadaan
setelah dijalankannya politik etis, keberadaan masyarakat Indonesia ditandai
dengan adanya kalangan – kalangan pelajar.
Ø Dampak
di bidang Ekonomi
Ketika pemerintah
kolonial Belanda berkuasa, para pengusaha pribumi kedudukannya menjadi aparatur
pemerintah kolonial, mereka tidak lagi mendapatkan penghasilan dan upeti
seperti sebelumnya. Pendapatan mereka diganti dengan gaji menurut ketentuan
pemerintah kolonial, akibatnya penghasilan mereka menurun drastis dari
sebelumnya.
Nasib rakyat,
terutama para petani menanggung beban yg amat berat. Petani harus menanam
tanaman yang diperintahkan pemerintah kolonial. Banyak barang dagangan mereka
yang dijadikan Monopoli pemerintah kolonial Belanda, dan banyak pula rakyat
yang bekerja sebagai kuli perkebunan. Rakyat juga mengalami hambatan di bidang
kerajinan tangan, karena banyaknya barang – barang yang datang dari negeri
Belanda.
Mereka tidak bisa
bergerak bebas di bidang perekonomian, karena pekerjaan mereka di awasi dan di
batasi oleh pemerintah kolonial Belanda.
Ø Dampak
di bidang Sosial
Nasib rakyat
Indonesia, khususnya para penguasa sangat buruk. Kedudukan mereka yang
sebelumnya menjadi penguasa, berubah menjadi aparatur pemerintah kolonial
Belanda. Derajat dan kehormatan mereka sebagai pemuka masyarakat pribumi
menurun, kedudukan mereka tidak diakui oleh pemerintah kolonial Belanda. Mereka
bukan lagi sebagai penguasa, melainkan pembantu dalam menjalankan pemerintahan
kolonial.
Sedangkan derajat
kehidupan rakyat biasa dinjak – injak. Martabat dan hak mereka tidak mendapat
pengakuan dan perlindungan. Keseharian mereka diliputi rasa takut, cemas, tidak
percaya diri, bodoh dan terhina. Kedudukan sosial bangsa Indonesia dibagi
menjadi 3 kelas, yaitu : kelas ke - satu diduduki oleh bangsa Barat, kelas ke -
dua oleh Timur Asing, dan kelas ke – tiga diduduki oleh masyarakat pribumi.
Ø Dampak
di bidang Budaya
Dalam bidang ini,
budaya Barat sangat berpengaruh dalam kehidupan rakyat Indonesia. walaupun
tidak serta merta, kehidupan Barat sedikit demi sedikit berkembang menjadi tata
kehidupan pribumi, mulai dari cara pergaulan, gaya hidup, bahasa dan cara
berpakaian Barat mulai dikenal oleh kalangan kraton maupun masyarakat, dan
terus berkembang mengikis tradisi – tradisi kraton maupun masyarakat. Selain
itu agama Kristen juga mulai berkembang di Indonesia. bangsa Barat mulai
memperkenalkan agama Kristen di Indonesia, mulai dari kerajaan – kerajaan
sampai masyarakat biasa.
Ø Dampak
di bidang Pendidikan
Usaha – usaha yang
dilakukan oleh kolonial Belanda dalam bidang pendidikan tidak lain adalah untuk
keuntungan pemerintahan Belanda, yaitu menghasilkan pegawai administrasi
Belanda yg murah, terampil, dan terdidik. Selain itu Pemerintah Belanda
menyusun kurikulum pendidikannya sendiri, akibatnya perkembangan pendidikan dan
pengajaran di Indonesia sampai abad ke – 19 menunjukkan kecenderungan Politik
dan Kebudayaan. Tidak semua masyarakat mendapatkan pendidikan, masyarakat yang
mempunyai jabatan lah yang dapat merasakan pendidikan, seperti keturunan raja,
keturunan bangsawan, pengusaha kaya, dan yang lainnya.
Para Pahlawan kita
lah yang mengajarkan pendidikan kepada rakyat - rakyat jelata, dengan tujuan
agar masyarakat Indonesia tidak lagi dibodoh – bodohi oleh para kolonial
Belanda.
Dampak penjajahan
bangsa Barat di bidang pendidikan, antara lain :
- Munculnya
golongan - golongan terpelajar di Indonesia.
- Bangsa
Indonesia bisa membaca dan menulis sehingga dapat menjadi tenaga – tenaga kerja
di perusahaan Belanda.
- Bangsa
Indonesia menjadi tahu perkembangan yang terjadi di dunia luar.
sumber by :
http://cerdasbersamaslank.blogspot.co.id/2014/12/dampak-politik-budaya-sosial-ekonomi.html
0 Response to "Dampak Politik, Budaya, Sosial, Ekonomi, dan Pendidikan pada masa Kolonialisme "
Post a Comment