ads

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK ISOLASI UNTUK MEMBUAT KULTUR MURNI

TEKNIK ISOLASI UNTUK MEMBUAT KULTUR MURNI
Isolation Techniques To Make Pure Culture
Rizal Sunanda
Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah, Darussalam-Banda Aceh
e-mail: Rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id

ABSTRAK
Praktikum yang berjudul “Teknik Isolasi Untuk Membuat Kultur Murni” telah dilakukan di Lab. Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Syiah Kuala pada tanggal 17 Oktober 2016. Praktikum ini bertujuan untuk dapat membedakan morfologi pada mikroba. Metode yang digunakan yaitu percobaan langsung. Dapat disimpulkan bahwa Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Suatu mikroorganisme harus diklasifikasikan dulu sebelum diidentifikasi. Pada praktikum yang lalu kami membuat kultur murni dan telah mendapatkan hasil, dengan menggunakan 2 preparat, antara lain udara bebas dan es campur. Organisme yang berukuran kecil ini sangat  memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Suatu mikroorganisme harus diklasifikasikan dulu sebelum diidentifikasi. Hal ini sangat penting walaupun klasifikasi hanya menyatakan bahwa organisme ini berbeda dengan organisme lainnya yang ada.
Kata Kunci: Tujuan, Bakteri, Karakteristik.

ABSTRACT
Practicum entitled "Isolation Techniques To Make Pure Culture" has been performed in the Lab. Biology 
Education, Guidance and Counseling's Syiah Kuala University on 17 October 2016. The Practicum aims 
to distinguish the morphology of the microbes. The method used is direct experiment. It can be concluded 
that bacteria are a group of organisms that do not have nuclear membrane of cells. A microorganism 
should be classified before identified. In the lab ago we made a pure culture and has been getting the 
results, using two preparations, such as free air and ice mixed. This small organism that has a very big 
role in life on earth. A microorganism should be classified before identified. It is very important even if 
the classification only states that this organism is different from the other organisms that exist.

Key words : Purpose, Bacteri, Characteristics
PENDAHULUAN
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba (Malik, 2010:64).
Mengingat informasi mengenai identifikasi morfologi dan fisiologi dari bakteri yang berpotensi sebagai probiotik pada ikan kembung (Rastrelliger sp.) masih sangat terbatas, maka perlu dilakukan isolasi bakteri probiotik yang terdapat pada lambung dan usus ikan tersebut (Yulvizar, 2013, p. 2).
Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi terhadap mikroorganime anaerob yang berperan dalam pengolahan limbah cair karet karena pengolahan dominan yang terjadi adalah secara anaerob yang terdapat pada lapisan tanah. Sampling tanah dilakukan pada saat kondisi reaktor MSL sudah steady state dan identifikasi bakteri dilakukan menurut determinasi Bergey’s Manual for Identification (Komala, 2012, p. 75).
Berdasarkan hasil identifikasi dengan menggunakan Kit Microgen™ GnA+B-ID System isolat TKO2teridentifikasi sebagai bakteri Yersinia sp. dengan ciri-ciri makroskopis koloni tidak teratur berwarna bening mengkilat dengan tengah koloni putih, permukaan rata, tepi berombak. Isolat bakteri Yersinia sp. menunjukan zona bening yang paling besar diantara isolat bakteri yang lain, hal tersebut berarti Yersinia sp. menunjukan yang paling kuat (Ilham, 2014, p. 179).
Isolate yang didapat selanjutnya dilakukan tahap identifikasi yang meliputi pengamatan mikroskopis dan uji biokimia.mengacu pada pedoman identifikasi bakteri. Pada pengamatan mikroskopis didahului dengan melakukan pewarnaan gram, sehingga dapat dilihat bentuk-bentuk bakteri dan kelompok bakteri gram positif atau negative. Sedangkan uji biokimia meliputi Uji triple sugar, uji sulfide Indol Motility, uji penggunaan ctrate, Uji gulagula, uji katalase, uji oksidase, uji MacConkey Agar, dan uji balik dimana bakteri yang sudah diidentifikasi disterak kemedia sierra yang telah dilapisi Tween 80 pada permukaan atas media. Pada uji balik ini dikatakan menunjukkan hasil positif apabila bakteri mampu tumbuh pada media tersebut (Darmayasa, 2008, p. 123).


Metode Kerja/ Cara Kerja
Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh pada tanggal 17 Oktober 2016. Alat yang digunakan dalam praktikum adalah jarum ose, lampu spiritus. Bahannya berupa suspensi bakteri, medium agar lempeng dan agar miring.
Cara kerjanya, sterilkan jarum ose diatas nyala lampu spiritus lalu biarkan beberapa saat supaya dingin. Diambil suspensi bakteri dengan jarum ose (lakukan diatas nyala api). Goreskan inokulum tersebut secara zigzag pada agar miring, sedangkan pada agar lempeng dapat dilakukan dengan goresan T, goresan kuadran, goresan radian dan lainnya. Tutup medium. Lalu inkubasi. Amati perkembangbiakan yang tumbuh, apabila belum diperoleh biakan murni, kegiatan atas harus dilakukan ulang.
           
Hasil dan Pembahasan
Preparat :  es campur
Bentuk preparat:  tidak beraturan
Warna koloni : hitam
Warna balik : hitam
Jumlah : 22
Pinggiran : filoform

Preparat :  es campur
Bentuk preparat:  bulat
Warna koloni : merah muda pudar
Warna balik : hitam pudar
Jumlah : 72
Pinggiran : filoform

Preparat :  es campur
Bentuk preparat:  tidak beraturan/ lendir
Warna koloni : cream
Warna balik :cream
Jumlah : 7
Pinggiran : entire

Preparat : udara bebas
Bentuk preparat:  filamentos
Warna koloni : putih
Warna balik : putih
Jumlah : 1
Pinggiran : filitorm

Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi.  Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.







Suatu mikroorganisme harus diklasifikasikan dulu sebelum diidentifikasi. Hal ini sangat penting walaupun klasifikasi hanya menyatakan bahwa organisme ini berbeda denganorganisme lainnya yang ada. Ciri yang biasa dilakukan untuk klasifikasi mikroorganisme khususnya bakteri antara lain: morfologi (adanya flagel, bila ada jumlah flagel; keberadaan spora, bila ada bentuk spora), fisiologi (kemampuan tumbuh secara aerob atau anaerob), biokimia (kemampuan menghasilkan asam dari karbohidrat), susunan kimiawi (adanya lisin dala dinding sel), biakan (sifat-sifat koloni), zat hara (memerlukan zat hara tertentu bagi pertumbuhan), Sensitivitas (kepekaan terhadap antibiotik), serologis (aglutinasi oleh anti serum rujukan/acuan), genetik (kemampuan transduksi oleh bakteriofag). 

Pada praktikum yang lalu kami membuat kultur murni dan telah mendapatkan hasil, dengan menggunakan 2 preparat, antara lain udara bebas dan es campur. Pada es campur ada 3 koloni yang didapat, dengan karakteristik yang berbeda, ini bisa dilihat dari bentuk, jumlah, warna dan tipe pinggiran yang diperoleh. Bisa dilihat pada tabel diatas. Sedangkan pada udara bebas. Hanya berupa filamentos (bentuk preparat) , dengan warna putih baik warna balik ataupun koloni dan jumlahnya 1 menggunakan pinggiran filitorm.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.  Suatu mikroorganisme harus diklasifikasikan dulu sebelum diidentifikasi. Pada praktikum yang lalu kami membuat kultur murni dan telah mendapatkan hasil, dengan menggunakan 2 preparat, antara lain udara bebas dan es campur.


Daftar Pustaka
Darmayasa, I. B. G. (2008). Isolasi dan Identifikasi Bakteri Pendegradasi Lipid (Lemak) pada Beberapa Tempat Pembuangan Limbah dan Estuari Dam Denpasar. Jurnal Bumi Lestari, 8(2): 122-127.
Ilham, dkk. (2014). Isolasi dan Identifikasi Bakteri Pelarut Fosfat Potensial pada Tanah Konvensional dan Tanah Organik. Jurnal Simbiosis, 2(1): 173-183.
Komala, P. S. dkk. (2012). Identifikasi Mikroba Anaerob Dominan pada Pengolahan Limbah Cair Pabrik Karet Dengan Sistem Multi Soil Layering (MSL). Jurnal Teknik Lingkungan UNAND, 9(1): 74-88.
Malik, A. (2010). Isolasi dan Skrining Molekuler Bakteri Asam Laktat Pembawa Gen Glukansukrase dari Makanan dan Minuman Mengandung Gula. Makara Sains, Vol. 14(1): 63-68.
Yulvizar, Cut. (2013). Isolasi dan Identifikasi Bakteri Probiotik pada Rastrelliger sp. Jurnal Biospesies, 6(2): 1-7.


Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK ISOLASI UNTUK MEMBUAT KULTUR MURNI"