PROSES OOGENESIS
Proses ooginesis adalah tahap dimana ovum pada wanita telah tumbuh dan berkembang
dari sel germinal menjadi sel germinal. Ovarium yang sempurna akan mempunyai sel sel yang hampir serupa
dengan sel promordial pada testis. Sehingga sel promordial ini akan
menghasilkan telur.
Ada beberapa tahap yang dialami oleh sel dalam proses ooginesis ini mulai
dari mutifikasi sampai Proses pematangan (sempurna).
1. fase
Multiplikasi
Pada tahap mitosis sel sel ini telah terbagi menjadi
beberapa sel anakan pada hasil akhirnya (sel germinal promordial). Oogonium akan
membelah sel sel tersebut menjadi beberapa kali dengan proses mitosis sehingga
hasil akhirnya akan menjadi sel yang berukuran besar dan lebih dikenal dengan
oosit primer.
Sel oosit promer ini tidak akan mengalami pembelahan atau
pertumbuhan lagi. pada tahap selanjutnya dia akan mengalami beberapa
pertumbuhan .
2 Tahap Pertumbuhan
Fase atau
tahap ini bisa dibilang adalah tahap yang rumit dan sulit dari pada proses
pembentukan sperma (spermatoginesis). Sebelum memasuki tahap pertumbuhan ukuran
dari sel ooginesit primer sekitar 50 mikron dan setelah memasuki dan tahap
akhir dari tahap pertumbuhan akan mengalami penambahan diameter ukurannya
menjadi 2.000 mikron.
Pada proses
pertumbuhan akan terjadi penambahan material makanan seperti lemak, karbohidrat
dan protein sehingga selain berwarna kekuningan juga bertambah diameter ukurannya.
Bila kita amati contoh dari proses ini dalam kehidupan nyata, yaitu pada telur,
baik telur ayam atau lainnya. Akan ada warna kuning dari telur tersebut yang
lebih conding letaknya ke arah bawah telur. Dan diatasnya akan diisi oleh putih
telur yang mana mengandung protein dan sitoplasma. Harus diketahui bahwa biarpun
tampak menyatu kuning telur dengan inti sel, tetapi keduanya terpisah sehingga
akan dikenal dengan istilah kutub animal.
Pada bagian
sitoplasma ini tersusun seperti sitoplasma biasa seperti ditemuinya DNA, ENZIM,
RNA. Dan materi lainnya, selain matei tersebut juga terdapat organel seoerti
mitokondria yang akan digunakan untuk menghasiilkan energi. Badan golgi dan
ribosom dalam jumlah yang besar. yang
akan digunakan oleh sang sel. Ada beebrapa hewan yang memiliki perbedaan lokasi
tempat mitokondria, speerti amphibi, mitokondria akan menumpuk pada bagian
tertentu sehingga akan nampak seperti gumpalan. Juga ada beberapa gen yang ada
pada nukelus mengalami kegiatan untuk menyintesis RNA untuk menambah jumlah,
sehingga akan dikenal dengan istilah redundansi.
Seiring
bertambah ukuran dari sel, intipun juga akan mengalami penambahan diameter, ini
dkarenakan jumlah nukeoplasma yang bertambah jumlah disebabkan aktivitas
sintesis ribosom yang meningkat. Pada tahap ini dalam beberapa amfibi
kromosom berubah bentuk mereka dan menjadi kromosom lampbrush raksasa.
3 Fase pematangan
Fase pematangan
adalah proses terakhir dari tahap ooginesis, fase pematangan sel oosit akan
mengalami pembelahan lagi (pembelahan reduksi/ meosis). Pada fase ini sel oosit
tadi akan membelah secara meosis dan hasil kahinya menjadi ovum (telur). Terdapat beberapa perbedaan dari
pembelahan speratogenesis dan oosit primer. Salah satunya adalah hasil akhir,
hasil akhir dari oosit primer menghasilkan satu sel haploid yang besar, dan
spermatogenesis akan memiliki 4 sel sperma. tiga sel yang tersisa dari oosit akan membentuk tiga
badan polar kecil. Pada pembentukan
sel telur bisa kita lihat pembagian hasil yang tidak sama akan berpengaruh pada
pasokan makanan, makanan akan banyak tersimpan dan digunakan untuk embrio
berkembang.
Pada awal
tahap pematangan (meosis 1) akan terjadi pengurangan kromosim menjadi setengah.
Kromosom homolog tadi akan berpindah secara menyilang dengan kromosom lain. Membran
yang menyatu tadi akan pecah sehingga kromosom kromosom tadi akan berpindah dan
menuju kearah kutub yang berlawanan, lalu akan diikuti dengan sitoplasma yang
membelah.
Tahap akhir
dari fase pematangan adalah Sitokinesis. Proses ini akan membentuk oosit sekunder yang besar (ootid) dibarengi
dengan badan kutub yang kecil. Selama pematangan akhir (meiosis II) oosit sekunder haploid serta badan
kutub mengalami pembelahan mitosis.
Badan kutub
akan terbekah menjadi dua, dan oosit sekunder akan membentuk telur yang matang
dan badan polar kedua. Dengan demikian hasil akhir dari pematangan
kedua yaitu terbentuknya sel
telur yang besar dan tiga badan kutub. Badan polar akan pecah dan degenerasi sehingga telur akan
digunakan untuk pembuahan.
0 Response to "proses Oogenesis, Multiplikasi, Pertumbuhan, pematangan"
Post a Comment