Fertilitas berasal dari
bahasa inggris yang artinya adalah hasil dari reproduksi oleh betina yang
berupa suatu individu baru. Dalam proses vertilisasi akan ada hubungan dan
eterkaitan dengan fekunditas, yaitu tahap dimana suatu betina sebelum mengalami
proses fertilisasi. Bila fertilisasi normal otomatis fekunditas akan baik
Harus dipahami dengan baik bahwa, bila seorang wanita
tidak bisa menghasilkan keturunan baru (bayi) maka dia tidak pernah mengalami
fertiliasi.
Dalam vertilisasi agar menghasilkan individu baru
dibutuhkan bantuan sperma, sekitar 270 juta/ cc sperma lepas sekali dikeluarkan
oleh jantan.
Definisi dari fertiliasi dapat juga diartikan debagai. Penggabungan
antara sel telur dengan sperma, sehingga hasil akhirnya adalah zigot. Proses ini
harus melewati serangkaian zona yang sangat rumit sebelum menjadi seorang
manusia yang seutuhnya (bayi).
Diperlukan waktu dan agar sperma bisa bersatu dengan sel
telur. Sel telur akan menunggu sperma datang atau fertiliasi terjadi di ampula
tubafalopi atau secara umum tuba falopi. Sperma akan berlomba dalam mencapai
sel telur, karena hanya satu sel sperma yang bisa mencapai sel telur selebihnya
akan diblock dan dikeluarkan.
Sekumpulan banyak sperma yang bersaing agar mencapai sel
telur dan menjadi yang pertama sebelum sel telur mengeluarkan blokade vitelin
(yaitu suatu block yang dilepaskan yang terdiri dari enzim agar sperma lain
tidak bisa menembus sel telur lagi). Blockade vitelin terdapat didaerah zona
plusida.
Sebenarnya siklus menstruasi yang dialami oleh wanita
secara berkala adalah permulaan dari fertilisasi, menstruasi adalah cara tubuh
dalam mempersiapkan diri untuk pembuahan. Sel telur akan dilepaskan melalui
rongga tuba fallopi. Dan disini akan terjadi fertilisasi.
B. Proses fertilisasi
Proses yang harus dilewati dalam
vertilisasi dimulai dari penetrasi sperma sampai menjadi zigot. Dibawah ini
akan diuraikan secara berurutan:
1.
Penetrasi sperma (kedalam
ovum): pada saat akan dikeluarkan sperma oleh pria (ejakuasi) kedalam vagian
seorang wanita. Sperma akan berenang dan menjalar kesegala arah (tuba fallopi)
untuk mencari sel telur. Bukan tanpa kendala, sperma harus menyelesaikan
tugasnya secara cepat, diperlukan waktu sekitar 12-48 jam untuk menuju sel
telur sebelum akhirnya mati dan dikeluarkan oleh vagina, selain itu masalah
lainnya adalah hanya satu sperma yang bisa memasuki sel telur, jadi ratusan juta sel sperma berlomba menuju ovum
dalam waktu yang singkat. Sekitar 15% yang hanya menyelesaikan tugasnya menuju
ovum. Sisanya akan dikeluarkan. Melalui uterus oleh lendir serviks. Hanya sekitar 1.000 sperma yang tersisa. Setelah sperma
berjalan sampai uterus, menghadapi tantangan untuk memilih tuba fallopi yang
benar. Ada dua saluran telur, dan hanya satu berisi telur. Sperma yang memilih
tuba fallopi yang benar akhirnya akan mencapai sel telur. Sebelumnya sudah saya
jelaskan strukttur dari sperma yang dikepalanya mempunyai akrosom, fungsinya
sebagai penetrasi untuk memecahkan enzim yang melindungi sel telur.
2.
Penetrasi sperma
di zona pelucida/ reaksi zona: dalam memasuki sel telur maka sperma akan melewati
beberapa zona mulai dari zona radiata, zona pelusida dan membran telur, kepala
sperma akan menembus membran telur dengan bantuan enzim yang disimpan dikepala
tersebut, enzim dikeluarkan sehingga lapisan luar telur pecah.
3.
Sperma tertelan
dan sitoplasma memblokade: sperma yang berhasil memasuki sel telur akan memicu
kontraksi dan akan mengirim sinyal agar melepaskan butiran kortikal sehingga
akan menutup semua ruang sitoplasma, sperma yang lebih akan dikeluarkan dan
didorong keluar sehingga selama waktu 48 jam sperma tersebut akan mati.
4. pembentukan pronukle jantan dan betina:
sesudah Sperma
menembus zona pelucida, maka akan
terjadi Inisiasi
reaksi pada korteks, Inkorporasi sperma ke dalam telur, sehingga akan terjadi pembentukan
pronukleus
5.
terjadi sinigami: penyatuan Telur bertemu dengan sperma, dan mereka menggabungkan
informasi genetik mereka bersama-sama. Ketika dua bergabung, proses pembuahan
selesai, dan telur yang dibuahi sekarang disebut zigot.
C.
SUMBER:
www.sridianti. com
www.academia. edu
0 Response to "pengertian, proses dan tahap Fertilisasi "
Post a Comment