MENGENAL ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
DALAM PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
Know The Tools That Are Used in a
Microbiology Lab
RIZAL
SUNANDA
Abstrak
Praktikum
yang berjudul “Mengenal Alat-alat Yang Digunakan Dalam Praktikum Mikrobiologi”
telah dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Syiah
Kuala pada tanggal 3 Oktober 2016. Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan
kembali alat-alat yang digunakan dan mempermudah mahasiswa dalam melakukan
praktikum mikrobiologi. Metode yang digunakan metode observasi. Dari hasil
pengamatan dapat disimpulkan yaitu dalam praktikum mikrobiologi diperlukan
alat-alat pendukung. Alat-alat pendukung tersebut digunakan untuk mempermudah
dalam melaksanakan praktikum. Dengan menggunakan alat-alat pendukung untuk
praktikum, praktikan akan lebih terampil dan teliti dalam mengumpulkan data.
Oleh sebab itu, praktikan harus mengenal dan mengetahui alat-alat yang yang
digunakan dalam praktikum mikrobiologi ini. Ada beberapa alat yang penting dan
yang sering digunakan dalam praktikum mikrobiologi yaitu, mikroskop, autoklaf,
incubator, oven, refrigerator, laminar air flow, water bath, centrifuge,
needle, ose, cawan petri, dan erlenmeyer.
Kata Kunci: Tujuan, Metode, Alat-alat
Abstract
Practice entitled "Know Your Tools
Used In Microbiology Lab" has been performed at the Laboratory of Biology,
University of Syiah Kuala FKIP on October 3, 2016. This Practicum aims to
reintroduce the tools used and facilitate students in doing practical
microbiology. The method used observation method. From observation it can be
concluded that in the microbiology lab required supporting equipment. Support
tools are used to facilitate in carrying out practical work. By using the
support tools for the lab, the practitioner will be more skillful and meticulous
in collecting data. Therefore, the practitioner must recognize and know the
tools used in this microbiology lab. There are some tools that are essential
and which are often used in a microbiology lab, namely, microscopes,
autoclaves, incubators, oven, refrigerator, laminar air flow, water bath,
centrifuge, needle, ose, a petri dish, and Erlenmeyer.
Keywords: Goals, Methods, Tools
Pendahuluan
Peralatan yang ada dilaboratorium dapat
mengakibatkan bahaya. Tak jarang beresiko tinggi bagi praktikan yang sedang
melukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang
akan digunakan. Setiap percobaan kita selalu mengunakan peralatan yang berbeda
atau meskipun sama tapi ukuranya berbeda. Misalnya untuk mengambil larutan
dalam jumlah sedikit, kita harus menggunakan gelas ukur bukan beacker glass atau
pun erlenmeyer karena ketelitian gelas ukur lebih tinggi dan memang untuk
mengukur zat cair serta mudah digunakan. Beacker glass hanya sebagai wadah atau
tempat larutan atau sempel yang sangat sensitif. Begitu pula dengan prosedur
percobaan yang lain, kita harus bisa menyesuaikan dan menggunakan peralatan
untuk praktikum tersebut (Kusnadi, 2012).
Beberapa cara yang bisa digunakan
untuk mencairkan FFP antara lain: 1). Oven kering (inkubator dengan kontrol
suhu): cara ini mengurangi kemungkinan terkontaminasinya kantong FFP dengan
mikroba, meskipun biasanya kapasitasnya terbatas; 2). Oven microwave: meskipun
bisa mencairkan lebih cepat 22 (2-3 menit), tapi punya keterbatasan yakni harga
yang mahal dan kapasitas yang juga terbatas; 3). Water baths: ini yang paling
banyak digunakan, yakni kantong FFP dicairkan dalam bak air yang diatur suhunya
yakni sekitar 37o C. Tapi sangat penting untuk meletakkan kantong FFP kedalam
kantong plastik bersegel untuk melindunginya dari kontaminasi bakteri (Retno,
2012, p. 21).
Autoclave
mathachana Steam sterilisator serie 500 MOD adalah Alat yang berfungsi untuk
mensterilkan suatu instrumen seperti gunting, pisau, korentang, duk, tromol,
iodin cup taupun bahan penunjang seperti kapas, kasa, linen dan handscoond
(Nasir, 2007, p. 1).
Sterilisasi
merupakan proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan. Suatu benda yang
steril dipandang dari sudut mikrobiologi, artinya bebas dari mikroorganisme
hidup. Pada proses sterilisasi, spora bakteri adalah yang paling resisten
diantara semua organisme hidup (Adji, 2007, p.
18).
Sterilisasi
peralatan dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroba lain,
semua peralatan yang akan digunakan dalam penelitian ini disterilisasi terlebih
dahulu dengan autoklaf dengan suhu 121°C selama 15 menit dan oven dengan suhu
180°C selama 3 jam. Sedangkan wadah plastik didesinfeksi menggunakan alkohol 70
% (Hikma, 2014, p.
56).
Metode Kerja/ Cara Kerja
Praktikum
ini dilaksanakan di laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah
Kuala Darussalam, Banda Aceh pada tanggal 3 Oktober 2016.
Alat yang digunakan dalam
praktikum adalah miroskop, autoclave,
inkubator, oven, refrigerator, laminar air flow, water bath, colony counter,
needle, ose, neraca analitik, petridish, pipert ukur, mikro piper ukur, hot
plate stirer, sentrifuge, magnetik stirrer, spiritus, gelas beaker dan
spektrofotometer.
No
|
Nama Alat dan Gambar
|
Fungsi Alat
|
Cara menggunakan Alat
|
1.
|
Cawan
Petri
|
Untuk
perkembangan kultur sel, sebagai tempat medium bakteri, serta virus yang
hendak diteliti.
|
Tutup
pada cawan dinilai efektif mencegah kontaminasi, sedangkan bentuk dasar cawan
yang rata membuatnya bisa ditumpuk sehingga memudah kan penyimpanan dan
penyusunan.
Ketika
digunakan untuk kultur sel, cawan petri biasanya diisi dengan medium
pertumbuhan dari agar-agar atau gel yang dibuat dari ekstrak ganggang merah
dan berbagai nutrisi.
|
2.
|
Mikroskop Binokuler
|
Digunakan
untuk melihat struktur terkecil dari makhluk hidup.
|
Dihidupkan,
lalu diletakkan sampel pada meja preparat. Digunakan mulai dari perbesaran
kecil hingga besar.
|
3.
|
Hotplate stirrer
|
Untuk meng-homogenkan suatu larutan
dengan pengadukan
|
Tombol
logam untuk menghidupkan alat.
Diambil
stirrer (batang magnet) dan dimasukkan pada larutan (ditempatkan dalam
erlenmeyer / beaker glass) yang akan di-homogen-kan. Diletakkan tepat di
bagian tengah papan besi dengan hati-hati.
Diubah
tombol di sebelah kanan untuk mengatur kecepatan (lihat tanda panah). Diubah
tombol di sebelah kiri untuk mengatur suhu.
Waktu
penggunaan disesuaikan dengan kebutuhan. Setelah selesai, tombol kecepatan
dan suhu di-0 kan kemudian dimatikan alat.
Diambil
batang magnet dari larutan yang telah homogen, dicuci dan diletakkan kembali
di atas papan besi.
|
4.
|
Ose
|
Digunakan
untuk mengambil atau menanam suatu miroba.
|
Jarum
Ose diambil dan dipegang, lalu disentuhkan pada bagian
mikrobia kemudian digosokkan
pada kaca preparat untuk diamati.
|
5.
|
Gelas Beaker
|
Sebagai tempat larutan dalam ukuran banyak.
|
Diisikan larutan ke dalam gelas beaker.
|
6.
|
Inkubator Digital
Inkubator Shaker
|
Alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang
terkontrol (umumnya di atas suhu ambient) serta dilengkapi dengan pengatur
suhu dan pengatur waktu.
|
Dihubungkan
kabel power ke stop kontak. Diputar tombol power ke arah kiri (lampu power
hijau menyala).
Diatur
suhu dalam incubator dengan ditekan tombol set. Sambil menekan tombol set, diputar tombol
di sebelah kanan atas tombol set hingga mencapai suhu yang
diinginkan. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, dilepaskan tombol
set.
Inkubator
akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.
|
7.
|
Autoclave
|
Untuk
mensterilkan alat dan bahan.
|
Sebelum
melakukan sterilisasi dicek dahulu banyaknya air dalam autoclave. Jika air
kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas
tersebut. Digunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak
dan karat.
Dimasukkan
peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup
harus dikendorkan. Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman
agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan
dikencangkan terlebih dahulu.
Di
nyalakan autoclave, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121 oC.
Ditunggu sampai air mendidih sehingga
uapnya memenuhi kompartemen autoclave dan terdesak keluar dari klep pengaman.
Kemudian klep pengaman ditutup dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu
15 dimulai sampai tekanan 2 atm.
Iika
alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun
hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge
menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan dikeluarkan
isi autoclave dengan hati-hati.
|
9
|
Refrigerator
|
Untuk menyimpan media steril sebelum dipakai dalam
jangka waktu tertentu.
|
Dihidupkan
refrigerator. Dibungkus media yang akan disimpan, dengan koran atau yang lainnya.
Diletatakkan ke dalam refrigerator.
|
10.
|
Water
Bath
|
Untuk
melarutkan medium padat pada kelarutan.
|
Dimasukkan
bahan ke dalam tabung. Dipastikan alat dalam keadaan bersih. Disambungkan
alat dengan arus listrik, diperhatikan voltagenya. Ditekan tombol On. Diatur
suhu dan waktu yang dikehendaki. Setelah selesai, ditekan tombol Off.
|
11.
|
Oven
|
Untuk
mengeringkan alat.
|
Dihidupkan
alat. Diatur suhu yang diinginkan. Diletakkan alat yang ingin dikeringkan.
|
Dalam
praktikum mikrobiologi sangat diperlukan alat-alat pendukung.
Peralatan-peralatan pendukung tersebut sangat penting dan dapat mempermudah
praktikan dalam melakukan praktikum. Tanpa adanya alat-alat pendukung tersebut
praktikum tidak akan berjalan lancar. Setiap
alat-alat pendukung itu memiliki fungsi dan cara kerjanya masing-masing. Setiap
alat yang ingin digunakan untuk praktikum harus disterilisasikan terlebih
dahulu, agar tidak ada mikroba lain yang melekat pada alat-alat praktikum.
Adapun
alat-alat yang sering digunakan saat praktikum mikrobiologi ada beberapa yaitu,
cawan petri yang berfungsi untuk perkembangan kultur sel, sebagai medium,
bakteri, serta virus yang hendak diteliti.
Hotplate
stirrer berfungsi untuk menghomogenkan larutan sambal di aduk. Ose digunakan
untuk mengambil atau menanam suatu miroba. Pipet tetes berfungsi untuk
mengambil larutan dalam ukuran ml. Gelas Beaker sebagai tempat larutan dalam
ukuran banyak. Inkubator digital dan incubator shaker berfungsi untuk
menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol (umumnya di atas
suhu ambient) serta dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.
Refrigerator
Untuk menyimpan media steril sebelum dipakai dalam jangka waktu
tertentu. Centrifuge
untuk mengheterogenkan larutan. Oven berfungsi untuk mengeringkan alat-alat
yang ingin di pakai. Autoclave berfungsi untuk mensterilkan alat dan bahan.
Needle digunakan untuk menanamkan mikroba. Water Bath untuk melarutkan medium
padat pada kelarutan. Water bath ada untuk tabung reaksi dan juga untuk
erlenmeyer. Laminer Air Flow untuk menanam atau memindahkan mikroba agar tidak
terkontaminasi.
Pinset
untuk menjepit suatu objek. Crop borer digunakan untuk pemurnian atau
pengambilan bakteri. Erlenmeyer berfungsi untuk meracik dan menghomogenkan
(larutan) bahan-bahan komposisi media. Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat
perkembangbiakan mikroba dalam media cair. Dan silk untuk membungkus. Alat-alat
seperti needle ataupun ose harus dilakukan sterilisasi dengan menggunakan
Bunsen.
Simpulan
Alat-alat pendukung sangat
diperlukan untuk melaksanakan praktikum. Alat-alat itu juga membantu mempermudah
pekerjaan praktikan saat dilaboratorium. Alat-alat pendukung itu memiliki
fungsi dan cara kerjanya yang berbeda-beda. Alat-alat pendukung yang digunakan
harus disterilkan terlebih dahulu saat sebelum dipakai. Alat-alat yang sering
digunakan dalam praktikum mikrobiologi biasanya yaitu, mikroskop, autoclave,
incubator, oven, refrigerator, laminar air flow, water bath, colony counter,
needle (jarum penanam), dan ose (sengkelit). Alat-alat seperti needle ataupun ose harus dilakukan
sterilisasi dengan menggunakan Bunsen.
Daftar Pustaka
Didi
Retno, dkk. (2012). Perbedaan Kualitas Fresh Frozen
Plasma Yang Dicairkan Dengan Metode Konvensional dan Dengan Metode Alat Ffp
Thawer. Jurnal Penyakit Dalam. 13: 1, 21-27.
Nasir,
A. Abu. (2007). Kalibrasi Autoclave Matachana Serrie 500 Mod Di Rsud Sidoarjo.
Surabaya: ITSN Press.
Adji,
Dhirgo, dkk. (2007). Perbandingan Efektivitas
Sterilisasi Alkohol 70 %, Inframerah, Otoklaf dan Ozon Terhadap Pertumbuhan
Bakteri Bacillus subtilis. Jurnal Sain Veteriner. 25: 1, 17-24.
Hikma,
Nur, dkk. (2014). Potensi Limbah Cair Tempe
Secara Mikrobiologis Sebagai Alternatif Penghasil Biogas. Jurnal Biocelebes.
8: 1, 54-59.
Kusnadi. (2012). Mikrobiologi. PENDIDIKANBIOLOGI/196805091994031.KUSNADI.dkk/BAB
I: PENDAHU LUAN.pdf. Diakses
pada tanggal 5 oktober 2013. Dari Http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR
0 Response to "laporan praktikum MENGENAL ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI"
Post a Comment